NovelToon NovelToon
Kontrak Cinta Genie

Kontrak Cinta Genie

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / CEO / Romansa
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Widya Pangestika

Genie Beauty adalah seorang gadis muda dari keluarga kaya yang hidupnya selalu dipenuhi dengan kemewahan dan kenyamanan. Namun, dunianya runtuh ketika ayahnya tiba-tiba meninggal karena serangan jantung. Kehidupan Genie berubah drastis ketika dia mengetahui bahwa ayahnya meninggalkan hutang yang sangat besar. Terjebak dalam kebingungan dan ketidakpastian, Genie menyadari bahwa dia tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah ini, terutama karena dia selalu dimanjakan dan tidak pernah menghadapi kesulitan finansial.

Di tengah kesedihan dan kebingungan, Genie tidak sengaja bertemu dengan Petra Pratama, CEO terkaya di kotanya, di sebuah kafe terkenal. Saat menerima berita duka tentang kematian ayahnya, Genie secara tidak sengaja bertabrakan dengan Petra. Melihat ekspresi sedih dan bingung di wajah Genie, Petra merasa iba dan menawarkan bantuan untuk mengantarnya pulang. Pertemuan tak sengaja ini menjadi awal dari hubungan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya Pangestika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Pertemuan Tak Sengaja

### Bab 3: Pertemuan Tak Sengaja

Genie Beauty tidak pernah membayangkan bahwa hari itu akan membawa perubahan besar dalam hidupnya. Setelah mendapat kabar tentang kematian ayahnya dan mengetahui tentang hutang besar yang ditinggalkan, Genie merasa sangat tertekan. Untuk mengalihkan pikirannya, dia memutuskan untuk bertemu dengan teman-temannya di kafe favorit mereka di pusat kota.

Pagi itu, kafe terlihat cukup ramai. Genie tiba lebih awal dan memilih meja di sudut, tempat biasa dia dan teman-temannya duduk. Dia memesan kopi sambil menunggu kehadiran teman-temannya. Namun, pikirannya terus terbayang pada masalah yang sedang dihadapinya.

Tidak lama kemudian, Lisa, Maria, dan Sophie tiba dengan senyum lebar. “Genie, bagaimana kabarmu hari ini?” tanya Lisa dengan nada penuh perhatian.

Genie tersenyum tipis. “Aku mencoba untuk tetap kuat. Terima kasih sudah mau bertemu denganku hari ini,” jawabnya.

Mereka mulai berbincang tentang berbagai hal untuk menghibur Genie. Namun, suasana hati Genie tetap berat. Tiba-tiba, ponselnya bergetar. Sebuah panggilan dari rumah sakit. “Maaf, aku harus mengangkat ini,” kata Genie kepada teman-temannya sebelum beranjak keluar kafe untuk berbicara.

Sementara itu, di dalam kafe, seorang pria tinggi dengan penampilan rapi dan karisma yang memukau memasuki ruangan. Petra Pratama, CEO terkaya di kota itu, baru saja tiba untuk bertemu dengan beberapa rekan bisnisnya. Petra adalah sosok yang terkenal dengan ketegasan dan kesuksesannya dalam dunia bisnis. Namun, di balik penampilannya yang kuat, dia juga dikenal sebagai pria yang penuh perhatian dan bijaksana.

Petra memilih meja tidak jauh dari tempat Genie duduk. Saat dia sedang berbicara dengan rekan-rekannya, pandangannya tertuju pada Genie yang kembali masuk ke kafe dengan wajah pucat dan mata berkaca-kaca. Dia merasa ada sesuatu yang salah.

“Maaf, aku tidak bisa lama di sini. Ada masalah di rumah,” kata Genie dengan suara gemetar kepada teman-temannya.

“Apa yang terjadi, Genie?” tanya Sophie dengan cemas.

“Ada masalah di rumah sakit. Aku harus segera pergi,” jawab Genie sambil mengumpulkan barang-barangnya dengan terburu-buru. Saat dia beranjak dari meja, tanpa sengaja dia bertabrakan dengan Petra yang kebetulan juga sedang berdiri.

“Oh, maafkan saya,” kata Genie dengan suara gugup.

“Tidak apa-apa. Apakah Anda baik-baik saja?” tanya Petra dengan nada khawatir. Dia bisa melihat kesedihan dan kecemasan di wajah Genie.

Genie mencoba tersenyum, tetapi air mata mulai mengalir di pipinya. “Saya… saya harus pergi ke rumah sakit. Ada masalah keluarga.”

Petra merasa iba melihat gadis muda ini dalam keadaan seperti itu. “Bolehkah saya menawarkan bantuan? Saya bisa mengantar Anda ke rumah sakit,” tawarnya dengan tulus.

Genie terkejut dengan tawaran itu. Dia mengenali Petra sebagai pengusaha sukses yang sering muncul di berita, tetapi tidak pernah menyangka bahwa dia akan menawarkan bantuan secara pribadi. “Terima kasih, tapi saya tidak ingin merepotkan,” kata Genie dengan suara pelan.

“Tidak ada masalah. Saya ingin membantu. Mari, kita pergi sekarang,” balas Petra sambil memandu Genie keluar dari kafe.

Di dalam mobil Petra, Genie merasa sedikit lega meskipun hatinya masih diliputi kecemasan. Selama perjalanan, Petra mencoba untuk mengalihkan perhatian Genie dari kekhawatirannya. “Bisakah Anda ceritakan lebih banyak tentang masalah yang sedang Anda hadapi?” tanya Petra dengan lembut.

Genie mengambil napas dalam-dalam sebelum mulai bercerita. “Ayah saya baru saja meninggal karena serangan jantung. Dan sekarang, kami tahu bahwa dia meninggalkan banyak hutang. Saya… saya tidak tahu harus bagaimana,” kata Genie dengan suara lirih.

