"Nih,kamu lagi hamil,nggak boleh makan yang macam-macam! makan nasi sama tempe gorng aja! itu udah cukup,biar bayimu nanti lahiranya nggak kegedean!ibu nggak mau kalau sampai kamu nggak bisa lahiran normal karena bayimu yang kegedean." . Suara makian dari ibu mertua selalu didengar oleh alma setiap kali ia hendak menikmati makananya. . Ia tak pernah menyangkah,kepindahannya dengan sang suami dari kontrakan ke rumah sang ibu mertua justru menjadi awal penderitaan untuknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab tiga
Melihat hal itu,tentubsaja bu asri merasa geram.
"Kenapa yudi harus pulang cepet sih!, jadi keenakan kan si alma itu,"ucap bu asri dalam hati.
Alma mengulas senyum,ia bersyukur karena sang suami sangat peduli kepada dirinya.
"Kamu kok bawa martabak segala yud?memangnya kamu lagi banyak duit?"bu asri mentap sang putra dengan sebelah alis terangkat.
Yudi meraih tas kerja dan mengambil lima lembar uang merah dari dalam tas,kemudian menyodorkannya kepada sang ibu.
"Ini buat ibu,hari ini aku gajian,"yudi menoleh ke arah alma setelah bu asri mengambil alih uang di tanganya.
"Dek,tiga juta setengah udah aku transfer ke kamu biat keperluan bulanan sama belanja ya,"ucap yudi.
Alma seketika menghentikan kegiatannya menyuap makanan,"makasih ya mas!,"ucapnya kemudian.
"Jangan boros-boros,tabung uang dari suamimu buat keperluan calon bayi kalian!," sahut bu asri yang melihat alma dengan pandangan iri karena mendapat jatah yang jauh lebih besar dari yudi.
"Iya bu,aku selalu sisihkan buat lahiran sama beli peralatan bayi nanti kok,"ujar alma.
Mereka kembali melanjutkan makan yang tertunda meski bu asri merasa tak rela melihat alma bisa makan enak,apalagi ditambah nartabak yang dibeli oleh yudi.
Usai makan,yudi mandi dan duduk didepan televisi berasa alma menikmati martabak yang tadi ia beli,sementara bu asri memilih untuk masuk ke dalam kamarnya.
"Ibu mau kemana?nggak mau makan martabaknya?"tanya yudi,ia merasah tingkah sang ibu sedikit aneh hari ini.
"Nggak,kalian aja yang makan,ibu mau istirahat,"wanita paru baya tersebut mengarahkan pandangan ke arah sang menantu."Alma kamu jangan makan banyak-banyak,itu martabak banyak gulanya,"ucapnya sebelum benar-benar masuk ke dalam kamar.
Alma hanya mengangguk tanpa berucap sepatah kata pun.
"Mas,besok aku boleh kan ke kelinik mbak aninda?sejak pindah ke rumah ini,aku belum periksa kandungan sama sekali,"ujar alma meminta izin.
"Boleh dong dek,kan aku juga pengen tahu perkembangan calon anak kita,lagian udah mau tujuh bulan,udah ketahuan kan cewek atau cowoknya,aku penasaran."Ucap yudi,wajahnya berubah antusitas saat membahas soal calon buah hati mereka.
"Makasih ya mas,besok aku berangkat bareng kamu ke kantor aja,kan searah."Alma sengaja meminta sang suami mengantarnya agar bu asri tak membuat masalah baru yang membuatnya urung pergi.
Tanganya yudi terulur,ia menarik lembut tubuh alma untuk masuk ke dalam pelukan.
"Iya sayang,kalau begitu sekalian pulangnya aku jemput sore sepulang kerja aja gimana?pasti kamu kangen kan sama mbak aninda dan mas lendra?udah lama juga kamu nggak ke sana."Yudi memberikan tawaran yang berhasil membuat senyum dibibir alma kiah merekah.
Namun,sejurus kemudian senyuman itu memudar.
"Emm nggak masalah kalau aku seharian disana mas?nanti nggak ada yang bantuin ibu."Alma menggigit bibir bawahnya ragu.
"Nggak usah dipikirin,kamu juga perluh menikmati hidup,tapi aku antar jemputnya di luar pagar aja ya,kamu kan tau kalau sampai sekarang mas lendra nggak pernah suka sama aku,takutnya nanti malah ribut kayak yang udah-udah."Juar yudi menyakinkan alma,hanya bisa mengangguk mengiyakan,karena ia paham bagaimana hubungan suami dan kakaknya.
