NovelToon NovelToon
Be Mine

Be Mine

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Perjodohan / Bad girl / Idola sekolah
Popularitas:833
Nilai: 5
Nama Author: Mellmei

Kebahagiaan dan kehidupan damai yang diharapkan raisa, cewek keras kepala, dan galak, tiba tiba sirna, ketika ia dipertemukan dengan seseorang yang menurutnya menyebalkan, dan selalu membuat emosinya naik setiap saat.



Banyaknya lika liku kehidupan yang menumbuhkan benih cinta, terpaksa membuat raisa membuka kembali lembaran dimasa lalunya, dan, mencari siapa sebenarnya seseorang yang menjadi pahlawan kecilnya.


akankah raisa menemukan siapa pahlawan kecilnya?

atau ia harus melupakan dan mencari hati yang lain untuk berubah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellmei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

_

Cara terbaik menyelesaikan sebuah masalah adalah dengan membicarakannya dengan baik-baik, bukan menjauh dan tidak saling menjelaskan, masalah itu tidak akan pernah selesai, bicarakanlah masalah baik-baik dengan cara menahan ego masing-masing meski pada akhirnya kenyataannya akan menyakitkan

2**3**

Pagi ini, raisa sudah siap seperti biasanya untuk berangkat ke sekolah, ia tersenyum senang keluar dari kamarnya, bersamaan dengan itu andika juga keluar dari kamarnya.

Pandangan mereka bertemu, raisa menundukkan kepala sembari menggigit bibir bawahnya gugup, entahlah, ia merasa sangat malu untuk bertemu dengan andika yang sekarang sudah berstatus tunangannya, cowok itu tersenyum melihat pada raisa sembari mendekati raisa, mengelus rambut cewek itu lembut.

"Gak usah dipikirin sa, anggap aja gak ada apa-apa" raisa mendongakkan kepala melihat andika, andika tersenyum hangat melihat wajah raisa yang sepertinya sangat gugup, cewek itu menganggukkan kepala.

"Yuk berangkat, yang lain pasti udah nungguin kita di bawah" lagi-lagi raisa hanya mengangguk menanggapi.

Andikapun menggenggam tangan raisa dengan lembut dengan senyuman yang tidak luntur sama sekali, cewek itu balas menggenggam tangan andika sama eratnya, mereka berdua berjalan beriringan untuk kelantai bawah.

"Reza, kelvin dan revan tersenyum geli melihat andika dan raisa yang turun dari lantai atas sambil bergandengan tangan.

" Van drakornya ternyata happy ending van, terharu banget gue liatnya njirr" kelvin berucap dengan sangat dramatis sambil menepuk-nepuk bahu revan, cowok itu mengambil sapu tangan di saku celana mengusap pipinya, menghapus air mata palsu yang sebenarnya tidak keluar. emang sipaling dramatis dia 😂

"Kayaknya ada yang harus kasih kita PJ nih" timpal reza ikut-ikutan menggoda andika dan raisa.

"Yeee PJ PJ PJ" teriak kelvin heboh

"Eitsss bukan PJ lagi, tapi...." revan menggantungkan kalimatnya melirik reza dan kelvin, setelah itu mereka dengan kompak berseru "PT (pajak tunangan) mereka semua tertawa lepas.

Andika hanya mampu menggelengkan kepala melihat tingkat teman-temannya ini, raisa juga ikut tersenyum tipis mendengar ejekan mereka.

"Tanda-tandanya orang sirik emang gini, ya sayang"

B l u s s s

Pipi raisa langsung memerah padam mendengar perkataan andika yang memanggilnya dengan sebutan "sayang"

Andika merangkul bahu raisa dengan jantung yang berdetak tak karuan, raisa memeluk andika menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik andika.

Ketiga cowok yang duduk di sofa tertawa terpingkal-pingkal melihat wajah malu raisa, andika tersenyum geli melihat rona merah di pipi tunangannya itu, iapun menarik raisa keluar untuk menghindari ketiga orang ini.

"Woi , ika jangan bawa kabur anak orang"

"Cie malu nih, pakai kabur segala"

"Jangan dihamilin ka" teriak ketiga cowok itu menggoda andika.

Andika tidak menghiraukan ucapan mereka, cowok itu tetap berjalan keluar bersama raisa yang kini sudah menggenggam tangannya dengan erat.

💫💫💫

Ruangan itu sunyi, yang terdengar hanya bunyi jam dinding yang berjalan, cewek itu menggelap keringat yang membanjiri pelipisnya.

