Ujian rumah tangga yang tidak pernah usai. Kekecewaan seorang istri yang sedang mengandung harus menyaksikan suaminya menikah lagi.
Rasyid tidak punya pilihan lain harus mengetahui wanita yang mengaku telah menghamilinya. Rasyidi berbohong kepada istrinya dan melangsungkan akad pernikahan tanpa sepengetahuan sang istri.
Tetapi jalan Tuhan jauh lebih indah yang membuat Cilla sang istri tahu. Cilla berpikir suaminya akan menghentikan semuanya dan nyatanya tetap melanjutkan pernikahan itu.
Cilla memilih untuk mengalah dengan semua rasa sakit hati yang tidak akan pernah sembuh, memilih untuk pergi dan hanya meminta kepada sang pencipta untuk menghilangkan seluruh perasaan cinta yang begitu besar kepada suaminya tanpa tersisa apa-apa.
Sampai 8 tahun kemudian Cilla kembali dengan kehidupan yang baru dan ingatan yang baru tanpa tersisa orang yang pernah dia cintai.
Bagaimana pertemuan suami istri itu kembali setelah bertahun-tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6 Pertemuan Kembali.
Cilla berada di dalam mobil sedang menyetir sembari menelpon.
"Lulu aku benar-benar minta maaf jika harus merepotkan kamu lagi. Aku harus bertemu dengan customer yang memesan banyak cake untuk acara pernikahannya. Jadi aku minta maaf harus merepotkan kamu untuk menjemput Gama," ucap Lulu merasa tidak enak.
"Ya, ampun, kayak baru pertama kali aja aku jemput Gama. Kamu lanjutkan saja pekerjaan kamu dan jangan khawatir. Aku akan menjemput Gama," Jawab Lulu.
"Benar kamu tidak masalah?" tanya Cilla.
"Please Cilla, kamu jangan lebay. Aku akan menjemput Gama dan kamu jangan khawatir," ucap Lulu.
"Makasih Lulu, kamu memang selalu yang terbaik yang bisa membantuku di saat aku kesulitan. Kalau begitu aku tutup teleponnya dulu. Asalamualaikum!" ucap Cilla akhirnya menutup telpon itu.
"Alhamdulillah akhirnya ada juga yang mengurus Gama," batin Cilla merasa lega.
Dratt-drattt-drattt.
Ponsel yang sudah sempat dia letakkan kembali berdering membuatnya melihat panggilan masuk tersebut ternyata dari klien yang ingin bertemu dengannya. Cilla mengambil ponsel tersebut tetapi justru malah terjatuh.
"Astagfirullah...." lirih Cilla yang langsung meraba-raba di bagian bawah bangku mobil untuk menemukan ponselnya.
Cilla melihat ke depan dan kaget saat melihat mobil sedan berwarna hitam sangat dekat dengan dirinya dan dengan cepat Cilla menghindari tabrakan tersebut tetapi alhasil mobil itu saling bertabrakan walau sudah sama-sama berusaha untuk saling menghindari.
"Ya Allah!" Cilla bahkan sampai terdorong ke depan dan kembali pada tempat duduknya dengan nafas naik turun memegang dadanya dengan debaran jantungnya begitu kencang.
"Astagfirullah...." lirih Cilla masih berusaha mengatur nafasnya.
"Bukan salahku sepenuhnya, dia juga melaju terlalu kencang sampai aku tidak bisa mengontrol," ucap Cilla malah terlihat begitu kesal dan langsung buru-buru membuka sabuk pengamannya keluar dari mobil dan ternyata hal yang sama dilakukan pengemudi mobil tersebut.
Ternyata pengemudi mobil tersebut yang tak lain adalah Rasyid dan tadinya dia juga ingin mempermasalahkan tabrakan di antara mereka berdua, tetapi baru saja keluar dari mobil dan melihat jelas bahwa yang keluar dari mobil menghampirinya dengan langkah yang sangat cepat adalah Cilla membuat terasi terdiam.
Betapa terkejutnya Rasyid untuk pertama kali melihat Cilla ketika perpisahan di antara mereka.
"Ini bukan kesalahanku sepenuhnya? Kamu juga melaju dengan kecepatan yang berlebihan dan makannya terjadi tabrakan seperti ini, aku berkendara pada jalurku!" Cilla mengoceh tidak menentu yang tidak ingin disalahkan tetapi Rasyid tidak berbicara sama sekali dan masih menatap Cilla dalam.
"Kenapa kamu jadi bengong?" tanya Cilla heran yang sejak tadi tidak henti-henti mengoceh.
"Cilla ..." lirih Rasyid dan refleks memeluk Cilla yang tidak mampu mengendalikan dirinya dan justru membuat Cilla kebingungan.
"Apa yang kamu lakukan lepaskan aku! Kamu sudah gila ya..." Cilla dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Rasyid.
"Kamu benar-benar sakit jiwa. Apa yang kamu lakukan hah!" umpat Cilla benar-benar begitu emosi saat pria tersebut berani dengan kurang ajar memeluk dirinya.
"Kamu adalah Cilla? Kamu sudah kembali," ucap Rasyid ternyata semakin tidak bisa mengendalikan diri.
"Apa maksudmu?" memang kamu siapa?" tanya Cilla benar-benar tidak mengenali Rasyid yang membuat Rasyid seketika menjadi schok.
"Apa maksud kamu berkata seperti itu?" tanya Rasyid.
