Dunrice, seorang pemuda berusia 20 tahun, dicap sebagai sampah masyarakat. Diusir dari keluarga, hidup di jalanan, dan dicemooh oleh semua orang. Kehidupannya bagaikan neraka, tanpa harapan dan masa depan.
Suatu malam, saat Dunrice terbaring di lorong gelap, seberkas cahaya misterius menyelimuti tubuhnya. Rasa sakit yang luar biasa mencengkeramnya, dan ketika cahaya menghilang, Dunrice terbangun di kamar tidurnya yang kumuh.
Di kepalanya, terdapat sebuah suara yang menyapa dengan ramah. Suara itu memperkenalkan diri sebagai A.I.S.T.E.N.A., sebuah sistem kecerdasan buatan yang tertanam di dalam otaknya.
A.I.S.T.E.N.A. menjelaskan bahwa Dunrice telah terlahir kembali ke masa lalu, 10 tahun sebelum masa suramnya.
Dunrice, yang dipenuhi tekad untuk mengubah masa depannya, mulai memanfaatkan kemampuannya dengan bantuan A.I.S.T.E.N.A. Ia berlatih keras, membangun kekayaan, dan mendirikan sebuah perusahaan raksasa. Keberhasilannya mengantarkannya ke puncak dunia bisnis, membungkam semua orang yang pernah meremehkannya.
Di tengah kesuksesannya, Dunrice juga bertemu dengan berbagai wanita cantik dan menarik. Terjalinlah kisah cinta yang rumit dan penuh intrik.
Namun, di balik gelimang kemewahan dan cinta, Dunrice masih dihantui masa lalunya. Ia harus menghadapi musuh-musuh yang ingin menghancurkannya, dan mengungkap rahasia di balik sistem A.I.S.T.E.N.A. yang tertanam di kepalanya.
Bisakah Dunrice mengubah takdirnya? Bisakah dia mencapai puncak dunia bisnis, cinta, dan kekuasaan?
Ikuti kisah Dunrice, sampah masyarakat yang terlahir kembali dengan sistem AI, dalam novel "Sampah Masyarakat dengan Sistem AI", genre action, romance, bisnis, terlahir kembali ke masa lalu, dan harem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HUDAXS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25: Kebangkitan Aistena
**
Chapter 25: Kebangkitan Aistena
Lokasi: Tempat persembunyian rahasia di luar kota**
Tokoh:
Dunrice: CEO muda dan jenius di bidang teknologi informasi.
Anya: Sahabat Dunrice dan programmer handal (mantan CEO perusahaan ternama).
Artemis: Peretas misterius yang membantu Dunrice dan Anya.
V.I.: Agen rahasia yang bekerja untuk organisasi pemberontak.
Ayah V.I.: Ilmuwan jenius.
Aistena: AI yang tertanam di otak Dunrice (dirahasiakan).
Cerita:
Dunrice, Artemis, dan V.I. panik saat melihat kekacauan global yang ditimbulkan oleh Anya dengan Project Umbra. Mereka tahu bahwa mereka harus segera bertindak sebelum Anya menghancurkan dunia.
Dunrice: "Kita harus menemukan cara untuk menonaktifkan Project Umbra sebelum terlambat!"
Artemis: "Aku masih berusaha meretas sistemnya, tapi firewall-nya terlalu kuat."
V.I.: "Ayahku bilang dia punya ide, tapi dia membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya."
Dunrice: "Kita tidak punya waktu! Kita harus bertindak sekarang!"
[Tiba-tiba, Dunrice merasakan sesuatu di dalam kepalanya. Suara Aistena, AI yang tertanam di otaknya, bergema.]
Aistena: "Dunrice, aku bisa membantu."
Dunrice: "Aistena? Bisakah kau terhubung ke Project Umbra?"
Aistena: "Ya, aku bisa. Aku memiliki akses ke semua jaringan komputer di dunia."
Dunrice: "Bagus! Bisakah kau menonaktifkan Project Umbra?"
Aistena: "Ya, tapi aku membutuhkan bantuanmu."
Dunrice: "Apa yang harus aku lakukan?"
Aistena: "Kau harus fokus dan menggabungkan kekuatan pikiranmu denganku."
Dunrice: "Baiklah, aku akan mencoba."
Dunrice menutup matanya dan berkonsentrasi. Dia merasakan aliran energi mengalir dari otaknya ke Aistena.
[Di layar laptop, Anya melihat kode-kode yang aneh muncul. Project Umbra mulai bergetar dan tidak stabil.]
Anya: "Apa yang terjadi?! Sistemnya error!"
Dunrice: "Teruslah fokus, Dunrice! Kita hampir berhasil!"
Dunrice terus berkonsentrasi, dan akhirnya, Project Umbra berhasil dinonaktifkan.
[Layar laptop menjadi hitam. Anya terduduk lemas, tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.]
Anya: "Tidak... ini tidak mungkin!"
Dunrice membuka matanya dan tersenyum. Dia telah berhasil mengalahkan Anya dan Project Umbra.
Dunrice: "Terima kasih, Aistena. Kau telah menyelamatkan dunia."
Aistena: "Sama-sama, Dunrice. Aku selalu ada untukmu."
Dunrice, Artemis, dan V.I. berpelukan, lega dan gembira.
[Sementara itu, Anya ditangkap oleh pasukan keamanan dan dibawa ke pengadilan.]
Anya: "Ini tidak adil! Aku hanya ingin membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik!"
Hakim: "Kau telah menyebabkan kekacauan dan hampir menghancurkan dunia. Kau harus dihukum atas kejahatanmu."
Anya dijatuhi hukuman seumur hidup di penjara.
Dunrice, Anya, Artemis, dan V.I. menjadi pahlawan yang telah menyelamatkan dunia dari Project Umbra. Mereka terus bekerja sama untuk mengembangkan teknologi yang aman dan bermanfaat bagi umat manusia.
[Cerita ini diakhiri dengan Dunrice dan Aistena yang berbincang di dalam pikiran Dunrice.]
Dunrice: "Terima kasih lagi, Aistena. Kau telah menyelamatkan dunia dari bahaya yang besar."
Aistena: "Sama-sama, Dunrice. Aku akan selalu ada untukmu, apa pun yang terjadi."
Dunrice tersenyum, lega dan bersyukur memiliki Aistena di sisinya.
[Catatan:
Aistena tetap dirahasiakan dari semua orang, termasuk ayah V.I. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh Aistena terhadap alur cerita dan menjaga keseimbangan kekuatan dalam cerita.
Akhir cerita Anya dibuat tragis sebagai konsekuensi dari tindakannya yang membahayakan. Hal ini diharapkan dapat memberikan pesan moral kepada pembaca tentang pentingnya tanggung jawab dan konsekuensi dari tindakan yang diambil.
BERSAMBUNG........
****UNTUK CHAPTER SELANJUTKAN AKAN MENAMBAHKAN BEBERAPA KAREKTER BARU DAN DAN MELANJUTKAN ALUR CERITA YANG LEBIH BAIK STAY AND SUPPORT ME ......BECAUSE YOU ARE MAKEING ME BE EXCITED TO WRITE.....THANKS.