"Huh, akhirnya selesai juga piketnya" gumam keysha berkacak pinggang, cewek itu menatap hasil karyanya dengan bangga.

Semua orang sudah pulang, karena jam pulang sekolah sudah berbunyi dari setengah jam yang lalu, cewek itu duduk di bangkunya, mengambil ponsel yang ada di dalam tas.

Keysha berdiri dari duduknya bermaksud membetulkan seragamnya yang berantakan, tanpa sengaja ia malah tertabrak bangku milik vira dan membuat jatuh sebuah buku dairy milik , diary itu terbuka membuat keysha berjongkok untuk mengambilnya, betapa terkejutnya ia saat melihat tulisan tangan vira yang ada di sana, cewek itu membekap mulutnya tidak percaya, ia mengambil diary itu dengan mata yang berkaca-kaca, didalam diary itu tertulis, bahwa vira menyukai nathan, bahkan ada beberapa foto nathan disana.

"Pantes waktu itu lo berubah vir, kenapa lo gak jujur kalau lo suka nathan, dan kenapa lo selalu mau dengerin gue curhat soal nathan" batin keysha yang sudah terisak.

Vira masuk ke dalam kelasnya, cewek itu membatu di tempat, bahkan air mineral yang ia bawa kini terjatuh ke lantai begitu saja, saat melihat keysha memegang buka diary nya, vira merasa sangat bodoh sekarang karena telah lalai membiarkan buku bersampul kupu-kupu itu ditaruh di atas mejanya.

Keysha menoleh pada pintu masuk kelas, memandang vira sambil menggelengkan kepala kecewa.

"Key, gue bisa jelasin semuanya" ucap vira mendekat ke arah keisha, ia hendak memegang bahu keysha, namun keysha mengangkat tangan, melarang vira yang ingin mendekatinya.

"Stop"

"Key, gue bisa jelasin gue__"

"Kenapa vir? kenapa lo gak bilang dari dulu kalau lo suka sama nathan? dan kenapa lo selalu dengerin curhatan gue soal nathan kalau itu nyakitin lo vir" potong keysha lirih, ia sudah tidak sanggup lagi menahan berat tubuhnya sendiri.

Vira mendekati keysha ikut duduk disampingnya, vira berusaha memeluk keysha, namun keysha terusan berusaha menolak dekapan vira.

"Gue cuma gak mau lo ngalah terus sama gue, gue nggak mau ngerebut kebahagiaan lo key"

"Lo jahat vir, gue ngerasa, gue kayak egois banget karena nggak tahu kalau lo suka sama nathan, dan dengan gampangnya gue___ gue gak guna jadi sahabat lo vir" keysha tidak lagi menolak, vira memeluk keysha erat, kedua cewek itu saling terisak.

"ini emang yang terbaik buat lo key, di sini emang gue yang harus ngalah, karena nathan juga suka sama lo"

"Tapi___"

"Sttt, gue nggak mau egois, jadi hargai keputusan gue, kali ini aja jangan ngalah terus sama gue, lo juga berhak bahagia" mereka sama-sama bungkam, yang terdengar hanyalah jarum jam yang berdetak juga isakan mereka yang menahan sesak didadanya masing-masing, mereka tetap berpelukan sama-sama saling menenangkan dan menguatkan satu sama lain, bagi vira dan keysha, cara terbaik menyelesaikan sebuah masalah adalah dengan membicarakannya dengan baik-baik, bukanlah menjauh dan tidak saling menjelaskan, masalah itu tidak akan pernah selesai bicarakanlan masalah baik-baik dengan cara menahan ego masing-masing, meski pada akhirnya kenyataan akan menyakitkan.

💫💫💫

Mobil BMW berhenti di sebuah gerbang hitam, cowok berbalut jas hitam itu turun dengan sebucket bunga lili di tangannya, ia masuk ke dalam pemakaman, ia duduk di sebelah salah satu nisan bertuliskan nama TARA, cowok itu mengusap pelan batu nisan, menaruh bunga lili yang ia bawa tepat di atas batu nisan itu.

"Apa kabar sayang? aku tepatin janji lagi buat bawain kamu bunga lili, kesukaannya kamu" ucap cowok itu berkata lirih, yah orang itu tak lain adalah dicky.

Dicky mengusap air mata yang sempat menetes di pipinya, setiap 1 bulan sekali, dicky akan mengunjungi pemakaman tunangannya ini, cowok itu juga tidak pernah absen untuk membawakan bunga lili kesukaan kekasihnya.

