NovelToon NovelToon
Sistem Suara Hati Yang Rusak

Sistem Suara Hati Yang Rusak

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Sistem / Time Travel / Romansa / Masuk ke dalam novel / Reinkarnasi / Tamat
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: putee

elara adalah seorang "pengganggu" yang tiba-tiba terlempar ke dalam dunia novel fantasi dan dipaksa oleh sebuah entitas kejam bernama Sistem 'Eros' untuk menyelesaikan Misi Utama: Merebut hati Pangeran Rayden, Pemeran Utama Pria yang terkenal dingin dan misterius. Kegagalan berarti kehancuran total.

Berbekal panduan misi yang kaku dan serangkaian taktik romantis klise, Elara memulai penyerbuannya. Namun, sejak pertemuan pertama, System 'Eros' mengalami bug besar: Pangeran Rayden kini dapat mendengar setiap pikiran, komentar sinis, rencana kotor, dan bahkan sumpah serapah Elara yang tersembunyi jauh di dalam hatinya.

Tiba-tiba, setiap pujian yang Elara lontarkan terdengar palsu karena Rayden mendengarnya menambahkan, "Semoga dia tersedak tehnya," dalam hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17: Gaun Pengantin dan Diktator Fashion

Setelah kemenangan atas kudeta dan penerimaan Lyna atas takdir barunya, fokus istana beralih ke pernikahan. Elara mendapati dirinya dilemparkan ke dalam pusaran etiket kerajaan yang kejam, dipimpin oleh Perancang Busana Kerajaan, Lady Seraphina, seorang diktator fesyen yang tidak mentolerir ketidaksempurnaan.

[Poin Cinta: 100%. Status: Stabil Permanen. Tugas: Mengelola konflik dengan NPC yang kuat (Lady Seraphina) tanpa merusak citra publik PUP. Strategi: Gunakan humor mental.]

Elara berdiri di ruang ganti yang dipenuhi cermin. Lady Seraphina, seorang wanita dengan mata tajam dan tata rambut tinggi seperti menara, mengelilinginya sambil memegang tongkat ukur perak. Di sudut ruangan, Rayden berdiri, pura-pura memeriksa jadwal, padahal telinganya (atau pikirannya) sepenuhnya fokus pada monolog batin Elara.

"Gaun ini, Lady Kaelin, adalah sutra perak yang disulam dengan mutiara dari Lautan Timur. Ini adalah mahakarya," kata Lady Seraphina dengan nada mengagungkan diri.

Elara menatap gaun itu. Gaun itu indah, tetapi terasa berat dan kaku, dengan korset yang mencekik.

"Mahakarya? Ini terasa seperti aku mengenakan tank baja yang dihiasi dengan permata. Aku tidak bisa bernapas. Dan sulaman mutiara itu terlihat seperti sekumpulan gigi palsu yang direkatkan. Seraphina pasti mengira aku adalah manekin museum, bukan mempelai wanita yang harus bergerak dan, ya Tuhan, bernapas!"

Rayden tiba-tiba tersedak tehnya, terbatuk-batuk keras, memanggil perhatian Lady Seraphina.

"Yang Mulia, apakah Anda baik-baik saja?" tanya Seraphina, matanya menyipit karena curiga.

Rayden menutup batuknya dengan tangan, lalu melirik Elara dengan mata penuh peringatan yang mengandung tawa. "Saya baik-baik saja, Lady Seraphina. Hanya saja, tehnya terlalu... kuat. Tolong lanjutkan, tetapi bisakah Lady Kaelin mendapatkan korset yang sedikit lebih longgar? Dia mungkin... butuh sedikit ruang untuk bergerak. Gaun itu akan sempurna, meskipun mungkin dia khawatir sulamannya seperti gigi palsu."

Wajah Lady Seraphina langsung membeku. Dia menatap Elara dengan tatapan yang sangat terhina. "Gigi palsu, Yang Mulia? Ini adalah mutiara murni yang dipilih Raja!"

"Oh, Sial. Rayden menggunakan pikiran sarkastikku lagi! Sekarang dia akan membenciku selamanya. Aku harus meminta maaf secara lisan, segera!"

Elara segera maju, tersenyum dengan rasa malu yang dipaksakan. "Maafkan saya, Lady Seraphina. Yang Mulia hanya bercanda. Saya... saya merasa ini adalah gaun terindah yang pernah saya lihat! Rayden hanya khawatir saya akan terlalu kaku dan terlihat seperti—" Elara berhenti, menahan diri untuk tidak menyebut manekin.