"Aku yang harus bertanya kepadamu siapa kamu. Kamu jangan kurang ajar berani menyentuhku dengan cara seperti ini dan aku bisa berteriak atas kurang ajar kamu!"
"Baiklah aku menarik semua kata-kataku dan memang ini adalah kesalahanku yang tidak melihat jalanan dengan baik dan bukan berarti kamu bisa kurang ajar kepadaku!" tegas Cilla sampai menunjuk-nunjuk Rasyid yang tidak terima perlakuan Rasyid kepadanya yang sama saja merendahkan harga dirinya.
"Tidak mungkin, wanita yang ada di hadapanku ini jelas-jelas adalah Cilla. Dia bukan mirip dengan seseorang seperti halusinasiku selama ini, ini benar-benar nyata dan bahkan suaranya tidak ada bedanya sama sekali. Tetapi kenapa Cilla justru tidak mengenaliku dan berbicara seperti itu kepadaku," batin Rasyid masih terlihat kebingungan yang tidak percaya.
"Dasar aneh," ucap Cilla yang langsung berlalu dari hadapan Rasyid karena takut juga jika Rasyid berlaku yang semakin tidak-tidak kepadanya.
"Cilla tunggu!" Rasyid menghentikannya dengan memegang pergelangan tangan Cilla membuat mata Cilla melotot dan langsung refleks melepaskan tangan tersebut dengan kasar.
"Kamu semakin lama semakin kurang ajar ya kepadaku. Aku tidak mengenal siapa kamu dan jangan berani menyentuhku seperti ini! Aku benar-benar akan berteriak akibat kekurangan ajaran kamu. Kita sama-sama salah sehingga mobil kita saling bertabrakan dan tidak ada ganti rugi diantara kita berdua!" tegas Cilla memberi penekanan dan kemudian langsung pergi.
"Cilla tunggu!"
"Cilla!" Rasyid memanggilnya yang langsung diabaikan oleh Cilla.
"Apa itu sekarang trik laki-laki untuk lari dari tanggung jawab, dia seolah-olah mengenaliku agar aku terkesan dan kemudian tidak meminta tanggung jawab atas mobilku yang rusak. Kampungan sekali caranya," Cilla terus saja mengoceh sembari menyetir mobilnya yang langsung mundur dan meninggalkan Rasyid.
Cilla masih melihat dari kaca spion dan masih merasa aneh dengan orang yang memanggil namanya terus-menerus.
"Ada apa ini ya Allah, wanita itu benar-benar istri hamba dan mengapa dia tidak mengenali hamba sama sekali? Apa yang terjadi sebenarnya kepadanya?" batin Rasyid tidak mengerti dengan situasi yang dia hadapi.
"Aku sangat yakin itu adalah istriku dan tidak mungkin orang lain. Akhirnya setelah 7 tahun aku bisa menemukan kamu kembali. Tidak Cilla aku tidak akan pernah melepaskan kamu lagi," ucap Rasyid.
Di sisi lain dia terlihat begitu bahagia karena akhirnya bertemu dengan istrinya dan namun ada kekecewaan sedikit saat istrinya tidak mengenali dirinya dan bahkan tidak sudi rasanya untuk disentuh.
*****
Cilla masih kepikiran dengan laki-laki yang baru saja bertemu dengannya.
"Ya, aku sangat dikenal dan jelas saja dia tahu namaku. Mungkin saja dia adalah salah satu penggemarku yang menyukai lukisan atau mungkin dia sedang ngarang dan hanya ketepatan saja bisa tahu namaku," Cilla tidak henti-hentinya mengoceh saat sudah berada di toko kuenya.
"Sudahlah mengapa juga aku harus memikirkannya dan yang terpenting tidak ada hutang diantara kami berdua. Kami sama-sama melakukan kesalahan sehingga tabrakan itu terjadi dan mobil kami juga sama-sama rusak, jadi ganti rugi masing-masing dan bukan malah menyalahkanku," ucap Cilla mencoba untuk menenangkan dirinya dengan menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan.
"Bunda!" Gama sudah pulang sekolah yang dijemput oleh Lulu dan langsung berlari menghampiri Cilla.
"Sayang," sahut Cilla.
"Bunda kenapa? Wajahnya kenapa ditekuk seperti itu dan biasanya sangat ceria jika melihat kepulangan Gama?" tanya Gama yang terlihat heran dengan Cilla.
"Kamu sejak kapan menjadi pakar ekspresi. Memangnya wajah Bunda seperti apa. Bunda tidak kenapa-napa dan hanya tadi bertemu dengan orang yang sedikit aneh. Bunda kesal saja pada orang tersebut," jawab Cilla.
"Siapa orang yang telah berani membuat Bunda Gama kesal?" tanya Gama tidak terima dengan apa yang terjadi kepada bundanya.
"Syaang kamu ini benar-benar berlebihan sekali. Makasih ya, sudah selalu ingin menjadi orang terdepan di saat terjadi sesuatu kepada Bunda. Jangan khawatir Bunda tidak apa-apa," ucap Cilla.
"Lulu aku mengucapkan terima kasih sekali lagi kepada kamu karena sudah menjemput Gama," ucap Cilla.
"Santai aja," sahut Lulu.
Bersambung....
mudah2an cilla bahagia bersama andrean dan ada pigur ayah untuk gama
untuk rasyid hidupmu ha akan bahagia bersama cilla