NovelToon NovelToon
Janda Satu Malam

Janda Satu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / CEO
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: My Choki

Karena salah paham saat mendengar percakapan Ayahnya tentang pelaku yang terlibat dalam kecelakaan Kakeknya saat dia.masih kecil sehingga membuat seorang pemuda bernama lengkap Arishaka Narendra membalaskan dendamnya kepada seorang gadis bernama Nindia Asatya yang tidak tahu menahu akan permasalahan orang tua mereka di masa lalu.

Akankah Nindia yang akrab di sapa Nindi itu akan memaafkan Shaka yang telah melukainya begitu dalam?

dan Bagaimana perjuangan Shaka dalam meluluhkan hati Nindia gadis yang telah ia sakiti hatinya itu!

Mari kita simak saja kisah selanjutnya.

Bijaklah dalam membaca mohon maaf bila ada nama tokoh atau tempat yang sama. semua ini hanya hasil karangan semata tidak untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon My Choki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dukungan teman

Leo mengemudikan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Disampingnya Shaka duduk sembari memejamkan kedua matanya

Tuan mudanya itu meminta di antar ke kantor demi menghindari rasa curiga terhadap keluarganya. Sesekali Leo menoleh ke samping, untuk memastikan jika Tuan Mudanya itu baik-baik saja.

Sejujurnya dirinya juga sangat kasihan terhadap Shaka, tetapi rasa kesalnya atas apa yang Shaka lakukan terhadap Gadis yang tidak tahu apa-apa itu membuat Leo membuang jauh-jauh rasa empatinya.

Shaka memutuskan untuk masuk kantor. Walaupun sebenarnya tubuh masih lemas, rasa mual itu masih menyerangnya. Semua itu demi menghindari jika keluarganya menaruh curiga tentang penyakitnya.

Shaka masih tetap mengedepankan egonya dengan berpikir mustahil rasanya jika saat ini Gadis itu tengah mengandung anaknya. Dirinya hanya melakukannya dua kali malam itu. Tidak mungkin jika gadis itu langsung mengandung anaknya. Tidak, semua ini pasti tidak benar. Dokter itu pasti salah mendiagnosa dirinya. Bantahnya dalam hati.

"Berhenti!"

Reflek  Leo menginjak rem  mobilnya. Beruntung jalanan yang mereka lewati tidak terlalu padat. Sehingga masih aman dari makian para pengguna jalan lainnya

"Ada apa Tuan Muda?" Kaget Leo sembari menoleh Shaka yang duduk di sampingnya.

"Belikan itu!" Tunjuk Shaka pada sebuah stand yang menjual rujak aneka buah-buahan.

Leo menautkan kedua alisnya melihat stand penjual rujak buah tersebut.

"Beli?" Leo mengulangi kalimat yang Shaka ucapkan ingin memastikan, apakah Tuannya itu benar-benar menginginkan rujak buah itu.

"Iya, belikan itu." Sahut Shaka, yang tidak melepaskan pandangannya dari stand rujak itu. Liurnya serasa mau menetes membayangkan lezatnya menggigit potongan mangga muda yang terpampang di dalam Etalase itu.

Walaupun terheran-heran Leo tetap menuruti kemauan Shaka, setelah memperbaiki posisi parkirnya. Leo segera turun dari mobil untuk membelikan rujak buah seperti yang di inginkan Shaka.

Leo menahan ngilu pada giginya saat melihat Shaka yang lahap menyantap rujak buah tersebut. Saat ini keduanya sudah berada didalam ruangan Shaka.

"Mau?" Tawar Shaka menyodorkan box rujak yang isinya tinggal setengah. Kepada Leo yang sejak tadi memperhatikannya memakan rujak itu.

"Nggak, terimakasih. " Tolak Leo yang memang kurang suka dengan makanan yang asam.

"Aku rasa gadis itu benar-benar sudah mengandung saat ini." Batin Leo saat memperhatikan Shaka menyantap Rujak itu dengan blahap.

Leo benar-benar heran melihat Shaka yang memakan rujak buah itu seperti orang kesurupan. Beruntung tadi dirinya membeli dua box rujaknya. Satu box lagi sudah di eksekusi Shaka dalam perjalanan menuju kantor.

"Tok! Tok!

Suara pintu di ketuk mengalihkan kedua pria itu. Keduanya saling pandang. Dengan pertanyaan yang sama, siapa yang mengetuk pintu ruanganya itu.

"Masuk!" Teriak Leo mempersilahkan seseorang yang mengetuk pintu ruangannya.

Ceklek!

"Sayang! Kamu kemana aja sih, dua hari ini loh! Kamu ngabarin aku!" Fira masuk kedalam ruangan Shaka dan tanpa sungkan terhadap Leo yang masih berada di dalam ruangan itu. Fira langsung mendaratkan tubuhnya di pangkuan Shaka.

Membuat Leo memalingkan wajahnya ke arah lain. Malas sekali melihat wanita pecicilan yang tidak tahu sopan santun itu.

"Saya, permisi Tuan muda." Pamit Leo sembari beranjak dari duduknya seraya membawa box rujak yang sudah habis isinya.

Shaka hanya diam tidak menanggapi Leo yang berpamitan. Saat ini Dirinya lebih syok saat tiba-tiba saja orang yang tidak ingin ia lihat itu saat ini tengah berada dalam pangkuannya dan memeluknya dengan erat.

