Cerita ini mengkisahkan tentang seorang wanita hebat bernama Qiaraa yang ingin menjalani kehidupan dengan lebih baik,dalam hidupnya ia selalu disalahkan sebagai penyebab ibu nya meninggal,suatu hari ia bertemu dengan seorang pria dingin yang tak di kenalnya,akan kah dia mendapatkan kehidupan yang ia ingin kan atau malah sebaliknya??,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Ikah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3.Pertemuan
PERTEMUAN
Tasya yang melihat kepergian ku, langsung mengejar ku ke depan.
"Kak Qiaraa tunggu!" Tasya memanggil ku
"Maaf atas perlakuan kakak pada mama tadi,kakak emosi" ucap ku menyesal
"Gak papa kak,memang mama sudah keterlaluan," ucap Tasya
"Kakak pamit yah,maafin kakak sudah membuat keadaan semakin memburuk untuk keluarga ini?" Ucap ku
"Maafin Tasya yah kak,gak bisa bantu apa apa" Ucap Tasya
Aku hanya mengangguk,lalu pergi melangkah menuju mobil Dinda yang sedang menunggu di depan gerbang.
Aku membuka pintu mobil,duduk di samping Dinda sambil menghembuskan nafas,Dinda yang melihat ku, tampak penasaran dengan apa yang terjadi di dalam.
"Gimana ra?" Tanya Dinda sambil memainkan ponselnya
"Hasilnya sama seperti yang gue pikir Din," Ucapku pasrah
"Gak di kasih?"Tanya Dinda lagi
"Iyah, perusahaan papa lagi kritis,dia gak bisa bantu" Aku menghela nafas panjang
"Mama tiri loe ada tadi?" Tanya Dinda
"Itu dia yang buat gue kesel Din, omongan dia makin lama makin keterlaluan coba" Aku kesal membayangkan kejadian tadi
"Hhmm jangan di pikiran deh, yang ada loe tambah stress nanti, mending sekarang kita pikirin gimana caranya bisa dapetin uang buat bayar kuliah loe!" Ucap Dinda
"Iyah loe bener Din" Aku menghembus kan nafas
"Sebenarnya gue ada cara sih,tapi gue gak yakin loe mau" Ucap Dinda ragu
"Gimana caranya Din,gue mau deh,gue udah pusing, gak ada cara lain lagi?" Aku pasrah
"Tadi gue dapet job,kalau loe mau loe bisa ambil, tenang aja dia masih singgel,masih muda,dan pasti nya ganteng,jadi loe aman" Dinda berbisik
Qiaraa terdiam sejenak,ia tahu persis apa yang di maksud Dinda dengan sebutan job.
Dinda Maharani adalah seorang gadis cantik yang bisa di bilang dia adalah korban dari keegoisan orang tua nya atau lebih di kenal dengan anak broken home.
Orang tuanya bercerai sejak usia Dinda menginjak 17 tahun,lalu orang tua nya menikah lagi dengan pasangan masing-masing, sejak saat itu Dinda tidak di perduli kan oleh keduanya, orang tua nya sibuk dengan kehidupannya masing masing.
Sejak saat itu dinda hanya sebatang kara,tidak ada yang bisa menjadi tumpuan hidupnya, sampai akhirnya ia terjun ke dunia malam untuk menyambung hidupnya.
Sebenarnya ia sadar bahwa apa yang dilakukannya itu salah,namun ia tak punya pilihan lain, akhirnya ia menjadi wanita malam bahkan menjadi wanita simpanan.
Dengan pekerjaan nya itu,ia mampu membeli rumah,mobil, barang barang mahal bahkan ia bisa melanjutkan kuliahnya.
Beruntung nya ia bisa bertemu dengan sahabat seperti Qiaraa,yang tak memandang rendah dirinya walaupun tau profesi nya selama ini, selama berteman dengan Qiaraa ia merasa ada seseorang yang bisa mengerti dirinya,bukan hanya sebagai seorang sahabat tapi seperti saudara nya sendiri.
