NovelToon NovelToon
Pewaris Untuk Om Khan

Pewaris Untuk Om Khan

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:33.3k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Setiap perempuan yang berstatus seorang istri pasti menginginkan dan mendambakan memiliki seorang keturunan itu hal yang wajar dan masuk akal.

Mereka pasti bahagia dan antusias menantikan kelahirannya, tetapi bagaimana jadinya kalau seorang anak remaja yang berusia 19 tahun yang statusnya masih seorang gadis perawan hamil tanpa suami??

Fanya Nadira Azzahrah dihadapkan pada situasi yang sangat sulit. Dia harus memilih antara masa depannya ataukah kehidupan dan keselamatan kedua saudaranya.

Apakah Caca bersedia hamil anak pewaris Imran Yazid Khan ataukah harus melihat kakaknya mendekam dalam penjara dan adiknya meninggal dunia karena tidak segera dioperasi??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 20

“Kenapa bukan ngidamnya pengen mobil mewah, motor, hp mehong atau mungkin bunga deposito! Lah ini ngidam pengen makan buah salak yang bentuk, rasa dan modelnya nggak pernah aku lihat sama sekali!” Ucapnya frustasi Imran.

Imran dibuat kelimpungan pusing setengah hidup karena Caca tiba-tiba ngidam menginginkan buah salak.

Caca malah terlihat menangis karena Imran masih saja protes dan tawar menawar dengan permintaannya Caca. Padahal ini pertama kalinya Imran direpotkan selama ini.

Caca lebih suka dan sering meminta tolong kepada Emir yang selalu standby dan bertugas melebihi dari seorang suami yang selalu siap siaga 24 jam meskipun Emir sibuk bagaimanapun selalu setiap hari menyempatkan waktunya untuk memenuhi ngidamnya Caca yang kadang-kadang out the box dan terkadang aneh bin ajaib, tetapi Emir sangat senang dan malah antusias melakukannya tanpa pernah protes.

“Apa boleh Rendy saja yang pergi atau Pak Ado sekalian,” tawarnya Imran yang berusaha untuk membujuk Caca.

“Tuan Muda, nggak baik kata orang tua dulu kalau ibunya ngidam maunya bapaknya tapi digantikan oleh orang lain pamali katanya Tuan Muda. Kebetulan suaminya Caca ngga ada jadi mungkin saja baby kembarnya menginginkan Tuan Muda sebagai pengganti bapaknya sementara waktu,” sanggah Rendy yang ogah-ogahan disuruh ke pasar tradisional siang terik begini.

Caca mengatupkan kedua tangannya di depan dadanya,” Tuan Muda Imran, ini permintaan aku yang pertama dan terakhir. Lagian ini bukan maunya aku saja, tapi anak kembar yang ada di dalam perutku yang menginginkan makan buah khas daerah tropis itu.” rengeknya Caca sambil menitikkan air matanya.

“Tuan Muda Imran, nggak baik loh kalau ibu ngidam nggak dipenuhi keinginannya, bisa-bisa anak-anak di dalam kandungannya Caca ngeces lagi. Apa Tuan Muda tega melihat mereka seperti itu?” celetuknya Bibi Minah.

“Masa ibunya cantik, bapaknya ganteng anaknya kemana-mana ngeces gitu,” ceplosnya Resti.

Imran bergidik ngeri-ngeri sedap membayangkan anaknya ileran ngeces.

“Amit-amit lah anakku seperti itu,” gumamnya Imran.

Rita tersenyum melihat majikannya dalam keadaan yang terdesak, sama saja maju kena mundur lebih kena lagi. Imran dihadapkan pada situasi yang sungguh luar biasa ajaibnya.

“Ya Allah, untungnya Selina nggak hamil jadi hal seperti ini hanya sekali saja seumur hidup aku alamin,” batinnya Imran.

“Kalau tuan Muda Emir yang ada di sini pasti dia tidak perlu berfikir lama pasti langsung menuruti keinginan bumil cantik kita ini,” Rita malah mengompori agar Imran memenuhi keinginannya Caca.

“Sesayang itu rupanya Tuan Muda Emir, sedangkan Tuan Muda Imran yang atasannya mas Rendy ngga bisa penuhi permintaan kecilnya Caca,” seru Rita yang ingin tertawa terbahak-bahak melihat raut wajahnya Imran yang seperti orang linglung.

“Caca kenapa malah ngidam buah saja coba minta sahamnya Tuan Muda Imran pasti calon anakmu bakal kaya raya,” ceplosnya Pak Acok.

Mereka paling menyukai berada di sekitar Caca karena mereka selalu terhibur dengan tingkah lakunya Caca.

