NovelToon NovelToon
Maaf, Takdirku Bukan Bersamamu

Maaf, Takdirku Bukan Bersamamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Selingkuh / Cinta Terlarang / Dijodohkan Orang Tua / Pengawal
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rembulan Pagi

Aletha seorang cucu angkat dari konglomerat dijodohkan dengan pria yang juga merupakan konglomerat. Pernikahan paksa berlangsung demi menjaga perusahaan keluarga Aletha dari ambang kehancuran.

Namun dalam kehidupan cintanya, Aletha tidak memiliki riwayat percintaan yang baik begitu juga dengan pernikahannya. Tetapi nasib berkata lain, dalam kehidupan rumah tangganya terselip pria lain yang menjaganya dengan baik.

Lalu apakah yang akan terjadi dalam rumah tangganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rembulan Pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persiapan Pernikahan

Setelah makan malam yang dilakukan sekaligus niat pria itu ingin melamar Aletha. Ketentuan tanggal dimulai. Pihak dari Aletha ingin mempercepat pernikahan, sebenarnya kakek ingin menolak karena terlalu cepat. Namun desakan terus dilakukan oleh anaknya.

"Ayah semakin cepat semakin baik? Bukankah Aletha juga setuju? Lalu apa masalahnya?"

Semakin diperbincangkan akan selalu banyak pedebatan. Tuan Brylee memilih diam dan banyak menghabiskan waktu bersama cucu tersayangnya. Ia sangat paham bahwa sekali ia melepas cucunya, Aletha akan pergi dengan jauh. Dan dia juga ingin melihat Aletha mengenakan gaun pengantin.

Sekarang disini, ia mendampingi cucunya untuk memilih gaun pengantin. Gaun yang yang dipilih oleh Aletha adalah gaun yang sederhana dan wajahnya terlihat murung

"Aku tidak pandai memilih Kakek, bisakah kau memilih untukku?" pinta Aletha.

"Aku tidak bisa mendampingimu saat di Altar pernikahan karena kondisiku dengan kursi roda. Tetapi aku akan membantu memilihkanmu gaun pengantin yang sangat indah."

Pria lansia itu melihat satu persatu dan berhenti pada sebuah gaun dengan bagian bahu yang terbuka namun tetap menutupi dada.

"Gaun ini, cocok untukmu." Pria lansia itu tersenyum menatap cucu kesayangannya. "Kau harus bahagia Cucuku. Tidak boleh ada yang menyakitimu."

Mata Aletha berair, bola matanya yang berwarna coklat semakin bersinar. Bibirnya berwarna merah merona, kulit putih dan rambut terurai panjang memiliki daya pikat yang kuat ketika bersedih.

"Jangan menangis, kau semakin cantik ketika menangis."

"Aku harus terlihat cantik nanti saat menikah, lalu apakah aku harus menangis?" tanya Aletha lugu.

"Tidak perlu. Tersenyumlah dengan bahagia nanti, jangan menangis."

Gaun pernikahan Aletha sedang ia coba kenakan dan ia terlihat begitu mempesona. Pria lansia itu menatap Aletha dengan kagum. Senyuman indah terbit di wajah gadis itu. Dia selalu tahu, senyumannya adalah kebahagiaan untuk kakeknya itu.

Setelah membeli gaun pengantin sekarang mereka pergi ke panti asuhan Aletha dulu. Ia tersenyum kepada ibu panti, lalu memeluknya dengan hangat.

"Kau akan segera menikah?" tanya ibu panti antusias.

"Benar, aku akan segera menikah," jawab Aletha.

"Tidak terasa kau sudah besar dan akan menikah saja. Lalu pendidikanmu apakah akan dilanjutkan?"

Aletha menunduk. "Belum dibicarakan, belum sempat. Sebab calon suamiku cukup sibuk dan banyak hal yang harus ditanyakan lebih dari itu."

Ibu panti merasa iba dan memeluk Aletha. "Pasti perjodohan ini berat bagimu."

Perempuan tua itu berjalan masuk bersama Aletha. Ia memberikan sebuah kotak warna coklat. Dalam kotak tersebut terdapat pakaian bayi, kaus kaki bayi, topi bayi dan sepucuk surat yang tintanya sebagian kabur seperti terkena percikan air.

"Apa ini?" Aletha bertanya polos.

"Saat kau pertama kali tiba di panti asuhan ini, kau ada di dalam kotak dengan pakaian, kaus kaki dan topi bayi ini adalah milikmu. Sekarang ibu kembalikan kepadamu. Dan surat ini, bacalah."

...Hai putriku, maafkan ibu jika ibu membuangmu. Hanya surat ini yang dapat ibu berikan terakhir kalinya. Ibu harap ketika kau sudah besar kau bisa membaca surat ini....

...Namamu adalah Ale---, pemberian dari ayahmu yang telah meninggalkan kita....

Aletha menunduk tidak percaya. Bagaimana bisa ibunya membuangnya seperti ini. Mata coklatnya kini terlihat sangat indah dan begitu berkilau karena air mata yang menumpuk dan tidak mampu ia keluarkan.

"Bagian namanya terkena air dan tintanya menjadi kabur. Jadi kami tidak tahu harus memberi nama apa. Akhirnya nama Aletha yang kami pikirkan untuk namamu."

"Terima kasih ibu," ucap gadis itu memeluk perempuan tua dengan hangat.

