NovelToon NovelToon
Butuh Kasih Sayang Orang Tua

Butuh Kasih Sayang Orang Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir
Popularitas:30.4k
Nilai: 5
Nama Author: fianaqila

Fianasya sari juga ingin merasakan kasih sayang dari orang tuanya. Papa Fia sangat sibuk dengan pekerjaannya, sampai tidak ada waktu untuk anaknya. Sedangkan mamanya sama sekali tidak perduli dengan Fia, bagi Sarah Fia hanya beban dan tidak bisa apa-apa. Tidak ada yang bisa di bangakan dari Fia. Beda dengan abangnya, di usia muda sudah memiliki usaha.
Mampukah Fia bertahan dengan keluarga yang seperti itu ?
Apakah orang tua Fia akan menyayangi Fia suatu saat nanti ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fianaqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 25

Dilon menantikan papanya yang berbicara terlebih dahulu, meskipun ucapan mengantung Toni membuat Dilon penasaran.

“Apa yang membuat papa bingung? Apa ucapan mama mengenai aku dan Fia yang akan kehilangan keluarga yang utuh?” tanya Dilon karena setelah berucap seperti itu Toni diam tidak bicara lagi. Sementara dirinya sudah sangat penasaran.

Dilon menebak-nebak apakah papanya batal menceritakan mamanya karena dia atau ada hal lain yang mengganjal di hati papanya itu.

“Bukan, papa bingung bagaimana cara memberitahukan kepada adik kamu, kamu tahu sendiri kan adik kamu mengharapkan kasih sayang dari mama kamu tapi sekarang dia tidak akan lagi bisa tinggal bersama mama kalian. Fia pasti sangat sedih dan kecewa dengan keputusan yang papa ambil. Secara tidak langsung papa sudah mematahkan harapan Fia untuk mendapatkan kasih sayang mamanya.” Ucap Toni kepada anaknya.

Dilon yang paham akan kekhawatiran papanya itu pun memberitahukan bahwa sebenarnya Fia juga sudah mengetahui bahwa kedua orang tuanya akan berpisah. Dilon memberitahukan pada saat mama dan Omanya datang mereka menjadi penasaran akan tujuan Oma dan mamanya datang jadi Dilon meletakkan alat penyadap dan dirinya begitu juga Fia mendengar semuanya termasuk Toni dan Sarah yang akan bercerai.

“Bagaimana reaksi adik kamu mengetahui hal ini?” tanya Toni penasaran.

“Sedih pah, tapi aku yakin Fia akan paham kenapa papa mengambil keputusan ini.” Ucap Dilon agar papanya tidak bimbang akan keputusan yang telah ia ambil itu.

“Semoga saja adik kamu tidak marah dengan papa.” Ucap Toni penuh harap.

“Gimana kalau kita temui Fia dan papa bicara sama Fia?” ucap Dilon memberikan sebuah ide.

“Ya, ayo kita ke kamar Fia.” Ucap Toni setuju.

. . .

“Atika kamu di sini nak? Kenapa kamu tidak istirahat saja di kamar?” Tanya Sarah yang melihat anaknya ketiduran di sofa ruang tamu.

“Aku tunggu mama sama Oma pulang.” Ucap Atika yang baru bangun.

“Oma sama mama kenapa terlihat kesal?” tanya Atika yang melihat ekspresi kesal Sarah dan juga Anjani.

“Akhirnya mbak pulang juga.” Ucap Lalita yang ikut bergabung bersama anaknya.

“Gimana Tante, berhasil?” tanya Raisya.

“Gagal, ternyata mas Toni tidak mudah untuk di bujuk dan di pengaruhi.” Ucap Sarah dengan raut kesalnya.

“Mbak saja yang kurang keras berusaha untuk membujuk mas Toni agar mas Toni tidak menceraikan mbak.” Ucap Lalita yang benar-benar kelewatan bagi Sarah.

“Kamu kenapa sih, selalu saja menyalahkan mbak dan menyudutkan mbak, asal kamu tahu ya mbak sama mama sudah berusaha keras tapi memang mas Toninya saja yang sulit untuk di bujuk.” Kesal Sarah.

