Hanya dengan tinjunya, dia menghancurkan gunung.
Hanya dengan tinjunya, dia membuat lawan gemetar.
Hanya dengan tinjunya, dia menjadi yang terkuat di bawah langit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARDIYANSYAH SALAM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26.
Tepat setelah bel berdentum, suasana di arena seketika berubah dari tegang menjadi eksplosif.
Wang Jun tidak menunggu sedetik pun.
Sesuai dengan reputasinya sebagai petarung cepat, ia melesat maju, kakinya yang ramping bergerak sangat cepat di atas kanvas. Ia melancarkan rentetan serangan yang dirancang untuk menguji pertahanan lawan:
tiga pukulan jab cepat ke arah wajah Yao Ming, diikuti oleh tendangan rendah ke arah paha depan Thunder Fist.
Yao Ming (Thunder Fist), dengan postur kokohnya, tetap tenang. Ia tidak bergerak mundur, melainkan hanya bergeser sedikit.
Ia menggunakan pertahanannya seperti perisai baja
Tiga jab cepat Wang Jun hanya mengenai udara tipis.
Yao Ming memiringkan kepalanya sedikit ke kanan dan kiri, membiarkan pukulan-pukulan itu meleset dalam jarak milimeter.
Tendangan rendah Wang Jun diblokir dengan lutut Yao Ming yang diturunkan dan dikeraskan.
Setiap serangan Wang Jun yang tidak mengenainya adalah pukulan yang sia-sia, dan setiap blok yang dilakukan Yao Ming adalah pernyataan kekuatan.
Yao ming tetap diam, matanya mengikuti pergerakan lincah Wang Jun dengan fokus yang mematikan. Ia tidak membuang energi untuk serangan yang tidak perlu.
Tujuannya jelas mencari satu celah kecil dalam tarian cepat Wang Jun, celah yang cukup besar untuk meluncurkan satu pukulan guntur yang akan mengakhiri pertarungan secara instan.
Wang Jun terus menekan, ia melompat mundur sejauh satu langkah, lalu berputar dan melepaskan Tendangan Memutar Belakang yang ditujukan ke sisi rusuk Yao Ming. Ini adalah serangan dengan kekuatan yang jauh lebih besar.
Yao Ming melihatnya datang. Ia mengambil langkah samping kecil, membiarkan tendangan itu menyapu melewati perutnya.
Celah muncul! Selama sepersekian detik ketika kaki Wang Jun menapak setelah serangan itu, tubuhnya sedikit terbuka di bagian tengah.
Thunder Fist tidak menyia-nyiakan kesempatan itu!
Dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya, Yao Ming melancarkan serangan balasan.
Sebuah Tinju Kait Kanan yang bergerak dari bawah ke atas, ditujukan tepat ke bagian hati Wang Jun.
Pukulan ini membawa semua massa dan kekuatan yang dimiliki Thunder Fist.
Tepat pada saat celah terbuka, ketika Wang Jun baru saja menapakkan kakinya setelah tendangan berputar, Yao Ming mengambil tindakan.
Di dalam benaknya, sebuah perintah yang kuat menggema, memanggil kekuatan destruktif yang selama ini ia kendalikan: “Thunder Fist Tingkat Pertama, Pukulan Kilat!”
Energi berkumpul di kepalan tangan kanannya. Itu bukanlah sekadar pukulan biasa; itu adalah serangan yang diperkuat oleh teknik rahasia—sebuah Tinju Kait Kanan yang dipercepat hingga mencapai batas kemampuan manusia.
Pukulan itu melesat bagai peluru.
Wang Jun, yang baru menyadari serangan balasan itu, mencoba menarik napas dan menyilangkan tangan. Namun, kecepatannya yang biasa tidak cukup cepat untuk mengimbangi kecepatan Pukulan Kilat ini.
BUMM!
Pukulan Thunder Fist menghantam ulu hati Wang Jun dengan akurasi dan kekuatan yang menghancurkan. Bukan hanya dampak fisiknya, tetapi gelombang energi yang menyertai pukulan itu terasa seperti ledakan.
Wajah Wang Jun seketika memucat. Matanya terbelalak karena rasa sakit yang tak tertahankan dan kehilangan napas total. Tubuhnya tidak hanya terdorong; ia terbang secara horizontal melintasi kanvas arena, menabrak tali pembatas dengan keras.
Tubuh Wang Jun, yang kini lumpuh karena serangan mematikan itu, terlempar keluar dari arena, mendarat tak berdaya di lantai apron kayu di luar batas ring.
Keheningan melanda seisi stadion sebelum akhirnya digantikan oleh raungan terkejut dan kekaguman. Mereka telah menyaksikan kekuatan murni dari Thunder Fist.
Wasit utama segera berlari ke tepi ring.
Setelah melihat kondisi Wang Jun yang terkapar dan tidak mampu berdiri, wasit mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
"PERTARUNGAN SELESAI!"
Ia berbalik, menunjuk ke arah petarung yang berdiri tegak di tengah ring.
"PEMENANGNYA, DENGAN K.O. INSTAN DI BABAK KE EMPAT... THUNDER FIST!"
Yao Ming menarik napas dalam-dalam, tinjunya masih mengepal.
Ia telah menyelesaikan pertarungan ini dalam hitungan detik, menunjukkan mengapa ia dijuluki Thunder Fist.
