Aku Pergi...

Aku Pergi...

BAB 1

pagi ini terlihat seorang gadis cantik yang mengenakan hijab, berkulit seputih salju dan mata yang berwarna coklat sedang bersiap untuk menuju kampus. saat ini gadis tersebut tengah berdiri di hotel bus dekat pantai asuhan Kasih Bunda, tempat dimana ia dibesarkan sampai sekarang.

Anisa putri itulah nama gadis tersebut, anisa ditemukan oleh bu Asih selaku pemilik panti asuhan kasih bunda. Pada hari itu bu Ayu yang baru saja pulang dari minimarket untuk membeli keperluan anak-anak panti tiba-tiba saja melihat sebuah stroller bayi di pinggir jalan. Apalagi bu Asih mendengarkan tangisan bayi yang begitu pilu dan menyayat hati, bagaimana tidak di tengah cuaca malam yang dingin karena baru saja hujan lebat seorang bayi perempuan yang berkulit putih bersih sudah tampak sangat pucat dan menggigil kedinginan, bahkan bibirnya sudah men biru. Tanpa berpikir panjang buk Asih langsung membawa bayi tersebut ke rumah sakit terdekat dan bayi malang itu langsung ditangani dengan baik. Bayi itu akhirnya selamat dan sekarang sudah berumur 19 tahun. Bu Asih begitu menyayangi bayi tersebut sehingga tidak membiarkan Anisa diadopsi oleh siapapun. ketika ada orang yang ingin mengadopsi anisa Bu Asih pasti langsung mengatakan bahwa Anisa adalah putri kandungnya. bu Asih memberikan nama Anisa karena gadis itu saat ditemukan memakai kalung bertuliskan Anisa PF. Bu Asih menyimpan kalung itu dengan baik karena yakin jika kalung itu nantinya akan menjadi identitas Anisa untuk menemukan keluarga kandungnya.

Bayi cantik itu sempat dirawat di rumah sakit selama satu minggu karena menderita hipotermi yang cukup parah, untung saja bu Asih cepat menemukannya jika saja tidak makanya nyawa bayi itu sudah tidak ada lagi.

Hari ini bayi cantik itu sudah boleh pulang dan semua penghuni panti benar-benar menyambutnya dengan penuh sukacita.

"Ya ampun Bu asih, bayi ini cantik sekali. Dan kulitnya juga sangat bersih. Saya yakin dia pasti adalah bayi orang kaya."ucap Marni salah satu petugas di panti asuhan tersebut.

"Saya rasa juga begitu Marni, soalnya stroller yang saya temukan bersama gadis ini bukanlah stroller biasa, saya bisa mentraksir harga stroller itu puluhan juta."

"Tapi kenapa bayinya dibuang ya Bu kalau mereka kaya?."

"Saya yakin orang tuanya pasti mempunyai alasan yang kuat sehingga mereka melakukan semua ini, apalagi sepertinya merk sama sekali tidak berniat untuk menelantarkannya."

"kenapa Ibu bisa bicara seperti itu?."

"Saya menemukan kalung ini bersama dengan bayi ini dan ternyata bayi cantik ini bernama Annisa PF."

Marni pun mengambil kalung tersebut kemudian menulis stiknya dengan seksama. Kalung itu berhiasan berlian di setiap hurufnya. Dan bisa Marni pastikan jika kalung tersebut pasti memiliki harga yang fantastis.

"Kita harus menyimpan kalung ini baik-baik, karena ini satu-satunya identitas yang dimiliki oleh bayi ini, siapa tahu saja nanti orang tuanya akan mencarinya."

"Ya sudah kalau begitu sebaiknya kamu simpan saja di kota kayu yang ada di lemari ibu."

"baik bu saya akan menyimpannya baik-baik."ucap Marni.

Entah kenapa pertama kali Asih melihat bayi itu ia langsung terpesona dan rasa sayangnya seperti tercurah untuk bayi mungil itu.

"Nisa mulai sekarang kamu akan menjadi anak ibu, Ibu tidak akan membiarkan orang lain mengadopsi kamu, karena Ibu yakin suatu saat nanti orang tua kamu akan mencari kamu. Hanya Allah dan orang tua kamulah yang tahu apa alasannya kamu dititipkan di sini. Tapi bagi ibu kamu adalah anugerah yang dikirimkan oleh Allah untuk ibu. Sehat-sehat selalu nak jadilah anak yang sholehah."ucap asih kembali menatap bayi cantik yang ada di dalam pangkuannya.