Petra mendengarkan dengan seksama. “Saya sangat menyesal mendengar itu. Kehilangan orang yang kita cintai memang sangat berat. Mengenai masalah keuangan, mungkin saya bisa membantu memberikan saran atau bantuan yang Anda butuhkan.”

Genie merasa sedikit terhibur dengan kata-kata Petra. “Terima kasih. Saya benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Selama ini, ayah yang mengurus semuanya. Saya merasa tidak berdaya.”

Petra tersenyum lembut. “Anda tidak sendirian. Saya akan membantu semampu saya. Kita bisa mencari solusi bersama.”

Sesampainya di rumah sakit, Genie segera menuju ruang perawatan ibunya. Petra menunggu di ruang tunggu, memberikan ruang bagi Genie untuk berbicara dengan ibunya. Setelah beberapa saat, Genie kembali dengan wajah yang sedikit lebih tenang.

“Terima kasih sudah menunggu,” kata Genie.

“Tidak masalah. Bagaimana keadaan ibumu?” tanya Petra dengan tulus.

“Dia masih sangat terpukul, tetapi kami harus kuat. Saya sangat berterima kasih atas bantuan Anda hari ini,” jawab Genie.

“Saya senang bisa membantu. Jika Anda butuh sesuatu lagi, jangan ragu untuk menghubungi saya,” kata Petra sambil memberikan kartu namanya.

Genie menerima kartu itu dengan perasaan campur aduk. “Terima kasih, Petra. Saya benar-benar menghargainya.”

Petra tersenyum hangat. “Ingat, Anda tidak sendirian. Kita akan menemukan jalan keluarnya.”

Setelah pertemuan itu, Genie merasa sedikit lebih kuat. Bantuan dan dukungan Petra memberikan harapan baru dalam hidupnya yang sedang kacau. Dia tahu bahwa perjalanan ke depan masih panjang dan penuh tantangan, tetapi dengan bantuan teman-temannya dan Petra, dia yakin bisa menghadapinya.

Genie mulai lebih sering berkomunikasi dengan Petra, meminta nasihat dan dukungan. Petra selalu siap membantu, baik dengan saran bisnis maupun dukungan emosional. Semakin sering mereka berinteraksi, semakin dekat mereka menjadi. Genie mulai melihat Petra bukan hanya sebagai seorang pengusaha sukses, tetapi juga sebagai teman yang dapat diandalkan.

Suatu hari, Petra mengundang Genie untuk bertemu di kantornya. Dia ingin membicarakan beberapa rencana untuk membantu Genie mengatasi masalah keuangan keluarganya. Genie datang dengan perasaan campur aduk antara cemas dan harapan.

“Terima kasih sudah datang, Genie,” kata Petra saat menyambutnya di ruang kerjanya yang luas dan elegan.

“Terima kasih sudah mengundang saya, Petra. Apa yang ingin Anda bicarakan?” tanya Genie.

“Saya sudah memikirkan beberapa cara untuk membantu Anda melunasi hutang keluarga Anda. Saya punya beberapa ide bisnis yang bisa kita jalankan bersama. Tapi saya juga ingin menawarkan sesuatu yang mungkin bisa menjadi solusi jangka panjang,” kata Petra dengan nada serius.

Genie merasa penasaran. “Apa itu?”

“Saya tahu ini mungkin terdengar aneh, tetapi saya ingin menawarkan bantuan keuangan dengan syarat Anda menjadi istri kontrak saya. Ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga karena saya didesak oleh keluarga saya untuk segera menikah. Saya pikir ini bisa menjadi kesepakatan yang saling menguntungkan,” jelas Petra.

Genie terkejut mendengar tawaran itu. Dia tidak pernah membayangkan akan menerima tawaran seperti ini. “Menjadi istri kontrak? Itu… saya tidak tahu harus berkata apa,” kata Genie dengan bingung.

“Saya mengerti ini bukan keputusan yang mudah. Saya tidak memaksa. Pikirkanlah dengan tenang. Saya hanya ingin membantu Anda dan keluarga Anda keluar dari masalah ini,” kata Petra dengan lembut.

Genie merasa bingung dan tertekan, tetapi juga melihat secercah harapan dalam tawaran Petra. Dia tahu bahwa ini mungkin satu-satunya cara untuk menyelamatkan keluarganya dari kebangkrutan. “Saya akan memikirkannya, Petra. Terima kasih sudah menawarkan bantuan,” kata Genie.

Petra mengangguk dengan pengertian. “Ambil waktu yang Anda butuhkan. Saya di sini untuk membantu.”

Genie meninggalkan kantor Petra dengan perasaan campur aduk. Dia tahu bahwa keputusan ini akan mengubah hidupnya selamanya, tetapi dia juga sadar bahwa dia tidak bisa terus-menerus terjebak dalam kesulitan ini. Dengan dukungan Petra dan teman-temannya, Genie mulai melihat harapan di tengah kegelapan yang menyelimuti hidupnya.

Pertemuan tak sengaja itu membuka babak baru dalam hidup Genie, di mana dia harus belajar untuk menjadi kuat dan menghadapi tantangan dengan keberanian. Dan mungkin, di balik semua ini, ada kesempatan untuk menemukan kebahagiaan dan cinta yang sejati.

1
S. M yanie
bagus kak, mampir juga di karyaku ya kak... untuk saling mendukung...
Widya Pangestika: siapp 💕
total 1 replies
S. M yanie
semangat kak...
Mamimi Samejima
Wow, nggak nyangka sehebat ini!
Widya Pangestika: terimakasih kak ❤️
total 1 replies
Sarah
Kocak banget, ngakak ga ketulungan
Widya Pangestika: emang lucu t kak 😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!