Lorong tak berujung
Kisah ini menceritakan tentang perjalanan ke lima sahabat yang ingin mencari popularitas di dunia Chanel YouTube.
Keinginan yang tinggi ini, membuat mereka nekad masuk ke dalam lorong yang disebut angker dan konon tidak berujung.
"Nekad yang berujung maut",
Simak dan baca kisahnya di karya ku yang berjudul:
"Lorong tak berujung"
karya putri cobain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pintu ghaib
Setelah terjebak di kuburan yang menjelma menjadi rumah besar, kini ke lima sahabat ini pun, memilih untuk pulang kembali ke desanya.
"Sebaiknya kita pulang saja, aku tidak mau mati konyol di sini."
Ujar Aldi yang merasa ketakutan saat itu.
"Bukannya kamu tidak percaya dengan takhayul Aldi?."
Tanya Aska yang tersenyum pada Aldi.
"Awalnya aku tidak percaya, sekarang aku sudah cukup muak dengan semua kejadian ini."
Jawab Aldi yang mulai berontak dengan keadaan yang sering mereka alami.
"Reno, coba kita lihat video yang kemarin kamu rekam, sebenarnya kita ada dimana sekarang."
Ujar Aska yang meminta kamera yang ada di leher Reno.
"Lihat saja sendiri, aku tidak mau melihat penampakan lagi."
Ujar Reno yang langsung memberikan kamera nya.
Beberapa saat kemudian,,,
"Aihhhh,,,coba ulang dari awal Aska."
Ujar Luna yang ingin melihat awal perjalanan mereka.
Terlihat jelas saat mereka berbicara dengan petani yang sempat melarang mereka untuk pergi.
"Pantas saja, kita sudah terlalu jauh."
Ujar Aska yang melihat wajah teman temannya.
"Apa maksudnya Aska, jauh bagaimana?? , kita hanya perlu waktu setengah jam untuk pulang kembali ke rumah kita."
Jawab Adi yang belum mengerti maksud Aska.
"Setengah jam disini, berbeda dengan setengah jam di alam gaib Adi."
Ujar Aska yang terlihat menahan air matanya.
"Aska,,, jangan buat aku merasa takut, kita pulang saja Aska."
Ujar Luna yang memaksa Aska untuk pulang.
"Kita tidak bisa kembali Luna, kita akan selamanya berada di sini."
Jawab Aska yang memberi tahu pada Luna dan semua teman-teman nya.
"Kita tidak percaya, jangan karena kamu lebih tahu, kamu bisa seenaknya berbicara seperti itu."
Ujar Aldi yang juga tidak percaya dengan ucapan Aska.
Sementara itu, Reno terlihat sangat frustasi, ketakutan bahkan berbicara sendiri.
"Reno,tenanglah,kita akan mencari jalan keluar."
Ujar Adi yang melihat tajam mata Aska.
"Keluar, tidak semudah itu Adi!!!, aku sudah bilang dari awal, jangan main-main di sini."
Ujar Aska yang marah saat terus disalahkan karena menakuti mereka semua.
"Siapa yang main-main, kita tidak main-main, bukan nya kita ingin terkenal?."
Ujar Adi yang berbicara awal mereka memilih tempat ini.
"Bukannya terkenal, yang ada kita hilang."
Jawab Aska yang tersenyum pada Adi.
Aska pun langsung mengajak mereka untuk melihat kembali video yang sengaja mereka simpan sebagai konten di channel YouTube nya.
"Seharusnya kita pergi kesini, tapi kita salah masuk, tebak apa yang dapat kalian lihat."
Ujar Aska yang menunjukkan tangan nya pada pintu masuk yang mereka lalui.
Semua nya pun kaget, mereka sadar jika saat itu tidak ada pintu yang mereka lewati.
"Apa itu Aska?, aku tidak melihat nya waktu itu."
Ucap Luna yang melihat wajah Aska.
"Pintu gaib, pintu masuk ke alam gaib."
Jawab Aska dengan jawaban nya yang tegas.
"Pintu gaib apa lagi Aska, ya sudah, kita kembali lagi kesana dan ikuti jalan nya, bukannya itu sama saja."
Ujar Adi yang menganggap sepele pintu itu.
Belum selesai berbicara, mereka pun dikagetkan dengan suara orang yang tertawa saat melihat wajah mereka berlima.
"Ha,,,ha,,ha,,,, kasihan sekali kalian."
Ujar seorang yang terlihat di mata mereka.
"Siapa anda, jangan ganggu kami."
Ujar Reno yang langsung memeluk tubuh Luna.
"Kasihan,, kalian akan hidup selamanya disini, ha,,,ha ,,ha,,."
Jawab pak tua yang berbicara pada mereka.
"Kami ingin pulang pak, tolong lah kami."
Ujar Aldi yang langsung meminta tolong pada pak tua itu.
"Aku dan kalian akan selamanya disini, hanya saja, kalian bisa keluar jika bisa menembus lorong."
Jawab si pak tua yang langsung berjalan meninggalkan mereka.
Mendengar ucapan dari pak tua, mereka pun langsung bertatapan mata.
