NovelToon NovelToon
Aku Pergi...

Aku Pergi...

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Call Me Nunna_Re

Luna Maharani.

Nama yang sudah lama tidak ia dengar. Nama yang dulu sempat jadi alasan pertengkaran pertama mereka sebelum menikah. Mantan kekasih Bayu semasa kuliah — perempuan yang dulu katanya sudah “benar-benar dilupakan”.

Tangan Annisa gemetar. Ia tidak berniat membaca, tapi matanya terlalu cepat menangkap potongan pesan itu sebelum layar padam.

“Terima kasih udah sempat mampir kemarin. Rasanya seperti dulu lagi.”



Waktu berhenti. Suara jam dinding terasa begitu keras di telinganya.
“Mampir…?” gumamnya. Ia menatap pintu yang baru saja ditutup Bayu beberapa menit lalu. Napasnya menjadi pendek.

Ia ingin marah. Tapi lebih dari itu, ia merasa hampa. Seolah seluruh tenaganya tersedot habis hanya karena satu nama.

Luna.

Ia tahu nama itu tidak akan pernah benar-benar hilang dari hidup Bayu, tapi ia tidak menyangka akan kembali secepat ini.
Dan yang paling menyakitkan—Bayu tidak pernah bercerita.

Akankah Anisa sanggup bertahan dengan suami yang belum usai dengan masa lalu nya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Call Me Nunna_Re, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3

Sesampainya di meja kasir semua orang sangat penasaran kenapa Anisa dipanggil oleh Sinta, begitupun dengan Wulan yang berharap jika Anisa dimarahi oleh Sinta karena sering terlambat. Namun tidak ada gurat kesedihan di wajah Anisa yang terlihat oleh Wulan.

"Kenapa kamu dipanggil Bu Sinta, Nis?." tanya ana yang cukup akrab dengan Anisa.

"nggak ada apa-apa kok Mbak, Bu Sinta cuma mau ngasih gaji aku bulan ini."

"Oh jadi kamu belum gajian ya?."

"Belum Mbak malahan aku lupa kalau udah gajian." ucap Anisa yang membuat ulang tersenyum menyeringai.

"Alah... gaya lo pakai acara lupa segala, mana ada sih orang miskin lupa sama uang."

"Wulan jaga ya omongan kamu, saya lihat kamu semakin hari semakin keterlaluan."ucap Sari yang juga senior di sana.

"Udah Mbak nggak apa-apa, makasih atas perhatiannya Aku mau lanjut kerja dulu ya mbak."ucapkan tak berani menatap wajah Wulan yang sudah menetapnya dengan tatapan penuh dendam.

"Gue yakin pasti itu anak kena SP, tapi dia malu aja buat bilang ama kita." ucap Wulan yang masih terus berusaha untuk memprovokasi yang lain agar ikut-ikutan membenci Anisa.

Semua orang menggelengkan kepalanya melihat tingkah Wulan yang semakin hari semakin menjadi-jadi, Dan hampir setiap hari Wulan selalu menghina Anisa.

...****************...

Tak terasa hari sudah menunjukkan pukul 21.00 wib dan cafe pun sudah tampak sepi. Anisa sudah bersiap-siap untuk pulang setelah membersihkan dan merapikan meja yang sudah kosong. Seperti biasa Anisa pasti menunggu bos untuk pulang supaya lebih hemat karena ada bos terakhir pukul 21.10 wib.

Sesampainya di panti, Annisa melihat asih Tengah berbicara dengan Marni, dan pembicaraan itu tampak serius.

"Tapi Bu bagaimana jika panti asuhan ini benar-benar disita tanpa ganti rugi?."ucap Marni dengan raut wajah khawatir.

"Ya harus bagaimana lagi Marni, Kita terpaksa harus mencari tempat baru karena walau bagaimanapun tanah tempat pantai ini dibangun adalah milik negara, dan jika negara memintanya maka kita bisa berbuat apa." ucap asih yang terdengar pilu membayangkan nasib anak-anak panti.

"Tapi kita pindah ke mana Bu, pasti kita juga butuh biaya yang banyak kalau untuk membeli tempat yang baru."

Deg....

Anisa benar-benar kaget dengan apa yang baru saja didengarnya, kenapa panti asuhan tempat ia dibesarkan akan disita oleh negara.

"ibu, ada apa ini?."tanya Annisa yang membuat asih dan Marni terkejut tidak menyadari jika Anisa sudah pulang.

"Eh kamu sudah pulang nak?."

"Sudah Bu, Aku baru saja sampai dan tanpa sengaja aku mendengar percakapan ibu dengan Bu Marni. Apa maksudnya bu, kenapa panti asuhan kita disita oleh negara?."

