NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:395k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 2

"Axelle ..." Pekik Tari dengan suara tertahan. Namun terdengar oleh indera pendengaran Irene.

Pria berkacamata hitam itu, yang Tari sebut dengan nama Axelle, melepas kacamata hitam yang membingkai wajahnya.

Sepasang mata elangnya menatap Irene begitu dingin. Irene pun dengan berani membalas tatapannya dengan kesal.

Sementara Tari, mematung sempurna di tempatnya. Dengan sorot mata berbinar-binar dan senyum yang dibuat semanis mungkin.

"Axelle ..." Gumam Tari sekali lagi dengan tingkah malu-malu kucing.

"Kalau jalan, hati-hati. Perhatikan jalan baik-baik. Gunakan mata kepalamu, bukan mata kakimu." Ucap pria itu begitu santainya, seakan tengah mengolok Irene.

"Aku minta ganti rugi." Ucap Irene tiba-tiba. Membuat pria itu terkejut mendengarnya.

"Ganti rugi? Untuk apa?"

"Kamu sudah merusak gaun ini." Sembari mengangkat gaun itu tinggi-tinggi.

"Bagian mana yang rusak?"

"Lihat." Irene menunjukkan ujung gaun yang sobek pada pria itu.

Pria itu, yang Tari sebut dengan nama Axelle, melirik sebentar bagian gaun yang sobek itu. Lalu kembali menatap Irene dingin.

"Mau minta ganti rugi berapa?" Tanya pria itu.

"Seharga dengan gaun ini. Dua puluh lima juta." Jawab Irene dengan berani.

"Hanya sobekan kecil seperti itu, tapi harga yang kamu minta terlalu tinggi. Aku tidak akan memberimu uang sebanyak itu."

"Tidak bisa. Kamu harus bayar ganti rugi."

"Kamu mau memerasku? Atau kamu mau menipuku?"

"Kamu sungguh tidak punya etika ya? Ngomong-ngomong, sepertinya aku pernah mendengar namamu. Kalau kejadian ini aku unggah ke sosmed lalu viral, aku yakin kamu pasti_"

"Bicara saja dengan manajerku. Aku tidak punya waktu melayanimu. Permisi." Pria itu melenggang dengan santainya meninggalkan Irene.

Irene tidak ingin kehilangan pria itu begitu saja. Enak saja, dia main pergi tanpa bertanggung jawab atas perbuatannya. Irene mana punya uang sebanyak itu untuk mengganti gaun yang rusak.

"Hei, tunggu." Seru Irene sembari mengikuti langkah pria itu. Begitu dekat, Irene menarik kemeja bagian belakang pria itu kuat. Hingga beberapa kancing kemeja bagian atas yang dikenakan pria itu pun terlepas satu persatu. Melayang bebas di udara. Dalam sekejap, dada bidang pria itu terekspose dengan bebasnya. Beruntung, siang itu galery sedang sepi. Jadi tidak banyak yang menyaksikan kejadian itu. Kecuali Irene dan Tari.

"Seenaknya main pergi begitu saja. Tanggung jawab dulu." Seru Irene dengan nada meninggi.

Pria itu pun memutar tubuhnya berhadapan dengan Irene. Tanpa malu-malu membiarkan dadanya terpampang begitu saja di depan mata Irene.

Sontak, Irene pun menutup matanya dengan sebelah tangannya. Sementara Tari yang berdiri di seberang, datang menghampiri dengan sorot mata yang semakin berbinar. Berkali-kali Tari menelan salivanya susah payah saat melihat pemandangan yang tak biasa tersaji cuma-cuma di depan matanya.

"Waaah ... Tubuhnya sangat atletis. So seksi. Aku suka." Gumam Tari tanpa malu-malu.

"Dasar pria mesum. Balikkan badanmu." Titah Irene dibalik telapak tangannya yang menutupi matanya.

