Spin off: Antagonis Cantik Tawanan Mafia Kejam
Karena sering terkena skandal dan membuat nama keluarganya selalu terseret, sekarang Jenna harus diawasi oleh seorang bodyguard pilihan Ayahnya agar tidak bisa membuat masalah baru.
Namun, bodyguard pilih Ayahnya adalah pria yang sangat dibenci oleh Jenna. Jenna tidak akan diam saja, ia akan membuat sang bodyguard tidak betah dan mundur dari pekerjaannya.
Tetapi, rencana Jenna menjadi berantakan dan ia malah terjebak dengan perasaan yang seharusnya tidak pernah muncul lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MTMH18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Delapan belas
Jenna sedang memakan sarapan yang dibawa oleh ibunya, begitupun dengan Elios yang dipaksa makan juga oleh Chesa.
Untuk masalah jantung Jenna yang katanya sakit tadi, dokter mengatakan kalau jantung Jenna baik-baik saja. Tetapi Chesa tetap mengkhawatirkan putrinya yang memang memiliki trauma.
“Elios mau nambah?” Tanya Chesa yang merasa senang, karena Elios makan dengan lahap.
Jenna mencibir, Elios sudah nambah dua kali dan sekarang ibunya menawarkan pria itu untuk menambah.
“Tidak Nyonya, terima kasih,” ucap Elios yang menyadari tatapan tak suka dari Jenna.
“Pantaslah kau tidak mau, kau sudah makan sangat banyak dan perutmu itu akan—”
“Jenna!” Tegur Chesa sambil menatap putrinya dengan tajam.
Jenna mencebikkan bibirnya, tidak ayahnya, tidak ibunya… semuanya lebih membela Elios daripada dirinya, padahal Elios bukan siapa-siapa.
“Nyonya, saya izin pergi selama satu jam. Apa boleh?” Tanya Elios yang begitu sopan.
“Tentu saja, biar Jenna dijaga olehku,” jawab Chesa.
“Hus… hus sana pergi! Kalau bisa pergi yang jauh dan jangan kembali lagi!” Usir Jenna seperi mengusir seekor anjing liar.
“Jenna!” Chesa menarik telinga putrinya dan membuat sang putri menjerit kesakitan.
Elios menahan senyumannya, karena menurutnya Jenna cukup lucu kalau sedang dimarahi. Pria itu berlalu keluar, meninggalkan Jenna yang mengumpatinya di dalam hati.
“Meskipun Elios adalah bodyguardmu, tetap saja dia lebih tua darimu dan kau harus bisa menghormatinya!” Chesa mencoba menasihati putrinya.
“Kau dengar ‘kan?” Tanya Chesa saat putrinya hanya diam dengan bibir yang cemberut.
“Iya-iya, Ibu. Aku mendengarnya,” ucap Jenna yang mulai jengah.
Chesa menggelengkan kepalanya, melihat respons putrinya yang benar-benar susah dinasihati. Namun mau seburuk apapun Jenna adalah putri kesayangannya, dan Chesa tetap akan menegur Jenna kalau memang salah.
Brak!
“JENNA!” Teriak Aurel yang mendobrak pintu ruang rawat Jenna.
Chesa memejamkan matanya sejenak, tidak putrinya… tidak Aurel.. keduanya sama dan membuat kepalanya menjadi pusing.
“Ada Aunty Chesa,” Aurel meringis pelan saat menyadari kalau ada Chesa di dalam ruang rawat Jenna.
“Ada apa Aurel? Kenapa kau terlihat sangat panik?” Tanya Chesa yang mewakili putrinya.
“I—itu Aunty, ada masalah besar,” jawab Aurel dengan ragu.
Chesa beranjak dari duduknya, “Baiklah, kalian bisa bicara bedua. Aunty akan keluar sebentar!” Katanya.
Setelah Chesa keluar, Aurel langsung mendekati Jenna yang masih sibuk makan.
“Apa masalah besarnya?” Tanya Jenna sambil meneguk minumannya.
Aurel mengeluarkan ponselnya, padahal tadi ia tidur dengan nyenyak… tetapi malah dibangunkan oleh notif yang masuk terus-menerus ke ponselnya.
“Ini! Coba kau baca sendiri!” Aurel menyerahkan ponselnya kepada Jenna.
Jenna melihat layar ponsel manajernya yang menyala, mata hijaunya terlihat melebar saat melihat foto Elios yang tengah menggendong dirinya turun dari boat. Itu adalah saat Jenna pingsan, karena tenggelam dan Elios hendak memasukkan ke dalam mobil untuk dibawa ke rumah sakit.
“Semua orang sudah tahu wajah Elios, bahkan banyak yang mengatakan kalau Elios adalah kekasihmu… karena semua orang tidak bisa menemukan identitas Elios. Padahal aku sudah meminta orang-orang yang melihat wajah Elios untuk diam dan tidak menyebarkan foto Elios, tetapi sepertinya mereka tidak mau mendengarkannya,” jelas Aurel yang merasa bersalah kepada Elios yang seharusnya wajahnya tidak dikenali oleh publik.
