NovelToon NovelToon
TAKDIR CINTA VICTOR

TAKDIR CINTA VICTOR

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Trauma masa lalu / Percintaan Konglomerat / Romansa / Playboy
Popularitas:249
Nilai: 5
Nama Author: CutyprincesSs

Kepercayaan Aleesya terhadap orang yang paling ia andalkan hancur begitu saja, membuatnya nyaris kehilangan arah.

Namun saat air matanya jatuh di tempat yang gelap, Victor datang diam-diam... menjadi pelindung, meskipun hal itu tak pernah ia rencanakan. Dalam pikiran Victor, ia tak tahu kapan hatinya mulai berpihak. Yang ia tahu, Aleesya tak seharusnya menangis sendirian.

Di saat masa lalu kelam mulai terbongkar, bersamaan dengan bahaya yang kembali mengintai, mampukah cinta mereka menjadi perisai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CutyprincesSs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

Suara kapal sudah berbunyi sejak pagi buta, tanda bahwa alat transportasi itu akan menuju tempat lain, penumpangnya tak lain dan tak bukan adalah teman-teman Victor.

Lampu dermaga masih menyala, suara jangkrik yang masih bersahutan tak mampu mengalahkan suara mesin kapal yang kian mengeras.

Farel, Billy, Noah, Keisha, dan Mila hari ini kembali ke Nuxvar lebih dulu karena waktu mereka berlibur sudah habis. Sementara Victor dan Aleesya pulang terlambat karena kondisi mood Aleesya yang belum membaik. Saat memberitahu kabar itu, Noah tentu saja meradang. Setelahnya ia lebih banyak diam dan mengurangi interaksinya dengan Victor. Entah kenapa sekarang tiap menatap Victor bagaikan melihat musuh.

"Kabari aku jika sudah sampai, ya?" ucap Aleesya memakai sweater hitam saat melepas teman-temannya. Mereka berlima melambaikan tangan, Noah sedari tadi hanya diam sementara Mila tersenyum mengejek. "Pasti! Kau juga jangan lama-lama disini, atau pria di sebelahmu akan menggigit mu, rawr!" balas Billy memperagakan dirinya sebagai serigala dan langsung di tertawakan.

Victor memperlihatkan kepalan tangannya sambil menggelengkan tangan, ia sedikit menutup mata menahan kantuk karena mereka harus tiba di Northtown pukul tujuh pagi, sementara sekarang masih pukul empat pagi. Ia tanpa ragu menyenderkan kepalanya di bahu Aleesya, membuat wanita itu merasa kesal namun juga tak bisa menolak. "Victor, jangan mulai." Aleesya menegang seketika namun juga kesal dengan tingkah Victor yang spontan. Tetapi perkataan Aleesya tak di dengar, dan Victor malah memeluk pinggangnya.

"Sial." rutuk Mila memutar bola matanya melihat pemandangan itu, namun apa daya, kapal mereka sudah bergerak menjauh. "Baik-baik ya kalian!!" ucap Keisha dan Farel bersahutan, melambaikan tangan pada Aleesya, Victor, dan Nuxvar yang sudah menjadi tempat singgah mereka setelah satu bulan berkutat dengan pekerjaan. Tangan Noah mengepal, hawa laut tak mampu membuatnya kedinginan karena rasa cemburunya lebih besar seolah bara api dinyalakan begitu saja.

---

"Girl, how's your day?" tanya Inggrid lewat video call. "Better, Mom. Maybe tomorrow i'll be go home. Don't worry, Nuxvar make me happy. Meskipun ada Victor." jawab Aleesya dengan melirik Victor yang masih tidur di sofa. "Syukurlah... ibu sengaja meminta Rossa agar dia memberitahu Victor untuk menemanimu. Kau perempuan,ibu takut terjadi hal-hal yang tidak ibu inginkan." di seberang sana, Inggrid sedang menuju majalah sambil meminum secangkir teh.

"Bu! Aku sudah besar... aku bukan anak kecil yang kemana-mana harus di temani!" wanita itu berdecak kesal, ekor matanya melirik Victor yang meregangkan badan sambil mengerjakan matanya pelan. "Walau kau sudah punya anak dan suami pun, kau tetap bayi ibu." Inggrid justru terkekeh memandang raut putrinya yang kesal, itu tandanya hatinya perlahan pulih.

"Ah ibu... sudahlah. Aku ingin mandi dulu lalu bersiap. Aku sudah ingin bekerja. Oh ya lekaslah kembali atau aku akan merajuk!" Aleesya mengakhiri video call nya dengan sepihak dan meletakan ponselnya di meja. "Kusut sekali wajahmu." ucap Victor dengan suara seraknya khas bangun tidur. Ia mengucek matanya, Aleesya hanya diam melihat itu tapi entah kenapa aliran darahnya terasa bergerak cepat. Ia segera menepis perasaan itu.

