istrinya yang terlihat manja dan suka bikin onar ternyata ratu hacker yang telah membasmi semua penyusup yang ada di Perusahaan sehingga bisa lolos dari ambang kebangkrutan.
enzo sendiri tidak mengira dibalik sifat kekanakan Sofia ternyata sangat ditakuti dalam dunia hacker, meski terlihat tenang namun langsung mematikan lawan bagi siapapun yang berani mengganggunya.
Alur cerita maju mundur, mohon bijak dalam menyikapi 🙏🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hestti Wulan Anggraini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Tekad Leni sudah bulat untuk keluar dari Perusahaan XXX meski dia tidak yakin apakah nanti ditempat lain bisa mendapatkan gaji sebesar di Perusahaan ini. Namun dengan tidak adanya Alex dan gosip yang selalu memanas setiap hari, mungkin kedamaian akan kembali hadir dalam hidupnya. Surat pengunduran diri yang telah ditulis sejak kemaren sudah Leni siapkan diatas meja, saat istirahat nanti dia akan pergi kebagian HRD untuk menyerahkan surat tersebut. Bisa dibilang ini adalah hari terakhirnya bekerja.
Ditengah kesibukan Leni yang masih mengatur jadwal para tamu untuk bertemu dengan Ceo mereka, Alex muncul dengan gaya sok colnya yang pasti akan membuat keributan dibagian Resepsionis. Entahlah Leni tidak habis fikir dengan Alex yang tidak pernah absen mengunjunginya setiap hari. Alih alih membantu tugas Leni agar lebih ringan, Alex justru menambah beban baginya. Pasalnya setiap ada Alex mereka pasti selalu ribut dan dalam hitungan menit sudah menjadi berita populer dalam kantor. Banyak sekali cctv berjalan yang selalu mengabadikan momen mereka berdua kala sedang adu mulut.
Seperti biasa Alex selalu menyisir rambutnya kebelakang dan tersenyum seramah mungkin kala tiba dibagian Resepsionis. Sangat bertolak belakang dengan Leni yang terlihat jutek dan ketus setiap kali Alex tiba disana.
“ Saya tidak ada waktu untuk meladeni bapak, jadi silahkan pergi “
Masih fokus dengan tugasnya tanpa mau menoleh sedikitpun, namun sesekali melirik Alex yang masih saja terlihat santai.
“ Aku tahu kamu sangat tidak ingin bertemu denganku, jadi aku hanya butuh waktu lima menit saja disini. itupun jika kamu mau diajak bekerja sama “
Leni menghentikan aktivitasnya lalu menatap Alex seperti ada sesuatu yang mencurigakan dengan sikap Alex kali ini. Tapi apa? Leni tidak bisa menebak apapun jika melihat ekspresi wajah Alex yang seperti biasanya.
“ Baiklah lima menit, apa yang Bapak inginkan? “
dari pada mati penasaran lebih baik meladeni apa maunya bukan?
“ Hanya meminta tanda tangan darimu saja... “
Alex memajukan sedikit kepalanya agar lebih dekat kearah Leni namun sebaliknya gadis itu bergerak mundur.
“ Jangan berfikir macam-macam ini hanya perintah dari Bos, semua orang sudah membubuhkan tanda tangan hanya tinggal kamu saja “
Alex meletakkan dua lembar berkas yang sudah diberi materai didepan Leni, tanpa menunggu apalagi membaca isi dalam berkas tersebut. Leni membubuhkan tanda tangan disana sebelum perang adu mulut diantara mereka kembali digelar.
“ Sudah “
Menyerahkan dua lembar berkas yang sudah ditanda tangani lalu kembali pada posisi sebelumnya tanpa memperdulikan Alex. Ajaib sekali hari ini sebab Alex langsung pergi begitu saja tanpa mau berbasa basi dahulu seperti biasanya.
Tumben? Kenapa dia tidak mengajakku ribut? Apa ada yang salah?
Tunggu bukankah seharusnya aku bersyukur? Kenapa akau merasa aneh? Perasaan macam apa ini?
Dalam fikiran Leni terus ngedumel sana sini hanya karena Alex tidak mengajaknya ribut.
Waktu istirahat telah tiba sudah saatnya bagi Leni menuju ruangan HRD untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya. Sepanjang perjalanan fikirannya sangat kacau perihal sikap Alex yang tidak seperti biasanya. Seperti ada sesuatu yang hilang dalam diri Leni atas kejadian tadi pagi.
Apakah aku tadi bersikap keterlaluan ya sama Pak Alex?
Kenapa memang? Dia juga menyebalkan.
Tapi kenapa Pak Alex berubah?