Asih merawat Anisa dengan penuh kasih sayang hingga tidak terasa Annisa pun memasuki masa sekolah. Dan siapa sangka ternyata Anisa memiliki kepintaran di atas rata-rata, bisa dikatakan Anisa memiliki otak yang jenius karena ketika ia berumur 7 tahun ia sudah mampu mengerjakan soal kelas 5 SD. Namun asih menekankan kepada Anisa untuk tidak terlalu memperlihatkan kelebihannya itu, asih takut jika kelebihan yang dimiliki oleh Anisa akan dimanfaatkan oleh seseorang yang berniat jahat dan akan membahayakan Annisa. Saat bersekolah Anisa sering terpilih untuk ikut lomba antar sekolah dan olimpiade tingkat nasional, dan saat kelas 7 ia memenangkan 5 medali emas dalam olimpiade sains,Fisika dan Kimia. Anisa juga memenangkan medali emas saat olimpiade taekwondo. Karena prestasinya tersebut maka Anisa selalu mendapatkan beasiswa bahkan sampai saat ini ia mendapatkan beasiswa full dari kampus ternama di kotanya, yaitu universitas cakrawala. Di mana Anisa menimba ilmu dengan jurusan manajemen bisnis. Bahkan Anisa juga mendapatkan uang bulanan dari kampus tempatnya kuliah. Dan itu cukup membuatnya senang karena tidak terlalu membebani asih. Dan karena prestasi Anisa jugalah banyak orang-orang yang datang ke panti asuhannya dan mendaftar sebagai donatur tetap.

...****************...

Saat memasuki kampus Annisa menjadi pusat perhatian seluruh mahasiswa di sana. Walaupun tampilannya yang sederhana dengan outfit celana jeans dipadukan dengan baju kemeja over size berwarna biru tua dan hijab yang senada, plus sepatu sneakers yang ia miliki satu-satunya yang sudah tampak terlihat usang namun tak mengurangi pesona seorang Anisa sang murid beasiswa. Ditambah lagi Anisa sering mewakili kampus untuk mengikuti lomba-lomba olimpiade dan membawa piala kemenangan membuat hampir semua mahasiswa mengenal dan menghormatinya, namun ada juga yang merasa iri dan menghina Annisa karena miskin dan berasal dari panti asuhan.

"Nisaaaaaa." terdengar suara seorang gadis memanggil Nisa dengan sangat lantang di halaman kampus. Anisa pun sontak menoleh ke belakang kemudian senyuman manis pun tercetak di bibirnya yang berwarna pink alami.

"Sarah."bisa nggak sih lo nggak teriak-teriak seperti itu."pinta Anisa di mana sahabatnya itu selalu saja memanggilnya seperti itu membuatnya sedikit merasa malu karena menarik perhatian mahasiswa yang ada di parkiran.

Sarah Natalie adalah satu-satunya sahabat yang dimiliki oleh Rania dari SMP. Walaupun Sarah berasal dari keluarga berada di mana orang tuanya merupakan agen properti yang cukup sukses namun ia sama sekali tidak malu berteman dengan Anisa. Begitupun dengan orang tua Sarah yang sangat menyayangi Anisa, karena bagi mereka status hanyalah sesuatu yang tertulis di atas kertas.

"Lo udah siap belum buat ulangan hari ini?."tanya Sarah sembari merangkul dengan Anisa.

"Harusnya gue yang nanya itu sama lo, Pasti lo nggak belajar kan, gue yakin pasti semalaman lo nonton drakor."

"Lo emang sahabat the best gue deh lo tahu aja apa yang gue lakuin."

"Gue kenal Lo udah lama jadi kalau lo ibarat buku udah gue baca tamat 3 kali."

"Lagian ngapain sih gue capek-capek belajar, kan tinggal nyontek sama lo. mubazir tahu punya teman jenius tapi nggak dimanfaatin."

"Dasar teman nggak tahu diri lo."

"Tapi lo sayang kan?." ucap Sarah bergelayut menjadi lengan Annisa dan mereka pun melangkah menuju kelas yang sebentar lagi akan dimulai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!