Menikah dengan orang kaya tidak membuat hati chika bahagia. setahun menikah yang chika dapat hanya hinaan dan juga cacian dari ibu mertuanya.
Suami yang seharusnya melindungi ini malah sebaliknya. Rendra tidak hanya menyakiti pisik namun ia juga melukai hati chika. setiap malam rendra akan tidur bersama kekasihnya, sedangkan chika hanya bisa meringkuk di kamar yang ukurannya 3x3.
.
.
.
Bagaimana nasib chika selanjutnya? apa chika akan bertahan atau chika akan menyerah dengan rumah tangga yang baru seumur jagung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3 DAPAT KERJAAN.
Dengan langkah gontai chika duduk di taman, mengusap keningnya yang sudah di penuhi keringat " Aku harus cari kerjaan kemana lagi ya " Gumam chika bingung.
" Chika " Panggil seorang wanita yang usianya sama dengan chika.
" Riska "
" Apa kabar kamu? Lama kita tidak bertemu " Ucap riska teman semasa sekolah dulu.
" Kabar aku gini-gini aja ris " Jawab chika tersenyum simpul sambil menundukan kepalanya.
" Ada apa dengan kamu, bukanya aku dengar-dengar kamu sudah menikah " Ucap riska.
Chika membuang nafasnya pelan lalu menatap teman lamanya ini sambil mengangkat kedua bahunya.
" Yasudah kalo kamu tidak ingin cerita sama aku, oh iya. Kamu di sini lagi apa? " Tanya riska yang tidak ingin membuat chika tidak nyaman.
" Aku sedang mencari pekerjaan tapi.. "
" Tapi apa? "
" Ijazah aku cuman sampai SMP " Balas chika.
Riska sedikit berfikir " aku bekerja menjadi SPG minuman jika kamu mau aku bisa masukin kamu disana " Tawar riska.
" Minuman? "
Riska mengangguk " Bukan minuman beralkohol ko, minuman yang biasa di minum oleh orang-orang pada umumnya " Balas riska.
Wajah chika langsung sumringah mendengar tawaran kerja dari temannya ini " Boleh, boleh.. Aku mau kerja jadi SPG " Seru chika antusias.
" Kalo begitu besok jam tujuh pagi kita ketemu di sini lagi ya, dan simpan no telp aku biar nanti kita bisa kontek-kontekan " Kata riska yang langsung di anggukan oleh chika.
Setelah ngobrol dengan riska, Chika langsung pulang dengan wajah yang sumringah tidak ada wajah lelah di muka chika.
Ibu marian dan ines yang sedang duduk bersantai di ruang tv mereka merasa aneh melihat chika yang terlihat bahagia.
" Ada apa dengan dia bu? " Tanya ines heran.
" Kesambet setan kali " Balas bu mariam.
Tumben sekali ibu dan adik iparnya berada di rumah ini, karena biasanya mereka akan datang di saat meminta jatah saja.
Ines melihat ibunya dengan tatapan yang aneh " Bu, apa ibu tidak marah sama dia? Diakan seharian ini keluar rumah bahkan kita harus order makanan karena dia tidak masak makan siang untuk kita " Keluh Ines.
" Kamu benar juga " Kata Ibu yang langsung berdiri menghampiri chika.
Ines tersenyum karena ia merasa akan mendapatkan tontonan gratis " Yes.. Bentar lagi pasti akan ada huru hara hahaha.. "
Brak..
Chika yang hendak mau mandi langsung di kagetkan dengan kedatangan ibu dan juga adik iparnya.
" Ada apa Ibu dan ines ke sini? " Tanya chika.
" Dari mana saja kamu hah!! Seharian tidak pulang sekalinya pulang malah so jadi nyonya di rumah ini mengabaikan kami " Bentak Ibu dengan tatapan dingin.
" Maaf bu tadi aku tidak melihat ibu dan ines makanya aku langsung masuk, lagian tumben banget ibu sama ines ada disini " Ucap chika biasa aja.
Padahal bukan karena tidak melihat tapi pura-pura tidak melihat karena chika tidak ingin moodnya jadi jelek seteh menyapa ibu dan juga adik iparnya ini.
Karena sudah bisa di tebak kalo mereka datang bukan hanya sekedar berkunjung tapi untuk menyiksa Chika juga.
Seperinya sehari tidak mencari gara-gara mereka akan merasa pegal-pegal tenggorokkan mereka.
" Sudah berani ya kamu!! saya mau ada atau tidak bukan urusan kamu toh ini rumah anak saya "
" Bener yang di katakan ibu, lagian istri macam apa yang seharian keluar rumah tanpa ijin dari suami " Sambung ines dengan sinis.