"Seperti manekin museum?" Rayden menyelesaikan kalimat Elara, tidak dapat menahan tawa kecilnya kali ini.

[Poin Cinta: 100%. Status: Stabil Permanen. Reaksi PUP: Merasa terhibur oleh kekacauan mental. Penggunaan 'Bug' di depan umum berhasil menciptakan kesan eksentrik.]

Seraphina, yang otaknya tidak bisa memproses kekacauan ini, akhirnya menyerah. "Baiklah, saya akan melonggarkan korsetnya. Tetapi jangan berani-berani Anda memikirkan hal-hal yang tidak senonoh tentang gaun ini lagi, Lady Kaelin."

"Saya akan berusaha," janji Elara, sambil berpikir, "Tidak, aku tidak akan berusaha. Aku akan memikirkan hal-hal yang lebih parah lagi. Aku akan memikirkan bahwa gaun ini terlihat seperti aku dibungkus kertas kado perak raksasa."

Rayden, yang sudah berjalan ke arahnya, hanya menggelengkan kepala, tetapi matanya bersinar geli.

Sesi kaku berikutnya adalah dengan Komite Etiket Kerajaan, yang dipimpin oleh tetua yang bertekad memastikan Elara tahu setiap langkah dansa tradisional Astrea.

"Lady Kaelin, Anda harus melakukan Curtsy dengan keanggunan, seperti ini," kata ketua komite, seorang pria tua kurus.

Elara mencoba membungkuk, tetapi korset yang masih ketat dan gaun berlapis membuatnya goyah.

"Aku akan jatuh. Aku akan menjatuhkan semua orang. Aku tidak bisa melakukan curtsy ini. Kenapa aku harus membungkuk? Mengapa tidak hanya melompat kegirangan? Aku akan melompat. Aku akan melompat ke udara dan berteriak, 'Aku ingin kucing oranye-ku sekarang!'"

Rayden yang duduk di sudut, segera berdiri dan berjalan ke tengah ruangan.

"Cukup, Komite," kata Rayden dengan nada yang tegas, tetapi matanya terarah pada Elara. "Lady Kaelin tidak akan melompat kegirangan dan berteriak tentang kucing oranye-nya, tetapi saya setuju bahwa curtsy tradisional terlalu kaku."

"Tapi, Yang Mulia..." protes Ketua Komite.

"Pernikahan ini adalah tentang modernitas dan kejujuran," potong Rayden, dengan suara yang meyakinkan. "Lady Kaelin akan menciptakan salamnya sendiri. Sesuatu yang unik dan hanya miliknya. Saya mengizinkannya."

Rayden memberi isyarat kepada Elara. Elara mengerti. Dia harus menciptakan 'salam unik' yang sesuai dengan tingkat keanehan mereka.

Elara berpikir, "Salam unik. Aku akan membungkuk sedikit saja, lalu memberikan hormat militer yang aneh, seolah-olah aku adalah Jenderal Padi Hangat."

Elara melakukan sedikit membungkuk, dan kemudian, dengan seringai yang hampir tidak terlihat, ia mengangkat tangan kanannya ke pelipisnya dalam gaya hormat militer yang kaku dan salah.

Komite Etiket Kerajaan terdiam dalam keterkejutan.

Rayden tersenyum lebar. "Sempurna," katanya. "Salam 'Jenderal Padi Hangat'. Itu akan menjadi tradisi baru Istana Astrea."

[Poin Cinta: 100%. Status: Stabil Permanen. Misi Selesai. PUP kini secara aktif menggunakan 'Bug' untuk menulis ulang tradisi. Hubungan menjadi unik dan tak tertiru.]

Meskipun Komite Etiket keluar dari ruangan dengan gemetar, Elara merasa lega. Di tengah kekacauan, dia tidak hanya bertahan, tetapi juga berhasil mengubah peraturan. Dia berbalik ke Rayden.

"Kau benar-benar tidak akan membiarkanku merasa malu, ya?" tanya Elara.

"Tidak akan," kata Rayden, memeluknya di tengah ruangan. "Karena rasa malu mentalmu adalah alasan aku jatuh cinta padamu. Dan aku ingin melihat sejauh mana kita bisa mengubah tradisi dengan satu pikiran konyol setiap saat."

1
aku
sistem koplak, ngasih info nya lambat 🤣🤣🤣 udh malu bgt itu 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!