Jenna masih terdiam, ia tidak bisa menyalahkan Elios yang memang saat itu sedang menolongnya. Wanita itu tidak mengerti apa yang ada dipikiran orang yang sudah menyebar foto Elios.
“Bahkan ada berita tidak benar tentang dirimu dan Elios, aku sudah meminta bantuan agar mereka menghapus semua postnan tentang Elios. Tetapi sampai sekarang beritanya masih ada dan—” Aurel menghentikan kalimatnya saat layar ponselnya menunjukkan tulisan kalau situs dari berita tentang Elios sudah tidak ada.
“Lho, kenapa semuanya tiba-tiba menghilang?” Herannya sambil menatap Jenna yang kini tersenyum lebar.
“Sebenarnya Elios bukanlah orang biasa, dan ini semua pasti ulahnya. Mungkin sebentar lagi kita akan mendengar kabar tentang si penyebar foto-foto tersebut,” ujar Jenna yang membuat sang manajer semakin penasaran.
“Jenna, sebenarnya Elios itu siapa? Dari auranya, dia seperti bukan seorang bodyguard biasa,” Aurel tidak bisa membendung rasa penasarannya.
“Aku tidak bisa menjelaskannya, intinya dia bukan orang biasa dan dia memiliki beberapa keahlian khusus,” jawab Jenna yang membuat Aurel semakin penasaran, tetapi Aurel tidak bisa bertanya lebih banyak.
“Lalu bagaimana selanjutnya? Pasti semua orang sedang bertanya-tanya tentang Elios,” Aurel kembali memikirkan tentang berita yang sudah ramai tadi.
“Aku akan membuat klarifikasi di media sosialku, dan sepertinya aku tidak aan menyuruh Elios untuk menyembunyikan wajah jeleknya itu,” jawab Jenna yang membuat Aurel memicingkan matanya penuh curiga.
“Jelek dari mana? Dia sangat tampan, bahkan ketampanannya melebihi model ternama,” ujar Aurel yang merasa tidak terima kalau wajah Elios dibilang jelek.
“Sebenarnya ada yang lebih tampan, ini orangnya!” Kata Jenna sambil menunjukkan foto seorang pria yang merupakan monster dalam dunia bisnis.
“Astaga, ternyata masih ada yang lebih tampan. Apakah kau mengenal pria ini?” Tanya Aurel yang tidak sempat membaca nama dari pria yang barusan ditunjukkan oleh Jenna.
“Namanya Tuan Sean, dan dia adalah suami dari Clara,” jawab Jenna yang kini sibuk membuat klarifikasi di memo, sebelum diupload di sosial media miliknya.
“Clara? Maksudmu dokter Clara yang kemarin menanganimu?” Tanya Aurel yang dibalas anggukan oleh Jenna.
Aurel melemaskan bahunya, ia tidak menyangka kalau pria tampan tersebut ternyata adalah suami dari pemilik rumah sakit ini.
“Kau tidak mau berhenti mencari pria tampan?” Tanya Jenna yang mencoba menasihati sang manajer.
“Pria tampan adalah hidupku, dan aku tidak bisa hidup tanpa melihat wajah pria tampan,” ucap Aurel yang membuat Jenna merasa mual.
“Dan tidak semuanya pria tampan itu baik, banyak juga yang brengsek! Percuma saja tampan, kalau dia brengsek!” Kata Jenna yang langsung teringat pada Elios.
“Nona Jenna sedang membicarakan saya?” Tanya Elios yang sudah kembali, karena urusannya sudah selesai.
Elios pergi untuk membunuh fotografer yang sudah berani menyebarkan fotonya dan membuat berita tidak benar tentang Jenna.
“Tidak tuh. Jika kau merasa tersindir, aku tidak peduli,” jawab Jenna dengan ketus.
Entah mengapa Aurel merasa ada yang aneh dengan keduanya, tetapi ia tidak bisa bertanya sekarang.
“Kau dari mana?” Tanya Jenna yang sebenarnya sudah tahu jawabannya.
“Menyingkirkan tikus,” jawab Elios dengan nada suara yang etrdengar mengerikan di telinga Aurel.
Jenna tidak berbohong, Elios bukanlah orang biasa dan pria itu sangat misterius. Itu yang dipikirkan Aurel.
“Siapa?” Tanya Jenna yang ingin tahu siapa pelakunya.
“Sebentar lagi Nona Jenna akan mengetahuinya,” jawab Elios yang bersamaan dengan ponsel Aurel yang berbunyi.
“Jenna, ternyata yang menyebarkannya adalah fotografer kemarin dan dia sudah memberikan klarifikasi, sebelum b*nuh diri!” Kata Aurel yang membuat Jenna langsung menatap ke arah Elios yang terlihat menyeringai.
Bersambung.
no kaleng...kaleng.....😁