NovelToon NovelToon
Universum Turrim

Universum Turrim

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hazmi M.R.

Di tengah hutan yang sunyi, seorang manusia bumi terbangun dalam kebingungan yang mendalam. Bersama ribuan orang lainnya, dia menemukan dirinya terperangkap di dalam dunia yang asing dan misterius. Tanpa penjelasan yang jelas, mereka diberitahu tentang keberadaan mereka di "Universum Turrim" dan evolusi yang akan mereka alami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hazmi M.R., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lantai 2 Part 1 * The Forest of Eternal Snow

Setelah melewati celah itu, pemandangan yang terbuka di hadapanku sungguhlah misterius. Pepohonan yang menjulang tinggi, diliputi oleh selimut salju putih yang bersih, menciptakan suasana dingin yang menusuk tulang Benar-benar berbeda dari apa yang saya alami di lantai sebelumnya.

Dengan dingin yang menusuk tulang itu, aku merasa perlu mencari tempat untuk menghangatkan diri. Akhirnya, aku menemukan sebuah gua yang cukup besar. Namun, begitu aku memasukinya, saya sadar bahwa gua itu merupakan sarang dari suatu monster. Tak lama kemudian, seekor beruang putih, 'snow bear', mendekatiku dengan pandangan tajamnya. Meskipun aku berhasil menangkis serangannya, aku terpukul mundur. Beruntungnya, si abu muncul dan dengan cepat menghabisinya sebelum terlambat.

Rasa lega menyelimuti diriku saat berhasil mengatasi beruang putih pertama, namun rasa itu segera tergantikan oleh kekhawatiran saat beberapa 'snow bear' lain muncul. Dengan cepat, aku dan si abu bergerak untuk menghadapi mereka sebelum rasa dingin membekukan kami. Setelah berhasil menghabisi semua beruang tersebut, aku segera menyalakan api dengan bantuan sihirku untuk menghangatkan diri kami. Dingin yang menusuk membuatku merasa lapar, jadi aku memutuskan untuk memanggang beberapa daging beruang itu, dan benar saja, rasanya sungguh lezat, memberikan sedikit kehangatan di tengah dingin yang menggigit.

"Aim, apa yang ku dapatkan dari pertempuran melawan 'Goblin Champion'?"

"Jawab, silver bloodline (champion Wills) dan silver bloodline (strong swing)."

"Apa saya bisa menginjeksinya?" tanyaku.

"jawab, tentu saja. silver bloodline (champion Wills), silver bloodline (strong swing), bronze bloodline (cold resistant) 4×. Mulai proses injeksi."

"Injeksi selesai."

"Oh, 'cold resistant', pasti dari 'snow bear'. Bagus," gumamku, merasa lega dengan tambahan kemampuan Baru itu.

"Iya, mungkin si abu juga mendapatkan kemampuan 'cold resistant' dari adaptasi lingkungan," aku berpikir sambil mengamatinya.

Dengan tambahan kemampuan baru ini, kami pun melanjutkan perjalanan kami melalui hutan salju yang tak berujung, siap menghadapi apa pun yang menunggu di depan.

"Oh benar juga, mengingat pertarunganku dengan 'Goblin Champion' menjadi sangat sulit karena kurangnya kemampuan dan pengalaman," ujarku.

"Aim, apakah ada batas pada berapa jumlah bloodline yang dapatku dapatkan?" tanyaku.

"Jawab, tidak," katanya.

"Kalau begitu, mari kita kumpulkan beberapa di lantai ini," kataku dengan semangat.

Karena kami akan tinggal untuk beberapa saat, aku akan menjadikan gua ini sebagai basis kami. Aku pun mengajak si abu pergi bersama menelusuri daerah di sekitar gua. Tanpa disangka, aku menemukan sebuah pohon berbuah apel emas. "Ha, 'golden apple'?" aku berkata, bukan hanya karena itu adalah apel emas, namun karena memang benar-benar tertulis 'golden apple' di hadapanku.

