Ikhtisar :
Untuk menyelamatkan pesantren dari seorang mafia yang ingin menggusur pesantren yang bernama Jack Jatnika, Khalisa Amira rela menjadi istri Jack sekaligus menjadi budaknya. Tapi siapa sangka Khalisa bukan wanita biasa, yang menerima apa yang terjadi padanya. Jack terkejut saat mengetahui masa lalu Khalisa, bahkan dialah tunduk padanya. Taktik apa yang Khalisa gunakan untuk menaklukkan mafia kejam sepertinya itu ?
Baca selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Pura-Pura
Khalisa memasuki ruang makan membawa masakan yang sudah di masak olehnya dan meletakkannya di atas meja.
“Sayang, makan dulu” Ajak Khalisa lalu dia mengambil ponsel di tangan Jack dan di letakkan di atas meja
Jack menatap ke depan, Khalisa sudah memasak makanan sehari-hari. Sederhana tetapi baunya sangat menggiurkan Jack.
“Aku harus memakan makanan itu ?” Tanya Jack
Khalisa mengambil piring dan meletakkan di depan suaminya.
“Iya, memangnya kenapa ?” Tanya Khalisa lalu duduk di dekat Jack
“Kamut ahu standar makanan yang sering aku makan ?” Tanya Jack
Khalisa hanya diam, dia meletakkan nasi beserta lauk pauknya di atas piring suaminya.
Cup
Khalisa mencium pipi Jack membuat suaminya menoleh ke arahnya.
“Biar makanannya semakin nikmat dan enak” Bisik Khalisa sambil mengedipkan sebelah matanya
“kamu pandai merayu, pantas akhir-akhir ini aku belum menyiksamu” Ujar Jack
“Oh ya, padahal aku menunggu. Ku pikir kamu sudah lupa” Jawab Khalisa sambil meletakkan air lemon dingin untuk suaminya
Jack mencengram pipi Khalisa dan menatap wajah cantik istrinya.
“Mana mungkin aku lupa, kamu sudah sah menjadi budakku” Ucap Jack
Khalisa hanya tersenyum, Jack melepaskan tangannya dari pipi Khalisa dan mengambil jus jeruk buatan istrinya itu.
“Kamu harus sering makan jeruk, aku dengar kamu sedang sakit tenggorokan” Ujar Khalisa
“Darimana kamu tahu ?” Tanya Jack
“Aku istrinya, harus banyak yang aku tahu lalu suara mu juga menjelaskan bahwa tenggorakkanmu sedang sakit” Jawab Khalisa
Jack menatap tajam Khalisa lalu meminum jus jeruk itu sampai habis tak tersisa, barulah dia mengambil sendok dan garpu.
“Berdoa dulu sayang” Titah Khalisa
“Apa tidak bosan kamu mengingatkanku ?” Tanya Jack
“Sampai kamu melakukannya tanpa aku minta baru aku akan berhenti” Jawab Khalisa
“Kalau aku tidak mau ?” Tanya Jack
“Aku akan membujukmu sampai kamu mau melakukannya” Jawab Khalisa
“Kalau begitu bujuk aku” Titah Jack
Tangan Khalisa mengepal, Jack selalu seperti itu. Dia harus pandai dan sabar dalam menghadapinya. Khalisa bangun dari kursi, dia menutup pintuyang menuju jalan masuk ruang makan begitu pun pintu dapur.
Khalisa masuk ke dalam ruangan kecil di ruang makan, dia berganti pakaian menggunakan baju perawat dengan roknya yang pendek lalu rambut yang tergerai. Tak lupa dia mengenakan topi perawat, penampilannya berubah menjadi seksi.
“Kamu harus di taklukkan Jack” Gumam Khalisa, Jack yang melihat itu tercengang.
“Pasien atas nama Jack Jatnika, aku akan memeriksa denyut nadimu dan detak jantungmu” Ucap Khalisa
Jack tersenyum, ternyata istrinya bisa tertingkah konyol. Khalisa duduk di pada Jack, memegang tangan Jack dan memeriksa denyut nadi di tangan Jack.
