ISTRI KECIL CEO MAFIA
Hari yang indah gadis cantik dengan rambut pendek\, ia adalah Raina yang biasa dipanggil Rara. gadis yang bekerja di salah satu cafe di kota A\, untuk menghidupi dirinya sendiri. Ia diusir dari rumah orang tuanya karena dianggap anak pembawa sial. Sejak hari itu\, ia tinggal di kontrakan kecil\, tidak ada yang mau bersahabat dengannya\, karena penampilan yang sederhana dan ia juga tidak diakui keluarganya. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa ia adalah wanita j***ng.
Rara berjalan di antara meja-meja pengunjung, untuk mengantarkan makanan. Tetapi kakinya tidak sengaja tersandung kaki meja, hingga membuat keseimbangannya hilang.
Brukk...
"maaf pak saya tidak sengaja" kata Rara sambil menundukan kepalanya.
"kau ya\, dasar p*layan kurang aj*ar\, gaji anda 1 tahun saja belum tentu bisa membeli jas saya ini" seorang laki-laki sedang memarahi Rara.
"maaf pak" sambil mengelap jas lelaki itu.
"apa-apaan jangan sentuh saya, dengan tangan menjijikan itu" maki laki-laki itu kembali.
"dimana manajer kafe ini, bisa-bisanya mempekerjakan pelayan yang ceroboh seperti ini" dengan wajah yang sudah merah padam karena emosi. Kenan berteriak dengan suara kerasnya, hingga menggema di kafe itu.
Lelaki itu adalah CEO muda dan kaya di Asia. Kenan Adnanjaya, seorang lelaki yang sering lalu lalang di stasiun televisi maupun majalah. Sering terlibat skandal dengan para artis dan model, Tetapi karena kekuasaannya tidak mempengaruhi kedudukannya hanya karena berita debu seperti itu, selain itu ia tidak segan menghancurkan bahkan membunuh para media yang berani menyebarkan berita tentangnya. Selain menjadi CEO, ia juga King Mafia yang kekuasaannya sangat ditakuti.
Datanglah seorang pria sekitaran umur 50 tahun menghampiri mereka.
"saya tuan, maaf karena membuat anda tidak nyaman" ucap manager dengan badan bergetar ketakutan.
"maaf katamu, dasar pelayan dan manajer si**an" kata Kenan, dengan emosi yang sudah memuncak.
"gusur kafe ini, dan jangan biarkan wanita ini diterima bekerja dimanapun" tambah kenan pada asistennya.
"baik tuan" ucap Hendro asisten Kenan.
Tiba-tiba Rara bersujud di depan Kenan, Sambil menangis sesegukan.
"jangan tuan, saya mohon. Saya yang akan berhenti kerja, tetapi jangan gusur kafe ini, kasihan karyawan-karyawan lain. Dan untuk jas tuan, saya akan mencucinya, tolong tuan maafkan kesalahan saya" kata Rara.
"cih, mencicil kau bilang. kau mau mencicil dengan apa?"
"setelah ini saya pastikan tidak akan ada yang akan menerima wanita sepertimu untuk bekerja" tegas Kenan.
"saya janji tuan, bahkan saya siap jadi pembantu tuan tanpa dibayar" Rara memohon sambil menangis dihadapan Kenan. Kenan tampak berpikir, ia memperhatikan gadis yang memohon di depannya.
"baiklah" sambil tersenyum devilnya.
"Hen, berikan kartu namaku kepada wanita ini, dan besok pagi ia harus ada di rumahku." Kenan berbicara pada asisten pribadinya.
"dan kau awas jika sampai tidak datang besok" ucapnya sambil mencekram dagu Rara, dan menghempaskannya keras.
"ba..baik tuan" dengan nada bergetar Rara mengiyakan perkataan kenan.
Kenan berlalu dari kafe itu, bersama asisten dan pengawal-pengawalnya dan memasuki mobil mewahnya, menuju ke kediamannya, hari ini tidak berselera melanjutkan kerjaan di kantornya. Di Jalan Kenan terus memikirkan hukuman apa yang pantas untuk Rara. Hingga ia menemukan ide untuk membuat bonekanya menderita.
"tunggu saja wanita si**an, kau akan menderita" sambil tertawa keras di dalam mobil. Dan membuat asisten Hen bergidik ngeri mendengarnya. Ia merasa bahwa akan ada badai, mendengar tawa bosnya yang menggelegar di telinganya.
Keesokan harinya...
Pagi hari di mansion kenan, rara menepati janjinya untuk datang di kediaman tuan pemarah itu. Rara terkagum-kagum melihat rumah besar di hadapannya,
“wah... besar dan indah sekali rumah ini. Ada berapa banyak orang yang tinggal disini” dalam hati Rara.