Dan karena apel itu terlihat enak, tanpa pikir panjang, aku pun mengambilnya. Kemudian, tiba-tiba ada sesuatu yang terbang ke arahku dengan kecepatan tinggi. Untungnya, si abu berhasil menangkisnya untukku. Walau begitu, makhluk itu belum mati, jadi aku pun menebasnya. Tepat setelah itu, aku mendengar suara di belakangku yang ternyata adalah kawanan makhluk itu. Namanya 'snow elemental', dan ya, 'status: angry'.

Untuk bertahan hidup, aku melakukan yang terbaik. Benar, dengan melarikan diri, maksudku, jumlah mereka ada ratusan, Ayolah. aku memancing mereka ke dalam gua, dan setelah mereka masuk, aku bergegas melompat keluar dan berniat menggunakan 'flame torch' pada mereka. Namun, tiba-tiba aku terpikir, "Bukankah kalau aku membakar mereka, aku tidak akan mendapatkan bloodline-nya?" Setelah itu, akupun mengurungkan niatku dan menggunakan cara lama, ya, dengan menebas mereka semua.

Mereka menyerang dengan cara menabrakkan diri mereka padaku, dan yang menyusahkan adalah efek dingin ekstrim yang kurasakan saat mereka menyentuhku. Yah, karena jumlah mereka, aku butuh hingga setengah hari untuk memusnahkan mereka semua, walaupun dibantu oleh si abu.

Setelah langit menjadi gelap, aku mengakhiri petualangan hari itu. Haaa, itu melelahkan. Aku beristirahat di dalam gua sembari menanyakan pada Aim apa saja yang kudapatkan. Dia pun menjawab, "lapor, bronze bloodline (cold resistant) 231×, bronze bloodline (shivering touch) 322×, bronze bloodline (ice element) 53×. Jumlah bloodline memenuhi persyaratan. Apa tuan rumah ingin melakukan peleburan menjadi silver bloodline (cold resistant) 23×, silver bloodline (shivering touch) 32×, dan silver bloodline (ice element) 5×?" katanya tiba-tiba panjang lebar.

"Oh, ya, lakukan saja," jawabku yang sudah terlalu kelelahan.

Saat aku terbangun esok harinya, aku melihat si abu terlihat aneh. Apakah itu karena ia memakan beberapa bagian dari 'snow elemental' itu? Apakah ini semacam evolusi? Dan benar saja, salah satu tanduknya berubah menjadi biru keperakan yang memancarkan hawa dingin yang kuat.

Ya, kurasa itu bagus untuk kami. Kami pun memulai hari dengan sarapan, dan karena aku terlalu lelah untuk melakukan sesuatu, kami hanya memakan apel emas yang kudapatkan kemarin. Dan mengejutkannya, semua rasa lelahku menghilang sepenuhnya, bahkan aku menjadi sangat bersemangat, begitu juga dengan si abu.

Setelah itu, kami pun melanjutkan penelusuran lebih jauh dan menemukan pertempuran wilayah lainnya seperti sebelumnya, namun kali ini pertempuran antara makhluk raksasa setinggi 10 meter bernama 'snow giant' dengan babi yang berdiri dengan dua kaki berwarna putih bernama 'white orc'. Yah, itu pertarungan yang intens, tapi seperti biasa yang perlu kulakukan saat ini adalah bersembunyi di sini sebentar, dan saat pertarungan mereka hampir dimenangkan oleh para 'snow giant', aku pun melancarkan serangan terakhir pada mereka. Kekuatan mereka memang mengerikan, namun gerakannya lumayan lambat.

Aku belajar sesuatu mengenai Aim, aku tak perlu membunuh mereka menggunakan Aim, cukup biarkan Aim menyerap darah mereka, jadi aku menusuk Aim pada tubuh mereka dan mendapatkan panen besar.

Karena hari masih panjang dan kami juga belum begitu lelah, kami lanjut menelusuri tempat ini. Aku menjelajahi lebih jauh hingga ke sebuah bukit dan menemukan tanaman yang memancarkan hawa dingin dan Ether yang kuat. Jadi, aku pun mengambil beberapa untuk kujadikan salad. Setelah itu, kami kembali ke gua dan menyiapkan makan malam.

setelah makan akupun mengakakan pada Aim untuk menginjeksi semua bloodline yang berhasil kudapatkan.

