NovelToon NovelToon
You'Re Mine!

You'Re Mine!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Cinta Paksa / Romansa / Office Romance
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Buna_Ama

Jika biasanya orang yang putus cinta akan berubah sikap menjadi dingin dan cuek, tapi berbeda dengan Davion Slade. Pria tampan berusia 28 tahun itu justru berubah sikap menjadi pria paling menyebalkan dan random.

Dua tahun dia melajang setelah memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, bukan karena Davion ataupun sang kekasih saling berkhianat. Tapi, karena sang kekasih memiliki kelainan penyimpangan.

Wanita yang dia jadikan kekasih selama satu tahun itu ternyata penyuka sesama jenis. Davion yang mengetahui hal tersebut menjadi jijik dan geli sendiri.

Hingga akhirnya, Davion bertemu dengan Vynessa setelah menggantikan jabatan papanya sebagai CEO.

Rasa ingin memiliki langsung muncul begitu saja saat melihat Vynessa yang begitu cekatan dan multitalenta. Tanpa Davion tau jika status Vynessa adalah mantan istri rival bisnisnya.

Mampukah Davion meluluhkan hati Vynessa yang sudah trauma dengan yang nama nya cinta?

Simak kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 : Pengeroyokan

Suasana makan malam dikediaman keluarga Slade itu berlangsung dengan tenang dan tak ada obrolan disela-sela makan sampai selesai.

ting!

Gelas milik Davion yang baru saja ia letakkan diatas meja makan berbahan kaca itu mengundang suara.

"Aku sudah selesai.." ucap Davion seraya mengelap bibirnya dengan tisu.

Setelah itu, Papi Dom juga baru saja menyelesaikan makan malamnya. Suami mami Eli itu langsung beranjak dari duduknya. "Dav, ikut papi keruang kerja. Ada yang ingin papi bicarakan dengan mu". Kata Papi Dom

Mendengar itu, Davion mengernyitkan dahinya dan segera berdiri dari duduknya menyusul Papi Dom yang sudah lebih dulu melangkahkan kakinya menuju ruang kerja nya.

.

.

Davion masuk keruang kerja papi Dom sesaat setelah mengetuk pintunya.

"Duduk Dav.." titah Papi Dom sambil menunjuk kursi sofa yang ada didalam ruang kerjanya itu dengan dagunya.

Davion mengangguk dan segera mendudukkan dirinya disana. Begitu juga dengan papi Dom, ia langsung berjalan mendekati Davion dan duduk berhadapan dengan putranya itu.

"Hal apa yang ingin papi bicarakan denganku ?", tanya Davion penasaran

Papi Dom tak langsung menjawabnya, ia menatap serius pada Davion. "Kamu tau rekan kerja bisnis papa, paman Fredrick?"

"Ya, bukankah dia ayah nya Vynessa?", ujar Davion bertanya balik

Papi Dom berdehem seraya menganggukkan kepalanya. "Paman Fredrick bicara sama papi kalo Vynessa ingin mengundurkan diri menjadi sekretaris mu. Sebenarnya apa yang kamu lakukan sampai membuat Vynessa berniat mengundurkan diri? Tidak mungkin, kamu memecatnya kan? papi tau betul bagaimana kinerja Vynessa. Wanita itu sangat profesional". Tukas Papi Dom penasaran

Davion diam dan hanya bisa menghela nafas panjang, Papi Dom yang melihat gelagat dan raut wajah Davion yang berubah sendu seketika langsung memicingkan matanya dan menatap putra nya itu dengan tajam.

"Dav.. Jangan katakan kalau kamu.. " Papi Dom menduga-duga

Tak ada pilihan lain lagi, Davion tak bisa berkilah ataupun beralasan. Dia menganggukkan kepalanya pasrah.

"Davion hilang kendali pi", lirihnya berucap

Mendengar itu, Papi Dom mendesahkan nafas nya panjang lalu menyandarkan punggung nya dengan kasar disandaran kursi sofa.

