NovelToon NovelToon
Ambisi Mantan Istri Yang Depresi

Ambisi Mantan Istri Yang Depresi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Romansa / Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: SooYuu

“Jangan sok suci, Kayuna! Kalau bukan aku yang menikahimu, kau hanya akan menjadi gadis murahan yang berkeliling menjual diri!”

Demi melunasi hutang ayahnya, Kayuna terpaksa menikah dengan Niko — CEO kejam nan tempramental. Ia kerap menerima hinaan dan siksaan fisik dari suaminya.

Setelah kehilangan bayinya dan mengetahui Niko bermain belakang dengan wanita lain. Tak hanya depresi, hidup Kayuna pun hancur sepenuhnya.

Namun, di titik terendahnya, muncul Shadow Cure — geng misterius yang membantunya bangkit. Dari gadis lemah, Kayuna berubah menjadi sosok yang siap membalas dendam terhadap orang-orang yang menghancurkannya.

Akankah Kayuna mampu menuntaskan dendamnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SooYuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

Seorang pria bersama dengan rekan wanitanya — berdiri di depan meja resepsionis hotel bintang lima.

Danar berpenampilan mencolok ala badboy idaman gadis-gadis muda, sementara Laudia dengan pakaian glamornya, gaun merah dan memakai kacamata hitam, berdiri sambil menggandeng lengan rekannya itu.

“Saya kehilangan kartu akses kamar, bisa tolong dibantu, Mbak?” keluh Danar kepada petugas.

“Jika tertinggal dan hilang karena kecerobohan customer, mungkin Anda akan dikenakan sanksi, Pak,” ucap si petugas.

“Nggak masalah, saya akan bertanggung jawab. Tapi tolong bantu saya agar bisa tidur di sini malam ini,” sahut Danar dengan wajah melas.

“Baik, Pak. Mohon tunggu sebentar.” Staf hotel pun mulai sibuk mempersiapkan kartu akses baru.

Dibalik kacamata hitamnya, mata tajam Laudia terus mengikuti gerak-gerik satu wanita yang baru saja memasuki hotel tersebut. Si wanita langsung menuju kamarnya setelah menyelesaikan transaksi.

“Aku mau angkat telepon dulu,” ucap Laudia.

“Jangan lama-lama ya, Sayang,” balas Danar dengan senyum tipis yang dipaksakan.

Laudia menyungging tipis, lalu meraba perut rekannya dan mencubitnya. “Jaga sikapmu,” bisiknya pelan di dekat telinga laki-laki itu.

“Aw, sorry,” sahut Danar sambil menggeliat geli.

Sehari sebelumnya, keduanya sengaja menyamar sebagai sepasang suami-istri dan memesan kamar untuk menginap selama dua hari, semata untuk melancarkan aksi mengintai targetnya.

Laudia melangkah sedikit menjauh dari para petugas. Dia menyentuh telinga, menekan pelan — earphone tersembunyi. “Target hampir memasuki perangkap,” gumamnya pelan.

“Eksekusi sekarang juga.” Suara tajam seorang pria mendesis jelas di telinga wanita itu.

Laudia lalu berbalik menghampiri Danar yang masih asik mengobrol dengan mbak-mbak petugas.

“Terima kasih ya, Mbak. Saya sangat menghargai bantuan Anda,” ucap Danar sambil mengedipkan satu matanya, sengaja menggoda staf hotel.

Para staf wanita tertawa kecil sambil menutup mulut dengan kedua telapak tangan.

“Lain kali saya akan —”

Sebelum Danar selesai bicara, Laudia menyeretnya dengan paksa. “Sudah kukatakan, jaga sikapmu.”

Danar meronta. “Lepas,” bisiknya menahan malu, karena banyak mata yang menatapnya. Laudia pun langsung melepasnya tanpa sepatah kata.

Keduanya langsung menuju lokasi eksekusi.

Sementara itu, di sebuah Van hitam. Dua pria masih dengan wajah serius, menatap layar laptop.

“Malam ini apakah akan berhasil, Bos?” tanya Reza sambil mengunyah permen karetnya.

“Kita pantau saja, ini sudah sesi terakhir,” jawab pria yang masih memakai topi.

Di tengah ketegangan, keduanya terkejut saat pintu mobil tiba-tiba terbuka.

“Astaga!”

“Setan!”

Seru keduanya hampir bersamaan.

“Sorry.” Jay masuk mobil dengan tergesa lalu merebahkan bokongnya di kursi kemudi.

“Bang, bisa nggak jangan bikin jantungan?! Lagi tegang juga,” omel Reza pada rekannya itu.

“Aku sudah minta maaf. Bosmu aja nggak protes, kenapa jadi kau pula yang merepet!” balas Jay balik mengomel.