"Kamu yang sudah membuatku seperti ini. Sekarang kamu yang ganti rugi. Kamu sudah merusak kemejaku." Ucap pria itu dengan nada mulai meninggi. Tampaknya pria itu pun mulai kesal dengan tingkah Irene.

"Enak saja. Salah sendiri mau kabur."

"Memangnya siapa yang kabur. Aku sudah bilang, bicara saja dengan manajerku. Apa kamu tuli?"

"Manajermu saja aku tidak kenal. Jangan coba-coba menipuku ya?"

"Hei, Nona. Apa kamu tidak mengenalku? Darimana asalmu? Seorang Axelle saja kamu tidak kenal?"

Tunggu dulu!

Pria itu bilang apa tadi?

Axelle?

Jadi Tari benar. Pria itu yang bernama Axelle. Artis terkenal yang wajahnya sering wara-wiri di layar kaca. Pemain drama seri, bintang iklan, dan masih banyak lagi. Axelle yang begitu digilai banyak wanita? Salah satu diantaranya adalah Tari dan Mami Marta?

Benarkah itu Axelle?

Axelle Allardo.

Namanya sering Irene dengar. Tapi wajahnya, baru kali ini Irene melihatnya secara langsung.

Oh came on Irene. Jaman sudah canggih begini. Masa artis sekelas Axelle saja kamu tidak mengenalnya.

"Siapa juga yang peduli dengan namamu. Aku sama sekali tidak mengenalmu. Sekarang katakan, mau ganti rugi atau tidak?" Desak Irene tanpa peduli seperti apa tampang Axelle saat ini.

"Dasar penipu kecil. Hei, kamu_"

"Axelle." Terdengar seseorang memanggil namanya. Hingga kalimat Axelle pun terhenti begitu saja.

Seorang pria dengan tampilan rapi, lumayan tampan, datang menghampiri. Pria itu pun dengan gerakan cepat melepas jas yang dikenakannya dan memberikannya pada Axelle.

Axelle pun menerimanya. Lalu memakai jas itu dan menutupi bagian tubuhnya yang terekspose.

"Kamu ke mobil saja. Hal ini biar aku yang urus." Ucap pria itu. Kemudian pandangannya mencari seseorang yang mungkin bisa membantunya.

"Boni." Panggil pria itu pada seorang seseorang yang baru saja muncul.

Pria yang dipanggil dengan sebutan Boni pun bergegas menghampiri.

"Ada apa Bos?" Tanya pria itu dengan gemulai. Eh, ralat, bukan pria rupanya. Melainkan setengah pria. Makhluk setengah jadi.

"Kamu bawa Axelle ke mobil." Titah pria itu.

"Baik, Bos." Patuh Boni kemudian bergegas mengikuti langkah panjang Axelle.

Pria itu kini beralih memandangi Irene yang masih menutup wajahnya.

"Ren, Axelle sudah pergi. Kamu sudah boleh membuka matamu." Bisik Tari di telinga Irene.

Irene pun menurunkan tangannya yang menutupi wajahnya. Namun terkejut disaat yang bersamaan kala pandangan matanya justru melihat sosok pria lain berdiri di hadapannya, menatapnya ramah. Sungguh berbeda dengan Axelle.

"Kamu siapa?" Tanya Irene.

"Kalau boleh tahu, kesalahan apa yang diperbuat Axelle. Biar aku yang bertanggung jawab. Aku manajernya."

"Dia sudah merusak gaun ini." Tari memperlihatkan gaun itu, "dan dia harus ganti rugi."

"Berapa harga yang harus aku bayar untuk kerusakan gaun itu."

"Dua puluh lima juta."

"Baiklah. Oh ya ..." Sembari mengambil dompet dari kantong celananya. Lalu mengambil sebuah kartu nama dari dompet itu.

"Ini kartu namaku. Ada alamat dan nomor teleponku tertera di kartu itu. Kamu boleh menghubungiku kapan saja." Imbuhnya sembari menyodorkan kartu nama itu pada Irene.

Dengan wajah kebingungan, Irene pun meraih kartu nama itu.