“Tuan Jack, kamu harus makan dengan benar. Khususnya berdoa sebelum makan denyut nadimu bisa lancar tanpa hambatan” Lanjut Khalisa
Jack tersenyum, Khalisa memang sudah membuat mafia kejam itu mulai melirik kepadanya. Jack mendekati wajah Khalisa, dia ingin menciumnya namun jari telunjuk Khalisa menghalanginya.
“Aku akan memberikanmu hadiah, asalkan kamu berdoa dulu sebelum makan dan jangan lupa sholat” Ucap Khalisa
Jack menyngkirkan telunjuk Khalisa.
“Kamu selalu mengingatkanku dalam kebaikan, apa kamu selalu menjadi orang baik dan tidak pernah melakukan dosa ?” Tanya Jack
Mata Khalisa berkaca-kaca, air matanya menetes di pipinya saat mendengar ucapan Jack.
“Khalisa !” Ucap Jack
“Aku bukan orang baik tapi sedang berusaha memperbaiki diri” Jawab Khalisa, dia bangun dari pangkuan Jack. Dia berjalan ke depan, air matanya menetes dan membasahi pipinya.
“Bismillahirrahmanirrohim” Ucap Jack berdoa sebelum makan begitu fasih, membuat langkah kaki Khalisa berhenti lalu menoleh ke belakang
“Aku sudah berdoa, kamu puas ?” Tanya Jack membuat Khalisa tersenyum
“Aku suka kamu yang sekarang, meski kamu masih brengsek” Jawab Khalisa
Mereka berdua makan bersama, Jack begitu lahap memakan makanannya yang di bilang tadi makanan sederhana.
“Sayang, kamu menghabiskan sambalnya” Celetuk Khalisa
“Kamu saja yang membuat sambalnya sedikit” Jawab Jack
“Sedikit bagaimana ?, tadi aku membuat sambalnya satu mangkuk penuh” Jawab Khalisa
Jack bersikap cuek, dia melanjutkan makannya semua pasakan Khalisa ludes padahal sebelumnya dia tidak suka sayuran.
“Besok kamu harus masak ini lagi ya” Ucap Jack
“Insyaallah” Jawab Khalisa
Jack tersenyum, dia kembali makan sedangkan Khalisa memperhatikan handphone di meja.
“Barang apa yang di maksud oleh Jack ?” Batin Khalisa, ada sesuatu yang harus dia ketahui pasti ada hubunga nnya dengan bisnis gelapnya yang suaminya kerjakan.
*****
Pukul 3 sore, Daniel berjalan di tepi jalan, dia sudah mencari ke berbagai tempat dan menyuruh anak buahnya untuk mencarinya juga. Sampai di depan sebuah pabrik, tanpa sadar dia melihat plang besar di butik itu. Daniel memperhatikan foto wanita bercadar di dalam plang besar itu.
“Matanya mirip dengan wanita bercadar itu” Ucap Daniel dalam hati, dia berjalan menghampiri butik itu. Masuk ke dalam dan mulai berpura-pura sebagai pengunjung.
Butik Marwa cukup luas, pengunjung juga cukup ramai. Butik itu juga tiga lantai bagian paling atas di gunakan untuk kantor.
“Aku harus menemukan wanita itu sebelum terjadi sesuatu yang tidak di inginkan” Batin Daniel, pura-pura sebagai pengunjung di sana yang akan membeli
Daniel berjalan ke lantai atas, di sana baju-baju orang dewasa. Daniel tidak sengaja bertemu dengan seorang polisi yang sedang mengantarkan istrinya berbelanja di sana, meski pun polisi itu tidak memakai seragam Daniel tetap mengenalinya.
“Sial banget aku, ada polisi lagi” Desah Daniel pelan
Langkahnya semakin sulit, dia harus berhati-hati untuk mendapatkan apa yang dia mau. Daniel berjalan melewati polisi itu dan dia berusaha cuek dan santai.
“Tunggu” Terdengar panggilan seseorang dari belakang
“Apa itu suara polisi yang barusan ?” Batin Daniel, dia takut bisnis kakaknya bangkrut
“Ini milik kamu ?” Lanjutnya
“Sial, apa lagi yang laki-laki itu temukan dariku ?” Batin Daniel, mau tak mau Daniel harus berbalik dan menghampiri polisi lalu dia memasang wajah santai dan ramah
“Iya pak, ini milik saya” Jawab Daniel dan ternyata dompet miliknya jatuh
“Semoga polisi itu tidak memeriksa dompet milikku” Batin Daniel, jantungnya sudah berdetak tidak karuan namun dia berusaha tenang agar polisi tersebut tidak mencurigainya
Daniel mengangkat tangannya untuk meminta kembali dompetnya.
