Seorang inspektur kepolisian yang jujur dibuat pusing dengan kasus pembunuhan berantai yang melibatkan para pejabat negara. Abimanyu yang ternilai teliti dipermainkan dengan permainan pelaku yang sangat pintar dalam menyembunyikan jejak. Di tengah pemecahan kasus pembunuhan berantai, Abimanyu mendapatkan tugas untuk melatih anggota baru kepolisian, dan disinilah dia bertemu dengan Gaurav yang merupakan anak sebatang kara dari kota Jaipur.
- Update seminggu sekali, setiap hari kamis.
- Follow @mommess__ dan @flowersmommess__ untuk mendapatkan informasi mengenai update terbaru 'Last Punishment : DEATH'
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MOM MESS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JEBAKAN.
Dua bulan sudah berlalu, Abimanyu dan kepolisian masih belum bisa menangkap pembunuh berantai tersebut. Prasad dan kepolisian lainnya mengadakan pertemuan guna membahas kasus yang sedang mereka tangani sekarang.
"Sudah hampir setengah tahun kita membahas kasus ini, tapi berujung buntu. Apa lagi sekarang?"
"Pak. Saya ada rencana, " ucap Abimanyu sambil berdiri.
"Katakan Abi!"
"Dari banyaknya korban yang kita temui, mereka mempunyai riwayat gelap seperti korupsi, pelecehan, kriminal, dan kasus lainnya. Jika menggunakan logika, secara tidak langsung pelaku ingin membantu kita dalam menangkap para politikus negara ini. Tapi tetap... Caranya melanggar hukum, "
"Aku mempunyai rencana. Kalau dia tidak bisa di temukan, kenapa kita tidak buat dia datang dengan sendirinya?"
"Maksud mu Abi?"
"Ya. Kita jebak dia. Salah satu dari kita harus berpura-pura melakukan tindakan hukum. Entah korupsi, atau mungkin pelecehan.."
"Caranya?"
"Prathap yang akan menjadi umpan kita. Prathap akan berpura-pura melakukan pelecehan di depan umum, dan pemeran wanita akan pergi ke kantor polisi melakukan laporan, setelah itu Prathap akan menyogok orang tua korban untuk menarik laporan tersebut, "
"Setelah itu?"
"Setelah itu, gadis yang malang itu akan meramaikan tagar dengan mengklaim Prathap polisi yang tidak jujur, "
"Tapi Abi. Pelaku selalu meninggalkan flashdisk yang berisikan video-video perbuatan gelap para korbannya. Bagaimana bisa dalam satu kasus dia bisa menghabisi Prathap?"
"Itu bisa. Mendiang Inspektur Rajit, meninggal hanya karena menerima uang sogokan setelah ia meloloskan mobil wakil gubernur yang membawa ganja pada masa razia besar-besaran minggu lalu, "
"Kesalahan kecil tapi berakibat fatal. Secara tidak langsung pelaku ingin memberi pesan kalau terus di biarkan maka dia akan terbiasa melakukan itu, "
"Jenius Abi, " ucap Rajesh.
"Bagaimana pak?" Tanya Abi pada Prasad.
"Saya setuju, " jawab Prasad walau dalam nada pelan. Mereka pun memulai menjalankan misi penjebakan untuk menangkap pelaku.
"Gaurav. Aku ingin bertemu dengan mu. Temui aku di rumah, " ucap Prasad dalam telpon singkat.
...\*...
Malam harinya di rumah Prasad, Gaurav dan Prasad mengobrol di ruangan kerja milik Prasad.
"Untuk sementara waktu kau berhenti memburu target Gaurav. Abimanyu sudah membuat jebakan untuk menangkapmu, "
"Aku tidak akan berhenti paman. Aku hanya ingin Chaturvedi dan seluruh jajarannya mati, "
"Gaurav. Mengertilah situasi nya, kau dalam bahaya, "
"Paman. Jika Abimanyu bisa menjebakku, kenapa aku tidak bisa menjebaknya kembali?"
"Maksudmu?" Gaurav kemudian menjelaskan rencananya untuk menggagalkan rencana Abimanyu.
"Kau yakin akan melakukan itu?" Ucap Prasad.
"100% yakin paman, "
"Pikirkan baik-baik Gaurav. Abimanyu merupakan inspektur yang jujur dan baik, dia mempunyai keluarga, istri, dan juga calon bayi. Jika kau melakukan itu, kau-"
"Karena dia jujur dan baik, aku ingin membebaskan dia dari tanggung jawab dalam menangkap ku paman, " ucap Gaurav pelan.
...\*...
Keesokan harinya, rencana yang direncanakan oleh Abimanyu berjalan dengan lancar. Setiap aksi Prathap selalu di awasi oleh beberapa polisi, takut terjadi pergerakkan yang mencurigakan. Setelah 3 hari operasi penjebakan berjalan, belum ada tanda-tanda pelaku mendekati Prathap. Dan sudah 3 malam ini, Abimanyu tidur di rumah Prathap untuk berjaga-jaga. Menurut Abimanyu pelaku pasti akan datang malam hari menghabisi Prathap.
