ISTRI KECIL CEO MAFIA

Lambaian tangan Rara, Kenan yang melihatnya hanya tersenyum. Setelah melihat kepergian suaminya itu Rara bergegas masuk ke dalam mansion.

Saat ini Rara tengah menyiram tanaman bersama Sinta salah satu pelayan di rumah suaminya itu.

"sinta” panggil Rara

“iya nyonya, kenapa?” tanya Sinta

“apakah kau mengetahui masa lalu Kenan?” tanya Rara penasaran

“maksudku wanita yang dikencani” lanjut Rara lagi

“untuk itu saya tidak tau nyonya” Sinta berkilah bagaimanapun ia tidak akan menceritakan tentang wanita di masa lalu tuannya.

“anda akan terluka nyonya jika mengetahui tentang masa lalu tuan” gumam Sinta dalam hati sambil menatap nyonya mereka.

“baiklah” jawab Rara lesu.

Ia penasaran dengan kejadian waktu di mall kemarin. Dimana ia bertemu wanita yang memanggil suaminya sayang dan wajah suaminya terkejut seolah – olah mereka saling mengenal.

“apa hanya perasaanku saja ya” gumam Rara.

“nyonya ..nyonya” panggil Sinta karena melihat Rara melamun.

“eh.. iya” Rara Kaget dengan suara Sinta.

“sebaiknya kita ke dalam nyonya” ajak Sinta.

“aaa ayo” Rara mengikuti Sinta.

Di sebuah rumah sederhana, terlihat wanita cantik sedang melihat foto-foto dengan kekasihnya dulu. Ya dia adalah mantan kekasihnya Kenan. Aurel nama wanita yang kini menatap foto-foto kenangan manis mereka dulu.

“mengapa kamu tidak percaya padaku sayang” air mata menetes dari mata wanita cantik itu.

#FLASHBACK ON 2 TAHUN YANG LALU

Kenan Adnanjaya menjalin hubungan dengan salah satu karyawan di kantornya tepatnya sekretarisnya. Dia adalah Aurel, sekretaris cantik dan yang pasti baik. Kenan dan Aurel mulanya hanya sebatas hubungan kerja atasan dan bawahan saja, sampai pada saat sewaktu mereka menjalankan kerja sama ke luar negeri untuk bertemu klien disana.

Aurel yang notabene adalah orang yang ceria dan lucu membuat seorang Kenan yang dingin dan kaku terpesona dengan tingkahnya. Mereka mulai menjalin asmara. Kenan sangat menyayangi Aurel begitupun sebaliknya.

Hingga suatu kejadian yang tak terduga.

“ini apa maksudnya” Kenan melemparkan foto-foto tepat di wajah Aurel

Aurel yang tidak mengerti apa maksud yang dikatakan Kenan. Kenapa tiba-tiba Kenan marah padanya dan melemparkan foto. Aurel menunduk dan melihat foto apa yang dimaksudkan oleh Kenan.

Sontak saja Aurel membelalakan matanya ketika melihat foto yang memperlihatkan dirinya sedang dipeluk laki-laki lain bahkan foto ia sedang di cium laki-laki itu.

“Ken ini salah paham”  Aurel berusaha menggapai tangan Kanan untuk menjelaskan situasi yang sebenarnya terjadi.

Kenan tidak mau mendengarkan dulu penjelasan dari Aurel ia sudah terlanjur kecewa dengan bukti-bukti perselingkuhan yang dilihatnya.

“kita akhiri saja hubungan ini” Kenan memutuskan Aurel tapi dia enggan menatap wajah wanita yang dicintainya sekaligus mengkhianatinya.

“tidak Ken. Dengarkan aku dulu” Aurel masih berusaha membujuk agar Kenan mendengarkannya.

Semenjak hari itu hubungan keduanya seperti orang asing. Sifat Kenan yang tidak mau memandang Aurel bahkan saat mereka berhadapan.

Hingga akhirnya Aurel memutuskan resign dari kerjanya dan meninggalkan kota itu dengan maksud bisa melupakan Kenan dan kenangannya.

#FLASHBACK OFF

“aku sudah mencoba melupakanmu Ken, tapi kenapa saat aku sudah melupakanmu kau tiba – tiba hadir dengan menggandeng seorang wanita”

“kau tau sampai sekarang aku masih mencintaimu Ken” ucap Aurel.

