NovelToon NovelToon
Di Dua Hati

Di Dua Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Lari dari Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

Tiga tahun menikah, Zalea belum kunjung memiliki keturunan. Sang mertua yang kurang bersahabat dengannya semakin memperlihatkan wajah ketidaksukaan terhadap Lea.

"Nikahi saja Karmila, Zain. Kamu punya alasan kuat untuk menikah lagi. Karena istrimu itu tidak bisa memberikan keturunan buat keluarga kita."

Dunia Lea seketika hancur saat mendengar ungkapan sang mertua. Namun, seberkas cahaya langsung muncul. Tapi sayang, takdir seolah sedang mempermainkannya. Saat dia mendapatkan kabar bahagia, kabar buruk malah menyusul dibelakangnya. Kabar buruk datang sebelum ia bisa membagikan kabar bahagia yang dia punya dengan siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Episode 3

Setelah hari itu, mama Zain semakin menjadi-jadi untuk menunjukkan sikap tidak sukanya pada Leah. Bahkan, dia tak segan-segan bicara pada Leah secara terang-terangan tentang niatnya untuk menjadikan Mila sebagai menantunya.

"Aku ingin Zain menikah lagi, Leah. Harusnya kamu setuju akan niat itu karena sudah jelas apa alasannya. Kamu tidak bisa memberikan Zain keturunan. Sementara Zain adalah anak satu-satunya yang aku punya. Aku ingin dia memberikan aku cucu yang banyak agar keluarga ini tidak lagi terasa sepi."

Bergetar tubuh Leah mendengarkan ucapan dari sang mertua. Air mata yang ia tahan, tidak kunjung bisa ia bendung. Jatuh beriringan bak air terjun yang menuruni lembah nan curam.

"Mama. Aku ... tidak setuju kalau kak Zain menikah lagi sementara ia tidak menceraikan aku. Aku-- "

"Apa-apaan kamu, Leah? Kamu tidak kunjung punya anak tapi malah ingin mengikat Zain hanya dengan kamu. Di mana pikiran waras mu kau tinggalkan?"

Leah menutup mata rapat. Dirinya semakin dipersalahkan ketika ia mempertahankan haknya dalam memilih keputusan. Namun, Leah tidak lagi ingin tinggal diam. Dia tidak bisa terus bertahan jika dirinya terus diinjak oleh sang mertua seperti sendal yang mengalas di kaki.

"Maaf, mama. Karena aku sangat waras, maka aku menolak untuk dimadu. Mama bisa minta mas Zain menceraikan aku kalau mama inginkan dia menikah dengan wanita yang mama pilihkan untuknya."

"Zaleah! Kamu semakin keras kepala ya sekarang. Bukannya berbesar hati membujuk suami untuk menikah lagi karena dirimu yang tidak bisa memberikan keturunan. Ini kamu malah mengancam ingin diceraikan jika suamimu mau menikah lagi."

"Pintar kamu ya, Leah. Kau tahu kalau Zain tidak akan mau menceraikan kamu karena dia sangat mencintai kamu. Jadinya, kamu bertahan seperti ini. Sungguh picik pikiranmu, Leah."

Tanpa sadar, Leah langsung mengeluarkan tatapan tajam pada mertuanya itu.

"Mama bilang aku picik? Aku hanya seorang wanita yang ingin mempertahankan suamiku saja, Ma. Aku tidak ingin berbagi. Dari pada berbagi, lebih baik aku melepaskannya. Aku ikhlas."

"Hah? Ikhlas? Ikhlas seperti apa itu, Leah? Orang ikhlas itu rela berbagi. Bukan seperti kamu yang malah mempertahankan apa yang seharusnya tidak kamu pertahankan."

Sekarang, Leah sadar jika berdebat dengan mertuanya itu tidak akan ada habisnya. Maka dari itu, ia putuskan untuk mengalah saja. Membiarkan pikiran kolot sang mertua berpesta dengan semaunya.

"Terserah mama mau bilang apa sekarang. Aku ikhlas untuk melepaskan. Tapi tidak dengan berbagi. Permisi, Ma."

