Raju Kim Gadis Korea keturunan Indonesia yang merasa dirinya perlu mencari tahu, mengapa Ayahnya menjadi seorang yang hilang dari ingatannya selama 20 tahun. dan alasan mengapa Ibunya tidak membenci Pria itu.
Saat akhirnya bertemu, Ayahnya justru memintanya menikah dengan mafia Dunia Abu-abu bernama Jang Ki Young Selama Dua tahun.
Setelah itu, dia akan mengetahui semua, termasuk siapa Ayahnya sebenarnya.
Jang Ki Young yang juga hanya menerima pernikahan sebagai salah satu dari kebiasaannya dalam mengambil wanita dari pihak musuh sebagai aset. Namun Bagaimana dengan Raju Kim, wanita itu bukan hanya aset dari musuh, tapi benar-benar harus ia jaga karena siapa Gadis itu yang berkaitan dengan Janjinya dengan Ayahnya yang telah lama tiada.
Akankah Takdir sengaja menyatukan mereka untuk menghancurkan atau Sebaliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oliviahae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal dari 2 Tahun
Hujan merembes melalui kaca jendela ruang rias, memantulkan cahaya lampu gantung yang terlalu mewah untuk sebuah pernikahan tanpa cinta. Gaun putih yang melekat di tubuh Raju Kim terasa seperti beban. Jari-jarinya dingin, bibirnya pucat. Penata rias sudah pergi, menyisakan keheningan yang lebih menusuk daripada suara hujan di luar.
Ia menatap pantulan dirinya. Seakan melihat orang asing.
Rambut hitamnya disanggul rapi, tetapi wajah itu wajah yang jarang ia rawat karena harus bekerja sejak kecil di rumah bibi dan pamannya, terlihat seperti topeng. Tidak ada kilau bahagia seperti pengantin lain. Hanya mata gelap yang menyimpan pertanyaan tanpa jawaban.
Ketukan pelan terdengar.
Pintu terbuka sedikit.
Seseorang masuk.
Ayahnya.
Kim Dae Hyun berdiri di ambang pintu, memakai setelan hitam yang begitu rapi hingga terlihat tidak cocok dengan ingatannya. Raju masih ingat wajahnya waktu kecil, samar, kusut, cape, jarang di rumah. Sekarang pria itu berdiri seperti seseorang yang punya kuasa. Seseorang yang punya banyak rahasia.
Raju tidak menoleh. “Waktu yang tepat untuk muncul setelah dua puluh tahun.”Nada suaranya dingin, tapi tidak bergetar.
Dae Hyun mendekat perlahan, seolah tidak yakin apakah ia diterima di ruangan itu. “Aku tahu kau marah.”
“Aku tidak marah,” Raju berkata sambil melihat lip gloss yang terasa tebal. “Aku hanya tidak peduli lagi.”
Keheningan menyergap.
Ayahnya menghela napas. “Raju… kau tidak mengerti. Ada banyak hal yang...”
“Begitulah katamu sejak dulu,” potong Raju datar. “Paman bilang, Aku tidak mengerti ini, aku tidak boleh tahu itu. Terus apa gunanya aku menjadi putrimu? Hingga kau titipkan pada Paman seperti itu”
Pria itu berhenti satu langkah di belakang kursinya. Raju bisa melihat refleksi wajah ayahnya di cermin, mata yang mirip dengannya, hanya lebih lelah.
“Kau berada dalam bahaya,” kata Dae Hyun, suaranya lebih berat. “Musuhku menemukanmu. Kalau kau tidak menikah dengan Jang Ki Young, mereka akan...”
“Membunuh ku?” Raju menatap cermin. “Itu sudah bukan ancaman baru.”
Ayahnya menutup mata sejenak. “Aku berusaha menyelamatkanmu.”
“Dengan menjualku menjadi istri mafia?”
Kali ini Raju benar-benar menoleh.
Dae Hyun terlihat seperti seseorang yang sedang menahan sesuatu. “Ini bukan penjualan. Ini… kerja sama. Ki Young adalah satu-satunya yang bisa melindungimu. Dua tahun saja. Setelah itu, semua selesai. Aku akan membawa pergi kau dari semua ini.”
“Dua tahun.” Raju mengulang seperti mencicipi racun. “Alasan yang sama seperti waktu kau pertama kali muncul kembali, tiba-tiba, dan menyuruhku bersiap menikah.”
“Raju..”
“Kalau semua ini demi melindungiku,” suara Raju melemah sedikit, “kenapa Ibu tidak kau lindungi dulu?”
Pertanyaan itu menghantam udara.
Ayahnya membeku. Mengencangkan rahang. Menunduk.
“Aku… gagal melakukannya.”
Itu saja yang ia bisa ucapkan.
Raju tertawa pendek, getir. “Dan sekarang kau ingin memperbaikinya lewat aku?”
“Ya,” jawab pria itu tanpa ragu. “Setidaknya kau masih hidup.”
Raju menelan ludah, menahan serangan emosi yang menekan dadanya. “Aku tetap menikah, bukan karena kau. Tapi karena aku ingin tahu kenapa Ibu jatuh cinta pada pria sepertimu.”
Dae Hyun terdiam.
Bagian itu tidak ia duga.
Sebelum salah satu dari mereka sempat berbicara lagi, pintu kembali diketuk.
Sekretaris Oh Seung Min masuk dengan tubuh tegap dan wajah tanpa ekspresi. Pria itu seperti bayangan gelap yang selalu mengikuti Ki Young.
