Hanya karna sebuah jabatan sang suami berubah drastis. Hidupnya yang dulunya penuh dengan keharmonisan kini menjadi sebuah neraka untuknya. Dan hadirnya orang ke tiga membuat dirinya teruji kesabarannya. Namun dirinya tetap bersikeras mempertahanankan hubungannya. Namun lagi-lagi sang suami berbohong membuatnya menyerah dan memilih pergi dari kehidupannya.
Disisi lain nampak seorang lelaki yang sedang memperjuangkan cinta di masa lalunya. Namun sang perempuan tak pernah mau mencoba membuka hatinya karna trauma di masa lalu,membuatnya harus bersabara dengan cintanya..
Adakah kebahagiaan yang akan mereka Raih atau semua keinginan dan cita-citanya hanya Fatamorgana ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvi Noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Delia memasuki restoran dan langsung berjalan ke meja resepsonis,namun tiba-tiba ia terhenti
"Terimakasih sayang " ucap perempuan disalah satu meja dekat dengan meja resepsionis
"Sama-sama sayang " Jawab sang laki-laki lalu mencium kening sang wanita
Delia menoleh suara sang laki-laki terasa familiar namun dengan tubuh memunggungi Delia dan dengan cepat delia menangkis fikiran jika itu adalah Riko suami Delia.
"mana mungkin itu mas riko, jam segini dia kan kerja" Batin delia melangkahkan kakinya menuju meja resepsionis
Hampir 30 menit semua makanan yang Delia pesan sudah siap
"Terimakasih mbak "Ucap Delia kepada sang pegawai
"Selamat menikmati mbak " Jawab sang pelayan sambil membungkukan punggungnya
Delia tersenyum lalu menganggukkan kepalanya
***
Dalam perjalanan menuju toko kue miliknya ia melihat keluarga yang sedang bermain bersama buah hati mereka ditaman. Terselip keinginan memiliki anak namun dengan sigap ia membuang keinginan itu,karna percuma sang suami yang enggan untuk mempunyai anak membuatnya hanya berangan-angan saja jika melihat bocah kecil yang bermain kesana kemari
Delia mengusap perutnya seakan berharap jika kelak ada kehidupan didalam perutnya.
sekitar 10 menit ia sampai di Tokonya
"Jo ... " Panggil delia kepada pegawainya
Jojo mendengar namanya dipanggil langsung menghampiri Delia
"Eh iiya buk saya, ada yang bisa saya bantu ? " Jawab jojo pegawai kue Toko miliknya
"Ini bawa masuk dan bagikan ya,dan sampaikan pada yang lainnya, maaf saya langsung pergi karna ada kepentingan diluar." Ucap delia sambil memberikan plastik yang berisi makanan
Jojo yang mendengar pun menganggukan kepala
"Baik buk, terimakasih buk " Jawab jojo dengan sopan
"Ya udah masuk sana kasian yang lain udah nunggu" Ucap delia
Jojo menganggukkan kepala lalu berjalan meninggalkan delia yang masih berdiri di mobilnya
Delia melajukan mobilnya menuju salah satu tempat yang bisa membuat hati dan perasaannya tenang. Ia mencari hiburan ditempat yang selalu ramai dengan suara anak kecil
Dan tak lupa ia membeli makanan buah-buahan serta mainan anak-anak
Tin tin (Bunyi suara klakson mobil delia )
Baru juga terlihat mobil delia semua anak-anak serta pengurus langsung menunggu di depan rumah
"Bunda... " Panggil anak kecil saat melihat delia datang lalu memeluk kaki Delia
Delia tersenyum lalu duduk agar setarah dengan tubuh gadis kecil
"Apa kabar sayang ?" Tanya delia mencium lalu menggendong Fika Anjani
"Bunda fica kangen bunda" Jawab fika dengan suara lucunya
Delia yang menggendong fika tersenyum bahagia bagaimana tidak ia menganggap fika anaknya sendiri, walaupun bukan darah dagingnya namun ikatan batin mereka telah menyatu
***
2bulan yang lalu
Delia mengunjungi panti asuhan dimana saat ini dia berada memberikan santunan membagi rejeki sesama muslim, ia tertegun saat melihat bayi mungil yang terus-terusan menangis digendongan pengurus panti
Delia menatap bayi mungil,baru pertama delia menatap fika hatinya merasa tertarik seakan fika si bayi mungil itu nyaman terhadap delia.
Delia meberanikan diri menggendong Bayi tersebut dengan hati-hati takut jika sang bayi menangis ternyata dugaannya salah. sang bayi tertidur digendongannya sangat nyaman dan terlihat sesekali sang bayi(Fika) tersenyum
Hati dan perasaan delia merasakan kebahagian yang tidak pernah ia rasakan saat itu.
"Bayi yang mungil cantik tidurlah yang pulas sayang" Ucap Delia pelan sambil mengelus pipi gembul fika