Chen Lin, sang mantan agen rahasia, mendapati dirinya terlempar ke dalam komik kiamat zombie yang ia baca. Sialnya, ia kini adalah karakter umpan meriam yang ditakdirkan mati tragis di tangan Protagonis Wanita asli. Lebih rumit lagi, ia membawa serta adik laki-laki yang baru berusia lima tahun, yang merupakan karakter sampingan dalam komik itu.
Sistem yang seharusnya menjadi panduan malah kabur, hanya mewariskan satu hal: Sebuah Bus Tua . Bus itu ternyata adalah "System's Gift" yang bisa diubah menjadi benteng berjalan dan lahan pertanian sub-dimensi hanya dengan mengumpulkan Inti Kristal dari para zombie.
Untuk menghindari kematiannya yang sudah tertulis dan melindungi adiknya, Chen Lin memutuskan untuk mengubah takdir. Berbekal keterampilan bertahan hidup elit dan Bus System yang terus di-upgrade, ia akan meninggalkan jalur pertempuran dan menjadi pedagang makanan paling aman dan paling dicari di tengah kehancuran akhir zaman!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si kecil pemimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wen Tao yang malang
00.00
Hari ketika dunia mulai berubah.
Malam itu, di seluruh dunia, semua orang terserang demam aneh yang datang tiba-tiba.
Bukan demam biasa—tubuh setiap orang mendadak panas seperti dibakar dari dalam, kepala berat, napas sesak, dan kesadaran menghilang perlahan. Di jalanan, rumah, sekolah, kendaraan… manusia roboh satu per satu seperti lilin yang kehabisan api.
Tidak ada yang tahu, siapa yang akan bangun kembali sebagai manusia…
dan siapa yang akan bangun sebagai mayat hidup.
Karena di hari itu, dunia memutuskan untuk melakukan seleksi paling kejam dalam sejarah.
Siapa pun yang berhasil bangun dari demam panjang itu… berarti selamat.
Siapa pun yang tak pernah membuka mata lagi… tubuhnya perlahan membusuk, berubah, dan bangun dengan jeritan haus darah dan daging—sebagai zombie.
Itu adalah hari pertama kiamat.
Chen Lin membuka matanya lebih cepat dari siapa pun. Tubuhnya masih terasa sedikit berat, tapi kesadarannya pulih jelas.
Ia bangun sambil memegang kepala, memeriksa situasi di dalam bus yang mereka tumpangi.
Seperlima manusia di luar sana mungkin sudah berubah. Tapi di dalam bus, ketiganya masih terbaring dengan wajah pucat seperti mayat tidur.
“Kalian…” gumam Chen Lin sambil menepuk pipi Jin Rang. “Jangan bikin aku repot.”
Belum ada respons. Sunyi. Hanya suara napas lemah mereka.
Chen Lin memejamkan mata, memusatkan fokus. Sensasi dingin menyelimutinya—ia bisa merasakan setiap molekul air, bahkan kelembaban di udara.
Tipe Air.
Lalu, ia memikirkan sendok yang tergeletak di nakas. Sendok itu bergerak sedikit, melayang pelan. Ia kemudian fokus pada ruang penyimpanan di Bus Sistem, dan ia bisa melihat setiap kotak di dalamnya. Tangan Chen Lin gemetar: Kontrol Ruang.
Chen Lin terpaku.
“…Wah.”
Bahkan dia pun tak menyangka. Dua elemen sekaligus? Ini bukan hanya langka. Ini level cheat karakter utama dalam komik!!!!
Tak lama kemudian, Jin Rang tiba-tiba terbangun dengan sentakan napas panjang. Udara panas kuat mengalir dari tubuhnya, sampai Chen Lin refleks menjauh.
Muncul api kecil di telapak tangannya, seperti korek yang baru menyala.
“Tipe api,” gumam Chen Lin. “Lumayan juga.”
Mereka menunggu.
Namun, waktu terus berjalan.
Satu jam.
Tiga jam.
Lima jam.
Chen Wei dan Wen Tao masih tidak bergerak.
Chen Lin menggigit bibir. Setenang apa pun dia biasanya, hatinya ikut cemas.
Meskipun Chen Lin yakin Bus mereka adalah tempat yang aman dan secara plot Chen Wei pasti akan bangun. Tapi itu tidak bisa menghentikan kegelisahan yang merayap di dadanya.
