NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:119.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 3

‘’Wanita tadi, siapa namanya?’’ Rayan kembali bertanya tentang Xena. Bukan karena tertarik ya, tapi karena masih menyimpan kesal akan sikap Xena, yang dinilai tak sopan. Tadi Hans sempat memberitahu, Rayan tak bisa memecat Xena, karena peraturan yang sudah dibuat oleh pak William. Dimana perusahaan tidak bisa memecat karyawan, kecuali jika karyawan yang bersangkutan telah melakukan kesalahan yang fatal.

‘’Saya tak hafal nama semua nama karyawan pak!’’ Hans menjawab langsung. Toh dia tidak mungkin menghafal nama seluruh karyawan, apalagi mengingat jumlah karyawan DS Group yang jumlahnya sampai puluhan ribu.

‘’Terserah mau bagaimana. Kuharap tak melihat atau bertemu dengan wanita itu. Baik disengaja ataupun tidak disengaja!’’ Rayan membanting tubuhnya di kursi kerja. Sungguh, pagi harinya menjadi lebih buruk karena Xena, setelah tadi pagi si papa membahas tentang hubungan sana dan Aldo.

‘’Baik pak.’’ Hans pamit keluar.

*****

Di departemen ahli gizi, Xena malah bergosip tentang ketampanan Rayan. Wanita itu tak segan untuk memberitahu, dirinya telah terpikat pesona sang atasan. Dia bahkan menyebut Rayan sebagai calon pacar, di depan rekan kerjanya.

‘’Ck, Pd sekali kamu. Lagian mana mau pak Rayan dengan wanita sepertimu!’’  Xena berhenti berucap, saat mendengar seorang rekan kerja yang merendahkannya. Lebih kesal lagi. Saat wanita itu memberikan senyum remehnya.

‘’Ya apa salahnya? Menyukai seseorang itu gratis dan tak ada larangannya. Lagian pak Rayan kan manusia aku juga manusia, apanya yang tidak mungkin? Dan kupikir, aku lumayan cantik, lumayan pintar, dan lumayan menarik di mata pria. Iya nggak Sis?’’ Hanya dengan satu serangan, rekan kerjanya itu langsung diam. Ya namanya juga Xena, mamanya bahkan pernah berkata, kalau Xena adalah pendebat nomer 1 di keluarga mereka.

‘’Ya, aku mendukungmu, walau nggak yakin dengan hasilnya.’’ Cassie cengengesan, Xena langsung berdecak, tapi tak lama sudah kembali tersenyum.

‘’Mbak, mas dan kakak-kakak yang baik hati, doakan ya, agar pak Rayan cepat jadi pacarku. Makin banyak yang berdoa kan makin cepat dikabulkan Tuhan hehehe.’’ Xena memanggil rekannya dengan sebutan seperti itu, karena memang usia mereka yang terpaut cukup jauh. Untuk Cassie, wanita itu hanya lahir sedikit lebih cepat darinya hanya beda 3 bulan saja. Jadi, Xena hanya memanggil namanya tanpa embel-embel kakak ataupun mbak.

‘’Cukup menakutkan juga melihatmu jatuh cinta seperti ini. Ah, tapi nggak masalah, keluarkan saja semua usaha yang sudah kau simpan selama 22 tahun ini hehehehe.’’

Xena pura-pura kesal, wanita itu sedikit mendorong kursi Cassie, menyuruh Cassie untuk kerja dan dia juga melakukan hal yang sama.

Xena kembali tersenyum, sebelum memulai pekerjaannya. Wajah Rayan kembali menghiasi pikirannya. Ah, Xena benar-benar sudah masuk dalam pesona atasannya itu. ‘’Tuhan sekali ini saja, tolong berikan pak Rayan untukku,’’ ucapnya dalam hati dan setelahnya sudah mulai melakukan pekerjaannya.

Cepat sekali waktu berjalan, dan pekerjaan semakin banyak saja. Ah menyebalkan, kenapa sih, si botak selalu menambah pekerjaannya di jam-jam mepet, dekat jam pulang kerja?