Imran seperti tersudut dan terzalimi karena semua orang menyudutkan dan memintanya memenuhi keinginan Caca yang tiba-tiba.

Imran mengusap wajahnya dengan gusar dan terpaksa melakukannya. Ini pengalaman pertamanya akan berbelanja di pasar tradisional.

“Baiklah, demi baby twins aku akan melakukannya sesuai yang kamu inginkan. Pak Acok, ikut bareng bersamaku ke pasar! Takutnya aku salah beli buahnya,” titahnya Imran pasrah ketika melihat pak Acok yang ikut bergabung dengan mereka.

“Siap empat lima Tuan Muda!” Balasnya daeng Acok dengan gaya bak seorang tentara saja.

Rendy menaikkan jari jempolnya ke arah Caca yang berhasil mengerjai Imran, memang sih kenyataannya Caca pengen sekali makan buah salak.

Berselang beberapa menit kemudian, tinggallah Caca seorang diri. Rendy ada sih tapi, sedikit berdiri menjauh dari tempat duduknya Caca.

Caca mengusap-usap perutnya yang semakin membesar,” ya Allah, aku pasti bisa melewati semuanya dengan baik. Aku harus bersabar sedikit lagi aku akan pergi dari sini untuk selamanya dan moga-moga aku nggak akan kembali ke rumah ini lagi untuk selamanya.”

Caca kembali menikmati aneka cemilan, buah dan snack yang ada di atas meja sambil menikmati indahnya bunga-bunga mawar beraneka ragam warna dan jenisnya yang bermekaran.

Caca akhir-akhir ini mulai merasakan kesedihan yang mendalam karena tidak lama lagi akan melahirkan, itu berarti dia harus mengikhlaskan kedua anak kembarnya yang lain untuk dirawat oleh Imran.

“Anak-anak jagoannya bunda, jangan pernah berfikir dan menganggap bunda itu tega merelakan kalian diasuh oleh mereka. Bunda sama sekali tak berniat untuk meninggalkan kalian berdua. Tapi, ini sudah menjadi resiko dari pekerjaannya bunda dan ini adalah keputusan dan pilihan yang sangat berat bunda lakukan.”

Air matanya Caca seketika jatuh juga membasahi pipinya ketika harus berjuang keras untuk lebih bisa ikhlas dan merelakan buah hatinya untuk perempuan lain.

“Bunda terpaksa meninggalkan kalian berdua dan hanya saudari kalian yang bunda ajak pergi bersama. Jangan pernah berfikir kalau bunda tidak mencintai dan menyayangi kalian berdua. Bunda berani bersumpah kalau bunda sangat terpaksa mengorbankan kalian demi Abang dan adiknya bunda,” lirih Caca sembari menyeka air matanya.

Rendy yang mendengar curhatan keluh kesahnya Caca ikut sedih melihatnya. Ibu mana yang tega menukar kehidupan kedua anak kembarnya demi keselamatan nyawa saudaranya.

“Ya Allah, tapi aku takut kalau nyonya Selina yang membesarkan mereka. Nyonya Selina bukan perempuan yang cocok untuk merawat anak-anakku. Dia itu tidak layak menjadi seorang ibu. Apa sebaiknya aku berbicara dengan Bu Maryam agar dia saja yang mengasuh dan merawat si kembar yah?” Cicitnya Caca.

Rendy duduk di sampingnya Caca,” itu juga ide yang bagus dan nggak jelek. Kita ketahui kalau nyonya Selina itu sifat, karakter dan peringainya sangat tidak layak untuk mendidik anak-anak. Aku juga takut kalau anakmu dibesarkan dengan pola asuh yang salah dan tidak tepat.”

Caca menolehkan kepalanya ke arah Rendy yang duduk di sampingnya sembari mengambil beberapa potongan buah segar.

“Aku memang bukan ibu yang baik, tapi nggak rela dan ga sudi jika anak-anakku harus dibesarkan dan didik oleh perempuan yang hatinya busuk dan nggak tau agama. Mendidik anak diutamakan adalah akhlak dan moralnya. Nggak ada gunanya anaknya jago pelajaran sains,tapi attitudenya jelek. Ilmu tanpa adab nggak ada artinya. Tapi beradab pasti akan dibarengi oleh akal dan ilmu pengetahuan yang bagus,” jelas Caca panjang lebar.

“Dek, apa kakak boleh bertanya sesuatu kepadamu?” Tanyanya Rendy yang masih saja berwajah datar dan melempeng.

