pernikahan gadis miskin dengan orang yang kaya, ia bisa menikmati seluruh kekayaannya namun ia terkurung dalam sebuah rumah mewah dengan segala harta yang berlimpah namun hidupnya terkekang bagai di dalam sangkar emas dan harus terluka karna suaminya tak mencintainya, hingga kebahagian hadir setelah suaminya sadar akan cintanya namun semua harus terhalang saat flora mengetahui masa lalunya yang sebenarnya, siapakah yang akan flora pilih masa lalunya atau orang baru, semua masih menjadi misteri yang harus di rahasiakan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuma lovely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertolongan
Flora duduk sambil menekuk kakinya kepalanya ia tundukan di atas lutut sambil memejamkan mata ia menangis, di pinggiran tembok kotor itu
cukup lama menangis di sana, hingga pintu itu mengeluarkan suara keras karna di dobrak oleh seseorang, seorang laki-laki tinggi besar yang flora tak kenal muncul dari balik pintu itu dengan tubuh tegap dan wajah manis berjalan ke arahnya
flora semakin ketakutan, tangan nya bergetar saat sosok laki-laki tinggi besar itu mendekat ke arahnya
Dari belakang laki-laki itu datang di ikuti oleh seorang wanita dengan dandanan glamour dan make up yang sangat mencolok terutama di bagian bibir , warna lipstik itu sangat menyala membuat flora mengeryitkan keningnya, sempat Ia berpikir jika wanita itu adalah istri sang rentenir
"Minggir kamu, " ucap wanita itu mendorong laki-laki yang ada di depannya, ia menghempaskan rambutnya yang di warnai warna pirang.
Sang wanita lantas mendekat ke arah flora yang terlihat gemetar
Ia lalu berjongkok di depan flora dan berkata "hai cantik,jangan takut aku akan menyelamatkanmu, perkenalkan saya mami rose"
ia lantas memilin-milin ujung rambutnya yang panjang
flora masih terlihat ketakutan tak mempedulikan ucapan mami rose
"jangan takut cantik saya nggak jahat" ujar sang wanita, Ia lantas mengangkat dagu flora hingga wajah flora yang penuh air mata mendongak kini terarah ke arah sang wanita.
flora menatap wanita yang bernama mami rose itu dengan tatapan penuh tanda tanya namun Ia hanya bisa diam saja, tak ada ekspresi apapun, hanya wajah datar yang flora tunjukkan saat ini
mami rose lalu berucap dengan nada lembut " kamu cantik, saya punya satu penawaran untuk kamu, kalau kamu mau bekerja dengan saya, saya bisa bebaskan kamu dari sini, apa kamu mau ikut saya?"
flora hanya diam saja menetralkan rasa takutnya lalu berkata" kerja apa nyonya?" suara itu terdengar ragu
"jangan panggil saya nyonya, panggil saja saya mami!"
"saya punya banyak pekerjaan di sana, salah satunya jadi pelayan!" ucap mami rose memberikan jawaban ambigu yang membuat flora salah mengerti jika yang di maksud adalah pembantu rumah tangga dan iapun langsung mengiyakan ajakan mami rose
"baguslah kalau kamu setuju, saya akan menebusmu dari rentenir tua itu, dan selama hutangmu belum lunas kamu harus siap bekerja di tempat saya "
"bagaimana apakah kamu setuju!"
merasa ada harapan yang lebih baik flora pun segera berkata "iya saya siap jadi pelayan nyonya, terima kasih sudah mau menebus saya, saya janji akan bekerja keras untuk mengganti uang nyonya" ucap flora merasa lega karna akan di bebaskan hari ini
"bagus, ayo kita keluar" ucap wanita itu dengan lembut, ia bahkan membantu flora untuk bangun dengan penuh perhatian, ia bahkan menggandeng flora keluar ruangan yang pengap itu
mami rose yang masih menggandeng flora lantas menoleh ke arah laki-laki tinggi besar itu " kamu urus semuanya!"
sang lelaki lantas menganggukan kepala, ia adalah Adrian sang asisten kepercayaan mami rose sekaligus simpanannya.
