Jika ini mimpi buruk maka bangunkan aku,saat dipaksa menikah dengan Rendra yang mengira jika aku adalah Catharina,aku sendiri tidak mengenal siapa Catharina,mampukah aku lepas dari Rendra,Aku bukan Catharina namaku Karina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Karina menyimpan pin berbentuk ceri dan berwarna merah didalam dompet khusus,dia mengikat dan meletakan disela-sela dompet miliknya.Melihat cara Karina menyimpannya membuat Kenzo tersenyum,meski dia masih belum berani mengakuinya.
"Aku sudah selesai."kata Kenzo
"Biar aku yang membereskan."kata Karina
"Biar aku bantu."kata Kenzo
"Ah,iya."kata Karina
Kenzo membantu Karina mencuci piring dan bekas memasak,mereka tidak ingin meninggalkan panci satupun kotor.Kenzo mencoba mengajak Karina bercanda karena suasana jadi garing saat ini.
"Sedikit main air tidak masalahkan?"tanya Kenzo memercikkan sedikit air kearah Karina
"Ah,sepertinya kau sangat rindu basah-basahan."jawab Karina membalas dengan percikan lebih besar
Keduanya sudah larut dalam kegembiraan karena perasaan yang nyaman,namun harus terhenti karena ponsel Kenzo berbunyi dan itu cukup membuat mereka berdua kesal.
"Sebentar."kata Kenzo
Karina mengangguk saat Kenzo menerima panggilan,kedua orang tua Kenzo datang dan meminta Kenzo untuk menghadiri kencan buta yang sudah diatur.
"Ma,apa Rendra ada dibalik ini semua?"tanya Kenzo
"A apa maksudmu?"tanya Mama Kenzo
"Mendengar suara Mama yang tidak beraturan,Mama tidak pandai berbohong."jawab Kenzo
"Mama tidak mau tahu,sekarang cepat pulang dan malam ini kamu harus mengikuti kencan buta."kata Mama
Kenzo hanya memegang ponselnya dengan perasaan kesal dia sempat memukul meja membuat Karina yang masih sibuk membereskan menoleh kearahnya.
"Kau masih belum berubah."kata Kenzo lirih
"Apa yang terjadi?"tanya Karina
"Kau mau mendengar jawaban jujur atau bohong?"tanya Kenzo
"Apa dulu masalahnya?"tanya Karina
"Sepertinya Rendra tahu kita sedang bersama."jawab Kenzo sambil membuka baju karena basah
"Lalu?"tanya Karina
"Dia mencoba menekan kedua orang tuaku dengan mengatur kencan buta."jawab Kenzo
Karina duduk kembali dikursi tangan satu menyangga kepala yang satunya mengetuk meja sepertinya sedang berfikir,jika benar apa yang Kenzo bilang maka dia harus menyelamatkannya,hanya tidak tahu bagaimana caranya.
Bagi Karina juga tidak mungkin mendatangi Rendra,bisa-bisa dia ditahan tidak bisa keluar lagi.
"Apa ingatannya sudah kembali sepenuhnya?"tanya Karina
"Sebenarnya aku juga tidak terlalu peduli dengannya,apalagi saat kau menghilang,aku ikut keluar dari rumahnya dan mendirikan perusahaan sendiri."jawab Kenzo
"Lalu kenapa kau memintaku untuk peduli kepadanya saat dia tiba-tiba sakit kepala?"tanya Karina
"Karena aku pikir kamu masih mencintainya."jawab Kenzo sambil memandang
Karina memandang wajah Kenzo dengan berdecih dan senyum sinis,jika waktu itu Karina dekat dengan Ayah dan Ibunya maka Karina akan memilih untuk tidak memiliki Cheri karena Karina benar-benar ingin menghapus Rendra dari kehidupannya tanpa meninggalkan apapun.
Melihat Kenzo telanjang dada,Karina mengambilkan t-shirt warna putih dan memberikan kepadanya,dia menggantung baju milik Kenzo dan menjemur meski diluar hanya ada angin.
"Makasih Rin."kata Kenzo
"He hem."kata Karina
Karina kembali membereskan beberapa barang,pikirannya kembali kepada Rendra,sikap dan tatapan hangatnya seperti sedang mengandung jebakan,bahkan cara menjauhkan Kenzo darinya seakan akan menyeretnya kembali ke lingkaran cintanya.
Kenzo mengangkat beberapa kotak kedalam mobil hingga semua selesai,Karina mengambil kembali baju milik Kenzo namun Kenzo malah membungkus dalam plastik dan memasukkan kedalam tas.