“Lagian, lagi ngejalanin misi malah kebelet pup, merusak image geng aja,” celetuk Reza.

“Namanya juga panggilan alam, Reza. Mana bisa kucegah,” sahut Jay dengan wajah sedikit kesal. “Rey aja diem nggak banyak protes.”

“Dikit-dikit buang hajat. Bang Rey juga kesel sebenarnya, cuma malas debat aja. Ya kan, Bang?” ucap Reza setelah mengalihkan pandangannya ke arah pria bertopi tadi.

“Udah, udah. Fokus ke target, selesaikan misinya malam ini. Aku akan sibuk di rumah sakit mulai besok,” sahut si pria tadi sambil melepas topinya.

“Sorry, Bang Adrian,” ujar Reza lalu kembali fokus pada laptopnya.

Shadow Cure. Sebuah geng gelap yang memiliki lima anggota sebelumnya — lalu masuk anggota tambahan, berdiri sudah hampir lima tahun lebih, dan dipimpin oleh Rey alias Adrian.

Geng itu sengaja Adrian dirikan dan beroperasi untuk menolong seseorang yang tak mendapat keadilan hukum. Mereka diam-diam bergerak — membalaskan dendam tanpa menyentuh fisik, tapi hasilnya cukup membuat musuh hancur perlahan.

Selain sibuk menyembuhkan mental pasien, Adrian juga berperang melawan takdir — menegakkan keadilan yang tak bisa ia dapatkan di masa lalu.

Kali ini, misi mereka adalah membongkar perselingkuhan. Seorang wanita kerap mendapat KDRT, namun suaminya bebas dari dakwaan begitu saja, karena memiliki power dan kuasa. Setelah menyelidiki, Adrian dan gengnya menyusun rencana di sebuah hotel — menjebak si pria bersama dengan wanita simpanannya.

Danar dan Laudia sudah berada di lapangan. Sementara Adrian sibuk memberi arahan, Jay bersiaga di kursi kemudi, kemudian Reza si hacker cerdik fokus dengan monitor laptopnya.

“Cctv sudah berhasil disabotase. Aman,” ucap Reza melalui sambungan komunikasi rahasia.

“Oke,” sahut Laudia.

Di lorong hotel. Danar mengenakan baju Teknisi Instalasi Internet, berjalan ditemani oleh Laudia yang sudah berganti — memakai seragam staf hotel.

Keduanya berhenti di depan pintu kamar nomor 172. Laudia menekan bel pintu. “Permisi … maaf mengganggu,” ucapnya pelan.

Terdengar tawa kecil dari dalam kamar, namun pintu tak kunjung dibuka.

“Sekali lagi,” perintah Danar.

“Si tua ini … apa dia tuli?” gumam Laudia sedikit kesal tapi segera menekan bel kembali.

Tak lama, pintu pun terbuka. “Ada apa, Mbak?” tanya si pria paruh baya yang hanya mengenakan kolor santai, berdiri di ambang pintu. Dialah Ridwan, seorang jaksa ternama yang menjadi target misi Shadow Cure.

“Mohon maaf mengganggu kenyamanannya, Pak,” ucap Laudia sambil tersenyum ramah. “Saya mendapat laporan atas kendala jaringan di kamar ini, boleh kami periksa sebentar untuk perbaikan, Pak?”

Si target menyipitkan mata seolah tak percaya. “Baiklah,” balasnya akhirnya. “Berapa lama waktu yang dibutuhkan?”

“Kurang lebih lima menit, saya akan berusaha mempercepatnya,” sahut Danar.

“Oke, tunggu sebentar.”

Si target kembali masuk dan meminta wanita simpanannya untuk segera merapikan pakaiannya, lalu membiarkan Danar dan Laudia masuk ke kamar.

“OMG!” seru Laudia saat melihat si wanita simpanan. “Bukankah Anda Clarissa? Selebgram terkenal itu?” tanyanya dengan wajah seolah terkejut.

Clarissa mengangkat alisnya sambil menutup separuh wajah dengan kedua telapak tangan. “Anda mengenal saya?”

“Tentu saja!” balas Laudia. “Saya ngefans banget, boleh minta foto? Ah, benar. Maaf saya lancang, seharusnya tidak boleh mengganggu kenyamanan privasi Anda.”

Laudia sengaja membuat kehebohan dan berpura-pura menjadi seorang fans, untuk mengalihkan fokus kedua target, agar Danar segera menjalankan misi dengan cepat.

“Benar, ini saya.” Clarissa membuka sedikit wajahnya. “Tapi … Anda bisa menjaga privasi, kan? Soalnya, saya masih merahasiakan identitas suami saya,” bisiknya pelan.