"Astaga Dav, apa yang sudah kamu lakukan?!  Vynessa itu bukan seperti wanita kebanyakan diluaran sana meskipun dia sudah pernah menikah". Geram Papi Dom sambil memijat pelan pangkal hidungnya, ia tidak habis pikir dengan jalan pikiran putranya itu. Semenjak putus dari kekasihnya, Davion berubah menjadi pria yang dungu perihal perasaan.

"Pasti Vynessa trauma dengan sikap mu ini Dav. Papi tidak mau tau kam-"

Ucapan papi Dom terpotong ketika terdengar suara pintu ruang kerja nya diketuk dari luar.

Tok..

Tok..

Tok..

"Masuk!" Teriak papi Dom mempersilahkan orang itu untuk masuk

Ceklek..

Pintu tersebut terbuka dan menampilkan Mami Eli berjalan masuk kedalam ruang kerja papi Dom sambil membawa sebuah nampan ditangannya.

"Maaf menganggu pembicaraan kalian, tapi mami bawakan kopi panas untuk papi dan Davion", kata Mami Eli lalu berjalan mendekati suami dan putranya itu kemudian meletakkan nampan berisi dua gelas kopi panas tersebut diatas meja.

"Terimakasih sayang". Ucap Papi Dom

"Thanks mam", sambung Davion ikut menimpali

"Sama-sama". Balas mami Eli sambil mengulas senyum cantiknya

"Ya sudah kalau begitu kalian lanjutkan pembicaraannya, mami akan keluar".  Mami Eli langsung memutar badannya dan hendak melangkahkan kakinya keluar. Tapi seruan papi Dom seketika menghentikan langkah kakinya.

"Duduk mi, ada yang ingin papi sampaikan sama mami". Tukas Papi Dom meminta sang istri untuk duduk disebelah nya

Mami Eli mengangguk dan segera mendudukkan dirinya disamping suaminya. "Ada apa pi?"

Papi Dom tak langsung menjawabnya, ia justru kembali melanjutkan pembicaraannya dengan Davion.

"Dav, papi tidak mau tau. Kamu harus bertanggungjawab atas perbuatan mu". Kata Papi Dom dengan tegas

"Baiklah, Davion akan bertanggungjawab. Nikahkan aku dengan Vynessa secepatnya". Sahut Davion dengan begitu lugas nya tanpa pikir panjang, bahkan ia dengan santai nya malah menyeruput kopi buatan mami Eli.

Bola mata papi Dom membulat sempurna mendengar ucapan putranya itu, tapi tidak dengan mami Eli. Wanita yang sudah melahirkan Davion itu justru mengerutkan dahinya kebingungan sambil menatap Papi Dom dan Davion bergantian.

"Sembarangan kamu ini Dav, kamu pikir nikah itu gampang. Sikap mu saja masih plin-plan begitu minta dinikahkan". Papi Dom mengomeli puttanya itu habis-habisan.

"Pi.. Dav.. Ada apa ini sebenarnya?", tanya Mami Eli penasaran

Davion diam tak menjawab, ia masih dengan santai nya menikmati kopi buatan mami Eli hingga tandas. Berbeda dengan papi Dom, lelaki paruh bayab itu memijat pelipis nya yang tiba-tiba terasa pening memikirkan kelakuan putra semata wayangnya itu.

"Mi, mami tau Vynessa?", ujar Papi Dom bertanya

Mami Eli menganggukkan, "Ya, sekretaris papi dulu kan?".

"Hm.. Dia yang sekarang menjadi sekretaris Davion tapi anak mu ini malah bertingkah mi. Dia hampir memperk*sa Vynessa dan membuatnya trauma". Kata Papi Dom menjelaskan permasalahannya.

Mendengar itu, mami Eli membulatkan mata nya terkejut. Ia membungkam mulutnya menggunakan kedua telapak tangannya kemudian menatap Davion dengan serius.

"Yang dikatakan papi benar itu Dav ?" tanya mami Eli memastikan

"Tidak sepenuhnya salah mam, Davion hanya hampir hilang kendali bukan berarti sampai memasuki". Jawab Davion dengan begitu santainya.

"Astaga Tuhan.. DAVIONNNNN!!!!" Teriak Mami Eli, ia langsung beranjak dari duduknya dan mendekati Davion. Memukul lengan putranya itu dengan nampan yang ia bawa.

