"Mulai hari ini putri sulungku Lada Anjani Wibisono sudah mati."
Kata-kata yang pada akhirnya mampu merubah kisah hidup seorang Lada Anjani Wibisono. Hanya karena kesalah pahaman, ia harus rela terbuang dari keluarganya.
Malam yang paling berat dilalui oleh gadis introvert itu, terjebak dengan seorang mantan narapidana, yang terkenal berandalan dilingkungan tempat tinggalnya, menjadi awal dimulainya babak baru perjalanan hidupnya.
Vinder putra Abimana, mantan narapidana pembunuhan, pecinta alkohol, dicap sebagai berandalan dilingkungan tempat ia tinggal. Tapi siapa yang itu, dibalik semua gelar itu tersimpan kisah memilukan.
Hari-harinya yang tanpa warna, seketika berubah saat mengenal dan tersandung skandal bersama Lada Anjani Wibisono.
Bagaimana kisah keduanya bermulai...?
Dan bagaimana akhir dari banyaknya konflik batin yang mereka alami...?
Yuk, jadilah saksi dalam kisah hidup mereka dengan membaca karya ini.
Bijaklah dalam berkomentar juga memilah baik, buruknya cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Usai bertemu dengan Vinder, Lada dan Rey Andra menuju keMou Butik.
"Selamat malam, selamat datang diMou Butik, Ada yang bisa kami bantu...!"
Sapa gadis muda yang usianya berkisaran dua puluh tahun, karyawan tempat tersebut.
"Kami mau mencari kebaya untuk akad." jawab Rey Andra.
"Yang sudah jadi atau mau pesan dengan model yang diinginkan...?"
"Yang sudah jadi saja, karena waktunya sudah mepet." lagi Rey Andra yang menjawab.
"Baik, mari saya tunjukan koleksi butik kami."
Pasangan itu mengikuti sang karyawan memasuki ruangan yang terdapat beberapa model kebaya dengan berbagai warna.
Lada meminta untuk diperlihatkan kebaya yang berwarna putih saja, dan mulai akan mencoba satu persatu.
"Rey...!" sapaan dari seorang wanita cantik berpenampilan gelamor namu elegant.
"Vanya, gimana kabar kamu...?"
Mereka saling memeluk, lalu menempelkan kedua pipi secara bergantian, sebagai tanda jika hubungan mereka sangat lah dekat.
"Kabarku baik, kamu sendiri..?"
"Seperti yang kamu lihat." jawab Rey Andara sembari membuka kedua tangannya, seolah menunjukan jika ia baik-baik saja.
"Disini sama siapa...?" Vanya bertanya sembari melihat sekilas kearah Lada.
"Ah ya...!" Rey mendekati Lada "kenalkan, ini Lada calon istriku."
"Wah kabar yang sangat mengejutkan, aku pikir kamu masih menungguku." kelakar Vanya mengulurkan tangan.
Kedua wanita cantik itu pun berkenalan.
"Kenapa tidak ada undangan untukku..?"
"Ini baru akad nikahnya dulu dan hanya keluarga saja yang hadir." jawab Rey Andra.
"Biar asistenku yang membantu calon istrimu memilih kebayanya." ucap Vanya.
Rey Andra dan Lada pun mengangguk, sedangkan sang asisten langsung membawa Lada untuk mencoba kebaya yang direkomendasikan oleh sang bos.
"Mau kesana denganku...? pasti banyak cerita yang harus kita bagi, karena sudah lama tidak bertemu." tawar Vanya menunjuk satu sofa panjang disudut ruangan.
Rey Andra menerima ajakan Vanya itu dan larut dengan dunia mereka sendiri, sampai-sampai mengabaikan panggilan Lada.
"Rey, bagaimana dengan yang ini...?"
Untuk yang keempat kalinya Lada bertanya, sampai menghampiri lalu berdiri didepan Rey Andra dan Vanya.
Rey Andra melihat Lada "pilih saja yang kamu suka dan menurutmu nyaman. Karena semua rancangan Vanya sangat bagus."
Lada tersenyum canggung lalu mengangguk dan kembali kekamar pas untuk melepas kebaya yang ia pakai.
"Apa masih tidak cocok juga nona...?" tanya asisten Vanya.
Lada tersenyum "maaf..!" sahutnya memberikan kebaya yang dia pakai.
"Saya mau ketoilet dulu sebentar." pamit Lada pergi dari ruangan itu.
Sesampainya ditoilet, Lada menyalakan kran lalu membasuh wajahnya. Dengan pemikiran rumit, Lada menatap pantulan dirinya sendiri dicermin. Lagi, bayangan Vinder melintas dipelupuk mata.
Lada terkesiap, memegang dadanya yang berdebar tak karuan. Tanpa ragu gadis itu membuka tasnya, mengambil ponsel lalu menghubungi Vinder.
Panggilan pertama tidak mendapat jawaban, Lada mencoba lagi dan lagi. Hingga dipanggilan keempat, barulah tersambung.
"Hallo...!"
"Vin..!"
"Ada apa lagi...?"
"Em, bisa kamu temani aku besok untuk mencari kebaya...? aku tidak bisa menemukan yang cocok, semua yang aku coba menjadikan aku Lada yang lama."
"Kenapa tidak mengajak calon suamimu."
"Rey Andra besok sibuk, dia juga harus mengurus kelengkapan dokumen pernikahan. Tolong aku Vin, aku ingin terlihat cantik dihari pernikahanku."
"Aku-----
"Aku mohon Vin, temani aku ya..? please...!"
"Oke, besok aku temani."
Lada tersenyum lebar "terimakasih Vin..! aku tunggu dikafe dekat apartemen ya..?"
Setelah sambungan telpon terputus, Lada kembali keruangan tadi. Lalu mengajak Rey Andra pulang, dengan alasan lelah dan sakit kepala.
kamu gak tau Lada mencari mu
udah nyaman sama Vinder malah nyari orang lain...
bukannya nikah sama Vinder aja.
kan kamu juga udah dibuang keluarga mu...
kesian banget kamu Vin
kamu kan tau gimana kelakuan Rey...
masa masih mau dekat dekat juga...
dia dekat juga karena ada mau nya,udah liat kamu cantik😒
memanfaatkan kepolosan Lada...😠
beda dengan kk cewek ku yang pertama ceplas ceplos orang nya 😆