"Gimana,kok malah ngelamun?" Dinda membuyarkan lamunanku
"Gue takut,loe tau sendiri kan gue belum pernah begitu" aku sedikit ragu
"Loe coba aja,emang sih awalnya sakit tapi lama-lama juga keenakan" Dinda malah terkekeh
"Eemm gimana yah,tapi gue gak punya pilihan lain" Aku menggigit bibir bawahku
("Sebenarnya gue gak mau,tapi harus gimana lagi, apalagi,gue terlanjur kesel sama tuh nenek sihir yang bilang gue gak mampu bayar kuliah,udah ah gimana nanti aja urusannya,")Batin ku
"Jadi Dil gak nih, kalau mau gue anterin loe sekarang ?" Ucap Dinda
"Sekarang,siang siang begini?" Aku terkejut
"Iyah,dia ngajakin nya sekarang, gimana?" Tanya Dinda lagi
"Ya udah ayo" Jawabku masih sedikit ragu
Dinda membawa ku ke sebuah hotel,ia memberi tahu nomor kamar yang sudah di pesan,dan tentu saja pria yang memboking nya sudah berada di kamar tersebut.
"Gimana kalau cowok itu marah karena bukan loe yang Dateng Din?" Ucap ku takut
"Tenang aja,dia gak tau muka gue,dia hanya tau nama gue aja,udah sekarang loe masuk dia udah nunggu!" Ucap Dinda
Aku turun dari mobil, melangkah ke resepsionis untuk menanyakan Di mana kamar itu berada,Dinda masih memperhatikan ku dari dalam mobilnya.
"Maafin gue Ra, bukannya gue mau ngerusak masa depan loe,tapi cuma ini yang bisa gue bantu" Gumam Dinda lalu pergi meninggalkan hotel
Aku mulai mencari kamar yang sudah di beri tahu dinda tadi, ternyata tidak susah untuk mencari nya, setelah sampai di depan kamar,aku terdiam sejenak.
Meyakinkan hati ku bahwa aku sudah siap untuk menghadapi apapun yang akan terjadi nanti,aku membuka pintu kamar dengan kartu yang di berikan resepsionis tadi.
Ketika aku masuk,ku lihat ada seorang pria bertubuh tinggi, berkulit putih, dengan menggunakan kemeja berwarna putih yang sedang menatap keluar lewat jendela kamar,namun aku belum melihat wajah nya karena ia membelakangi ku.
Aku merasa gugup, karena ini pertama kalinya aku menemui seorang pria, apalagi kali ini aku akan menyerahkan tubuhku ini padanya,ini sungguh sangat ironis.
"Permisi tuan" Ucap ku gugup
"Silahkan duduk " Pria itu masih belum melihat ke arah ku
Aku duduk di tepi tempat tidur,aku langsung membuka kancing baju ku dengan tangan ku yang bergetar,tiba tiba pria itu mendekati ku.
"Cukup, jangan buka baju mu itu" Ucap pria itu ketus
"Bukannya saya harus melayani tuan" Ucap ku gugup
"Sebenarnya saya menyewa mu bukan untuk melayani saya di atas tempat tidur" Ucap pria itu
Pria itu terlihat sangat tampan, hidung mancung,alis tebal, bibir tipis serta memiliki mata yang indah,aku sampai terpesona melihatnya,namun ia sangat dingin dan angkuh.
"Lalu?" Ucap ku penasaran
"Saya ingin meminta bantuan mu,tapi tenang,saya akan bayar berapa pun yang kamu mau!" pria itu sama sekali seperti tidak ingin menatapku
"Lalu apa yang harus saya lakukan tuan?" Ucapku
"Saya ingin kamu bersedia menikah dengan saya" Ucap pria itu tiba tiba
"Maksud tuan apa?" Aku bingung
"Nanti akan saya jelaskan, sekarang kamu ikut dengan saya,dan kalau ada yang bertanya siapa dirimu,jawab lah kalau kamu calon istri saya, mengerti?" Ucap pria itu
"Mengerti tuan" Ucap ku
"Mana Kartu identitas mu,saya ingin lihat, setidaknya saya tau namamu dan alamat mu sebelum kita menikah nanti" Ucap pria itu
"Ini tuan" Aku memberikan KTP ku padanya
"Qiaraa Anindita,eemm nama yang bagus, ternyata nama Dinda hanya nama samaran mu saja" Ucap pria itu,Karena yang ia tahu,nama ku adalah Dinda, karena memang yang ia hubungi sahabat ku.
Aku langsung mengangguk,aku menerima tawaran ini karena menurut ku hanya uang yang aku perlukan saat ini, apalagi ini keuntungan bagiku karena aku tidak perlu mengorbankan tubuhku untuk mendapatkan uang apalagi harus mengorbankan keperawanan ku.