"lapor, bronze bloodline (super strength) 27×, bronze bloodline (solid skin) 3×, bronze bloodline (physical regeneration) 29×. memenuhi persyaratan peleburan menjadi silver bloodline (super strength) 2×, silver bloodline (physical regeneration) 3×. injeksi selesai."

"Oh, aku mendapatkan beberapa yang silver lagi, itu bagus. Ini hari yang melelahkan, ayo tidur, Abu," kataku sebelum akhirnya tertidur lelap.

Kemudian aku dan Abu melanjutkan hari-hari kami selama beberapa minggu. Aku pun mendapat banyak kemampuan baru seperti bronze bloodline (acceleration) 7× dan bertemu beberapa shaman, yang menghasilkan bronze bloodline (sirkuit sihir) sebanyak 12×. Kemudian, aku memutuskan untuk melebur beberapa bloodline lainnya, seperti bronze bloodline (night vision) dan bronze bloodline (solid skin), menjadi silver bloodline (night vision) dan silver bloodline (solid skin).

Si Abu juga tumbuh sedikit lebih besar, dan dia juga sudah lebih terbiasa menggunakan kemampuan esnya. Karena kurasa persiapan kami sudah cukup, kurasa sudah saatnya untuk mencari 'momentous' lainnya. Menurut Aim, ada yang dekat hanya beberapa kilometer dari sini, jadi aku memutuskan untuk pergi ke sana. Namun, hal tak terduga pun terjadi, aku bertemu dengan manusia lain. Pada awalnya, kurasa itu hanyalah bayanganku karena sudah lama tidak melihat orang lain, namun mataku yakin bahwa mereka memang manusia.

Mereka terlihat berjuang dengan keras melawan serangan para 'white orc' . Tanpa ragu, aku melompat ke tengah pertempuran untuk membantu mereka.

"Kamu siapa?" tanya salah satu dari mereka, sambil mengarahkan senjata ke arahku dengan ketegangan.

"Aku adalah satu-satunya penjelajah di wilayah ini," jawabku, suara itu bergema di antara deru pertarungan. "Siapa kalian? Darimana kalian berasal?"

Mereka terdiam sejenak, seakan berusaha memproses kehadiran ku di tengah pertempuran ini.

"Kami adalah bagian dari kelompok 'Alice'," jawab salah satu dari mereka dengan napas terengah-engah. "Kau... kau sendirian?"

Aku mengangguk, "Ya, sejak awal aku berpetualang seorang diri."

Mereka saling bertukar pandang, terlihat bingung dan lega. Entah mengapa, pertemuan ini terasa lebih dari sekadar kebetulan.

"Apakah kau dapat membantu kami?" kata salah seorang dari mereka dengan nada tegas.

"Apa kau benar-benar meminta bantuannya?" mereka berdiskusi dengan ekspresi tegang.

"Apa kita punya pilihan lain?" mereka bertukar pandangan.

"Baiklah, apa kau bisa membantu kami?" ulang mereka, suara mereka penuh harapan.

"Untuk apa?" tanyaku, mencoba memahami situasi dengan serius.

"Pemimpin kelompok dan sebagian besar anggota kelompok kami terjebak di 'ice python nest'," jelasnya, wajahnya tegang.

"Jadi kalian meminta bantuanku untuk menyelamatkan mereka?" aku bertanya dengan tegas.

"Ya, apakah kau bisa?" mereka memohon dengan nada serius.

"Yah, aku ingin membantu, jadi baiklah, akan kubantu kalian," jawabku dengan tekad.

"Benarkah? Terima kasih," kata mereka, wajah mereka terpancar harapan.

Setelah itu, kami pun bergegas menuju 'ice python nest'.

Tiba di 'ice python nest', suasana tegang menyelimuti kami. Kami merencanakan strategi dengan cermat sebelum memasuki sarang tersebut. Aku, bersama dengan mereka dari kelompok 'Alice', mempersiapkan diri secara mental dan fisik untuk menghadapi bahaya yang ada di depan.

"Kita harus bergerak hati-hati dan tetap waspada. Siapa pun yang terpisah dari kelompok, segera berteriak agar kita bisa segera memberikan bantuan," kataku dengan suara tegas.