"Zaky Hanniel." Gumam Irene menyebut nama yang tertera di kartu nama itu.

"Ya, itu namaku. Aku akan membayar gaun itu. Tapi sekarang, sayang sekali aku tidak punya uang cash. Hubungi aku kapanpun kamu mau. Aku akan bertanggung jawab." Tambah pria itu lagi.

"Tapi_"

"Zaky ..." Terdengar suara lembut menyapa.

Serentak pandangan mereka pun beralih pada sosok wanita paruh baya yang masih nampak aura kecantikannya.

"Saya pikir kamu sudah pulang. Rupanya kamu masih di sini. Apa ada masalah?" Tanya wanita itu.

Zaky mengulas senyum tipisnya, "ada sedikit masalah Bu Olive. Tapi, sudah saya selesaikan."

Mendengar nama itu disebut, sontak Irene dan Tari ternganga. Lalu panik luar biasa. Alhasil mereka jadi salah tingkah. Entah bagaimana caranya menghadapi wanita itu. Gaun mahalnya tanpa sengaja rusak ditangan mereka. Sudah bisa dipastikan wanita itu pasti akan meminta ganti rugi. Dan tentu saja mereka akan dipecat dari pekerjaannya.

"Bukankah kalian ini dari laundry? Kalian datang mengantarkan gaun saya kan? Mana gaunnya?" Tanya wanita itu.

Dari seragam yang mereka kenakan saja sudah bisa dikenali mereka adalah karyawan Super Clean Laundry. Nama itu tertera jelas di seragam yang mereka kenakan.

"Be_begini Bu. Se_sebelumya sa_saya minta maaf." Ucap Irene tergagap.

Duh, gimana ini? Apa aku jujur saja?

Irene bergumam dalam hatinya. Ia benar-benar gugup. Bahkan ketakutan untuk mengatakan apa yang terjadi pada gaun mahal itu.

"Gaunnya sedikit bermasalah." Justru Zaky yang menjawab pertanyaan Bu Olive.

"Maksud kamu?"

"Gaunnya sobek. Kesalahan tanpa disengaja. Tapi Bu Olive tenang saja. Saya akan ganti rugi."

"Sobek?" Bu Olive sangat terkejut. Kemudian memandangi Irene dengan pandangan tak biasa.

Irene semakin ketakutan. Tangannya bahkan sampai gemetaran. Dan wajahnya pun mendadak mulai memucat. Ia sangat yakin, Bu Olive pasti akan mengomeli mereka. Dan jika wanita cantik itu menghubungi Mami Marta dan mengatakan kekecewaannya akan pelayanan laundry, sudah pasti Irene dan Tari akan dipecat tanpa ampun. Padahal, bagi Irene, pekerjaan ini adalah satu-satunya dan segalanya bagi Irene.

Namun, apa yang ditakutkan Irene justru sebaliknya. Bu Olive menatap Irene yang tengah menunduk dengan seksama. Entah kenapa, raut wajahnya yang semula mulai nampak tak ramah, mendadak berubah saat matanya menatap Irene. Tatapannya menghangat seketika. Terlebih disaat Irene berani mengangkat wajahnya dan memandangi wanita cantik itu.

"Ma_maafkan saya Bu. Sa_saya tidak sengaja merusak gaun itu." Irene masih tergagap.

"Siapa namamu?" Tanya Bu Olive tiba-tiba. Sembari menatap lekat Irene.

"Irene Kinara."

"Berapa usiamu?"

"22 tahun."

Tampak Bu Olive menghembuskan napas panjang saat Irene menyebutkan usianya. Raut kesedihan pun seolah mulai nampak di wajah cantik itu.

"Mana gaun saya." Bu Olive mengulurkan tangannya.

Dengan tangan gemetaran, Irene menyerahkan gaun yang masih terbungkus plastik itu ke tangan Bu Olive.

"Harusnya gaunnya diisi dalam kotak." Ucap Bu Olive. Membuat Irene kembali meminta maaf.