Caca menautkan kedua alisnya mendengar ucapannya Rendy,” boleh Kak, emangnya mau bertanya apaan?”

Rendy terdiam sesaat sebelum berbicara mengutarakan niatnya karena takutnya Caca salah paham dan tersinggung dengan maksud dari perkataannya nantinya.

“Mas Rendy! Kakak! Hallo!” Caca mengibas-ngibaskan tangannya ke depan wajahnya Rendy.

Rendy terkesiap dan seketika lamunannya buyar.”Maaf, aku cuma mau bilang kamu dengan Tuan Muda Emir, maksudnya hubungannya kamu dengan Tuan Muda Emir gimana?”

Rendy tidak ingin Caca yang sudah dianggap sebagai adik kandungnya sendiri terjebak dalam cinta yang sulit dan mustahil bersatu karena perbedaan kasta mereka.

“Maksudnya apa kamu menyukai Tuan Muda Emir?” Tanyanya lagi Rendy.

Caca bukannya menjawab pertanyaan dari Rendy malah tertawa terbahak-bahak.

“Hahaha! Cinta!? What the hell! Nggak lah, gue nggak ada rasa seperti yang kakak kira. Gue hanya menganggap Tuan Muda Emir sebagai saudara dan sahabat nggak lebih dari itu dan gue sangat sadar sesadarnya. Lagian niat gue ada disini karena kerjaan dan kerjasama dengan Tuan Muda Imran bukan hal lain,” ngaku Caca.

Caca mengatakan hal tersebut tapi, tiba-tiba ada gelenyar aneh yang dirasakannya.

Caca memegangi dadanya yang terasa aneh,” ya Allah, apa yang terjadi padaku? Kenapa ketika berbicara mengenai Kak Emir hatiku malah sedih dan nggak bahagia berbicara seperti itu.”

“Baguslah kalau begitu, kakak tidak ingin kamu nantinya terluka dan kecewa karena kalian itu berbeda. Mereka orang kaya sedangkan kita ini hanya orang biasa. Bagaikan punggut merindukan rembulan,” ucapnya Rendy.

Keduanya terdiam sambil melihat ke arah taman yang setiap hari semakin banyak ditumbuhi bunga-bunga yang sangat indah dan cantik dengan kelopak bunga yang bermekaran.

Berselang beberapa menit kemudian…

Imran dan pak Acok sudah datang dari luar. Kedua tangannya pak Acok membawa beberapa kantong plastik kresek khas pasar tradisional.

“Maaf agak lama, nyarinya sampai pasar yang jaraknya agak jauh dari rumah. Alhamdulillah akhirnya dapat juga buah salaknya,” imbuhnya Imran yang wajahnya sedikit berkeringat dingin.

Caca sampai-sampai berdiri dari duduknya saking bahagianya karena mendapatkan buah yang sedari minggu lalu ingin dimakannya. Caca berjalan sambil memegangi perutnya dan sudah kesulitan untuk berjalan.

“Syukur alhamdulillah makasih banyak Tuan Muda Imran, Anda sudah berkorban memenuhi keinginannya calon baby twins,” ucap Caca yang tak sanggup menyembunyikan kebahagiaannya dari hadapan orang-orang.

“Nggak perlu berterima kasih karena ini sudah menjadi tanggung jawabku sebagai calon Papanya,” ceplos Imran.

Semua orang menganga lebar mendengarnya sampai-sampai Rita, bi Minah, bI asih, daeng Acok dan Pak Ado terbengong-bengong mendengarnya.

Raut wajah mereka keheranan sekaligus tidak percaya ketika Imran mengatakan kalau baby twins adalah anaknya.

Rendy mengusap wajahnya dengan kasar karena bosnya salah bicara lagi.

“Ya Allah semoga nggak kebongkar rahasia besar mereka,” batinnya Rendy.

“Tuan Muda, maksudnya apa kenapa mengakui calon anaknya Caca adalah anaknya Tuan?” Tanyanya Rita.

“Tuan Muda kayaknya capek deh jadinya salah omong dan gagal fokus! Ini Caca Tuan Muda bukan Nyonya Selina,” Resti memegangi tangannya Caca.

Wajahnya terlihat keringat bercucuran membasahi alisnya hingga ke pelipisnya, “Ya Allah, gini nih akibatnya kalau harus berbohong. Ya Allah andaikan bisa Caca brojol hari ini aku ikhlas karena aku nggak sanggup berbohong terus-terusan,” Imran membatin salah tingkah dan raut wajahnya sontak pias.

Semua tatapan orang-orang tertuju kepada Imran seorang menuntut dan menunggu jawabannya.

