NovelToon NovelToon
TEROR BAYI BAJANG

TEROR BAYI BAJANG

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Poligami / Hamil di luar nikah / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:46.9k
Nilai: 5
Nama Author: ERiyy Alma

Menjadi berbeda bukanlah menyenangkan bagi Tazkia, gadis kelas sebelas yang baru saja pindah ke sekolah asrama. Sebab dengan berbeda, ia harus berurusan dengan makhluk-makhluk astral yang selalu mengganggunya.

Di tempat baru, Kia berharap bisa hidup normal. Tapi nyatanya, ia malah mendapat teror arwah bayi setiap malam. Apa sebenarnya yang diinginkan ruh bayi itu dari Kia? dan bagaimana cara Kia mengatasi gangguan ini?

***
Sambung silaturahmi yuk. 😁
Ig: @eriyyalma_4
TT : ERiyy Alma

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ERiyy Alma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TBB 2

Cukup lelah bagi Kia untuk menjelajah seluruh bangunan SMAHI dan asrama tempatnya tinggal, meski tak jauh tapi karena tempatnya besar dan luas membuat kakinya terasa pegal. Tak terasa adzan maghrib mulai terdengar dari arah masjid, kebetulan Kia sedang tidak sholat, terpaksa ia harus tinggal sendiri di dalam kamar. 

“Yakin kamu nggak mau ikut aja Ki? ba’da maghrib biasanya ada kajian loh, kajiannya kak Dewa suaminya kak Kia yang aku ceritakan tadi. Kamu nggak mau ikutan?” 

Sebenarnya Kia sangat ingin ikut, tapi kakinya benar-benar tak bisa diajak bekerja sama, terpaksa ia pun menggeleng, dan Shella mengerti hal itu. 

“Baiklah, memang nggak wajib ikut sih kalau untuk siswi yang lagi halangan. Tapi aku kira kamu bakal kesepian loh Ki, karena kita akan lanjut jamaah isya’, tapi ya udahlah. Kamu mungkin capek, istirahat aja,” pungkas Shella dengan senyum manisnya. 

“Maaf ya Shel, aku sebenarnya pengen banget ikut. Tapi kakiku sakit banget rasanya, mungkin esok deh aku ikut ya.” 

“Oke, kamu istirahat aja. Kunci aja pintunya Ki, tapi jangan lupa dicopot. Aku punya kunci cadangan kok.” 

“Oke, makasih ya Shella.” 

Shella mengangguk lantas berjalan keluar meninggalkan Kia sendiri. Kia malas sekali untuk bangun dari ranjang sekedar mengunci pintu. Ia biarkan saja pintu sedikit terbuka, angin dari luar cukup membuat kamar terasa sejuk, pikirnya. Mulai membuka koper dan memindahkan isinya ke dalam lemari, Kia memang belum sempat berbenah, seharian ia hanya muter-muter mengikuti Shella yang menunjukkan keindahan tempat barunya ini. 

Baru meletakkan dua setelan baju muslim di dalam lemari, Kia mendengar suara tangisan bayi dari arah kamar mandi. Awalnya ia berpikir mungkin hanya salah dengar saja, tapi lama-kelamaan tangisan semakin nyata. Kia menghentikan aktivitasnya, mulai merinding. Sudah jadi kebiasaan, jika makhluk astral datang, maka bulu-bulu halus di sekitar tengkuk akan berdiri, dan itu terjadi kini. 

“Apa mungkin ada keluarga salah satu siswi yang sedang berkunjung ya? mungkin mereka bawa bayi dan ibunya sedang ke kamar mandi, bisa aja kan?” gumamnya lirih, Kia meyakinkan dirinya sendiri. Ia tak ingin lagi terlibat dengan hal-hal mistis kali ini, ia ingin hidup damai bersama kawan barunya. Meskipun memang itu makhluk astral, Kia tak mau peduli. 

Gadis cantik dengan jilbab miringnya itu masih terus fokus dengan apa yang dilakukannya, tangannya lincah menyusun pakaian, membagi-bagi antara gamis, atasan dan bawahan. Lantas menata buku-buku sekolahnya pada lemari buku yang telah ditunjukkan oleh Shella tadi. 

Tangisan yang tak kunjung usai itu rupanya mampu merobohkan benteng pertahanan Kia, ia menjadi kesal dan memilih keluar kamar. Sejauh mata memandang, keadaan depan kamar para siswi terlihat sepi, sesuai cerita Shella anak-anak perempuan yang berhalangan rajin mengikuti kajian di masjid. Hampir tak ada yang tinggal di kamar pada jam segini kecuali mereka yang sakit. 

Perlahan tangisan itu seolah menuntun langkah kaki Kia mendekati sebuah bangunan kamar mandi bertuliskan angka tiga. Angka yang sempat ada dipikirannya tadi siang saat kali pertama datang bersama Shella. Kini terjawab sudah, rupanya letak kamar mandi nomor tiga tersembunyi di belakang deretan bangunan kamar mandi utama. Dan tangisan itu berasal dari sana. 

Kia berjalan mendekat, tak ada yang aneh dengan kamar mandi itu, bentuknya yang tak terlalu besar dengan lantai keramik berwarna merah bata itu terlihat bersih, airnya juga jernih dan tenang. Namun, tercium anyir dari dalamnya. Kia tak tahan dengan baunya, ia hanya berpikir mungkin penghuni kamar nomor tiga membuang sampah pembalut sembarangan di dalam kamar mandi mereka, hingga bau anyir tercium sangat kuat. 