"Maafkan saya Bu. Saya akan ganti rugi. Tolong jangan beritahu hal ini pada Bos kami."

"Kali ini saya maafkan. Dan kalian tidak perlu ganti rugi."

"Apa?" Irene dan Tari benar-benar terkejut dibuatnya. Ekspresi mereka bahkan terlihat lucu saat ini. Mata melotot dan mulut menganga lebar.

Bu Olive mengulas senyum tipisnya.

"Kalian tidak perlu ganti rugi. Saya masih bisa memperbaiki gaun ini. Dan Zaky, kamu juga tidak perlu membayar ganti rugi."

Zaky pun tersenyum. Kemudian mengalihkan pandangannya pada Irene yang kini tampak bahagia sekaligus lega.

Sejenak Zaky tampak tertegun kala menatap Irene yang sedang tersenyum. Tapi kemudian buru-buru mengalihkan pandangannya saat Irene menatapnya.

"Terima kasih banyak Bu Olive. Kalau begitu saya permisi dulu." Pamit Zaky. Kemudian berlalu pergi meninggalkan tempat itu.

"Terima kasih banyak Bu. Anda sungguh baik hati. Saya tidak tahu dengan cara apa saya membalas kebaikan hati Ibu." Ucap Irene mengungkapkan rasa bahagianya.

"Tidak perlu berterima kasih. Sebenarnya, gaun ini adalah gaun lama. Saya memang berencana merubah gaun ini."

"Sekali lagi terima kasih banyak Bu. Kalau begitu, kami permisi dulu."

"Silahkan."

Irene dan Tari pun dengan tergesa-gesa meninggalkan tempat itu. Bu Olive memandangi punggung mereka yang semakin menjauh.

.

.

Di mobilnya yang masih terparkir di depan galery, Zaky menghempaskan tubuhnya di jok tengah, di sebelah Axelle yang duduk sambil bersidekap dada.

"Kenapa lama? Kamu tidak tahu kalau perutku ini dari tadi teriak-teriak meminta jatahnya?" Kesal Axelle sambil menatap tajam Zaky, manajernya.

"Maaf. Ini juga karena ulah kamu sendiri. Untungnya Bu Olive sangat baik. Jadi kita tidak perlu membayar ganti rugi kerusakan gaun itu."

"Gadis itu saja yang berniat menipu kita. Karena dia tahu aku ini siapa."

"Tapi aku rasa gadis itu tidak mengenalmu."

"Memangnya gadis itu dari planet mana? Di dunia ini, tidak ada satu wanita pun yang tidak kenal Axelle."

Zaky menarik sudut bibirnya, seakan mengejek Axelle, "aku rasa ada satu wanita yang tidak mengenalmu. Gadis itu." Zaky mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil.

Di seberang, tampak Irene dan Tari mulai menaiki skuter matik berwarna pink milik Mami Marta. Sejurus kemudian, skuter matik itu melintas di depan mobil mereka.

Axelle dan Zaky pun memandangi pengendara skuter matik itu hingga saat mereka semakin menjauh lalu hilang di tengah kepadatan kendaraan lainnya.

"Gadis aneh. Penipu kecil." Umpat Axelle kesal.

Namun Zaky, malah tersenyum melihat tingkah Axelle. Baru kali ini, seorang Axelle dibuat kesal oleh seorang gadis. Biasanya, gadis manapun yang melihat Axelle, pasti histeris. Lalu mendesak meminta tanda tangan bahkan meminta berfoto bersama. Tapi gadis itu sungguh berbeda. Kehadiran Axelle sama sekali tak berarti untuk gadis itu. Apa memang benar gadis itu tidak mengenal Axelle.

Oh came on. Bahkan satu negeri ini mengenal siapa Axelle. Tapi gadis itu?

"Besok ada konferensi pers. Persiapkan dirimu. Boni, ayo jalan." Titah Zaky.

Perlahan mobil itu pun mulai melaju meninggalkan pelataran parkir Olive Galery.

TBC

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!