Rara berdiri di depan pagar rumah itu, ia takut untuk masuk. Melihat banyak penjaga yang menjaga rumah itu. Rara terus celingak-celinguk sambil berpikir bagaimana cara ia masuk.
“neng, ngapain berdiri disitu. Neng mau minta sumbangan ya?" tanya satpam rumah Kenan.
"maaf ya neng, disini tidak memberikan sumbangan tuan muda kami sedang sibuk, tidak bisa ditemui” imbuh satpam itu lagi.
“neng, neng “ satpam itu memanggil Rara.
Rara yang sedang melamun sambil melihat keindahan rumah itu tak mendengarkan perkataan satpam sampai pak satpamnya meniup peluit, Rara yang sedang melamun pun terkejut mendengar bunyi peluit pak satpamnya.
piiiiiiittttttt.... anggap saja bunyi peluitnya.
“aaa, ia kenapa pak, maaf saya melamun”
“iya nggak papa neng, neng mau ngapain berdiri disitu, mau minta sumbangan?” tanya pak satpam lagi.
"emang aku kayak pengemis, sampai dikira minta sumbangan?" dalam hati Rara.
“enggak kok pak, saya disuruh tuan pemilik rumah ini datang kesini” kata Rara.
Pak satpam itu, tampak berpikir sambil melihat tampilan Rara dari atas sampai bawah.
"maaf neng, disini tidak sembarangan menerima tamu” kata pak satpam.
“eh iya maaf pak, nih pak saya ada kartu nama tuan pemilik rumah ini”
Rara mengambil kartu nama yang diberikan oleh asisten tuan pemarah itu, dan memberikannya kepada satpam.
“oh iya neng, maaf ya. Silahkan masuk, tuan sudah menunggu” kata pak satpam sopan.
“cih, tadi bilang tuannya sibuk sekarang bilang sedang menunggu. Dasar orang kaya mah bebas” dalam hati Rara sambil mengump*t.
Satpam itu membukakan pintu gerbang, dan Rara dipersilahkan masuk. Ia melewati beberapa pengawal yang sedang berjaga. Dan bergidik ngeri melihat tubuh pengawal yang 2 kali lipat dari badannya, dan berwajah yang menyeramkan.
HAHAH.. RARA BISA AJA, KALO MUKANYA KOCAK KAN BUKAN PENGAWAL TAPI PELAWAK, AUTHOR TERTAWA
Hingga sampailah Rara di depan pintu rumah besar itu, dan mengetuknya. Tidak lama kemudian, pelayan membukakan pintu.
“maaf cari siapa non?” tanya pelayan, kira-kira umurnya 50 tahun lebih.
Ya dia adalah pelayan senior di mansion itu, namanya bik Surti.
“emmm, tu..tuan ada bik, saya disuruh kesini”
“tunggu sebentar ya non, bibi memanggil tuan ke lantai atas. Silahkan masuk non” ucap bik Surti mempersilahkan Rara masuk.
Rara membuka alas kakinya dan menenteng sandal swallow*nya. Sambil mengikuti bik Surti, dan duduk di sofa yang bik Surti suruh. Sekitaran 10 menit menunggu, hingga asisten Hen datang menghampiri Rara.
“maaf nona, sudah ditunggu tuan muda di lantai atas. Mari saya antarkan” ucap asisten Hen.
Rara mengikuti langkah asisten Hen, dengan masih menenteng sandalnya. Ia masih terkagum-kagum dengan keindahan rumah itu, tanpa sadar ia terus berjalan dan menabrak punggung asisten Hen.
Bruk...
“aduh, maaf tuan, saya tidak sengaja” ucap Rara sambil membungkukan badannya.
“tidak apa-apa nona, silahkan masuk tuan sudah menunggu di ruangannya” kata asisten Hen.
Asisten Hen membukakan pintu dan mempersilahkan Rara masuk, dan mengikutinya dari belakang.
“maaf tuan muda mengganggu, ini nona kemarin sudah datang” ucap asisten Hen.
“iya, silahkan kau keluar. Biarkan aku bicara berdua dengan wanita ini” kata Kenan, dengan muka dingin plus datar.
Asisten Hen keluar, membiarkan tuan mudanya berbicara dengan Rara.
“menikahlah denganku” tegas Kenan dengan wajah masih dingin.
Jderr....
Bersambung....
APA RARA AKAN MENERIMA NYA?
JANGAN LUPA LIKE AND COMENTNYA YA GUYS!!!
HANYA AUTHOR YANG TAHU, SILAHKAN COMENT DI BAWAH
//TBC//
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Wia
keren thor lnjuttt
2020-12-14
0
Nova
bagus lanjut Thor
2020-11-17
0