Menjalin asmara bertahun-tahun tak menjanjikan sebuah hubungan akan berakhir di pelaminan.
Begitulah yang di alami oleh gadis bernama Ajeng. Dia menjalin kasih bertahun-tahun lamanya namun akhirnya di tinggal menikah oleh kekasihnya.
Namun takdir pun terus bergulir hingga akhirnya seorang Ajeng menikahi seorang duda atas pilihannya sendiri. Hingga akhirnya banyak rahasia yang tidak ia ketahui tentang suaminya?
Bagaimanakah Ajeng melanjutkan kisahnya??
Mari kita ikuti kisah Ajeng ya teman2 🙏🙏🙏
Selamat datang di tulisan receh Mak othor 🙏. Mohon jangan di bully, soale Mak othor juga masih terus belajar 😩
Kalo ngga suka ,skip aja jangan kasih rate buruk ya please 🙏🙏🙏🙏
Haturnuhun 🙏🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
03. Restu Bhumi
Klik!
Seorang laki-laki berusia tiga puluh tahunan itu melepaskan helmnya. Ia baru saja pulang bekerja.
Pekerjaannya adalah satpam sebuah kantor bank swasta. Sosok tinggi semampai yang mungkin cocok jadi abdi negara itu menuruni sepeda motornya lalu berjalan menuju ke sebuah teras kecil yang merupakan tempat ia bernaung selama ini.
Satu per satu ia melepaskan tali sepatunya sambil duduk di salah satu bangku.
"Kebetulan sudah pulang! Nih, ibu mau berangkat arisan! Capek ngurusin bocah ini melulu!"
Seorang perempuan paru baya itu meletakkan bocah berusia hampir tiga tahun di pangkuan Bhumi.
Bocah kecil bernama Khalisa Qurota A'yun itu menatap ayahnya dengan pandangan khas anak kecil.
"Memang tidak bisa nanti dulu Bu, Bhumi baru saja sampai", kata Bhumi dengan pelan.
"Mau ngeluh capek? Lebih capek ibu ke mana-mana tahu ngga! Udah ngurusin anak kamu, jaga warung juga!", sahut ibu dari bumi yang bernama Tini.
Tini memang memiliki warung kecil di gang itu. Meski kecil, warung itu cukup ramai karena hanya ada warungnya di sana.
Bapak dari Bhumi juga sebenarnya masih ada, hanya saja memang sudah tak bekerja. Beberapa tahun yang lalu keluarga mereka sebenarnya termasuk keluarga berkecukupan. Tapi karena suatu hal, jadilah kondisi mereka seperti sekarang.
Masih untung rumah itu miliknya, coba kalau kontrak? Sudah di pasti mikir buat bayar nya kan?
Rumah yang memiliki tiga kamar tidur itu di huni oleh tiga keluarga. Orang tua Bhumi, Bhumi dan anaknya juga keluarga kakak perempuan Bhumi.
Ramai kan rumah itu?
Bhumi yang sudah terlanjur lelah dan malas berdebat itu pun menggendong Khalis dan membawanya ke kamar.
Di usianya yang hampir tiga tahun, Khalis mengalami speech delay. Seharusnya Khalis bisa mengikuti terapi di rumah sakit. Tapi karena kesibukan Bhumi dan orang tuanya juga tak mau membantunya menangani kekurangan Khalis, jadilah Khalis seperti ini.
Lalu dimana ibunya Khalis?
Istri Bhumi meninggal dunia usai melahirkan Khalis. Di rawat beberapa Minggu di sebuah rumah sakit hingga terpaksa Bhumi menjual tempat tinggalnya, sayangnya nyawa sang istri tak tertolong.
Mungkin karena ini lah mengapa orang tua Bhumi merasa jika kehadiran Khalis merupakan hal yang sangat tidak mereka sukai.
Mereka menentang pernikahan antara Bhumi dan mendiang istrinya sejak dulu. Di tambah lagi, mereka harus kehilangan aset untuk pengobatan ibu nya Khalis. Dan ya ...akhirnya...ibunya Khalis tiada, harta benda pun ikut tiada. Kasihan bukan?
Khalis duduk di kasur ayahnya yang sedang melepaskan seragamnya. Gadis kecil itu menatap sang ayah dengan mata lentiknya yang sangat cantik.
Khalis mewarisi kecantikan ibunya juga perpaduan wajah Bhumi.
"Anak ayah sudah mam?", tanya Bhumi yang kini duduk berjongkok di depan Khalis. Gadis kecil itu tentu tak langsung menjawab.