Caca menghela nafasnya,” ya Allah, tiga bulan itu sangatlah lama bagiku.”

1
Mamah dini
harusnya Caca sm Imran kan udh mengandung anak2 si Imran , kenapa juga si Imran harus merkosa si amirah asa rada rumit
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: hehehe 🤭🤣
total 1 replies
Mamah dini
dikira si Imran jodohny Caca , Rendi juga baik si Emir juga ok yg mana ca yg kmu pilih
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: pilih mana suka yah kakak ☺️🤗😂
total 1 replies
Mamah dini
kok mumen yg di tunggu2 yg mungkin paling bersejarah di kluarga itu malah pda gak ada , gimana ini teh katanya sangat di harapkan seorang anak , ini di kasih lbh dari satu anaknya malah GK ada sambutan sama sekali heran gue , orang kaya macam apa ATH kalau begini caranya, mending bawa kabur ca anak2mu,si Imran dei kalah mentingken cewe rese.
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: betul banget Kak
total 1 replies
Mamah dini
daripada menumpuk kebohongan ca lbh baik jujur saja sm Bu maryam
Mamah dini
kmu itu blm tau Caca yg hanya gadis miskin kata kmu Imran, TPI kalau kmu bisa Deket pasti kmu juga bisa menilainya , sayangny kmu suka jaga jarak Imran sm caca
Mamah dini
heh pikir ulang tuh kata2mu tuan Imran Caca lbh baik daripada istrimu , Karna kmu blm tau sipat aslinya si Selina alias istrimu itu, moga aja sekali2 Bu Maryam merekam dn midio kelakuan si selina selama di sana biar tau kelakuan aslinya untuk si imran
Mamah dini
iya baru oprasi satu bulan masa udh bisa berbagi peluh , ah yg bener aja , ayo Imran jadikan Caca istri sahmu , istrimu itu bermuka dua kmu mungkin blm tahu watakny, suatu saat pasti kmu melihatny sendiri sebaik apa si selina, yg kau bela2 itu.
Mamah dini
iya author ku juga kurang suka dgn bahasa Lo gue , bisa di ganti GK , aku atau kamu gitu lbh bagus
Mamah dini
harusnya pasutri itu berlaku baik sm Caca yg udah mau mengandung anaknya , kenapa selalu ada ejekan dlm bicara ya , walaupun sudah menolong caca dgn uang yg banyak, tpiii tetep aja kelakuan kalian kayak BKN orang terhormat
Mamah dini
kok kata2 Caca sama rendi Lo gue kayak kurang enak di bacanya Thor , dn bagus kalau para asisten rumah itu GK curiga kan bilangnya Caca jadi pembantu di rumah itu , TPI Caca GK boleh lakuin itu semua
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: hehehe maaf kakak banyak typo nya 🙏🏻🙏🏻☺️
total 1 replies
Mamah dini
iya modus si Selina ternyata gitu kelakuan nya , sipatnya jelek semoga kedepannya kmu ca dapat kebahagian , yg sesungguhnya , kirain mau di nikahin dulu sama si Imran ternyata cuma di suntik di titipin doang di rahim caca, moga kuat menjalani semua takdirmu ca , semangat Caca.
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: mampir Baca novel aku yang baru kakak judulnya Dipaksa Menjadi Istri Kedua, Pawang Dokter Impoten, Terjerat Pesona Ustadz Tampan dan Obsesi Om Duda.
total 2 replies
Mamah dini
ya gitu kalau orang GK punya ujian nya suka GK tanggung2 , kasihan mereka moga aja ada yg nolongin
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: betul kak...
mampir Baca novel aku yang baru kakak judulnya Pawang Dokter Impoten, Dipaksa Menjadi Istri Kedua, Obsesi Om Duda dan Terjerat Pesona Ustadz Tampan
total 1 replies
Khairul Azam
miris miris cerita yg merugikan banyak untuk pihak wanita sangat sangat miris
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: aku ada novel lain mungkin kakak berkenan mampir baca

obsesi Om Duda
pawang Dokter Impoten
total 1 replies
Yani
Ya.... udah tamat aja seru ceritanya happy ending
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: mampir Baca novel baru aku kakak 🙏🏻🥰
total 1 replies
Yani
Sepadai" menyimpan ke busukkan terbongkar juga kan
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: pria rakus yah kakak
total 1 replies
Yani
Kasian Anisa kamu sungguh tega Zacky
Yani
Bu kali thor
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: typo kak 🤭😂🙏🏻
total 1 replies
Yani
Akhirnya beetemu semua
Yani
Pasti Imran
Yani
Akhitnya si trepel satu kelas juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!