"Dimana lorongnya pak?."
Tanya Aska yang baru ingat dengan niat awal mereka.
Hanya saja, tubuh pak tua itu sudah hilang entah kemana.
"Lorong itu, bukannya kita akan kesana?."
Tanya Reno yang langsung bergegas untuk mencari tahu dimana lorong itu.
"Mau cari kemana?, kita saja salah masuk, "
Jawab Aska yang pernah melihat lorong itu.
"Bagaimana kamu ini Aska?, katanya kemu pernah ke sini!!!."
Ujar Adi yang langsung menarik baju Aska.
"Hentikan!!!, mungkin maksud Aska, kita sudah salah masuk ke pintu gaib, sehingga jalan yang kita lalui berbeda dengan jalan yang Aska lewati dulu."
Jawab Luna yang langsung memisahkan mereka berdua.
"Jangan buang-buang waktu, sebaiknya kita lanjutkan perjalanan ini."
Ujar Aska yang menyuruh mereka untuk pergi.
"Kita mau kemana ka?, apa kamu sudah tahu jalan pulang?."
Tanya Reno yang berjalan mengikuti Aska.
"Kita coba kembali ke titik awal, dan kita ulangi lagi dari awal."
Ujar Aska yang berjalan paling depan.
"Dasar sok tahu sih, tadi katanya nggak bisa, sekarang mau mengulang."
Ujar Adi yang masih berseteru dengan Aska.
"Aku bukan sok tahu!!!, aku juga ingin pulang!!! ,sama seperti kalian."
Jawab Aska yang langsung berhenti dan menyerang Adi.
Keributan tak bisa dihindari, hanya saling menyalahkan satu sama lain, mereka tidak sadar jika hari sudah hampir malam.
"Hentikan Aska, sebaiknya kita lanjutkan agar kita bisa kembali pulang."
Ujar Reno yang langsung memisahkan mereka berdua.
"Jangan sekarang, kita harus cepat sembunyi sebelum menjelang malam."
Jawab Aska yang langsung berlari menuju arah hutan.
Melihat Aska yang berlari, mereka pun langsung mengejar Aska, bagaimana pun juga, Aska lebih tahu tempat ini.
"Diam dan jangan bersuara."
Ujar Aska yang langsung memberi tahu pada teman-temannya.
Benar saja, suasana malam hari semakin mencekam, berbeda dengan suasana di desa muara, tempat mereka tinggal saat itu.
"Aaaaaaa,,, tolong aku,,,".
Teriak Adi yang tertarik badan nya oleh sesuatu yang tiba-tiba muncul.
"Aska,,, tolong Adi, kasihan dia."
Ujar Luna yang menyuruh Aska untuk menolong Adi.
Anehnya, Aska hanya diam dan melihat saat tubuh Adi ada yang menyeret nya.
"Sialan kamu Aska!!!."
Ujar Reno yang langsung mengejar kemana tubuh Adi terseret oleh makhluk yang tak kasat mata.
Sementara itu, Aldi dan Luna mengikuti nya dari belakang.
"Adi,,,, dimana kamu,,,,".
Teriak Reno yang kehilangan Adi.
Adi tiba-tiba menghilang di tengah kegelapan malam, tak ada suara yang terdengar lagi dari mulut nya.
Reno, Luna dan Aldi pun berkumpul dan kembali ke tempat Aska berdiri.
"Aska,, kenapa kamu diam saja, kenapa kamu tidak mau menyelamatkan Adi?."
Tanya Reno yang marah pada Aska.
"Percuma, kita tidak akan bisa menyelamatkan nya."
Jawab Aska yang menghela nafas nya dalam-dalam.
"Konyol kamu Aska, bagaimana kamu bisa tahu, tapi kenapa kamu biarkan Adi hilang."
Ujar Aldi yang langsung menarik tubuh Aska.
"Aku sudah bilang, sebaiknya jangan di terus kan, kenapa kalian masih nekad juga."
Ujar Aska yang tidak mau disalahkan saat itu.
"Maaf Aska, aku terlalu menyalahkan kamu."
Ujar Reno yang juga menghela nafasnya yang sangat berat.
"Bau busuk apa ini?."
Ujar Reno yang berdiri di samping Luna.
"Iya, kenapa ada bau busuk, tapi kenapa arahnya ada didekat kita."
Jawab Aska yang juga mencari arah bau busuk itu.
Semua mengikuti bau busuk itu berasal,
dan betapa kagetnya saat mereka berhenti tepat di depan kaki Luna.
"Luna,,bau busuk itu berasal dari kaki kamu."
Ujar Aska yang membuat semuanya kaget.
"Apa luka itu membusuk?, apa mungkin menyebar ke bagian lain."
Ujar Reno yang langsung membuka kain yang menutupi kaki Luna.
"Tidak mungkin,, aku tidak mau mati disini Reno."
Ujar Luna yang menangis saat Reno mencoba membuka luka Luna.
Bagaimana kisah perjalanan mereka,
kita akan lanjutkan di bab berikutnya.
lanjut kak
semangat terus
merinding