"Temenin ayah makan ya!", Bhumi menggendong batita kurus itu. Tanpa mengucapkan apa pun, Khalis mengalungkan tangannya ke leher sang ayah.
Bhumi sering merasa kasihan dengan sang putri yang kekurangan kasih sayang apalagi perhatian.
Ingin sekali ia membawa Khalis rutin berobat. Tapi kadang waktunya yang tak bisa di sesuaikan.
Bhumi pernah mencarikan pengasuh untuk Khalis, tapi ibunya marah! Kenapa?
Dari pada uangnya di berikan pada pengasuh, lebih baik di berikan pada ibunya!
Tapi ya....beginilah...hanya Khalis yang tahu seperti apa rasanya di posisi itu.
Apa Bhumi ada keinginan untuk menikah lagi? Tentu saja ada!
Tapi beberapa kali ia mencoba memiliki hubungan selalu kandas karena tak ada yang bisa menerima kehadiran Khalis.
Jadi, Bhumi berpikir kalau sebaiknya memang cukup dirinya yang berperan menjadi ayah sekaligus ibu untuk Khalis.
Bhumi tiba di meja makan. Ia membuka tudung saji yang menutupi beberapa piring disana.
Helaan nafas terdengar dari bibirnya. Hanya ada tumis kacang panjang yang ibunya sediakan di sana.
Apa anaknya tidak di beri makan?
"Khalis duduk di sini ya, ayah goreng telor dulu!", kata Bhumi mengusap puncak kepala Khalis yang masih diam.
Bhumi membuka kulkas. Hanya tersisa satu telor di sana. Lagi-lagi ia menghela nafas panjang.
Lelaki itu memecahkan telornya untuk di jadikan telor dadar agar bisa ia makan berdua dengan Khalis.
Tak lama kemudian ,telor dadar itu pun matang. Bhumi menyuapi gadis kecilnya yang terlihat sangat lahap.
"Kamu belum makan sayang?", tanya Bhumi pelan.
Sosok ibunya muncul dari arah luar.
"Udah! Tapi di lepeh terus! Susah banget di suruh makan!", celetuk Tini.
"Memang di kasih lauk apa Khalis nya Bu?", tanya Bhumi.
"Tumis kacang lah! Tadi ibu goreng nuget sudah di makan Dafi sama bapak mu!"
Bhumi memejamkan matanya dan menarik nafas dalam-dalam.
Yang benar saja batita seperti Khalis di paksa makan pakai tumis kacang panjang yang pedas seperti itu?
"Ngga usah lebay! Yang penting sudah kamu suapi! Sini, mana uang buat arisannya!"
Tini menadahkan tangannya.
"Arisan terus, Bhumi ngga pernah dapat!", kata Bhumi.
"Kalo dapat ya buat ibu lah, itung-itung nabung. Toh gara-gara kamu kita jadi tinggal di rumah ini!"
Tini menyambar uang yang ada di tangan Bhumi setelah itu ia pun pergi.
Nafsu makan Bhumi mendadak hilang. Tapi karena ia melihat sang anak makan dengan lahap, ia pun masih bisa tersenyum.
"Maafkan ayah, ya nak....!", Bhumi mengusap puncak kepala Khalis dengan penuh kasih sayang.
💐💐💐💐💐💐💐💐
Sorry....mas Restu Bhumi bukan CEO pengusaha apalagi abdi negara ya....🙏🙏🙏🙏
Yang realistis aja kaya umumnya kehidupan sehari-hari Mak othor 🤭🤭
terimakasih 🙏
tak apa... tak ada keluargamu yg mensuportmu bumi....
yakinlah... dgn mnjadikn ajeng istri... km bisa mndaptkn dan merasakn arti dan kasih sayang keluarga.... yg slm ini tak prnah km dptkn dri keluargamu...
dan brjanjilah untuk mnjadi garda trdepan untuk knyamanan istri dan ankmu.... jgn smpe keluargamu yg toxic dan benalu itu sll merusuh...
toh km n keluargamu yg mmbuang ajeng....
klo ajeng mudah move on dri km... ya itu bonusss luar biasa dri Allah... krna dia bukan perempuan yg jahat hatinya....
cerita ranu n novita... serta keluarga mereka... keluarga toxic si bhumi jga di skip dlu aja...
biarlah cerita ajeng n bhumi berkembang... smpe mereka bner2 sukses brdua... punya nama besar...
atau lamu istikhoroh dulu..