"Cepat atau lambat, aku pasti ngebalas dendam kamu, aku selalu sayang kamu tara, meski sekarang kita udah beda alam 🙂, aku pamit dulu ya sayang, sampai jumpa di tanggal 15 mendatang" dicky kembali mengusap lembut batu nisan di depannya, bahkan cowok itu mengecup batu nisan itu lembut, menyalurkan semua rasa rindunya selama 4 tahun lebih.

Tanggal 15 itu adalah hari pertama mereka bertemu waktu MOS, ditanggal 15 hari mereka jadian, dan di tanggal 15 pula, tepat dihari pernikahan mereka, tara meninggal dengan tragis dan di situlah awal permusuhan diantara denny dan dicky muncul, di setiap tanggal 15, cowok itu akan merasakan kebahagiaan dan sakit secara bersamaan, karena di setiap tanggal 15 ada banyak kenangan di dalam hidupnya yang tidak akan pernah bisa ia lupakan.

Dicky berdiri dan mulai melangkah pergi dari sana, cowok itu menghapus air mata yang sempat menetes, separuh hatinya merasa tidak rela untuk meninggalkan makam tara, tunangannya, tapi dicky tidak mau membuat rara lebih sedih, karena dicky yang tetap saja menangis saat mengunjungi makamnya.

💫💫💫

"ka, lo harus jujur sama raisa ka"

"gue ga bisa za, raisa pasti bakal kecewa"

"dia tunangan lo, dan dia berhak tau"

Andika kembali menggelengkan kepala, reza mengacak rambutnya frustasi dengan keegoisan saudaranya ini, tidak kah cowok itu memikirkan perasaan raisa? reza tau bahwa raisa menunggu pahlawan kecilnya itu selama ini, yang tak lain adalah andika, dan apa? dengan gampangnya andika malah menyembunyikan semuanya dengan membuat reza yang menjadi pahlawan kecil raisa tanpa memikirkan perasan cewek itu.

Dari balik pintu, dan tentunya tanpa mereka sadari, cewek itu sudah mendengar semua percakapan saudara kembar itu, tadinya ia ingin masuk kedalam kamar, namun ia urungkan karena mendengar perkataan reza, rahasia apa yang disembunyikan cowok itu darinya?

"ra, kok gak masuk?" raisa terlonjak kaget saat suara Kelvin menyadarkan lamunannya, ia berbalik, me nyengir kuda membuat Kelvin mengangkat 1 alisnya bingung.

"barang gue ada yang ketinggalan di mobil, gue mau ambil dulu" alibinya, tanpa menunggu respon dari Kelvin, raisa buru-buru kembali ke garasi mobil, Kelvin menggelengkan kepala pelan, kemudian masuk ke dalam mansion, dan duduk disebelah reza.

"Elahhh serius amat lo berdua"

"Anjir kayak jailangkung aja lo, main nongol-nongol aja" ucap reza yang berada disampingnya, kelvin memutar kedua bola matanya malas.

"Kalian bicarain apa sih? bagi-bagi dong" tanya kelvin penasaran

"Secret" jawab reza menaik turunkan alisnya

"Kalian semua aneh, kayak curut di luar"

"Curut?" tanya andika dengan satu alis terangkat

"Iya curut itu si raisa, tadi tuh pas gue mau masuk, gue lihat raisa jadi patung di depan pintu, terus pas gue panggil, bilang kalau barangnya ketinggalan di mobil, ya udah balik lagi dia" jawab kevin panjang lebar, cowok itu menyandarkan tubuhnya dan melipat tangan di depan dada.

DEG

Andika membatu di tempat mendengar ucapan kelvin, apakah raisa mendengar percakapan mereka berdua? apakah raisa akan membencinya? , fikiran itu kini berputar-putar di kepalanya, ia berharap semoga raisa tidak mendengar percakapan antara dirinya dan reza.

Lain halnya dengan reza, cowok itu malah berharap raisa mendengar semuanya, agar semuanya bisa berjalan dengan semestinya, cowok itu tersenyum berharap yang terbaik akan terjadi, dan mungkin kali ini adalah waktu yang tepat untuk andika membuka keegoisannya yang tak masuk akal.

💫💫💫

Rahasia apakah yang sebenarnya disembunyikan andika dari nya? raisa tidak menyangka bahwa andika menyembunyikan sesuatu darinya, mengapa ia tidak boleh tahu tentang kebenarannya? apakah andika benar-benar mencintainya? atau raisa hanya menjadi salah satunya?