"Hallo Rasi. Kau belum tidur?"
"Belum. Aku merindukan mu, "
"Ayolah. Setelah pekerjaan ini selesai aku akan kembali padamu, "
"Kapan pekerjaan mu selesai?"
"Setelah pelaku nya tertangkap pekerjaan ku baru selesai, " ucap Abimanyu sambil meneguk segelas air mineral.
"Kenapa Rasi? Apa bayi itu mulai rewel?"
"Tidak ada, "
"Lalu kau kenapa. Apa yang kau pikirkan?"
"Aku merasa khawatir padamu. Bisakah kau pulang saja malam ini?"
"Begini saja... Besok pagi aku akan pulang ke rumah untuk menemui mu. Bagaimana?"
"Janji?"
"Janji sayang, "
"Baiklah. Aku tunggu kepulangan mu." Setelah cukup lama berhubungan, mereka pun mengkahiri panggilan dan beristirahat.
Pukul sudah menunjukkan jam setengah 2 pagi dini hari. Gaurav datang ke rumah Prathap untuk melakukan aksinya. Sementara itu di kantor polisi, para polisi yang di minta untuk berjaga Masih stay di depan kamera pengawas.
"Sir. Ada yang datang, " ucap polisi itu pada Prasad yang juga ikut menjaga.
"Siapkan mobil. Kita berangkat sekarang, "
"Ayo semuanya kita bergerak, "
"Pak. Kita belum mendapatkan perintah dari pak Abimanyu, "
"Nanti dia akan menghubungi kita, " ucap Prasad. Seluruh anggota kepolisian pun segera bergerak atas perintah Prasad. Sementara itu Gaurav berhasil masuk ke kamar Prathap.
Prathap yang memang tidak tidur karena ketakutan sepanjang malam langsung terbangun.
"Si-siapa kau?" ucap Prathap yang langsung menodongkan pistolnya. Gaurav langsung dengan cepat menjatuhkan pistol dari tangan Prathap. Sempat terjadi perkelahian antara Gaurav dan juga Prathap. Abimanyu yang kamarnya berada cukup jauh sama sekali tidak dengar.
Di tengah perkelahian itu, Prathap akhirnya kalah. Abimanyu berhasil melumpuhkannya dengan sedikit menyayat pergelangan kaki Prathap. Sayatan itu membuat Prathap kesakitan dan berteriak cukup kuat. Teriakan itu juga berhasil membangunkan Abimanyu. Ia pun langsung bergerak dan mengambil senjata nya. Perlahan dia keluar dan mengendap-endap menuju kamar Prathap. Dari balik pintu yang sedikit terbuka, Abimanyu melihat Gaurav yang berdiri membelakanginya. Selain itu juga dia melihat Prathap yang sudah terpojok dengan luka di pergelangan kakinya.
"Pak, ini Abimanyu yang berbicara, " bisik Abimanyu lewat earpiece.
"Target sudah di tempat. Cepatlah kemari pak, "
"Baik." Prasad sedikit melirik supirnya, dan perlahan seperti memberi isyarat. Secara mendadak supir tersebut membanting setir ke pinggir jalan yang menyebabkan kecelakaan. Hal itu Prasad lakukan agar para polisi teralihkan dan Gaurav bisa melanjutkan tugasnya.
"Abimanyu masuk, "
"Ada apa pak?"
"Apakah target kita masih di sana?"
"Masih. Ada apa?"
"Kami sedikit telat. Supir kita sepertinya mengantuk. Kami sedikit mengalami kecelakaan, "
"Baiklah sir, "
"Kau... Kau bisa tangani sendiri kan?"
"Siap sir." Mengetahui itu, Abimanyu langsung bergerak dan menodongkan pistol ke arah Gaurav dari belakang.
"Kau tidak bisa lari lagi!" ucap Abimanyu yang kini tepat meletakkan pistolnya di belakang kepala Gaurav. Sementara Gaurav yang tak bisa bergerak lagi langsung mengangkatkan kedua tangannya. Prathap yang masih sanggup berdiri langsung menarik penutup wajah Gaurav.
"Ga-gaurav?"
"Prathap apa yang kau katakan?"
"Aku mengatakan apa yang ku lihat Abi. Dia... Dia Gaurav, "
"BERBALIK!" teriak Abimanyu. Gaurav pun menurut dan perlahan membalikkan badannya.
"Kau?"
"Kau terkejut kak?"
"Apa yang kau lakukan di sini?"
"Aku melakukan sesuai permintaan mu, "
"Siapa yang meminta mu kemari?"
"Kau menyiapkan semua ini untuk memancing ku bukan?"
"Jadi-"
"Tunggu apa lagi kak. Aku sudah ada di depan mu, ayo tebak aku!" ucap Gaurav menantang Abimanyu.
good job💯👍👏