PLAAKKK...

"Mamii, apa yang mami lakukan", pekik Davion. Ia meringis kesakitan saat mami Eli memukul lengannya dengan nampan yang ia bawa itu dengan kuat.

"Mami dan papi tidak pernah mengajari mu menjadi lelaki brengsek Dav. Kamu malah mau merusak wanita baik-baik seperti Vynessa. Minta dipotongkan burung mu itu huh?" Mami Eli tak kalah geram nya seperti papi Dom tadi. Ia bahkan seperti tak tanggung-tanggung melampiaskan kemarahannya pada Davion.

"Mii...  Bukan kah Davion sudah bilang, Davion hanya hilang kendali belum sampai memasuki. Jadi Vynessa belum merasakan besarnya mentimunku,," celetuk Davion tanpa filter

Papi Dom yang mendengar itu membulatkan  matanya sempurna, begitu juga dengan Mami Eli. Ia yang tadi sudah menghentikan pukulannya pada Davion, kini kembali melayangkan nampannya pada putranya itu.

"Dasar pria gila kamu Dav.. "maki papi Dom

Tak lama kemudian, pintu ruang kerja papi Dom terbuka dan menampilkan Opa Albert berjalan masuk.  Lelaki yang sudah berusia senja itu mengerutkan dahinya mendengar keributan dari dalam ruang kerja papi Dom.

"Ada apa ini?". Tanya Opa Albert penasaran, dengan dibantu tongkatnya Opa Albert melangkahkan kakinya menghampiri mereka bertiga.

Papi Dom menarik nafas dalam-dalam lalu mulai menjelaskan permasalahan nya pada Opa Albert. Mendengar penjelasan itu, Opa Albert tak kalah syoknya seperti yang dirasakan oleh mami Eli tadi. Ia kemudian menoleh menatap cucunya itu dengan tajam. Tangannya langsung bersiap mengangkat tinggi-tinggi tongkat yang ia bawa.

Tuk..

"Dasar cucu kurang ajar, mau jadi lelaki brengsek kamu huh?". Omel Opa Albert memukul pelan punggung Davion dengan tongkatnya.

"Opaa... " ringis Davion

"Apa ini?, semua beraninya main keroyokan.. " umpat Davion dalam hatinya

.

.

.

To Be Continue..

1
sarinah najwa
mau melamar vynesa.
Herman Lim
lamar putri bapak utk anka ku davion 🤣🤣
Noey Aprilia
Mau mnta maaf sm vyn,krna davion udh lncang.....abs tu mau tnggung jwb ktanya....
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
oca rm
melamar putri anda untuk Davion🤣🤣
Maisya
lanjut
Kusii Yaati
hadehhh Buna tak kirain pengeroyokan itu davion di begal apa gmn eh tak taunya ternyata oh ternyata di keroyok keluarga sendiri hadehhh 🤦😩
Buna_Ama 🌹: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author
Naufal Affiq
lanjut thor
Naufal Affiq
suka hati mu lah dav,kami ngikut aja
Maisya
lanjut kak
Noey Aprilia
Bru d pkul pke nmpan sm tongkat,tar mh pke palu....tau rsa kmu dav....
sntai bgt blng ky gt,kl vyn dngr pst dia mkin bnci tauuu...
Noey Aprilia
Laaahhh....
bru bntr bcanya,udh abs aja kk....
d tnggu up ny lg....smnggtt....
Noey Aprilia: wokeehhh....
Buna_Ama 🌹: nanti yaa othor up, baru revisi novel satunyaa 🙏🏻🙏🏻
total 2 replies
Maisya
lanjut
Lydia
Bagus
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Naufal Affiq
aku baru mampir buna,maaf
Buna_Ama 🌹: iya gapapa, makasih ya udah mampir 🤗🥰
total 1 replies
Noey Aprilia
Duuhhh.....
kl ska jgn ky gt dong dav....
mskpn dia jnda,tp msih segel tauuu.....
Kusii Yaati
sak karepmu lah dav 🙄...tp jangan sekali kali kamu mempermainkan hati vyn ya,ku doa kan kamu bucin akut sama vyn nanti
Lydia
Lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!