"A-- "

"Ih, dasar menyebalkan. Semakin lama, dia semakin besar kepala. Zain sungguh keterlaluan. Bisa-bisanya ia manjakan istrinya dengan sedemikian rupa. Sampai-sampai, istrinya tidak lagi punya sopan santun pada aku sebagai orang tua."

"Tidak. Aku tidak bisa menyerah begitu saja. Jika Leah tidak ingin dimadu, maka aku tidak akan memaksa untuk dia memberikan restu. Akan aku buat Zain menikah tanpa restu dari Leah sebagai istri pertama."

"Dasar! Gak bisa hamil masih saja tidak sadarkan diri. Benar-benar bikin kesal itu si Leah."

Mama Zain masih terus mengomel meski tanpa Leah di dekatnya kini. Pikirannya terus bekerja sekarang meski bibirnya terus bicara. Hatinya kesal. Sangat kesal saat mengingat soal sikap menantunya itu. Sayangnya, anak satu-satunya yang ia miliki malah memihak si menantu sepenuhnya. Jadi, si mama tidak bisa berbuat banyak.

"Gimana caranya coba, supaya Zain mau menikah dengan Mila meski tanpa restu Leah. Itu anak kan gak bisa diatur jika soal rumah tangganya."

"Aduh .... "

Sementara mama Zain sibuk memikirkan cara untuk menikahkan anaknya dengan wanita yang ia pilih, Leah yang sudah masuk ke kamar langsung melempar tubuhnya ke atas kasur. Sedih. Sangat sedih hati Leah saat ini. Tapi apa yang bisa ia lakukan sekarang? Dirinya tidak punya orang tua untuk mengadu. Dia hanyalah anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan karena tidak punya orang tua.

"Ya Allah. Hanya dirimu yang aku punya. Tolong kuatkan hamba," ucap Leah dengan suara yang sangat pelan sambil memeluk guling.

....

Hari-hari berlalu dengan cepat. Kini, satu setengah bulan pun sudah berlalu. Setelah obrolan antara Leah dengan sang mertua di taman waktu itu, tidak ada lagi obrolan empat mata antara keduanya.

Si mertua juga terlihat sangat mengabaikan Leah. Dia seolah-olah menganggap Leah tidak ada di rumah tersebut. Namun saat Mila datang, maka dia akan sangat manis dalam memperlakukan Leah. Sungguh perlakuan yang sangat tidak adil.

Selama satu setengah bulan itu pula, mama Zain terus memikirkan cara untuk membuat anaknya menikah dengan Mila meski tanpa restu Leah sebagai istri pertama. Dan kini, dia temukan cara terbaik menurutnya. Cara ampuh satu-satunya yang akan membuat anaknya menikah dengan wanita yang ia pilih. Hanya saja, dia harus menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan rencana yang sudah ia pikir dengan matang selama satu setengah bulan ini.

Di sisi lain, hubungan Leah dengan Zain terlihat biasa saja. Leah selalu berusaha jadi istri terbaik buat Zain meski saat ini hati dan pikirannya sedang tidak baik-baik saja. Selama itu pula, Zain masih belum mengetahui kalau Leah sudah tahu niat sang mama untuk menikahkan dirinya dengan wanita pilihan sang mama.

Entah Zain yang memang tidak peka akan keadaan, atau pun Leah yang pintar mengendalikan keadaan. Yang jelas, Zain masih berpikir kalau Leah masih belum tahu kalau mamanya ingin menikahkan dia dengan wanita lain.

Makan malam kantor akan diadakan satu hari lagi. Rencana sang mama sudah pun rampung. Tinggal melaksanakannya saja lagi. Sementara itu, Leah yang merasa tidak enak badan malah langsung mendatangi rumah sakit untuk memeriksakan dirinya.

"Selamat, nyonya. Anda hamil."

Satu kata yang sangat luar biasa membuat hati Leah berbunga-bunga. Matanya langsung berbinar penuh dengan kebahagiaan. Tak hanya itu saja, pelupuk matanya pun ikut mengembun meski dia masih tidak yakin dengan apa yang baru saja kupingnya dengar.

"Dokter. Be-- benarkah?"

Gugup Leah bukan kepalang. Dia pastikan lagi kalau apa yang baru saja dokter itu katakan bukanlah sebuah mimpi. Sebaliknya, si dokter malah langsung tersenyum manis.