Akhirnya setelah pembicaraan yang cukup melelahkan, Aletha kembali ke dalam mobil dan melambaikan tangannya dari dalam kaca. Ia bersama supirnya akan kembali ke rumah.

Sesampai di rumah ia meletakkan kotak itu ke dalam lemari dan membuka handphone. Rambut yang tadinya ia ikat kini dilepas dan terurai panjang. Ia membuka chat yang dikirimkan dari calon suaminya.

Malam ini kau mau ikut denganku membeli cincin?

"Mau," jawab Aletha di chat

Gadis itu sungguh merasa kebingungan. Mengapa pria ini bersungguh-sungguh mempercepat pernikahan dan tidak melakukan proses pertunangan terlebih dahulu. Namun kembali ia pikirkan, dirinya selalu menemukan hal yang tidak masuk akal.

Lalu sekarang disini, malam itu telah tiba. Ia bersama calon suaminya tuan Raymond, bernama David Raymond. Kini mereka ada di toko perhiasan. Emas dan berlian begitu berkilau. Saat masuk mereka disambut pegawai yang ramah.

Aletha memilih model sepasang cincin dengan emas putih dan ukiran inisial dibawahnya. Untuk bagian wanita terdapat berlian kecil di atasnya. Pilihan Aletha disetujui pria itu.

Setelah memilih perhiasan itu, David mengantarkan Aletha ke rumahnya. Selama di perjalanan mereka hanya diam saja. Pria yang di sampingnya menyadari akan kecanggungan itu dan membuka percakapan.

"Dengar-dengar kau suka melukis?" tanya pria itu kepada gadis di depannya.

"Iya," jawab Aletha sambil mengangguk.

"Setelah kita menikah, aku akan memberikan satu ruangan untuk tempat melukismu."

"Benarkah?" Mata Aletha membulat penuh antusias.

Pria itu menganggukan kepalanya menandakan bahwa ucapannya benar. Terbit senyum dari wajah Aletha dan membuat pria disampingnya tersenyum tipis.

Aletha sangat menyukai lukisan dan melukis. Diam-diam di sekolah ia melukis dan melalukan hobinya tanpa tekanan. Ia tidak bisa melukis di rumah karena akan dimarahi oleh bibinya. Dalam hatinya terbesit untuk mengadukan hal tersebut kepada kakeknya. Namun setiap kali melihat senyum kakeknya, niat itu selalu ia urungkan.

Selama hidup di keluarga Brylee Aletha hanya fokus pada pendidikan. Setiap kali kakeknya menawarkan les melukis ia selalu menolak. Ia hanya takut menjadi sindiran bibi dan saudaranya itu. Kini dari pembicaraan yang baru saja dilakukan, hatinya merasa bahagia.

Aletha menoleh ke samping melihat pria itu fokus pada dirinya sehingga membuat Aletha bersikap kikuk. Wajah pria dewasa itu perlahan mendekat ke arah Aletha. Terlihat ia memerhatikan bibir Aletha yang bewarna merah muda. Semakin mendekat dan membuat Aletha menolehkan wajahnya ke depan.

Gadis itu menalan salivanya begitu juga dengan pria disampingnya. Raut wajah penyesalan kini terbit di wajah pria itu.

"Maaf," ucapnya.

"Ti--tidak apa-apa," balas Aletha gugup.

Sepanjang perjalanan pikiran pria yang bernama David Raymond itu terganggu. Ia merasa malu akan sikapnya yang ditolak halus oleh Aletha. Jujur saja dia adalah seorang pria dewasa yang pernah berciuman. Tetapi kini ia sadar bahwa di sebelahnya adalah gadis muda yang belum memiliki pengalaman apa-apa tentang cinta. Ia memakluminya.

Sampai di gerbang, dibuka oleh penjaga dan mereka masuk ke rumah mewah yang indah. Mobil berhenti di depan rumah dan David keluar lalu membuka pintu Aletha. Ia melihat wajah Aletha yang masih malu untuk menatapnya.

Saat akan melangkahkan kaki menuju rumah, tiba-tiba mobil Arthur berhenti tepat di sebelah mobil David. Ia keluar dengan wajah cemas.

"Aletha kakek meninggal karena kecelakaan," ucap Arthur dengan sekali tarikan nafas.

1
Claranita
gws
Claranita
WTF
Claranita
gwe juga kok, takut naik
gadis semeru
lanjut
Nadivhazha
Terus thea juga tau perselingkuhan aletha? tapi jatuhnya belum selingkuh
Claranita
istrimu suka lukis toh bàng
Claranita
5555
Claranita
psikopet
Claranita
lahap yng mna tu bang
Claranita
Alexa?
gadis semeru
semangat 😘😘😘😘
Nadivhazha
You deserve better aletha, jangan pilih dion. Lo kalo milih Dion hidup lo gabisa bahagia karena David gila, please sama david aja
Nadivhazha
Emosi banget
Nadivhazha
Najis banget nih keluarga
Rembulan Pagi
FYI buat yang baca teliti, carreta ini nama bibinya
gadis semeru
semangat terus kak. Ayo kita terus berkarya🥰
Nadivhazha
Please ngaku lo tha, pasti merinding
Rembulan Pagi: wkwk iya dia merinding kok
total 1 replies
Nadivhazha
Tarik ga ucapan loo
Nadivhazha
Hahaha kocak
gadis semeru
semangat 😘😘😘😘😘
ceritanya rekomen banget buat dibaca
Rembulan Pagi: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!