"Panti ini diambil alih oleh PJKA nak, dan kita harus mencari tempat baru."

"Apa tidak ada ganti ruginya Bu?."

"Ibu sudah tanya anak, dan sepertinya tidak ada."

"Astagfirullah, lalu kita mau pindah ke mana Bu?."

"Ibu belum tahu nak, sebaiknya kamu istirahat saja dulu besok saja kita pikirkan ya. Kamu pasti capek habis bekerja."

"oh iya Bu ini gaji aku bulan ini semoga bisa membantu memenuhi kebutuhan adik-adik di panti."

"Ya Allah banyak sekali, kenapa kamu ngasih semuanya ke ibu. Sebaiknya kamu ambil sebagian buat membeli kebutuhan kamu. Ibu lihat sepatu kamu udah usang."

"Nggak apa-apa kok Bu sepatu aku masih kuat kok dan masih bisa dipakai, kebutuhan adik-adik jauh lebih penting."

"Ya Allah nak terima kasih banyak Kamu bagaikan malaikat di hidup Ibu."

"ibu nggak usah ngucapin terima kasih, karena apa yang aku berikan belum sebanding dengan apa yang udah ibu berikan buat aku."

"Semua yang ibu lakukan buat kamu ikhlas nak ibu nggak mengharapkan apa-apa."

"Aku juga lakuin ini ikhlas bu."

Asih benar-benar merasa terharu dan bersyukur memiliki Anisa, Mereka pun berpelukan dengan penuh harum. Namun malam itu Anisa tidak bisa tidur karena ia terus memikirkan nasib adik-adiknya.

Sementara itu di sebuah rumah mewah sepasang suami istri paruh baya Tengah menahan amarah melihat kelakuan putra tunggalnya yang semakin hari semakin keterlaluan.

"Astaga Bima, mau jadi apa kamu. Kerjaan kamu cuma mabuk-mabukan dan berjudi. Dan kapan kamu akan menikah kalau kamu terus-terusan seperti ini." hardik Amar yang benar-benar muak melihat kelakuan putra semata wayangnya yang pulang dalam keadaan mabuk.

"Apaan sih pa aku baru pulang juga papa udah berisik, yang penting kan kerjaan kantor beres apa salahnya kalau malamnya aku bersenang-senang."

"Seperti ini yang kata kamu bersenang-senang, ini namanya Kamu merusak hidup kamu sendiri Bima."

"Pokoknya aku nggak mau menikah, buat apa menikah kalau cuman untuk bersenang-senang saja aku bisa menghabiskan waktu dengan wanita-wanita cantik di club."

Plak...

"Keterlaluan kamu, kamu benar-benar membuat Mama kecewa Bima, apa kamu tidak tahu jika yang kamu lakukan itu adalah dosa besar. Dan yang akan diminta pertanggungjawaban nanti adalah papa kamu. Apa kamu nggak kasihan sama papa kamu?."

"Mama kenapa sih pakai nampar segala, udah ah aku mau istirahat Aku capek, aku mau tidur. Selamat malam mamaku sayang."ucap Bima kemudian ingin mengecup pipi sang Mama tapi Ratna dengan cepat memalingkan wajahnya karena tidak ingin bekas minuman keras yang diminum putranya menempel di tubuhnya.

"Pokoknya kamu harus setuju dengan wanita yang akan Mama jodohkan sama kamu, kalau kamu tidak setuju maka Mama tidak akan mengakui kamu sebagai putra Mama lagi, dan kamu akan Mama coret dari ahli waris semua harta mama dan papa." ancam Ratna yang membuat langkah Bima terhenti saat di tengah-tengah tangga menuju kamarnya.

"Ya sudah terserah mama saja, tapi jangan salahkan aku jika wanita itu hidupnya tidak bahagia saat menjadi istri aku." ucap Bima pasrah karena ia tidak ingin kehilangan semua kemewahan yang sudah ia miliki sadari kecil.

Setelah kepergian Bima, Amar dan Ratna pun duduk di ruang tamu dengan wajah gelisah. Mereka khawatir jika putra satu-satunya itu akan lebih terjerumus semakin dalam kedunia sesat.

"Apa yang harus kita lakukan Mas, mau sampai kapan Bima akan hidup seperti ini, kerjaannya hanya mabuk-mabukan, berjudi dan bermain wanita setiap malam. Sedangkan usianya sudah semakin larut dan sudah semakin pantas ia untuk memiliki seorang istri. Siapa tahu saja setelah Dia memiliki istri ada seseorang yang membimbingnya ke jalan yang benar dan membuatnya semakin lebih baik."

