Maxim yang memiliki putri angkat bernama Arabella yang sudah di asuh nya mulai dari 10 tahun lalu hingga kini Arebella telah lulus sekolah menengah atas malah jatuh cinta kepada kepada putri angkat nya sendiri bagaimana kisahnya yuk Ikuti jejak nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Bella terbangun dari tidur panjang nya. Bella merentangkan tangannya lalu menguap. Gerakan nya sama persis dengan Arsen dan Rayden.
"Hah? aku dimana" Bella langsung terkejut kalau dirinya berada di sebuah kamar. Bukan di pesawat lagi.
Bella menatap sekitar nya dan semakin terkejut kalau sekarang dirinya sudah berada di kamar Max yang dulu. Bella melihat di dinding ada foto nya di panjang dengan besar.
Foto dimana dirinya sibuk mencium satu bunga mawar dengan perasaan yang begitu bahagia.
"Daddy..." lirih Bella. Dirinya pun masih tidak menyangka bahwa Max masih ingat dengan dirinya. Padahal Bella sudah tidak berharap kalau Max benar-benar akan ingat dirinya.
Tapi kenyataannya bahwa Max malah memasang fotonya dengan foto ukuran besar di dinding nya. Tidak ada yang berubah dari kamar ini, semuanya masih sama. Bahkan tata letaknya pun tidak ada yang berubah.
Dirinya jadi teringat dimana saat ia menolong Max dan dengan polosnya dirinya tak tahu apa yang sedang terjadi dengan Max. Hingga mereka melakukan yang seharusnya tidak mereka lakukan.
Bella langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. Pakaiannya pun sudah berganti. Entah siapa yang mengganti pakaiannya saat dirinya tertidur.
Bella turun dari ranjang, ia merasa lapar dan dirinya pun belum melihat Arsen dan Rayden.
Cekklek...
Bella langsung turun ke bawah dengan menuruni anak tangga. Di ruang tamu Bella sudah melihat kalau Arsen dan Rayden sedang bermain dengan sebuah Robot besar.
Dan Max yang sibuk dengan Leptop nya. Tapi Bella yakin bahwa Max sedang memperhatikan Arsen dan Rayden walaupun sibuk dengan Leptopnya.
"Arsen, Rayden" Panggil Bella lalu mendekati mereka.
"Ehhh mama" Jawab Arsen tersenyum melihat cinta pertama nya datang. Rayden tidak menjawab hanya saja dirinya tersenyum.
Max pun yang sibuk dengan Leptopnya langsung menutup nya dengan cepat." Sayang sini, kamu sudah bangun ternyata. Maaf tidak ada aku di saat kamu terbangun" Ucap Max. Lalu Bella langsung duduk di samping suaminya.
Cupp...
"Ayo kita makan dulu, kamu pasti merasa lapar" sambung Max.
"Tidak, apa-apa Daddy. Bella memang lapar, tapi apa kalian sudah makan?" tanya Bella lalu menatap ke arah Arsen dan Rayden.
"Sudah Mak" Jawab Rayden dan Arsen kompak tanpa melihat Bella. Mereka sibuk dengan robot mereka.
"Anak-anak sudah sarapan tadi sayang, hanya tinggal kamu saja. " Max langsung membawa Bella ke ruang makan.
Dengan sigap Max langsung menarik kursi untuk istrinya. Max juga mengisi piring istrinya. Ia ingin melayani Bella.
Bella sama sekali tidak protes dengan apa yang dilakukan oleh Max.
"Makan yang banyak sayang" ujar Max yang menyuapi Bella. Dirinya tahu bahwa selama ini Bella tidak pernah makan yang mewah.
"Iya, Dad." jawab Bella. Dan benar saja bahwa Bella makan dengan begitu lahap nya, bukan karena makanan nya mewah tapi karena dirinya memang benar-benar merasa lapar.
"Maaf sayang, habis ini aku harus pergi bekerja" Ucap Max saat Bella telah selesai makan.
"Iya, dad tidak apa-apa." jawab Bella. Dirinya tahu kalau Max memang orang sibuk dan inilah yang disukai oleh Max. Bella adalah orang yang perhatian dan pengertian, Max suka dengan yang ini.
"Maaf yah sayang." Max merasa bersalah jadinya.