‘’Kerjakan secepatnya. Besok pagi laporannya harus sudah ada di ruanganku.’’ Xena mengulang ucapan si botak, saat memberinya pekerjaan tambahan tadi. Sialnya Xena tidak bisa membantah dan pasrah saja. Nasib bawahan emang, tak bisa berkutik, kalau atasan sudah mengeluarkan perintah.

‘’Sebenarnya aku ini ahli gizi atau apa sih? Kenapa semua hal aku yang kerjakan? Tau gitu, mending aku saja yang jadi kepalanya.’’ Xena menggerutu. Menatap jam di layar laptop.

Sudah hampir jam 7 malam dan dia masih mengerjakan PR dari si botak. Entahlah, Xena kadang bingung, sebenarnya kualifikasi apa yang dimiliki si botak, sampai dia diangkat menjadi kepala departemen ahli Gizi? Mengingat si botak yang menurutnya tidak memiliki pengetahuan yang baik, terkait profesi mereka.

Si botak hanya bisa menyuruh dan menyuruh. Setelahnya, si botak lah yang akan mendapat pujian dari para atasan.

‘’Begini nih kalau terlalu rajin di tempat kerja, akhirnya malah dimanfaatkan.’’ Mulutnya masih komat kamit, melampiaskan kekesalannya pada si botak. Xena mengedarkan pandangannya, hanya tersisa 4 orang diruangan itu, yang juga ikut lembur bersamanya.

Xena pun kembali fokus pada pekerjaannya, agar bisa cepat selesai. Sesekali dia mencomot cemilan keripik yang memang sengaja dia letakan di meja kerjanya, sebagai teman kala dia lembur seperti sekarang.

40 menit kemudian, Xena menutup laptopnya. Merilekskan jari-jari tangannya yang terasa kaku, ‘’akhirnya kelar juga.’’ Cepat-cepat Xena mengambil tas dan ponselnya. Berpamitan pada rekan lainnya, lalu sedikit berlari keluar dari ruangan, seperti hendak mengejar sesuatu.

Tak langsung pulang, Xena malah berdiri di bawah gedung, memandang satu ruangan yang ada di lantai 10. Ruangan itu sudah nampak gelap, tanda tak ada siapapun disana.

Xena mendesah pelan, wajahnya tampak manyun. ‘’Sudah pulang ternyata,’’ Dia pun berbalik, membawa langkahnya menuju pintu keluar. Si botak kembali disalahkan, menjadi penyebab Xena tak bisa melihat Rayan, sebelum pulang kerja.

Ah, padahal dia ingin sekali mengucapkan selamat malam pada pria impiannya itu. Selain itu, dia juga sedikit merindukan Rayan dan sangat ingin melihat wajah sang pria. Lucu bukan, baru juga tadi pagi dia mengenal Rayan dan sekarang dia sudah merasakan yang namanya rindu?

‘’Apa jatuh cinta itu seperti ini, selalu ingin bertemu dan melihat wajahnya?’’ gumam Xena kembali melirik ruangan.

‘’Kalau nyetir hati-hati dong pak.’’ Xena mengomel, karena hampir ditabrak mobil. Eh tunggu dulu, Xena mundur beberapa langkah, memperhatikan mobil itu dari depan dan samping. Dia membawa langkahnya lagi, menelisik sisi belakang mobil.

‘’Mobil ini kan….?’’ Tak meneruskan ucapannya lagi, Xena buru-buru mengetuk kaca mobil.

‘’Pak bukain dong, ada yang mau saya omongin. Penting!’’ ucapnya bersungguh-sungguh.  Wanita itu tersenyum, saat melihat wajah tampan Rayan, saat si empunya mobil sudah menurunkan kaca mobil.

‘’Apa?’’ tanya Rayan acuh tak acuh.

‘’Pak Rayan udah punya pacar belum? Kalau belum, bisa pertimbangkan saya?’’