Kia memutuskan kembali, sebab tangisan itu telah berhenti sejak saat ia mendekati kamar mandi itu. Kia semakin yakin itu ulah seta* yang ingin menggodanya, atau hanya ingin menyambut kedatangannya. Kia berjalan santai kembali ke kamar, meski sedikit merinding ia berlagak berani, Kia cukup berpengalaman, mereka bangsa jin dan sejenisnya menyukai manusia yang penakut. 

Jadi, meski Kia takut ia tak boleh memperlihatkan rasa takutnya. Sebab ketika bangsa mereka tahu manusia itu takut, maka mereka akan semakin suka menggoda. Itulah yang Kia pelajari selama ini.  Kia telah sampai di kamar, tak lagi membiarkan angin masuk lewat pintu yang sengaja dibuka, kini Kia menutup pintu dan menguncinya. Jujur, jantungnya masih tak aman meski sudah seringkali melihat penampakan. 

Bukan takut alasannya, hanya terkejut dan terkadang jijik. Sebab tak jarang mereka muncul dihadapan Kia dengan wajah mengerikan, penuh darah dan juga nan*h. Kia melanjutkan aktivitasnya, berusaha tak peduli meskipun suara itu muncul lagi, ia akan menjadi tuli mulai saat ini, buta juga kalau perlu. Hanya untuk mereka, makhluk yang hidup berdampingan dengan kita. 

.

Di tempat berbeda, seorang wanita dewasa tengah duduk di sebuah ruang tamu bersama keluarga besarnya. Wanita itu diam dengan kepala menunduk, sedangkan tangannya sesekali mengusap pipinya yang basah. 

“Sabar Nia, coba kamu lihat ibu. Pernah kamu melihat kami bertengkar? ayah Dewa sangat adil diantara kami, kami bahkan membesarkan Dewa berdua, apa kamu tak percaya bahwa suamimu juga bisa seperti ayahnya?” Ibu Endang menasehati menantunya. 

“Benar yang dikatakan ibu mertuamu nduk, kamu menantu pertama kami, meskipun nanti akan ada menantu lain, kamu tak perlu risau, kami semua akan berlaku adil diantara kalian. Toh, niat Dewa juga baik, keluarga kita keluarga mampu, insya Allah untuk urusan materi istri dua bukan masalah.” 

Itu ucapan ayah mertuanya, Nia sangat memahami semua itu, ia juga tahu niat suaminya sangat mulia. Tapi, entah kenapa rasanya sangat berat, ia berharap mertua akan mendukungnya, tapi ia salah. Tentu mereka lebih mendukung putra satu-satunya yang mereka miliki. 

“Sudahlah sayang, mas minta maaf ya kalau ini berat untukmu. Tapi percayalah, mas akan selalu ada disisimu, mas hanya ingin menyelamatkan wanita itu, dia butuh bimbingan,” ucap Dewa. 

“Nia, lihatlah ibu. Ibu juga istri kedua, tapi ibu tak pernah membuat mbak Endang sedih karena kehadiranku, kita sudah seperti saudara, itu karena mbak Endang sangat menerimaku, ketulusan hatinya menyentuhku. Ibu yakin, kamu pun pasti bisa seperti mbak Endang, sayang. Kamu orangnya baik, hatimu tulus. Bismillah ya nak, ibu juga yakin Dewa pasti bisa seperti ayahnya.” Ibu Falha berjalan mendekat, menyentuh pundak Nia yang kini menangis tergugu. 

Ayah Dewa meminta putranya untuk membawa sang istri kembali ke kamar, keduanya butuh waktu sendiri. Dewa pun menuntun istrinya memasuki kamar mereka, disana mereka duduk berdampingan di sisi ranjang, dengan sabar Dewa mengusap puncak kepala sang istri yang masih tertutup hijab, lantas mengecupnya perlahan dan membawa tubuh ringkih itu larut dalam pelukan. 

“Kamu yang sabar ya, mas janji akan adil di antara kalian berdua.” 

Bahu Nia semakin berguncang, ia tahu semuanya nyata dan tak bisa lagi diubah. 

1
Wandi Fajar Ekoprasetyo
efek minuman dr nur
Wandi Fajar Ekoprasetyo
auranya dewa efek dr si nur nih sepertinya
Yurnita Yurnita
kaburrrrrrr
Yurnita Yurnita
kabur aja nia
Yurnita Yurnita
Ternyata ada toh perempuan yg mau di madu
Yurnita Yurnita
pisah aja Thor
Ria ☺️
Luar biasa
Ria ☺️
penyakit kiriman. kali ya
Tini Nurhenti
hv
Erni Ramadan
semangat ka..aq tunggu loh cerita2 slnjutnya..Terimakasih
kang'3ncum 🥰
ikut mampir lagi ka
Kamilatul Asfa
anak itu bonus,..tak bisa jdi alasan untuk menikah lg krna yg pertama blum hamil,biarkan Nia brsama lelaki lain yg menerima kekurangnny..
Natalia Luis Naik0fi
Trllu bego si prmpuan mau di madu
🥀Megumi kagairyu💦
pliss S2 Thorr
ERiyy Alma: Siap. Insya Allah. 😊
🥀Megumi kagairyu💦: ok ditunggu ya thorr
total 3 replies
FiaNasa
aq akan menunggu kisah² selanjutnya darimu Thor,,semangat 💪💪💪
FiaNasa
bener² sadis si Cahya ini alias nur ini,,
FiaNasa
apakah teror yg Nia rasakan itu dr madunya ya
FiaNasa
kasian Nia,,dia harus ikhlas & rela berbagi suami
FiaNasa
numpang mampir thor
Andini Andana
Aamiin ya rabbal alamiin 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!