Laudia membeliak. “Hah?! Anda sudah menikah?” ucapnya berpura-pura terkejut.

Clarissa meletakkan telunjuknya di atas bibir, meminta Laudia untuk bungkam. “Tolong rahasiakan.”

Laudia mengunci mulutnya, lalu mengangguk pelan — jemarinya memberi isyarat OK tanpa bicara.

“Baiklah, boleh berfoto sekarang. Demi fans setia saya.” Clarissa segera berdiri di samping Laudia dan berpose — siap berswafoto.

Sementara kedua target sibuk berbincang dengan Laudia, mata Danar tertuju pada dua ponsel yang tergeletak di atas meja, dekat dengan tempatnya memperbaiki internet. “Cepat, apa kodenya?” bisiknya pada Reza yang masih terhubung dengan earphone tersembunyi.

Dari seberang, Reza menjawab dengan singkat dan jelas.

Setelah menerima kode, dengan sigap tangan Danar bergerak — mencolokkan sebuah flashdisk yang sudah dimodifikasi ke ponsel keduanya, untuk menyalin semua data yang ada di sana.

Laudia masih berbincang dengan target. Meski sedikit gelisah, tapi ia terus berusaha berdiri dengan wajah tenang.

‘Sial, cepatlah Danar … aku sudah kehabisan topik obrolan ini,’ gumamnya dalam hati.

Danar masih sibuk berpura-pura merapikan kabel, namun mata elangnya terus waspada, mengawasi sekitar dan kembali menatap dua ponsel yang masih loading mentransfer data.

Sukses! Peringatan di layar ponsel.

“Oke, berhasil,” bisiknya pelan sambil menyentuh earphonenya.

Laudia menghela napas lega setelah mendengar suara Danar di telinganya.

Danar segera mengamankan flashdisk dan mengembalikan ponsel ke tempat semula, lalu merapikan ransel, bersiap keluar dari kamar.

Sialnya, sebelum mereka benar-benar keluar dari kamar. Staf hotel dan teknisi yang sebenarnya berjalan menuju kamar tersebut.

“Cepat kabur!” Suara lantang Reza dari seberang. “Staf dan teknisi yang asli sudah melangkah ke sana.”

“Sial! Kenapa baru beritahu sekarang, kau bilang mereka akan lama,” desis Danar pelan.

“Gangguan jaringan sebentar tadi, aku kehilangan akses cctv,” sahut Reza.

‘Sial, si bocil ini,’ batin Laudia memaki si bungsu Reza.

Danar pun bergegas membereskan barangnya. “Internet sudah aktif kembali, saya mohon pamit,” ucapnya pada Ridwan.

“Saya juga mohon pamit, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya, Pak, Bu,” timpal Laudia.

“Tunggu sebentar,” cegah Clarissa menahan langkah keduanya. “Saya punya sesuatu untuk fans saya.”

Clarissa segera meraih tasnya dan mengeluarkan bingkisan kecil. “Ini parfume favorite saya, semoga kalian suka.”

“T-tidak usah repot-repot —”

“Permisi, kami staf hotel.” Suara petugas menyela dari luar kamar.

Ridwan bergegas menuju keluar.

“Sial!” desis pelan Danar dan Laudia bersamaan.

Ridwan berdiri dengan wajah bingung di ambang pintu — menatap staf hotel dan teknisi yang asli. “Kalian?...”

“Kami ingin memeriksa kendala jaringan yang Anda keluhkan, Pak.” Si staf hotel menjelaskan.

“Kalau kalian stafnya, lalu siapa ….”

Ridwan mengerutkan dahinya, rahangnya menegang — mengetahui fakta dirinya telah ditipu. “Kurang ajar kalian!” serunya sambil melangkah masuk. “Kalian penipu?!”

“K-kami ….” Danar menelan ludah.

“Kau yang penipu!” seru seorang wanita dari luar kamar.

Resti si wanita korban KDRT pun muncul dengan wajah yang sudah merah padam. “Kau laki-laki bajingan!”

Ridwan dan Clarissa membeku, matanya membelalak panik. Juga Danar dan Laudia yang masih berdiri kaku di sana.

“Dasar pelakor nggak tahu diri!” bentak Resti pada Clarissa, lalu menggeser pandangannya pada Ridwan. “Perjalanan dinas kau bilang?! Seorang jaksa berani menipu istrinya dan berduaan di hotel bersama selingkuhannya?!”

Para pengunjung hotel yang mendengar teriakan Resti sontak keluar kamar dan berkerumun. Suasana mendadak riuh, bisik-bisik dan cibiran mulai memenuhi lorong hotel. Beberapa diantara mereka juga mengangkat ponsel dan merekam kejadian.