...****************...
Seperti yang sudah direncanakan oleh alma dan yudi semalam,wanita hamil itu sudah rapi setelah selesai membantu ibu mertuanya memasak,sementara yudi menunggu sang istri bersiap sembari menikmati sarapanya.
Wajah bu asri yang sedang asyik menguyah sarapan,mendadak masam melihat penampilan alma yang sudah rapi.
"Kamu mau ke mana al?kok masih pagi udah rapi,nggak mau goreng tempe buat sarapan?"tanya wanita paruh baya itu dengan disertai tatapan tajam.
"Nggak bu,hari ini alma mau ke tempat kakanya,nanti berangkat bareng sama aku,pulangnua juga aku jemput sekalian pulang kerja,nggak apa-apa kan kalau ibu hari ini di rumah sendiri,nanti makan siang ibu pesan aja."Sahut yudi memberi penjelasan.
"Ya nggak apa-apa sih,"jawab bu asri singkat,meski sebenarnya ia tak suka alma mengunjungi kakaknya walapun hanya sekedar untuk periksa kandungan.
Setelah menghabiskan sarapanya,yudi segera beranjak dan mencium punggung tangan sang ibu,sedangkan alma memili tak sarapan karena kakak iparnya sudah bilang akan masak untuknya.
"Alma juga berangkat ya bu,"wanita hamil itu mengikuti langkah sang suami untuk mencium punggung tangan ibu mertuanya.
Bu asri hanya mengangguk malas melepas kepergian anak dan menantunya.
Yudi merangkul pinggang alma dengan lembut,ia membukakan pintu mobil untuk sang istri lalu mulai meninjak pedal gas.
Alma mengarahkan pandangan ke luar jendela dengan disertai senyum tipis,ia begitu bahagia,setidaknya seharian ini ia bisa bebas dari ibh mertua yang semena-mena itu.
"Sayang,nanti jangan lupa habis usg langsung telpon aku ya,kasih tau kabar anak kita,"pinta yudi saat mobilnya sudah berhenti di depan sebuah gerbang berwarna coklat yang menjulang tinggi.
"Iya mas,aku turun dulu ya,"alma mencium pungung tangan yudi dan dibalas dengan kecupan mesra di kening wanita itu.
Langkah kaki alma segera terayun memasuki gerbang setelah mobil sang suami meningalkan tempat itu.
Didepan pintu utama,ada sepasang suami istri yang sudah menyambut,wajah lendra kakak kandung alma terlihat kaget melihat sang adik.
"Kok kamu jadi kurus banget setalah tinggal dirumah mertuamu al?kamu diapakan disana?"belum juga alma mengucap salam,sang kakak sudah mengintergasi.
"Ah,perasaan mas lendra aja kali,aku nggak apa-apa kok!,"kilah alma ia berusaha untuk memaksakan senyum.
"Sudah,nanti aja ngobrolnya mas,sekarang biar aku periksa alma dulu ayo."aninda mengandeng lengan alma untuk menuju kelinik yang berada di sebelah rumahnya,ada seorang perawat yang membantu aninda untuk melakukan tugasnya.
"Naik ke atas ranjang ya al,kita usg dulu,"tintah aninda dengan lembut
Alma menurut,ia merebahkan dirinya di atas ranjang pasien dengan dibantu oleh perawat,lalu sebuah gel dioleskan ke perut bagian bawah dan disusuk oleh aninda yang mengerak-gerakan alat usg di perut baguan bawah milik alma.
Wajah aninda menegang melihat tampilan dilayar usg.
"Mbak,kok wajahnya begitu?kandungan aku baik-baik saja kan?"
Alma ikut gelisah melihat wajah tegang kakak iparnya,perasaan khawatir semakin menyerapu hati,tak sabar untuk mendengar jawaban dari aninda tentang kondisi janin yang saat ini sedang tubuh di dalam rahimnya,di saat bersamaan,lendra juga masuk ke dalam ruangan tersebut.
alma gugat cerai aja ke yudi
semoga aja secpt mertu alma kena karma 😅😅😅
semoga aja mertua alma mimpi tetang cucu nya biar mertua nya jdi ketakutan sendiri 🤣🤣🤣🤣
gimna kelanjutan nya 😭😭😭😭