Rayan membeo. Semakin ilfil saja dia dengan Xena. Wanita itu jelas bukan tipenya, bukan karena kurang cantik, tapi lebih ke sifat Xena yang pecicilan dan Rayan tak suka itu. Dia suka wanita mandiri, menawan, anggun dan tak banyak bicara. sana contohnya. Pokoknya Xena sangatlah jauh dari tipe wanita yang Rayan sukai.

Hampir saja tangan Xena kejepit kaca mobil, saat dia dengan tiba-tiba menahan kaca mobil Rayan yang akan dinaikan oleh pria itu. ‘’Kamu gila ya!?’’

Xena menggeleng. ‘’Bagaimana pak, mau nggak jadi pacar saya?’’

Rayan memberikan tatapan anehnya. Wanita seperti apa yang ada di depannya ini? Bagaimana bisa ada wanita yang meminta seorang pria menjadi kekasihnya, bahkan belum genap 24 jam sejak mereka bertemu.

‘’Nggak tertarik! dan ini,’’ tunjuk Rayan pada tangan Xena yang masih menahan kaca mobilnya. ‘’Singkirkan tanganmu!’’

‘’Loh kenapa nggak tertarik pak? Saya kurang menarik apa gimana?’’ Lalu Xena menggeleng, ‘’ah, tapi pak, sepertinya nggak ada yang kurang dari saya. Saya cantik, tinggi, langsing, pintar, putih, mata saya bulat dengan hidung yang mancung. Sepertinya bapak nggak ada alasan deh buat nolak saya, iya kan?’’

Stok kesabaran Rayan semakin menipis. Bisa cepat beruban dia, kalau terus di dekat Xena. Rayan pun menyingkir paksa tangan Xena, lalu kembali menutup kaca mobil. Tak peduli pada Xena yang kembali mengetuk kaca mobilnya. ‘’Jalan pak,’’ suruhnya pada sopir.

Xena diam sejenak, memandangi tubuhnya sendiri. Sangat menarik kok, tubuhnya juga bagus, pikirnya, lalu kembali menatap mobil Rayan yang semakin menjauh.

‘’Apa pak Rayan nggak PD ya punya pacar secantik aku? Ah, tapi kan dia tampan jadi pas dong. Ya dimana-mana cowok tampan kan pasangannya harus cewek cantik.’’

*****

‘’Belum tidur kamu? Nonton lagi?’’ Xena dikagetkan oleh suara mamanya, yang entah sejak kapan dan sekarang sudah berdiri di samping tempat tidurnya.

‘’Bentar lagi ma, nanggung nih.’’ Xena kembali memperbaiki posisi duduknya, kembali meneruskan drama yang tadi sempat terpotong oleh lamunan indahnya tentang Rayan. Pria tampan beralis tebal, yang sekarang menambah deretan mimpi dan keinginan yang harus Xena capai.

Menjadi pacar Rayan adalah mimpi terbaru Xena sekarang dan dia pasti akan melakukan apapun untuk mengejar mimpinya itu. Secara, Xena kan orangnya pantang menyerah.

‘’Tidur atau laptopnya mama sita.’’

Ya sudahlah, Xena mengalah. Wanita itu sedang tak ingin berdebat. Laptopnya langsung dimatikan, selimutnya ditarik hingga menutupi seluruh tubuhnya. Bukannya tidur, Xena malah kembali memikirkan Rayan dan cara-cara yang harus dia lakukan, untuk bisa menjadi pacar dari lelaki yang menjadi targetnya itu.

‘’Tuhan, tolong berikan pak Rayan untukku,’’ mohonnya pada Tuhan.

Bersambung .....

Bila rindu ini masih milikmu, kuhadirkan sebuah tanya untukmu, harus berapa lama aku menunggumu?

1
3sna
bukan mencintai,cm menyukai
3sna
tdk ada pertemanan antara laki2 dan perempuan,,
3sna
sampe bb ini masih muter2 trnyt
3sna
daniel#rayyan,,typo bnyk bgt
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!