Seorang gadis yang malang dia titipkan di panti asuhan oleh ayahnya sendiri selama bertahun tahun.
Banyak ujian yang pahit yang ia lalui sendirian tanpa sosok ayah di sisinya.
Dan suatu musibah terjadi, membuatnya harus terjebak bersama sosok pria yang terus menyiksanya.
Namun apakah ia sanggup untuk bertahan, di sisi Zein Alexander yang terkenal kejam dan terus menyiksanya?.
Dan bagaimana dia bisa lepas dari Zein Alexander?, apakah Celin akan terus terjebak bersama pria itu?.
Ikuti Kisah Mereka Yuk:
_Gadis Milik Tua Muda Kejam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Les07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi pelayan
Setelah semua nya selesai, Celin merasa sangat kelelahan ia pun langsung tertidur pulas di atas ranjang yang berukuran sedang yang muat satu orang, saking sangat kelelahan dia pun tertidur sampai pagi.
"Byuurr...
Celin langsung terbangun ketika sesuatu membasahi wajah nya. "Tu-Tuan" Celin berkata dengan gemetar sambil mengusap wajahnya yang masih basah karena di siram oleh Zein.
"Hebat sekali ya baru hari pertama menjadi pelayan, sudah bangun kesiangan" Sindir Zein. "Ma-maaf kan saya tuan, saya kelelahan sehabis membersihkan ruangan ini"
Celin menundukan kepalanya karena merasa sangat takut melihat tatapan mengerikan bak ingin menelannya hidup hidup, sehingga tubuhnya telah bergemetar.
"Hm seharusnya dari awal aku mengganti air di gelas ini dengan air panas saja supaya wajah mu melepuh dan hancur" ucapnya tanpa perasaan.
Celin yang mendengar ucapan Zein masih menundukkan kepalanya dalam karena takut.
"Hey tegakan kepalamu" Sontak Celin langsung menegakkan kepalanya, Lalu Zein mencengkeram rahang gadis itu dengan kuat.
"Saya tidak suka kalau saya lagi bicara, kau menundukkan kepala!! apa kau mengerti"
"me-ngerti tu-an" ucapnya terisak.
Zein langsung melepaskan cengkraman nya dengan kasar sehingga Celin terhuyung kebelakang sambil memegangi pelipis nya yang merasa sakit di cengkraman oleh pria itu.
"Cih lemah sekali kau, dikit dikit nangis" ucapnya datar, namun Celin hanya terdiam mendengar sindiran dari Zein sambil terisak.
"BI Jum bawakan pakaian yang sudah saya minta tadi!"
"Iya tuan"
Setelah 2 menit Bijum menghampiri Zein, sambil menyodorkan pakaian pelayan.
"Ini tuan!"
"Kau berikan pada pelayan satu ini, ingat kau harus jelaskan tugas-tugas yang akan dia kerjakan!"
"Baik tuan!"
"Dan kau, jangan mencoba untuk kabur atau kau akan mendapat akibat nya" tunjuk Zein kepada Celin dengan sorot mata yang tajam.
Sontak Celin yang melihatnya tubuhnya gemetar sangat merasa ketakutan. "Hiii lelaki itu bagaikan iblis tak berperasaan, argh kenapa aku harus terjebak di sini!"
"Nona ini pakaiannya, segeralah berganti lalu turun kebawah atau tuan akan marah, bibi akan menjelaskan semua pekerjaan yang akan kau kerjakan"
"Baik bi terimakasih" Ucap Celin terpaksa menerima pakaian yang di berikan oleh bijum sambil memaksakan senyum.
"Baiklah non, cepat lah turun ke bawah sebelum tian marah!"
"Iya bi"
*
*
*
*
Setelah Celin memakai pakaian pelayan yang berdesain hitam putih, ia segera turun ke bawah menemui bi Jum.
"Oh kau baru turun ya, sini kau"
Celin yang melihat Zein duduk santai di ruang tamu sambil meletakkan kakinya di atas meja, ia berjalan menghampiri kaki nya seketika merasa lemas seperti jely.
Entah kemana keberanian Celin sehingga dia merasa tak berdaya jika di hadapkan dengan lelaki siluman iblis itu.
Sesungguhnya ia sangat merasa ketakutan sehingga badan nya panas dingin, "ya tuhan semoga saja aku tidak mendapat hukuman lagi" batin Celin penuh harap, dia merasa lemas terjebak dengan pria asing ini.
"Cih lambat sekali kau"
"I-iya ada apa tuan?"
"Hah hebat sekali kau bertanya, hm hari ini kau bersihkan lantai 1 dan lantai 2, sapu dan pel sampai bersih jangan ada noda dan debu yang tertinggal sedikit pun. setelah itu, bersihkan kolam belakang, apa kau mengerti!!"
"Iya mengerti tuan"
"Ya sudah sana cepat kerjakan, sebelum selesai kau tidak boleh makan!"
Sontak Celin merasa tercengang, yang benar saja ia harus membersihkan lantai satu dan dua sedangkan rumah ini sangat lah luas bak istana.
Lantai satu saja bisa memakan waktu berjam-jam apalagi lantai 2 juga? belum boleh makan sebelum selesai, sesungguhnya ia sudah sangat merasakan lapar.
Tidak ingin berlama lama Celin segera mengambil peralatan pembersih yang sudah di tunjukan oleh bi jum, ia akan memulai membersihkan dari lantai 2 terlebih dahulu.
Baru satu jam Celin menyapu di lantai dua namun hanya selesai sebagian. "Arghh menyebalkan ingin sekali ku cabik cabik mulut jelmaan iblis kejam macam dia, kenapa dia harus membangun rumah sebesar ini huh."
Batinnya namun hanya bisa di ucapkan dalam hati.
...****...
_To Be Continued_
woyy alice enk ajja nuduh sembarangan
lanjut thorr