"Iya, nyonya. Anda hamil. Ini sudah memasuki minggu ke lima sekarang. Selamat ya untuk, nyonya."

"Ap-- apa? Apa ... dokter yakin kalau saya hamil?"

"Tunggu! Ini nyata, bukan?"

Leah malah semakin merasa tidak percaya dengan apa yang dokter jelaskan. Dia cubit pipinya dengan keras.

"Auh!"

Tentu saja dia langsung mengeluh karena saat ini, dirinya memang tidak sedang bermimpi. Sementara itu, si dokter yang melihat ulah Leah malah kembali tersenyum.

"Nyonya. Anda tidak sedang bermimpi. Ini nyata. Anda sedang hamil muda."

Tentu saja Leah bahagia bukan kepalang. Dia tertawa sambil menutup mulutnya dengan satu tangan. Air mata bahagia langsung jatuh melintasi kedua pipi putihnya.

1
Rahma Inayah
jujur aja leah pasti ank2 akn mengerti dan paham
.semoga suatu saat klian bs bersatu kmebli menjdi kel yg sakinah
Azzahra Asyilla
semoga Zain masih bisa sembuh
Noey Aprilia
Hhhmmmm....
Leah skrng jd pnya 3 bayi y....mskpn yg 1 sih kalem,yg 2 pst mnja bgt....apalgi bayi gd....wkwkwk.....
Mngkn lbh baik leah jjur sm ank2,mskpn zain skrng ga baik2 aja...tp kl ktmu anknya,spa tau cpt smbuh....
Nur Adam
lnjut
Yuli Ana
ngomong aja leah... pertemukn mereka. siapa tau zain cpt sembuh...
trus bilang ke si kembar selama ini mereka gk bisa ktemu sma papa karena oapa lgi sakit parah. gtu. biar mereka gk salah paham. atau marah2 merasa dibohongi dn gk diakui...
Azzahra Asyilla: setuju
Azzahra Asyilla: setuju
total 2 replies
Yuli Ana
si kembar gk sibuk nanyain mamanya th...
Yuli Ana: 🥰🥰🥰🥰🥰❤️❤️❤️
total 1 replies
Liswati Angelina
nyesek terus dari kemarin thoooorrrrr
Yuli Ana
mewek terus thor kalau yg diceritain zain... mencintai sampai gila ini mah...🤭🤭🤭 semangat zain... pasti sembuh.. obatnya udh datang kok. apa lagi kalau ketemu si kembar pasti cepat sembuh... ayo leah pertemukan mereka
Rahma Inayah
dgn blk nya kmbl leah semoga bs mbuat kesembuhan zayn apalagi klu dia tau ank2 nya tumbh dgn sehat dan tampan ..
Noey Aprilia
Mga zain bsa smbuh sprti smula....
ksian bgt kl trs ky gt,cma raganya yg hdp tp jiwanya mati....tp leah udh kmbli,apalgi ada ank2 jg.....pst zain cpt sdar lg....smngttt....
sella surya amanda
lanjut
Azzahra Asyilla
😭😭😭😭dah lagi hujan terus aku nangis ,,d ajak ngomong anakku aku gak bisa jawab,,lagi nangis sesenggukan
Yuli Ana
gimana kabar zain ya... 🥰🥰
Noey Aprilia
Naahhh.....ni kya'ny jdoh jg.....
kn kk'ny udh nkah sm yoga,tnngal dita nih yg blm....spa tau jdoh sm rafa.....
Fitri Yani
up LG Thor
sella surya amanda
lanjut
Ayu Song
mengandung bawang pokoknya jdi ikut terbawa suasana
Rahma Inayah
lanjut thor
Nur Adam
lnjt
Yuli Ana
zain bener2 trauma. bener2 kehilangan. emang si dokter itu gk punya hati apa gk mau nolongin. bantu klarifikasi. kok aku jd kesel ama si dokter yg bantuin leah kabur.
sampek segitu bencinya sama zain y hingga hatinya tidk trketuk untuk menolong orang yg bener2 trauma, frustasi, stres, kurang waras..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!