“Sebentar saya harus memastikan ini dompetmu” Ucapnya
Deg …
Daniel semakin terkejut, memang tidak ada hala yang bersangkutan dengan bisnisnya tapia da identitas miliknya termasuk hal pribadi yang di simpan dalam novel itu. Saa polisi itu akan membuka dompetnya, ada seseorang yang menhampiri polisi tersebut dan berbicara kepadanya.
“Pak Arga !” Panggil Khalisa
Polisi itu menoleh ke arah Khalisa …
“Khalisa” Sahutnya
“Sudah lama kita tidak bertemu, bapak sedang libut ?” Tanya Khalisa
“Iya, saya sedang cuti dan sekarang saya sedang menemani istri saya berbelanja” Jawab Polisi itu
“Khalisa” Batin Daniel memperhatikan kakak iparnya seperti mengalihkan pembicaraan polisi, dia sedangmengobrol dengan akrab yang memilih baju sampai polisi itu tidak sadar saat Khalisa menyenggol tangannya.
Dompet itu terjatuh ke bawah, Khalisa langsung mengambil dompet itu dan membuka isinya.
“Itu dompet milik anak muda tadi yang berdiri di sana” Ucapnya sambil menunjuk
Ke arah Daniel
“Benar, itu dompet milik saya” Jawab Daniel
“Siapa nama kamu ?” Tanya Khalisa
“Daniel Jatnika” Jawab Daniel
Khalisa melihat nama di kartu identitas itu
“Benar, ini sesuai dengan nama di sini, berarti ini milik kamu” Ucap Khalisa sambil memberikan dompet itu
“Terima kasih kak” Ucap Daniel yang di jawab dengan anggukan saja
“Saya permisi dulu pak” Pamit Daniel yang di balas sama dengan anggukan
Daniel bergegas meninggalkan tempat itu, dia kembali mencari wanita bercadar begitu pun Khalisa yang menyempatkan diri berbicara dengan polisi itu.
“Bagaimana hidupmu setelah keluar dari sana ?” Tanya
“Alhamdulillah baik pak, setelah keluar dari sana sayabanyak belajar” Jawab Khalisa
“Jangan mengulagi kesahalan kamu lagi, berbahagialah dengan hidupmu yang sekarang” Ucapnya
“Iya, terima kasih pak” Jawab Khalisa
Polisi itu pamitkemudian meninggalkan Khalisa, dia kembali menemani istrinya berbelanja sedangkan Khalisa masih terdiam. Daniel naik ke lantai tiga, dia berganti pakaian dengan pakaian OB. Dia harus menemukan wanita bercadar itu sekalian mengambil jaket miliknya.
“Aku yakin di ada di sini” Batin Daniel sambil mendorong alat kebersihan, tak sengaja dia melihat Marwa sedang mengobrol dengan seseorang
“Kak, beberapa baju tidak laku. Apa yang harus di lakukan dengan baju itu ?” Tanyanya
“Beri potongan setengah dari baju itu mungkin pembeli akan tertarik” Jawab Marwa
“Nanti kita rugi kak ?” Tanyanya
“Lebih baik kembali modal dari pada tidak untung” Ujar Marwa
Mereka mengobrool di sofa rungan Marwa, Daniel pura-pura membersihkan lantai dengan sapu
“Dan kalau masih belum laku kita kasih ke yang lebih membutuhkan” Lanjut Marwa
“Baik kak” Jawabnya
Marwa pamit dan meningalkan ruangan itu, Marwa berjalan kea rah ruangannya. Tiba-tiba ada seseorang yang membekap mulutnya dari belakang.
“Diamlah aku ingin bertemu denganmu” Bisik Daniel
Marwa begitu ketakutan, dia tidak tahu siapa orang yang berdiri di belakangnya dan menutup mulutnya jantungnya berdebar tidak karuan.