"Kau tidak memakainya?"tanya Karina
"Apa aku boleh memiliki ini?"tanya Kenzo sambil menarik t-shirt yang dia pakai
"Itu sudah ketinggalan jaman."jawab Karina
"Tidak masalah."kata Kenzo sambil tersenyum
Karina mengangguk dengan senyum kearah Kenzo,setelah mengunci pintu dan memasang tulisan didepan pintu Karina dan Kenzo meninggalkan perkampungan.Beberapa saat kemudian terdengar ponsel Karina berbunyi,Karina menerima panggilan dan mengobrol sebentar ternyata ada yang berminat menyewa bahkan akan langsung membayar selama satu tahun.
"Aaaa,Kenzo ada yang suka dengan rumahku."kata Karina
"Benarkah?"tanya Kenzo ikut senang karena orang kepercayaannya yang melakukan transaksi,dia mencuri star karena tidak ingin Rendra yang mengambilnya,setidaknya dia memiliki rumah Karina yang penuh kenangan.
****
Rendra keluar untuk makan siang,lagi-lagi dia pergi kewarung makan milik Karina,disana dia tidak menemukan Cheri dan juga Karina,hanya ada Hero yang sedang tidur didalam kandang.
"Kau benar-benar ingin mencurinya dariku."lirihnya
"Presdir,anda baik-baik saja?"tanya Roy
"Kemana bocah tengik itu?"tanya Rendra
"Dari pagi dia tidak ada dikantornya."jawab Roy
"Apa kau sudah atur semua untuk malam ini?"tanya Rendra tanpa menatap Roy
"Sudah."jawab Roy
Roy tidak bisa berkata lagi,kali ini dia kembali terlibat menggunakan cara kotor untuk menjauhkan Kenzo dari Karina dan Cheri,namun Roy sendiri juga punya cara agar Rendra tidak menyakiti Karina lagi maka dia akan melibatkan Ivanka yang memiliki kekuatan lebih darinya,karena Roy juga ingin membalaskan rasa bersalahnya kepada Karina,dia akan berusaha menjauhkan Karina dari Rendra bahkan akan berpihak kepadanya.
Setelah selesai makan Rendra mendekati Hero,dia ingin mengeluarkannya namun ponselnya berbunyi,sebuah panggilan dari Ivanka yang memintanya malam ini untuk menemaninya.
"Ada apa?"tanya Rendra
"Kau dimana?"tanya Ivanka
"Aku diluar,apa kau butuh sesuatu?"tanya Rendra
"Aku ingin kau menemaniku malam ini."jawab Ivanka
"Maaf aku sudah ada janji,lain kali saja."kata Rendra sambil menutup panggilannya
Roy tersenyum dalam hati karena Ivanka mau melibatkan dirinya,beberapa waktu lalu mereka bertemu dan Roy banyak bercerita tentang Rendra sebelum dan sesudah bertemu dengan Ivanka,dia tidak ingin kehilangan Rendra apapun itu.
Rendra membayar makan siang dan melihat kelantai atas,disana tidak terlihat ada tanda-tanda kehidupan,itu artinya Cheri dan Karina tidak ada disana.
"Ayah kemana Cheri?"tanya Rendra
"Cheri sedang....."kata Ayah Karina terhenti karena istrinya memanggil
"Ayah,apa bisa bantu sebentar?"tanya Ibu Karina
Rendra merasa hari ini sedang dipermainkan oleh keadaan,tidak ada yang berjalan sesuai dengan keinginannya.Roy merasa jika rencananya akan berjalan dengan baik,jika suatu saat Rendra mengetahuinya biarlah dia yang menghukumnya,hukuman apapun itu akan dia terima,yang pasti Karina dan Cheri tidak kembali kepadanya.
"Presdir,sudah waktunya kita pergi."kata Roy
"Ayah aku pamit."kata Rendra
Rendra berjalan meninggalkan Roy yang sedang berbicara dengan Ayah Karina,dia menunduk pamit dan meninggalkan warung makan.Dalam perjalanannya kembali Rendra merasa geram,dia hanya diam memandang arah luar tanpa banyak bicara namun sorot matanya menandakan ada perasaan yang sulit dipahami.
****
Mobil yang dikendarai Kenzo kali ini sedang melewati daerah pesisir dan sedikit panas,berbeda dari perjalanan sebelumnya,itu yang membuat Karina terbangun dari tidurnya karena melihat arena wisata yang sangat bagus apalagi menjelang sore.
"Kenzo,kenapa tidak membangunkanku?"tanya Karina
"Ada apa,aku pikir kau ingin menikmati tidurmu?"tanya Kenzo
"Ah sayang sekali,apa kita bisa turun?"tanya Karina
"Tentu saja."jawab Kenzo