“Aku tidak menyalahkan mbak, aku Cuma bilang mbak kurang berusaha saja.” Ucap Lalita yang bikin Sarah emosi.

“Ma, lebih baik mama tinggalkan om Beni saja dan tetap bersama papa Toni, aku lihat om Beni tidak cocok bersama mama.” Ucap Atika.

“Kamu lihat om Beni di mana?” tanya Sarah penasaran.

“Di restoran bersama seorang perempuan ma.” Ucap Atika berbohong.

Atika sebenarnya pernah melihat mama dan Beni makan berdua di restoran milik Sarah. Atika mengetahui itu Beni saat Sarah menyebutkan nama beni.

Entah apa yang membuat Atika tidak suka dengan Beni tapi Atika merasa Beni tidak cocok dengan mamanya, Atika lebih senang dan setuju Sarah bersama Toni.

Selama Atika mengenal Toni, Atika mengetahui bahwa Toni itu orang baik dan penyayang, Cuma satu yang kurang dari Toni yaitu kurangnya waktu untuk keluarga. Selebihnya bagi Atika Toni merupakan laki-laki yang sempurna dan cocok untuk mamanya Sarah.

“Kamu yakin sayang?” tanya Sarah kepada anaknya.

“Aku sangat yakin ma.” Ucap Atika.

“Kak Atika tahu wajah om Beni?” tanya Raisya.

“Mama pernah menunjukkan foto om Beni ke aku.” Ucap Atika yang kali ini jujur.

“Apa kamu sudah tahu latar belakang Beni, ingat Sarah kamu jangan sampai mendapatkan suami yang kere.” Ucap Anjani.

“Ya tidak sepenuhnya ma, yang aku tahu mas Beni itu punya anak perempuan ya seumuran Atika, mas Beni juga seorang pengusaha dan yang pasti mas Beni selalu ada buat aku ma.” Ucap Sarah kepada mamanya.

“Mas Beni usaha apa mbak?” tanya Lalita penasaran.

“Mbak juga kurang tahu sih, usaha apa yang dimiliki mas Beni.” Ucap Sarah yang tidak sepenuhnya mengetahui tentang Beni.

“Apa kamu tahu alamat Beni dan apa kamu pernah lihat anak Beni?” tanya Anjani.

”Aku tidak tahu ma, aku tidak pernah tanya alamat mas Toni dimana.” Ucap Sarah.

“Kamu itu bod*h dan ceroboh, bisa-bisa kamu tidak mengetahui tentang Beni, kamu jangan menikah dulu sebelum kamu tahu tentang Beni itu.” Ucap Anjani tegas kepada anaknya.

Sarah tidak terima dirinya di bilang bod*h dan ceroboh namun dia juga malas untuk berdebat, Sarah sangat yakin akan panjang urusannya nanti jika Sarah terus menjawab ucapan mamanya itu.

“Nanti aku akan cari tahu lagi tentang mas Beni.” Ucap Sarah yang tidak mau masalah semakin panjang.

“Ya sudah lah, lebih baik sekarang kita istirahat saja, besok mama akan menemani kamu ke pengacara kenalan papa kamu, semoga saja dia mau bantu kamu.” Ucap Anjani yang lelah.

Hari ini adalah hari yang melelahkan bagi Anjani, Anjani juga harus memikirkan cara agar Sarah dan Toni tidak bercerai, sebelum dia mengetahui tentang Beni, dia tidak akan mau anaknya bercerai dengan Toni.

“Atika kamu tidur sama mama ya malam ini.” Ucap Sarah.

Atika mengangguk dan mengikuti Sarah dari belakang menuju ke kamar Sarah.

. . .

Toni mengetuk pintu kamar anaknya. Dilon hanya diam berdiri membiarkan papanya saja yang memanggil adiknya itu.

“Papa, bang Dilon, ada apa?” tanya Fia setelah membuka pintu kamarnya.

“Kita bicarakan di dalam kamar kamu saja ya.” Ucap Toni.

“Fia boleh papa masuk,?” tanya Toni lagi.

Fia mengangguk dan mempersilahkan Abang dan papanya masuk ke dalam kamarnya.

“Papa sama bang Dilon mau bicara apa?” tanya Fia setelah duduk di sofa yang ada di kamarnya itu.