“Agassi,” katanya sopan. “Tuan Jang sudah siap.”
Mata Raju berkedip lambat. “Baik.”
Ayahnya mengatur jasnya, seolah berusaha kembali meyakinkan diri bahwa ia sedang melakukan hal yang benar. “Aku akan berada di barisan depan. Setelah ini… hidupmu berubah. Bertahanlah.”
Raju tidak menjawab.
Ia berdiri, mengangkat gaun panjang itu, dan mengikuti Sekretaris Oh keluar dari ruang rias. Kim Dae Hyun juga mengikuti.
---
Lorong menuju kapel terlihat terlalu panjang, dengan karpet putih yang memantulkan cahaya sehingga ruangan tampak dingin. Para tamu duduk diam, sebagian tidak peduli, sebagian terlihat penasaran. Semua orang tahu siapa yang menikah hari ini, bos mafia yang tidak tersentuh.
Gedung pernikahan itu berdiri megah dengan langit-langit setinggi dua lantai. Bunga putih memenuhi sisi kiri dan kanan, sementara musik piano yang lembut mengisi udara.
Saat pintu kapel terbuka lebar, semua kepala menoleh. Mereka sepertinya bawahan Pria yang akan dinikahi oleh Raju Kim, mereka muda dan dengan setelan yang sama juga ekspresi yang sama.
Dan di ujung altar…
berdiri pria yang akan menjadi suaminya.
Jang Ki Young.
Pria itu tampak tidak terpengaruh oleh suasana apa pun. Tinggi, kulit putih bersih, rahang tegas, alis tebal, dan mata yang seperti bisa memerintah ruangan hanya dengan diam. Jas hitamnya pas di tubuh lebar bahunya.
Ia memandang Raju dengan tatapan datar, bukan kagum, bukan bahagia, lebih seperti menilai barang baru yang belum diputuskan apakah layak atau tidak.
Langkah Raju pelan namun pasti.
Ayahnya berjalan di samping, lalu melepaskan lengan itu ketika mereka sampai di depan altar.
Dae Hyun menatap Ki Young. “Jagalah dia.”
Ki Young hanya mengangguk kecil tanpa banyak bicara.
Pendeta mulai berbicara, tetapi Raju tidak mendengar apa pun. Suara di ruangan seakan menghilang. Yang terdengar hanya degup cepat jantungnya.
Hingga suara pendeta memanggil “Jang Ki Young-ssi. Apakah Anda menerima Raju Kim sebagai istri sah Anda?”
Ki Young menoleh sedikit, menatap wajah Raju lama, seperti mencari celah. “Aku menerima.”
Pendeta bergeser memandang Raju. “Raju Kim-ssi. Apakah Anda menerima Jang Ki Young sebagai suami sah Anda?”
Raju menarik napas. Melihat ayahnya.
Melihat masa depan yang tidak ia pilih.“…Aku menerima.”
Dan hanya begitu, mereka sah sebagai suami istri.
Tanpa ciuman.
Tanpa pelukan.
Tanpa kehangatan.
---
Setelah prosesi selesai, para tamu mulai bubar secara teratur, Sepertinya hanya Kim Dae Hyun seorang keluarga disana dan mungkin seorang laki-laki yang memakai setelan sedikit berbeda.
Ki Young mendekat kepada Raju dengan langkah tenang. Tidak terburu-buru, tidak agresif, tetapi aura kekuasaannya terasa bahkan dari jauh.
“Mulai hari ini, kau tinggal di rumahku,” ucapnya dingin.
“Aku tahu,” jawab Raju tenang. “Aku tidak akan membuat masalah.”
Ki Young menahan tatapan sejenak. “Kau tampak terlalu tenang untuk seseorang yang baru saja menikah dengan pria yang tidak kau kenal.”
“Aku tidak punya pilihan, Tuan Jang.”
“Semua orang punya pilihan, Nona... Ah Nyonya Jang.”Sudut bibirnya terangkat tipis, senyum yang lebih menakutkan daripada ancaman.
“Kecuali mereka yang menyembunyikan sesuatu.”
Raju menatapnya tanpa gentar. “Aku tidak menyembunyikan apa pun.”
“Semua wanita yang datang padaku berkata seperti itu.” Ki Young mencondongkan tubuh sedikit. “Yang paling tenang… biasanya paling berbahaya.”
“Aku tidak berbahaya.”
“Itu juga memancing kecurigaan.”
Sebelum Raju sempat membalas, Sekretaris Oh datang, membisikkan sesuatu pada Ki Young. Bos mafia itu mengangguk.
Ia kembali menatap Raju. “Aku harus pergi sebentar. Seung Min akan mengantarmu ke rumahku.”
“Baik.”
Ki Young mendekat satu langkah, cukup sampai Raju bisa merasakan napasnya.
“Dua tahun, kan?”
Ia mengulang kalimat yang Ayah Raju pernah ucapkan.
Raju membeku. Bagaimana dia tahu?
Ki Young tersenyum kecil, dingin. “Aku tahu lebih banyak dari yang kau kira.”
Ia berbalik dan pergi.
Meninggalkan Raju berdiri sendiri, gaun putihnya berat, dan seluruh hidupnya berubah dalam satu kalimat penerimaan.
Dua tahun.
Itu waktu yang harus ia jalani sebagai Mrs. Jang.
Dua tahun yang bisa jadi…
awal atau akhir hidupnya.