"Metta,, apa semua berkas yang di butuh kan untuk meeting siang ini sudah siap" tanya nya pada sekretaris yang bernama metta
"Sudah bos, semua berkas nya sudah lengkap, kita hanya perlu menunggu utusan dari pihak Klien nya saja" ucap metta sang sekretaris
"Bagus, kalau begitu antar kan surat nya ke ruangan ku, biar aku periksa kembali"
Hanna Purwati yang kerap di panggil Hanna atau bos Hanna oleh orang ² terdekat nya sekaligus bawahan nya,,, seorang wanita Yang tangguh dan mandiri, di usia yang sudah menginjak ke 27 tahun, seorang Hanna mampu meraih sebuah kesuksesan yang orang lain belum tentu bisa mendapat kan nya, bagai mana tidak,,,,
Dengan segala kegigihan dan semangat nya untuk bangkit akhirnya membuah kan hasil, ia yang dulu selalu di kucil kan dan di rendah kan bahkan di tinggal kan oleh kekasih nya sendiri hanya karna ia seorang gadis miskin sebatang kara......
****
Selanjutnya.....
Sebelum lanjut jangan lupa follow author dulu ya, agar author lebih semangat lagi🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 3
"Maksud mu,, Nona Hanna sudah tak memiliki orang tua lagi" tanya Presdir Lee
"Benar tuan, menurut berita yang saya dengar, nona Hanna hanya tinggal sendirian dan tak memiliki sanak saudara sama sekali" jelas Ken
"Baik lah, ini sangat menarik,,, sekarang antar aku pulan ke mansion, aku ingin segera istirahat " ujar Presdir Lee
Ken yang sudah biasa dengan sikap bos nya yang kadang² bisa berubah kapan saja,,, namun kali ini seperti ada yang berbeda, Ken berfikir mungkin kah Presdir Lee tertarik pada Nona Hanna, jika iya maka ini akan menjadi berita paling bahagia bagi keluarga besar Lee, bagai mana tidak, semenjak kisah cinta nya dengan mantan kekasih yang sudah meninggal kan nya sejak tujuh tahun lalu, Presdir Lee sama sekali tak pernah dekat dengan wanita mana pun lagi,,, Ia yang semula memiliki sifat yang murah senyum dan baik pada semua orang, semua berubah drastis ketika sang kekasih memilih meninggal kan nya demi karir dan tak ada kabar hingga sekarang,,,
Di sebuah Mansion milik Keluarga besar Lee...
Presdir Lee masuk dan di sambut oleh para pelayan yang sudah berjejer rapi,,,
"Tuan Lee,, maaf sebelum nya jika saya lancang, mengapa anda memilih pulang ke mansion untuk beristirahat, bukan kah di rumah utama juga bisa" tanya Ken
"Kau benar Ken, di rumah utama juga bisa, aku hanya ingin mencari suasana yang berbeda saja, aku bosan jika hanya di rumah, apalagi mendengar ocehan mama yang selalu ingin menjodoh kan ku dengan wanita pilihan nya, apa dia pikir seorang Reynand Lee tak mampu mencari pasangan sendiri,,, huhh,,, " Ujar Tuan Lee
****
Di kantor PT HANNA GRUP...
"Bos, Sekarang sudah waktunya untuk pulang" ucap Roy
"Ok,,, jawab Hanna singkat
Hanna berjalan keluar gedung kantor dan di iringi Roy yang selalu setia menemani di samping nya,,, Roy sudah bertahun-tahun bekerja dengan Hanna sebagai asisten sekaligus sopir pribadi bagi Hanna,,,
Di perjalanan pulang, Hanna meminta agar Roy menemani nya singgah di sebuah warung makan kecil di pinggir jalan yang sudah menjadi langganan bagi hanna, Sebelum nya Roy juga tak mengerti mengapa bos nya itu sangat senang membeli makanan di warung pinggir jalan itu namun lama kelamaan Roy mulai berfikir, mungkin karena dia menyukai nya saja, karna bagai mana pun bos Hanna bukan wanita yang suka pilih² dan gengsi dengan gaya hidup yang sederhana.
Tiba di kediaman Hanna
"Assalamualaikum" ucap Hanna saat memasuki rumah
"Wa'alaikum salam,, eh non Hanna udah pulang, sini bibi bawakan tas nya" ujar Art yang bernama Minah
"Gak usah bi, ini tolong siap kan untuk kita makan bi" ucap Hanna sambil menyodorkan kantong plastik yang berisi makanan yang ia beli tadi
"Ini apa non" tanya Bu Minah
"Ini Soto Banjar dan ada beberapa makanan lain juga, bibi siap kan ya, biar kita makan sama² sekarang Hanna mau mandi dulu, soal nya udah gerah" ujar Hanna
Hanna memang tak membeda-bedakan antara pembantu dan yang lain nya, bagi Hanna siapa saja yang tinggal di rumah nya adalah keluarga, hidup tanpa saudara memang tidak mudah, tapi bagi Hanna itu sudah biasa, maka dari itu ia menganggap yang tinggal di rumah nya adalah bagian dari keluarga nya.
.
.
BERSAMBUNG