Bisa dikatakan kamar Fia itu besar, terdapat kursi dan juga TV di kamarnya. Kamar Fia juga mewah.

“papa dengar dari bang Dilon kalau kamu sudah mengetahui papa dan mama akan bercerai.” Ucap Toni.

“Ya pa aku sudah tahu.” Ucap Fia.

“Maafin papa ya mengambil keputusan ini, papa sudah mencoba bersabar dengan sikap mama kamu tapi semakin hari mama kamu semakin menjadi, bahkan dengan teganya menyakiti kamu nak. Papa juga minta maaf karena sudah sering bicara sama kamu dengan kasar nak.” Ucap Toni.

Toni juga menjelaskan kenapa dia berkata kasar dan membuat Fia sakit hati dan bersedih. Fia menangis mendengarkan ucapan papanya.

“Nak papa sangat sayang sama kamu dan Dilon, papa tidak membenci ataupun tidak sayang dan peduli sama kamu. Jujur papa sangat menyayangi anak-anak papa” ucap Toni jujur.

“Maafkan papa yang bersikap seperti itu sama kamu, maafin papa yang sudah melukai hati kamu dan maafkan papa karena membuat kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan kasih sayang dari mama kamu nak, maaf, Maafkan papa.” Ucap Toni penuh penyesalan.

“Pa, Fia sudah memaafkan papa, mendengar papa sayang sama Fia saja Fia sudah senang.” Ucap Fia sendu dan terharu.

“Nak kamu tidak masalah kan, papa bercerai dengan mama kamu?” Ucap Toni kepada anak bungsunya.

“Apapun keputusan papa, Fia akan berusaha untuk menerimanya, Fia tahu papa bisa menentukan yang terbaik untuk keluarga kita.” Ucap Fia kepada papanya.

Meskipun sebenarnya Fia tidak setuju namun Fia juga kasihan kepada papanya. Fia tahu pasti papanya sangat sakit hati saat mengetahui Mamanya Sarah selingkuh.

“Makasih ya nak.” Ucap Toni.

“Ya sudah sekarang kamu istirahat.” Ucap Toni.

“Ya pa, malam pa, bang Dilon.” Ucap Fia.

“Malam Fia.” Ucap Dilon dan Toni bersamaan.

Dilon dan Toni keluar dari kamar Fia menuju ke kamar mereka masing-masing.

1
xoxo_lloovvee
jangan lupa mampir thor
Ai
mampir, Thor. kunjungi karyaku jg ya
xoxo_lloovvee
jangan lupa mampir ya thor
Kristina tina
dasar orang" licik.
Kristina tina
keluar aja fia dari rumah rasa neraka itu.
Azam Alfatih
gk tau diri emang
➳ᴹᴿ᭄🥑⃟Mℭ°RÓYALS༻࿐
kayak nya lebih bgus jdi orng byasa dah,nggk akan ada yg liat dia anak orng kaya🤔
➳ᴹᴿ᭄🥑⃟Mℭ°RÓYALS༻࿐
curiga kayak ny bukn mmanya/Shame/
➳ᴹᴿ᭄🥑⃟Mℭ°RÓYALS༻࿐
kok ada ibu bgtu😳
Vesya
Pengen gue tabok tuh mamax, segitu ke anakx sendiri😤
Vesya
Segitu amat mamax, sampai bawa mobil aja kagak dibolehin😐
🍾⃝ʙᴀʙͩʏᷞ ɢᷰᴇᷠᴍᷧᴏʏ💖💞🇮🇩
mampir kak
➳ᴹᴿ᭄🥑⃟Mℭ°RÓYALS༻࿐
like dlu nnti lnjut bca
Frz Channel_id
Alhamdulillah ada kemajuan pia sehat selalu thor
Daulat Pasaribu
mampos kau sarah.seru thor
Daulat Pasaribu
mampir thor
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
bagus
IG: fianana69: terima kasih
total 1 replies
Jungkook wife
hadir kak mari saling dukung
Rinjani Putri
aku tinggalkan jejak bintang ya dikarya indahmu kk
JW🦅MA
waduh kasihan anak nya siti ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!