Haduh Leni kenapa kamu jadi mikirin Pak Alex sih.
Menggerutu sendiri dalam hati hingga tibalah dia didepan ruang HRD, Leni mengetuk pintu setelah mendapat jawaban dari dalam barulah dia masuk.
“ Ada apa Len? “
Usianya memang diatas Leni namun parasnya masih sangat cantik, tidak terlihat sama sekali bahwa mereka beda usia.
“ Maaf sebelumnya Bu, saya mau menyerahkan surat pengunduran milik saya “
Mengangkat sebelah alisnya menatap Leni dengan penuh tanda tanya.
“ Apakah kamu sudah mempersiapkan uangnya?
tentu saja pertanyaan Rina selaku HRD di Perusahaan XXX itu membuatnya bingung.
“ Uang apa ya Bu? “
Lebih baik bertanya dari pada bingung kan? Rina menyerahkan dua lembar berkas yang sudah bermaterai dengan tanda tangan milik Leni disana. Melihat hal itu Leni teringat akan kedatangan Alex yang meminta tanda tangan padanya tadi pagi.
“ Tidak mungkin kamu seceroboh itu kan? “
Tidak mungkin kamu memberikan tanda tangan tanpa membaca isinya terlebih dahulu begitulah yang ada dalam fikiran Rina. Dan ternyata fikiran Rina tidak melesat sama sekali kala melihat Leni yang menyambar dua berkas yang dia tunjukkan dan membacanya dengan serius. Sangat terlihat jelas keterkejutan diwajah Leni, yah bagaimana tidak? Ternyata Leni telah dibodohi oleh Alex pagi tadi. Dia telah menandatangani surat perjanjian yang harus membayar sebesar 1M jika ingin mengundurkan diri dari Perusahaan XXX.
Apa apaan ini? Gajiku saja tidak ada segitu. Tunggu dari mana dia tahu kalau akau mau mengundurkan diri?
Dengan malu Leni membatalkan surat pengunduran diri miliknya lalu pergi dari ruangan tersebut. Dia meremas surat pengunduran diri miliknya lalu masuk kedalam lift, tujuannya hanya satu yaitu ruangan Alex. Setibanya disana Alex masih terlihat sibuk dengan tumpukan tugasnya, melihat kedatangan Leni tentu saja Alex menghentikan aktivitasnya.
“ Apa maksud Bapak melakukan semua ini? “
Mengatur nafas yang mulai tidak beraturan setelah memberi ledakan amarah pertama.
“ Duduklah kita bicara dengan nyaman, ini pertama kalinya kamu mengunjungiku jadi buatlah senyaman mungkin “
Leni menurut saja lalu duduk tepat didepan meja kerja Alex.
“ Jadi apa masalahnya? “
Bagaimana bisa dia pura pura tidak tahu? Sungguh pintar sekali aktingnya? Kenapa tidak jadi artis saja?
Ngedumel dulu sebelum akhirnya menjawab.
“ Kenapa Bapak mempersulit saya untuk resign? “
Wajah yang terlihat marah tadi berubah jadi memelas, setidaknya harus memohon kan agar diberi keringanan?
“ Karena aku tidak ingin kamu resign “
“ Kenapa? “
Menjawab cepat.
“ Hanya tidak ingin saja “
Alasan tidak masuk akal macam apa ini?
“ Adakah alasan yang lainnya? “
Mungkin saja ada alasan lain yang tidak diketahui oleh Leni.
“ Tidak “
Hei bisakah masuk akal sedikit? Masak iya melarang orang resign tanpa alasan yang mendasar?
Leni mengepalkan tangannya erat menahan api amarahvyang mulai bergejolak.
“ Saya sangat membenci anda lebih dari apapun “
setelah melontarkan isi hatinya Leni bergegas pergi dari ruangan tersebut tanpa peduli dengan ucapan Alex selanjutnya. Sedangkan Alex tersenyum puas menatap kepergian gadis yang dicintainya. Entah sejak kapan dia mulai jatuh cinta dengan Leni? Yang jelas Alex tidak ingin kehilangan Leni begitu saja seperti Enzo dengan Sofia dulu. Bukannya Alex tidak berani mengungkapkan hanya saja dia ingin membuat Leni jatuh cinta padanya terlebih dahulu. jika sekarang dia mengungkapkan perasaan Alex yakin 100% pasti ditolak.
Author tunggu sampai pukul 18;00, bisa tembus 100 like kasih up lagi.
Buruan yuk ramaikan, dan sedikit bocoran untuk epsd yang akan datang,, Enzo akan menangkap lawannya,, Menurut kalian siapa ya lawan Enzo sampai melarang Sofia kuliah?