"Turun! " Titahnya dengan suara dingin. Namun tidak di hiraukan oleh Fira. Wanita cantik itu masih betah melanjutkan memeluk Tunangannya yang begitu ia rindukan itu.

"Kamu kenapa sih!! Aku merindukanmu. Kamu kemana saja akhir-akhir ini?" Ucap Fira sembari mengusap rahang kokoh yang di tumbuhi bulu-bulu halus tipis yang semakin membuat ketampanan tunangannya itu berkali-kali lipat dimatanya.

"Aku bilang, Turun! Ini di kantor Fira, tolong mengerti itu." Tukas Shaka lagi yang kentara sekali tengah menahan kesal.

"Aku akan turun, tapi. Kamu harus berjanji dulu. Kamu harus mau makan siang bersama ku hari ini. Bagaimana sayang?" Ucap Fira seraya mendaratkan kecupan di pipi Shaka.

"Terserah kamu. Sekarang cepat kamu turun!" Shaka menurunkan paksa tubuh Fira kemudian beranjak dari sofa berpindah tempat duduk di kursi kerjanya.

Fira menghentakkan kakinya saat melihat sikap dingin Shaka terhadapnya.

"Kamu bisa pulang, jika sudah tidak ada urusan lagi. Jam makan siang masih lama. Aku sedang banyak pekerjaan saat ini. Tolong mengertilah." Ucap Shaka lagi berusaha melembutkan suaranya. Karena tidak ingin terjadi keributan di kantor.

Mendengar suara lembut Shaka. Fika pun akhirnya menurut. "Baiklah, aku tunggu kamu jam makan siang. Jemput aku di salon langganan aku." Ucapnya sebelum berlalu keluar dari ruangan Shaka Fira kembali menghampiri Shaka dan mencium pipi tunangannya itu.

Shaka sama sekali tidak menghiraukan apa yang di lakukan Fira terhadapnya.

Sepeninggal Fira, Shaka menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi empuknya seraya memijat pelipisnya yang mendadak pening. Entahlah saat ini dirinya seperti seseorang yang telah berselingkuh dari pasangannya.

*

*

"Hahaha! Mampus lu, bule miskin. Aku yakin kamu bakalan di tendang dari sini. Lagian sih, jadi orang kok sok polos banget. Padahal suhu." Rani tertawa puas melihat Nindia di sidang Cici San-san di ruangannya. Rani yakin seyakin-yakinnya jika hari ini dirinya terakhir kali melihat Nindia

"Aku itu heran loh, sama kamu Ran. Kenapa sih kamu benci banget sama Nindi? Apa sebelumnya dia pernah menyakitimu?" Tanya Rika menatap heran kepada Rani yang sejak tadi tertawa-tawa melihat Nindia di sidang Cici San-san.

"Nggak ada, emang kenapa?" Rani balik bertanya kepada Rika yang menurutnya selalu membela Nindia.

"Kamu keknya senang banget kalau bisa menyingkirkan Nindia dari sini!" Balas Rika lagi. Rika walaupun belum tahu penjelasan pembelaan Nindia seperti apa. Tetapi hatinya berkata jika Nindia tidak seburuk yang di tuduhkan oleh Rani.

""Memang iya, karena aku udah feeling sama tuh anak. Kalau dia itu nggak bener. Kalian saja yang buta dan Oon!" Tukas Rani mengejek.

Rika menghembuskan nafas kasarnya saat melihat sikap tak menyenangkan Rani. Padahal selama ini ia mengenal Rani sebagai pribadi yang baik. Tetapi sekarang malah bertolak-belakang.

Di dalam ruangan.

"Maafkan kami ya, Nindia. Kami tidak tahu jika ceritanya seperti ini. Maaf juga karena hal ini, membuat harus mengingat kembali hal menyakitkan itu." Ucap Cici San-san.

"Tidak apa-apa Ci, sebenarnya saya yang salah, karena tidak berterus terang. " Ucap Nindi sembari mengusap air matanya dengan tissue yang di sodorkan oleh Lia.

"Saya dan Bang Ardi juga minta maaf ya Nindi," Ucap Lia yang di angguki oleh Ardi. Mereka merasa iba dan prihatin dengan nasib malang yang dialami oleh wanita cantik itu.

"Nggak apa-apa kak, ini bukan sepenuhnya salah kalian. Ini juga karena aku yang tidak menjelaskan kepada kalian." Ucap Nindia.

"Baiklah kalau begitu. Karena penjelasan kamu dan semua bukti yang kamu berikan cukup kuat. Maka kamu akan tetap bekerja disini. Dengan catatan, kamu harus bekerja dengan hati-hati. Jaga kandungan mu. Jangan sampai kamu berpikir untuk membuangnya. Ingat dia tidak berdosa, tidak ada yang salah dengan kehadirannya." Nasehat Cici San-san.

"Iya Nindi, kamu nggak boleh membenci calon babymu itu. Semangat ya! Calon Ibu muda. Kita akan mendukung mu sepenuhnya. Jangan hiraukan orang-orang yang julid. Itu tandanya mereka iri sama kamu. Karena kamu itu sempurna. " Ucap Lia memberi semangat kepada temannya itu

Next...

1
🐾Jingga
terimakasih kakak 🙏
cutesylvie160
Asik banget bisa nemuin karya yang apik seperti ini.
KnuckleBreaker
Jleb banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!