Ridwan dan Clarissa saling bersembunyi menutupi wajah dari sorotan kamera yang terus mengarah ke mereka. Sementara Resti terus mengayunkan tasnya — menyerang, menjambak dan memukul sepasang pelaku perselingkuhan.

“Mantap, di luar scenario ini,” celetuk Danar sambil ikut mengayunkan satu pukulan ke Ridwan — memprovokasi kerusuhan.

“Iya tuh, pelakor! Dasar tukang kibul! Laki-laki brengsek! HAJARR BUND!”

“Ayo cabut,” ujar Laudia lalu menyeret lengan Danar yang masih asyik menyaksikan sebuah tontonan.

Akhirnya Danar dan Laudia berhasil keluar dari hotel, keduanya segera masuk ke mobil. Jay pun buru-buru tancap gas meninggalkan lokasi.

“Bukannya cepat keluar malah asik nonton kericuhan!” dengus Laudia yang masih kesal pada Danar.

“Seru tauk,” sahut Danar sambil tertawa.

Danar merogoh sakunya, lalu mengeluarkan flashdisk yang berhasil diamankannya. “Nih,” ucapnya sambil menyodorkan pada Reza.

“Oke!” balas Reza sambil meraih flashdisk itu. Jemarinya bergerak cepat — memeriksa data melalui monitornya. “Wah, publik akan heboh dengan berita ini. Perselingkuhan, kasus suap, korupsi. Dasar sampah masyarakat!”

Dalam hitungan detik, Reza berhasil menyebarkan fakta dan aib pelaku perselingkuhan ke sosial media.

“Kerja bagus, Guys.” Adrian melambaikan tangan dari kursi depan, tanda sebuah apresiasi untuk timnya.

Semua anggota tampak tersenyum puas karena berhasil menyelesaikan misi sesuai instruksi.

*

*

Bersambung ….

1
Sunaryati
Emak sangat mendukungmu Kayuna, semoga lancar dan sukses, semua misi balas dendammu. Aku kok mengharapkan ada sanksi sosial juga pada Airin dan Nico. Juga proses perceraian juga lancar.
SooYuu: sanksi sosial, sanksi hukum. pokoknya harus lengkap, Mak. 😭
total 1 replies
Anna
Sahhh .... sah! 🤣
SooYuu: sabar ...😭
total 1 replies
Anna
Mau ketularan Amina ini sepertinya🤣
SooYuu: amina pengaruh buruk 😭
total 1 replies
Sunaryati
Kau akan hancur Nico walau perlahan , perselingkuhan kamu juga akan terungkap dan mempengaruhi perusahaan kamu. Kekejaman pada istrimu pun akan diberitakan lewat berbagai media, dengan begitu kamu tak bisa lolos dari jeratan hukum karena diketahui publik. Itu harapan emak sih
SooYuu: pantau terus Niko, Mak 🔥
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
jgn² kena penyakit mematikan👏...jgn buat dia hamil ya thor🙏
💕Bunda Iin💕
lo yg bermain² dgn adrian😡
💕Bunda Iin💕
lo yg salah ko mau nyiksa anak org mulu😡...udah cukup dia tersiksa selama menjdi istri lo niko biarkan dia yg bahagia
💕Bunda Iin💕
tak apa tapi itu author
💕Bunda Iin💕
itu ikan cuma satu karna cukup untuk menemani adrian seorg sja🤭
💕Bunda Iin💕
kayuna thor bukan kayuan😁
SooYuu: waduh, author hilap 😭
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
pagi² disuguhkan pemandangan yh indah ya kayuna🤭
Anna
wajah tampan kelakuan setan.
Anna
strokee ajaa dahh strokeee
SooYuu: ngik-ngik 🤣
total 1 replies
Sunaryati
Segera dapat karma pada Niko dan Airin
💕Bunda Iin💕
cantik nya nyo💖💖💖
💕Bunda Iin💕
mimpi atau nyata ya?...mudah²an mimpi
💕Bunda Iin💕
hahaha bisa aj neng kayuna ini😂
💕Bunda Iin💕
sangat² tepat...ayo semangat kayuna balas semua rasa sakit mu walapun itu dilarang tpi ini benar² jahat banget + penindasan nya udah di luar akal sehat...andaikan geng yg di ciptakan adrian ada di dunia nyata sangat tertolong untuk org² yg lemah🥺
💕Bunda Iin💕: betul betul betul😭
total 2 replies
💕Bunda Iin💕
sabar sabar masih istri org itu🤭
💕Bunda Iin💕
mau masang set bel atuh kayuna😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!