NovelToon NovelToon
Love At SIG Training

Love At SIG Training

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dosen / Cintamanis / Dikelilingi wanita cantik / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Firda 236

Pelatihan SIG atau Sistem Informasi Geografi yang di lakukan Amira bersama teman-teman sebagai kegiatan dalam semester 3, siapa sangka akan mempertemukan Amira dengan seorang pria yang akan menjadi tambatan hatinya. Sang asisten Dosen pelatih yang awalnya Amira kira sangat menyebalkan namun dengan cara ajaib bisa meluluhkan hatinya, membuatnya jatuh cinta dan menerima kehadiran pria itu sebagai pemiliki hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firda 236, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TWO

Kini aku kembali duduk sendirian, jam menunjukan tepat pukul 12 malam namun aku masih tetap terjaga, entah mengapa ngantuk ku mendadak hilang setalah kedatangan Pak Wahid dan Mas Fahmi yang mungkin juga tengah beristirahat sekarang sama seperti Euis dan teman pria ku yang menjemput tadi. Sedangkan aku, aku masih terjaga tanpa merasa kantuk sedikitpun. Tadi setelah satu jam mengobrol dengan Pak Wahid dan Mas Fahmi juga Ilham –teman pria ku- seputar SIG dan pengalaman-pengalaman keduanya di bidang itu aku memutuskan untuk pamit undur diri, membiarkan keduanya beristirahat karena sudah larut, tapi parahnya aku malah terjaga sekarang, semua lelah dan kantuk yang aku rasakan sebelumnya hilang entah menguap kemana.

Aku kembali menatap para bintang yang semakin terlihat banyak jumlahnya, mulai menujuk mereka dan menghitung mencoba memastikan berapa jumlah mereka, salah satu kebiasaan yang tak pernah lepas saat aku menatap langit malam. Jika biasanya orang lain akan langsung tertidur saat mulai menghitung bintang, aku justru sebaliknya.

Semakin terjaga hingga pagi menjelang, terus melakuan hal yang sama setiap aku merasa kurang yakin terhadap jumlah bintang yang ada, aneh bukan? Entahlah aku juga tak mengerti.

Aku menoleh saat sebuah suara memanggil nama ku pelan, itu Mas Fahmi yang mendekat dan ikut mendudukan diri disamping ku, tepat dipojok lapangan, tempat yang mungkin sebagian orang menganggap itu menyeramkan. Karena hei bagaimana tidak? Dia duduk di sudut lapangan sendirian dengan rambut terurai dan di tengah malam! Mungkin seseorang akan berteriak jika mereka melihat ku.

“Mas Fahmi belum tidur?” dia menggeleng, dengan senyum manis yang aku lihat terukir di kedua sudut bibirnya, Mas Fahmi mungkin pengecualian.

“Belum, kamu kenapa belum tidur?”

“Saya belum mengantuk Mas, jadi ngadem di luar” Mas Fahmi mengangguk pelan.

“Mas Fahmi mau kopi? Saya buatkan mau?” dia mengangguk dan aku segera beranjak, meninggalkannya sebentar dan menuju dapur sederhana yang dikhususkan untuk membuat makanan atau minuman ringan.

Aku kembali dengan secangkir kopi hitam panas dan secangkir susu coklat hangat, meletakannya hati-hati diantara aku dan Mas Fahmi, sebelum mempersilahkannya untuk minum.

“Diminum Mas”

“Sekarang?” aku mengedipkan mataku sebentar, sebelum menggeleng dengan tawa kecil.

“Nanti kalau sudah agak hangat” dia mengangguk, aku tertawa kecil, dan sunyi melingkupi kami untuk beberapa saat.

Aku yang terdiam dengan masih memandang ke arah langit, menghitung pelan sesekali meniup susu hangat ku sebelum menyeruputnya perlahan, menikmati sensasi hangat yang menjalar di tenggorokan menenangkan.

“Kamu suka benda langit?” aku menoleh sebentar, menatap Mas Fahmi yang juga menatapku dan mengangguk pelan.

“Suka Mas, saya suka ngeliat mereka”

“Paling suka apa, bintang?” aku mengangguk lagi membenarkan pertanyaan Mas Fahmi.

“Iya Mas, dari dulu suka banget liat bintang benda-benda angkasa lainnya juga, tapi gak terlalu kaya bintang” ku lihat Mas Fahmi mengangguk.

“Astrophile berarti ya?” sekali lagi aku mengangguk, membenarkan pertanyaanya.

Aku memang seorang Astrophile, atau sebutan untuk orang-orang yang menyukai bintang, aku sendiri tidak tau pasti kapan aku mulai menyukai bintang dengan amat sangat, hanya yang pasti aku merasa damai setiap kali melihat mereka dan menjadi lebih bersemangat keesokannya walau waktu tidur ku berkurang, dan kantung mata semakin hitam dibawah mata ku.

Keadaan kembali hening, aku maupun Mas Fahmi tak lagi bersuara, kami hanya sesekali meminum minuman masing-masing dalam diam, aku yang fokus menatap bintang dan Mas Fahmi yang ku lihat sesekali menatap sekeliling, mungkin memastikan atau menyamankan diri.

Rasa kantuk perlahan menyerangku setelah 20 menit susu coklat hangat aku habiskan, tak ingin beranjak karena sudah telalu nyaman duduk, aku memutuskan untuk menekuk kedua kakiku dan menjadikannya sandaran. Mungkin karena sudah sangat mengantuk aku sampai terkantuk-kantuk hingga ku rasa Mas Fahmi menepuk pundak ku pelan. Aku menatapnya sayu, sedikit menyipitkan mata guna mempertajam penglihatanku yang samar karena terlalu mengantuk.

“Masuk sana, tidur. Sampe angguk-angguk gitu” aku mengulas senyum sebelum beranjak aku sempat bertanya apa dia tak masalah kalau aku tinggal sendirian, yang dia jawab dengan lembut.

“Gak papa, sebentar lagi saya juga istirahat, masuk gih” aku mengangguk pamit undur diri, tak lupa mengucapkan selamat malam, sebagai bentuk sopan, dengan pernyataan dalam hati kalau Mas Fahmi pria yang baik.

-

1
MiftaXeimora
see it!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!