"Tidak ada, hanya kesal saja pada ibu. Bangunlah... ayo kita kembali ke Northtown! Victor mengangguk, ia berdiri dan melangkahkan kakinya ke dapur. "Em... Victor," Aleesya memanggil, membuat Victor menghentikan langkahnya dan berbalik. "Hm?" satu alisnya terangkat. "Tidak... aku lupa ingin berbicara apa." Aleesya urung, ia sendiri merasa kebingungan begitu menatap sepasang mata hazel itu.

"Kalau begitu ingat-ingat lah lagi. Kita sarapan bersama." Aleesya mengangguk sebagai jawaban.

Setelah sarapan dan membereskan vila, Victor dan Aleesya akhirnya kembali ke Northtown. Mereka nyaris tidak istirahat karena malamnya harus menghadiri pesta pernikahan Maxime—acara yang sudah mereka rencanakan diam-diam bersama teman-teman.

---

Hari ini pernikahan Maxime akan digelar di sebuah hotel bintang lima. Teman-teman Aleesya sudah menyusun rencana untuk memberi kejutan besar di pesta tersebut. Tentunya Victor dan Aleesya terlibat juga. "Rupanya mereka menyewa hotelku." ucap Billy tersenyum. Ia lantas mematikan beberapa cctv dan mengubah sedikit surprize pesta menjadi lebih menyenangkan.

"Kau benar-benar otak penjahat, Bill." Noah menepuk pundaknya. Mereka sekarang berada di ruang cctv. "Kerja bagus. Apa hadiahnya sudah siap, Sya?" Victor terlihat gagah dengan tuxedo hitamnya, mengulas senyum simpul sambil menatap Aleesya. "Tentu saja. Mereka akan pulang tanpa harga diri jika menolak hadiah dariku." jawab Aleesya mengangguk, memperbaiki riasannya.

"Aku tak ingin ketinggalan. Wah pasti ada banyak makanan disana." imbuh farel mengusap-usap kedua tangannya. "Isi kepalamu hanya makanan ya, Rel?" Mila mendengus kesal, menggelengkan kepala. "Sayang jika di buang, Mil. Keisha... kau abadikan momen ini agar Maxime punya kenang-kenangan yang indah." Farel membenarkan dasi kupu-kupu nya.

"Semua siap! Baterai kameraku penuh dan aku juga membawa beberapa baterai cadangan." wanita itu mengangguk mengerti lalu menepuk bahu Aleesya pelan. "Tenang saja, Sya. Kita akan membalas perbuatan Maxime padamu."

Diam-diam Mila mulai merasakan iri melihat Aleesya mendapatkan banyak simpati dari teman-temannya. Gaun yang ia pakai harus menjadi korban remasan tangannya sendiri untuk melampiaskan rasa kesal yang memenuhi dadanya. Apalagi Victor terlihat paling peduli. "Harusnya aku yang mendapat perhatian dari Victor. Bukan Aleesya!" monolognya, ia pintar menutupi rasa itu dan berpura-pura ikut mendukung Aleesya.

---

"Selamat untuk pernikahan kalian, semoga segera diberikan momongan." begitulah sedikit banyak ucapan yang di terima Maxime dan Vira. Pengantin baru itu terlihat bahagia dengan wajah yang berseri-seri, sama sekali tidak menyadari kejutan besar menunggu mereka. Aula indoor hotel itu di sulap menjadi pernikahan mewah, musik orkestra mengalun pelan mengiringi acara. Makanan prasmanan tersaji di meja lengkap dengan hidangan penutup, lampu gantung warna warni menjadi pelengkap pesta CEO Lenz Property itu.

Tiba-tiba lampu pesta padam, para tamu yang hadir disana terkejut, begitupun Maxime dan Vira saling berpegangan tangan saling pandang. Beberapa detik kemudian, layar kosong yang sebelumnya muncul ucapan selamat tiba-tiba memutar sebuah video pribadi yang memperkenalkan liburan Maxime dan Vira.

Melihat itu sang pengantin wanita tersenyum dan terharu, ia menatap suami barunya itu dengan sorot mata bahagia. Beberapa tamu bahkan ikut merekam momen manis itu. "Sayang... kau manis sekali... ini indah." para tamu terkesima melihat video itu dan Vira yang mencium pipi Maxime, namun tidak dengan apa yang pria itu rasakan. Firasatnya mengatakan hal lain, degup jantungnya berdetak cepat dan rautnya mendadak gusar. Ia tidak pernah menyiapkan kejutan ini, tapi mengapa video itu bisa bocor?

Lampu menyala akhirnya.. beberapa balon meletus tepat di atas pengantin itu... mengguyur Vira dan Maxime tanpa sempat menghindar untuk melihat isi dalam balon tersebut. Bukan confeti, melainkan slime berwarna hijau pekat.

"Aw...!" teriak Vira terkejut. Ia memperhatikan penampilannya sendiri lalu melihat jas Maxime yang juga kotor.

Mereka berdua terlihat seperti mendapat jebakan Batman. Semua yang hadir disana hanya diam, beberapa menutup mulut melihat ke arah pengantin itu dan tertawa kecil meskipun berbisik.

Pesta yang sungguh kacau.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!