"Tapi siapa mah, aku benar-benar nggak punya gambaran istri yang cocok untuk Bima. Kamu kan tahu sendiri anak-anak dari kolega bisnis aku nggak ada yang sesuai dengan kriteria kita. Kita kan inginnya menantu kita adalah anak yang sholehah dan rajin ibadah."

"Aku yakin Mas pasti kita bisa menemukan gadis baik itu.*

"Semoga saja."

1
Ma Em
Ada saja saja perempuan yg akan jadi penghalang antara Jovan dgn Anisa , semangat Jovan teruslah berjuang untuk mendapatkan cintanya Anisa , semoga Jovan berjodoh dgn Anisa .
Ma Em
Bima baru sadar dan menyesal setelah tau Luna tdk sebaik yg Bima kira dan hanya memanfaatkan nya , sekarang datang meminta maaf dan mau kembali pada Anisa , siapa juga yg mau sama lelaki kejam dan penipu mati saja kamu Bima
partini
nah Udha gini Nini yg paling sempurna,,kalau ga tau si Kunti aslinya kaya gitu ttp aja cinta kan
minta balikan habis ini yahhh lagu lama
Ma Em
Anisa semangat makanya Anisa jgn lemah Anisa hrs berani lawan si Clara kalau tdk dilawan malah tambah berani dia .
Yuliana Tunru
smoga jovan selalu hqga nisa ya ..clara sikap arogan mu yg akan menghancurkan mu
partini
dan seperti itu jovan ga tau sehhhhh
Ma Em
Alhamdulillah Anisa serta Bu Asih dan anak2 panti sdh keluar dari villa pak Amar dan Bu Ratna , sekarang tinggal membereskan urusan Anisa dgn Bima agar segera bisa lepas dari nikah kontrak yg dilakukan Bima , semangat Anisa 💪💪💪
Ma Em
Clara kamu dlm bahaya dia kira perbuatannya yg menurunkan Anisa dijalan tdk akan diketahui Jovan , tapi sukur dah Jovan jadi tau kelakuan Clara , mungkin ibu2 yg ditolong sama Anisa saudaranya Anisa yg terpisahkan waktu msh kecil
Yuliana Tunru
waktu x buat nisa bangkit dan jgn lupa bos jovan 👍 siap2 jd gembel bima ambil tuh luna jalqng mu
zhelfa_alfira
keren
zhelfa_alfira
cerita nya bagus aku suka..semangat up kk
zhelfa_alfira: sama² semangat up nya cerita nya bagus
total 2 replies
Ma Em
Bagus Jovan harus melindungi Anisa dari Bima karena sdh menipunya dgn status pernikahan padahal bohong yg membuat hidup Anisa tersiksa , balas semua perbuatan Bima dan Luna buat mereka berdua hidupnya menderita .
Call Me Nunna_Re: Maksi y bun selalu mpir🙏
total 1 replies
Santi Cetta
ya ampun jd perempuan jahat amat semoga mendapatkan balasan
Ma Em
Tendang si Luna jalang jgn biarkan tinggal di apartemen biar dia jadi gembel kalau Bima membela Luna usir sekalian emang mereka serasi sampah emang hrs berpasangan dgn sampah juga .
Ma Em
Jangan sampai Anisa bisa dibawa pulang sama Bima , Bu Asih hrs bisa pertahankan Nisa agar TDK dibawa Bima Dan secepatnya pindah dari vila nya Bu Ratna juga Anisa bisa langsing gugat cerai Bima .
partini
langsung ketahuan kemana perginya Weh Weh ya percuma dong pergi 🤦
Ma Em
Bagus Anisa kamu hrs berani melawan jgn bisanya cuma nangis, Anisa punya harga diri jgn mau diinjak injak sama Bima dan Luna si manusia tdk berguna , lbh baik Anisa secepatnya keluar dari apartemen yg ditempati Bima dan Luna .
Ma Em
Anisa kamu hrs melawan jgn bisanya nangis doang jadi Luna tambah berani berbuat semaunya bahkan menampar kamu ditempat umum , Anisa berhak membela diri karena Anisa sebagai istri sah Bima sedangkan Luna cuma jalang simpanan Bima kenapa Anisa dihina dan ditampar diam saja itulah kelemahan Anisa .
Ma Em
Anisa emang yg terbaik Clara kalah telak maksudnya mau permalukan dan menjatuhkan Anisa tdk taunya Anisa malah lbh pintar dari Clara kan dia malu sendiri , semangat Anisa kamu pasti bakal jadi orang sukses , maaf Thor babnya terlalu sedikit ,🙏🙏
Ma Em
Bagus Jovan kamu hrs melindungi Anisa dari perlakuan yg kasar dari Bima dan Luna kalau perlu lbh baik Anisa bawa keluar dari tempat yg di tinggali Bima dan Luna .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!