flora di bawa ke sebuah mobil Pajero sport berwarna putih keluaran terbaru itu
"ayo masuk " ucap mami rose dengan tatapan bersahabat, Ia bahkan tersenyum penuh kasih sayang pada flora
"terima kasih mami" ucap flora saat dirinya sudah berada di dalam mobil tanpa ia sadari dirinya baru saja keluar dari kandang harimau menuju kandang buaya
sembari menunggu Adrian keluar mami rose memainkan ponselnya, entah siapa yang ia hubungi flora tak peduli, ia menatap ke arah luar menetralkan ketakutannya tadi.
flora yang menatap ke arah luar akhirnya melihat Adrian dengan wajah manis mendekat ke arah mobilnya
"sudah mami" ucap Adrian masuk ke dalam mobil dan di jawab anggukan oleh mami rose
kini mobil melaju dengan cepat membelah jalanan, Adrian fokus mengemudikan mobilnya, jalanan terasa asing di mata flora namun ia tetap diam saja
Saat sampai di persimpangan jalan
"kita mau kemana mi?" tanya Adrian dan di jawab seperti biasa oleh mami rose
Tak ada percakapan di dalam mobil hingga mobil itu sampai di sebuah rumah megah
Flora menatap rumah itu dengan penuh kekaguman
Melihat flora yang hanya diam saja, mami yang sudah membuka pintu lantas berkata "ayo turun, mulai sekarang kamu tinggal di sini"
flora yang mendengar ucapan sang mami langsung turun setelah Adrian membukakan pintu mobil
di tempat lain Angga sedang marah padanya rasta, rumah rentenir yang rasta maksud ternyata sudah lama tidak berpenghuni, ia merasa di bohongi dan tak tau harus mencari keberadaan flora di mana karna hanya tempat itu yang ia ketahui
"maafkan saya tuan" ucap rasta berlutut di kaki Angga
" kurang ajar, berani-beraninya kamu bermain-main dengan saya, saya sudah mengeluarkan uang banyak untuk ini"
Angga langsung melayangkan tangannya ke pipi rasta Hinga rasta tersungkur, darah segar mengalir di sudut bibirnya Karna pukulan itu terlalu keras
" ampun tuan" ucap rasta ketakuatan
" saya tidak mau tau segera kamu cari keberadaan flora atau kamu akan menyesal sudah mempermainkan saya"
rasta yang masih duduk di bawah memegangi pipinya yang sakit semakin ketakutan.
Angga lalu berjalan pergi meninggalkan rasta seorang diri
" aku harus pergi dari sini, jangan sampai dia menemukanku" ucap Rasta segera bangun dan menghentikan taksi di pinggir jalan
ia teringat gabungan yang flora pernah katakan, hingga muncul sebuah ide untuk mengambil uang itu
sesampainya di rumah, rasta mengambil ongkos di saku celananya, itupun kurang namun supir taksi yang baik itu kasihan melihat rasta hingga ia menerima ongkos yang kurang itu
setelah berhasil memasuki rumah, Rasta mengobrak-abrik kamar itu hingga menekan tabungan flora,
" dimana ATM nya " ucap rasta karna hanya buku tabungan yang ada di sana
ia lalu menuju laci meja dan di sana ada gas flora, dengan cepat Rasta membukanya, di dompet flora terdapat beberapa lembar uang dan ATM
Rasta mengambil uang itu semuanya dan berjalan keluar membawa ATM itu
di sebuah tempat di pinggir jalan, Rasta mencoba menggesek ATM itu namun kodenya makan salah, iapun mencoba sekali lagi dengan menggunakan tanggal kematian ibunya.
Dan berhasil, Rasti mengambil seluruh isi tabungan flora dan membuang ATM nya di pinggir jalan.
Ia lalu kembali ke rumah, mengambil tasnya dan memasukkan seluruh bajunya.
rasta kamu pergi meninggalkan rumah itu dan menguncinya rapat, rumah yang di berikan mendiang ibu flora sebelum meninggal.
Rasta berdiri di pinggir jalan dengan santainya sambil menunggu sebuah taksi yang lewat
setelah lama menunggu akhirnya ada taksi yang lewat, Rasta segera menaiki taksi tersebut dan memberitahukan alamat yang ingin dia tuju.
Mobil pun berjalan menuju alamat yang di berikan Rasta