Kembali ke mansion Kenan. Saat ini Rara berkutat dengan masakannya. Ya siang ini ia akan mengantarkan makanannya sesuai keinginan suaminya itu. Masakan itu disusun secantik mungkin di rantang.

“semoga saja dia suka” ucap Rara senang sambil menghias hasil masakannya di atas rantang.

Setelah itu Rara bergegas ke atas untuk mandi dan berdandan secantik mungkin untuk suaminya. setelah selesai Rara turun dari tangga menuju teras depan.

“Mang anterin aku ke kantor suamiku”.

“baik nyonya”.

Mang Ujang membukakan pintu untuk nyonya mereka dan bergegas masuk menuju kantor tuannya.

Saat ditengah perjalanan. Ada 3 buah mobil yang mengikuti mereka. Saat ini Rara tidak memakai penjagaan dari suaminya.

“nyonya pegangan, sepertinya ada yang mengikuti kita” Mang Ujang berusaha fokus dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Rara yang mendengar itu pun sontak saja takut. Ia mencoba menghubungi suaminya tapi handphone tertinggal.

“ya tuhan, bagaimana ini” Rara mulai takut.

Dor.. dor..dor..

Suara tembakan sontak saja makin membuat Rasa takut. Mang Ujang juga sudah berkeringat ternyata yang mengikuti mereka bukanlah orang sembarangan.

Dor..

Tembakan itu berhasil mengenai mobil yang dikendarai Rara. mobil oleng dan kehilangan keseimbangannya sehingga menabrak pembatas jalan. Kecelakaan itu tidak dapat dihindari. Sopir langsung saja pingsan dengan luka parah di keningnya. Rara yang berada di kursi penumpang hanya lecet di keningnya tapi tidak membuatnya pingsan.

“Mang...Mang...” Rara berusaha menggoyang bahu sopir pribadinya itu.

“ya tuhan bagaimana ini” Rara mulai gemetaran ketakutan saat melihat sekelompok orang berpakaian serba hitam mendekat ke arahnya.

Mereka mencongkel pintu mobil itu, dan akhirnya terbuka. Rara yang posisinya di dalam mobil tidak bisa berbuat apa – apa saat salah satu dari orang yang berpakaian serba hitam menodongkan senjata di keningnya.

“cepat ikut kami” titah mereka.

Rara mencoba memberontak tapi orang berpakain hitam itu membekap mulutnya dengan obat bius dan Rara langsung saja pingsan.

“bawa dia” salah satu orang itu memberikan perintah kepada rekannya yang lain.

Rara dibawa oleh sekelompok orang berpakaian hitam itu ke dalam mobil mereka. Mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi menuju markas mereka yang berada di salah satu pabrik terbengkalai.

Saat sampai disana, Rara langsung digendong masuk dan didudukkan di salah satu porsi dan dia di ikat. Mata Rara di tutup. Di sebelah Rara ada wanita yang seumuran dengannya dengan posisi yang sama.

Ya satu hari yang lalu, wanita itu juga diculik oleh kelompok yang sama saat ia akan pergi bekerja di restoran.

“hey siapa kamu?” tanya wanita itu yang merasa ada seseorang di dekatnya.

Tidak mendengar sahutan dari sebelahnya.

Beberapa menit kemudian Rara telah sadar.

“shhhh...” Rara mendesis karena sakit di lukanya. Tiba-tiba ia panik ia merasa ia sedang diikat dengan mata tertutup.

“tolong... tolong” Rara berteriak minta tolong.

Wanita itu yang mendengar suara minta tolong yang berasal dari sampingnya  sontak mencoba menenangkan. Bagaimanapun dia berteriak, orang-orang itu tidak akan melepaskan mereka.

“hey.. berhenti berteriak” kata wanita itu lagi.

“siapa kamu?” tanya Rara karena matanya tertutup dia tidak bisa melihat siapa yang berbicara itu.

“percuma kamu teriak, nggak ada yang akan menolong kita” Kata wanita itu lagi.

“suamiku pasti datang” Kata Rara

“ya ya ya suamimu akan datang” wanita itu hanya mengiyakan apa yang dikatakan Rara. Dia juga diculik tapi tidak sepanik Rara, karena dia tau tidak akan ada yang menolongnya. Jadi ia memilih Diam untuk menyimpan tenaga sambil memikirkan cara untuk kabur.

Di tempat lain, Kenan tengah gusar menunggu kedatangan istrinya.

Tiba-tiba.

Ting...

TBC///

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN GUYS BIAR AUTHOR SEMANGAT NEXT PARTNYA