“Tolong bangun…” bisiknya pelan.
Seakan mendengar doa itu, dua tubuh kecil dan besar itu bergerak bersamaan. Dalam satu tarikan napas, Chen Wei dan Wen Tao terbangun dengan mata terbelalak.
Chen Lin mengembuskan napas lega. “Akhirnya!”
Chen Wei langsung memekik kegirangan. Ia mengulurkan tangan kecilnya, dan seberkas petir biru-putih langsung berderak di ujung jarinya .
Tipe petir
“Kakak, Wei-wei punya kekuatan petir!” serunya. “Keren banget! Kayak superhero! Seperti yang Wei-wei lihat di film Spiderman!”
“…Spiderman itu pakai jaring, bukan petir,” jawab Chen Lin, tapi anak lima tahun itu terlalu gembira untuk peduli.
Wen Tao yang melihatnya ikut merasa berdebar. Ia menatap tangannya dengan penuh harapan.
Ini dia… saatnya… kekuatan supernya!
Ia mengarahkan tangan, menarik napas, dan…
Satu detik.
Dua detik.
Tiga detik.
Tidak terjadi apa-apa.
Wen Tao memucat.
Dia mencoba lagi. Kali ini lebih keras, lebih panik.
Dia bayangkan kekuatan api. Lalu petir. Lalu angin super cepat.
Apapun! Asal bukan manusia biasa!
Tetap nihil.
Ia berdiri kaku, seperti patung patah hati.
“A-aku…” suaranya bergetar, “hanya manusia biasa?”
Itu lebih buruk dari mati baginya.
Selama ini dia sudah membayangkan kekuatan keren—paling tidak api atau petir. Tapi sekarang? Bahkan kekuatan tembus pandang pun tidak ia punya! Tidak ada! Kosong!
Chen Wei yang tadinya girang langsung ikut sedih dan memeluk sepupunya.
“Tidak apa-apa sepupu… nanti Wei Wei akan lindungi sepupu”
Ucapan itu bukannya menenangkan—malah menusuk harga diri Wen Tao seperti belati.
Dilindungi anak lima tahun?! Dia lelaki dewasa!
Tangis Wen Tao pecah makin keras.
Chen Wei menatap Chen Lin dengan bingung. “Kenapa sepupu menangis lebih keras?”
Chen Lin mendekat, menepuk kepala Chen Wei lembut, lalu menghampiri Wen Tao dan menepuk pundaknya—keras. Sampai Wen Tao tersedak air matanya sendiri.
“Tidak apa-apa, Tao Tao,” kata Chen Lin
“Manusia biasa itu keren. Kamu nggak perlu bertarung di garis depan. Tugasmu hanya berdiri manis di belakang kita dan memungut inti kristal sambil makan manisan haw. Wah, sungguh aku sangat iri padamu, aku juga mau diposisi itu.” Lanjutnya dengan percaya diri, pasti sepupunya terhibur karena dia merasa itu ide yang bagus! Tunggu... kayaknya mereka lupa membeli manisan haw.
Manisan hawku...
Wen Tao bahkan lupa untuk menangis.
Dia menatap Chen Lin dengan wajah penuh kehancuran batin.
Ini bukan penghiburan sama sekali!
Ini malah lebih menyakitkan!
Yang dia dengar hanyalah:
Kamu cuma cukup kuat buat jadi pemungut sampah monster
Ia langsung menenggelamkan diri dalam selimut, menangis makin keras.
Di samping mereka, Jin Rang hanya menatap dengan pasrah.
Ia tidak heran sama sekali.
Kata-kata seperti itu memang khas Chen Lin. Dia akan terkejut jika Chen Lin memberikan motivasi yang lebih serius.
Yang membuatnya terdiam hanyalah Chen Wei, si pengikut buta, yang dengan semangat membara langsung mengangkat tangan dan berkata,
“Ya! Manusia biasa itu keren!”
Mendengar itu, Wen Tao menangis lebih kencang lagi.
Chen Lin dan Chen Wei saling memandang dan mengangkat kedua bahunya secara bersamaan.
Jin Rang....
Aku hanyalah sopir
...****************...
Kalo othor diberi kesempatan, othor ingin kekuatan tipe kayu karena othor suka menanam sayur dan makan buah ehe, kalo kalian apa?
makasih udah up untuk hari ini👍👍👍 cerita nya bagus seru sekali cerita nya👍👍