Mereka mengangguk setuju, dan dengan hati-hati, kami memasuki sarang python yang diselimuti oleh dingin menusuk tulang. Rasa tegang semakin terasa saat langkah kami semakin mendekati area pemukiman python. Aku memperhatikan setiap gerakan di sekitar, siap bertindak jika ada bahaya yang mengintai.

Tiba-tiba, suara desiran yang terdengar semakin dekat membuat kami berhenti sejenak. Sebuah python raksasa muncul dari balik salju, siap untuk menyerang kami. Tanpa ragu, kami bersiap untuk bertempur, tekad kami kuat untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di dalam sarang ini.

Dalam ketegangan yang memenuhi udara, si abu muncul di sampingku, matanya memancarkan tekad yang sama kuatnya. Kami bertiga siap menghadapi python raksasa tersebut. Dengan sigap, si abu melompat ke arah python, mengalihkan perhatiannya dariku.

Sementara itu, aku bersiap untuk melancarkan serangan. Dengan 'flame troch' yang kuat, aku mencoba melemahkan python itu sambil menjaga jarak yang aman. Namun, python tersebut tak mudah dikalahkan. Serangan balasannya begitu cepat dan kuat, membuat kami harus bertahan dengan segala kekuatan yang kami miliki.

Kami berdua berusaha bekerja sama, menggunakan kemampuan dan kekuatan kami untuk menaklukkan python tersebut. Si abu memanfaatkan kecepatan dan ketangkasannya, sementara aku mencoba mengontrol api untuk meredam gerakannya.

Tak lama kemudian, dengan upaya yang gigih dan kerjasama yang solid, kami berhasil mengalahkan python raksasa itu. Nafas lega terasa saat melihat bahaya itu hilang. Namun, misi kami belum selesai. Kami harus segera mencari dan menyelamatkan mereka yang terjebak di dalam sarang ini. Dengan tekad yang tak goyah, kami melanjutkan perjalanan menuju bagian dalam sarang yang lebih dalam lagi.

Kami melangkah dengan hati-hati, menyusuri lorong-lorong gelap yang dipenuhi oleh bahaya. Setiap sudut sarang ini menimbulkan rasa tidak aman, namun kami terus maju dengan determinasi yang kuat.

Akhirnya, kami tiba di ruang yang lebih besar di dalam sarang tersebut. Di sana, kami menemukan pemimpin kelompok 'Alice' dan sebagian anggota mereka yang terjebak di tengah-tengah pertarungan sengit dengan beberapa ekor python lainnya.

Tanpa ragu, kami melompat masuk ke pertempuran itu. Si abu dengan lincahnya menyusup di antara python, mengalihkan perhatian mereka dari para manusia yang terjebak. Sementara itu, aku berusaha menyerang dari kejauhan dengan api, mencoba melemahkan musuh-musuh tersebut.

Pertarungan itu berlangsung sengit, dengan suara desingan dan teriakan yang menggema di ruang itu. Kami harus bekerja sama dengan sangat baik untuk mengalahkan musuh-musuh yang jumlahnya lebih banyak itu.

Namun, akhirnya, dengan tekad dan kerja keras, kami berhasil mengusir python dari sarang itu dan membebaskan mereka yang terjebak. Senang dan lega terpancar dari wajah mereka yang terselamatkan.

Setelah memastikan bahwa semua aman, kami bersama-sama meninggalkan sarang itu, meninggalkan tempat yang penuh bahaya itu untuk kembali ke gua kami. Saat matahari terbenam di ufuk barat, kami tiba di gua dengan perasaan lega dan puas atas misi yang berhasil kami laksanakan.

1
Muhammad Raja Hazmi
tolong beri judul! /Pray/
Muhammad Raja Hazmi
oh lupa bilang ada satu lagi yang sci-fi
Santoso
ceritanya bikin baper abis, thor! Gak sabar nunggu karya selanjutnya! 😍
Talklesswinmore
aku membutuhkan kepastian untuk dapat menyelesaikan cerita, tolong update lagi thor! 😊
Muhammad Raja Hazmi
semoga kalian suka
Muhammad Raja Hazmi
semoga banyak yang suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!