Cewek itu memilih pulang ke mansion kakeknya, menjernihkan pikiran untuk sementara, raisa tidak mau kembali ke mansion lima keluarga, cewek itu tidak mau terus-terusan bertemu dengan andika, ia ingin menenangkan pikirannya sebentar sampai, ia merasa lebih baik.

Raisa masuk kedalam mansion tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu, alvaro menatap cucunya bingung saat melihat raisa naik ke lantai atas dengan terburu-buru dan masuk ke dalam kamarnya.

Lelaki yang sudah berumur 60 tahunan itu naik ke atas tangga dan mengetuk pintu kamar cucunya pelan.

"Raisa, buka pintunya sayang, kamu kenapa?" tanya alvaro lembut di balik pintu

"raisa gak papa kek, raisa cuma pengen tinggal di sini 3 hari aja" jawab raisa dari dalam

"Sayang, kamu punya masalah? ayo cerita sama kakek"

"Aku beneran nggak apa-apa, cuma mau tidur"

"Ya udah, kalau butuh kakek,kakek ada di bawah"

"Iya"

Alvaro turun kembali ke bawah membiarkan cucunya menenangkan diri, mungkin raisa butuh waktu untuk sendiri.

Raisa terisak di dalam kamar, cewek itu takut andika mempermainkannya, ia takut andika berpaling darinya.

Raisa mungkin sudah mulai membuka hati untuk cowok itu, ia harus mencari kebenarannya.

Bolehkah ia berharap kepada cowok yang sekarang sudah berstatus tunangannya itu? entah sejak kapan, raisa juga tidak tau kapan rasa itu tumbuh, tapi raisa benar-benar takut kehilangan andika sekarang.

💫💫💫

Mansion lima keluarga besar terlihat begitu sunyi, karena sekarang jam sudah menunjukkan pukul 09.00 malam, anak itu mengetuk pintu kamar andika pelan karena tidak mau mengganggu orang lain.

"Kenapa cak? ini udah malam, kok belum tidur?" tanya andika, saat cowok itu membuka pintu dan melihat cakra di depan kamarnya.

"Kak raisa ke mana kak?" tanya cakra pelan

"Emang di kamarnya gak ada?" cakra menggelengkan kepala.

Andika menjadi khawatir sekarang dengan keadaan raisa, kemana cewek itu pergi? Apakah telah terjadi sesuatu dengan cewek itu? andika kembali masuk ke dalam kamarnya, diikuti cakra di belakangnya, andika mengambil ponselnya yang ada di atas nakas dan mencoba menghubungi raisa, namun hasilnya nihil tidak ada jawaban dari cewek itu.

"Sttt nggak diangkat" gumam cowok itu pelan

Andika berulang-ulang mencoba menelepon, namun hasilnya tetap sama, dan saat mencoba menelpon lagi nomor cewek itu kini sudah tidak aktif.

"gak dijawab ya kak?" tanya cakra lirih, andika menggeleng sebagai jawaban

"Kamu tidur dulu aja ya cak biar kakak aja yang cari kak raisa, tidur di sini juga gak papa kok" cakra mengangguk setuju, anak itu mulai berbaring dan memejamkan mata dikasur.

Andika melangkah keluar kamar, cowok itu turun menuju ruang keluarga mencari keberadaan siska asisten kesayangan raisa.

"Mbak siska, raisa ke mana ya?" tanya andika saat berhadapan dengan orang yang ia cari

"Katanya mau nginep di rumah kakeknya"

"Makasih" andika bernafas lega karena cewek itu ternyata baik-baik saja, andika kembali melangkahkan kakinya ke arah tangga dan masuk ke kamarnya.

"Loh kok belum tidur?"

"Aku mau nunggu kak raisa kak"

"Kak raisanya lagi nginep di rumah kakeknya, mungkin besok atau lusa balik lagi ke sini"

"Kok lama banget sih" gerutu cakra sebal, andika terkekeh, mengacak rambut cakra gemas.

"Udah tidur, kakak temenin cakra sampai kak raisa balik"

"Janji?" tanya cakra mengacungkan jari kelingkingnya

"Iya janji" jawab andika, lengkap dengan senyumnya, cowok itu menautkan jari kelingkingnya dengan milik jari kelingking cakra, andikapun merebahkan tubuhnya di sebelah tubuh cakra, seperti biasa andika memeluk cakra layaknya seorang ayah dan anak.

💫💫💫

1
danisya inlvr
Wajib lanjutin ceritanya thor!
Amellia: iya, semoga kalian suka ya
total 1 replies
Leblanc🌶️
Gila seru!
Amellia: oh thank you yaa sudah mau baca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!