"Kenapa Daddy minta maaf? Daddy tidak bersalah." Jawab Bella dengan polosnya. Max jadi gemas melihat wajah polos istrinya.
Cupp...
"Kamu cantik banget sayang" puji Max yang tidak tahan. Bella yang mendapat pujian dari suaminya langsung merasa malu.
"Isss Daddy" Bella membuang wajah nya tidak tahan melihat wajah tampan suaminya. Max terkekeh kecil melihatnya.
"Sudah Dad, Bella Malu. Jangan menatap Bella seperti itu. Sebaiknya Daddy pergi kerja sana, nanti Daddy terlambat lagi"
"Iya, sayang. Istri cantik Daddy"
Cupp...
Astaga jantung Bella tidak aman, tidak tahan dengan ucapan manis dari suaminya. Rasanya Bella ingin terbang ke langit ke tujuh.
Rasanya hati Max merasa hangat dengan momen seperti ini. Berkali-kali Max langsung mencium pucuk kepala istrinya.
"Sudah Dad, Bella tidak tahan" Bella langsung menyembunyikan wajahnya di dada Max yang mana membuat Max tertawa ringan. Rasanya sudah lama dirinya tidak tertawa ataupun tersenyum setelah pergi lima tahun lamanya.
"Iya, iya sayang." jawab Max langsung.
Setelah Max berganti pakaian, Bella lalu mengantar Max sampai ke depan. Tapi Max dan Bella malah tercengang melihat kedua putra mereka dengan pakaian yang basah dengan penuh lumpur.
"Apa yang terjadi dengan kalian" Bella langsung berdecak berkacak pinggang.
"Ini semua gara-gara Bang Ray Ma" Arsen langsung menunjuk Rayden.
"Jangan tuduh aku yah Arsen, kamu aja yang ngajakin aku" Jawab Rayden tidak terima.
"Apa yang ada du baju kalian?" tanya Max memicingkan matanya.
Arsen dan Rayden langsung melepaskan nya dan ikan langsung berjatuhan membuat Max dan Bella langsung tercengang. Baru satu hari menginjak di negara ini mereka sudah ada ulah.
"Dimana kalian mendapat ini, astaga nak" geleng- gelang Bella mengelus dadanya. Bella lalu melirik Max, takut suaminya marah.
"Di belakang sana ada banyak ikan Ma, Arsen dan bang Ray tidak bisa melihat ikan itu menganggur. Kami ingin memberikan ini supaya Mamak masak. Maaf Ma, Arsen teringat kalau kita di kampung harus menangkap ikan di kali supaya bisa makan enak" jelas Arsen tertunduk.
Mendengar penjelasan Arsen, membuat dada Max rasanya begitu sesak. Sesusah itu memang hidup Bella dan Arsen saat berada di kampung.
"Jangan marahi Arsen, marah saja sama aku. Kami janji akan membersihkan ini" Ucap Rayden.
"Sudah-sudah, kalian cepat mandi, biar nanti pelayan yang membersihkan nya." Ucap Max. " Biarkan saja ikan nya disitu, jangan memungutnya lagi" Sambung Max.
"Baik Dad" Arsen dan Rayden langsung masuk ke dalam.
"Maafkan anak-anak yang Dad" ucap Bella kepada suaminya.
"Mereka hanya anak-anak saja sayang, biarkan mereka melakukan apapun yang mereka mau selama tidak kelewatan." jawab Max dengan tersenyum sambil mengelus kepala istrinya.
"Iya, Dad." Bella menganggukan kepalanya dengan pelan.
"Kau, perintah semua orang untuk membersihkan setiap ada kubangan air, buat sebersih mungkin. Lalu tanam berbagai ikan yang tidak membahayakan" perintah Max kepada salah satu anak buah nya.
"Baik Tuan" Jawab nya dan langsung melaksanakan perintah dari Tuannya.
"Daddy, itu tidak perlu"
"Tidak apa-apa sayang, Daddy hanya takut nanti ada ular atau semacam hewan yang membahayakan anak-anak. Kalau begitu Daddy pergi yah, kamu baik-baik di rumah. Jika memang ada sesuatu yang darurat kabari aku sayang." Jelas Max.
"Bella tidak punya telepon Dad"
"Nanti Dario akan memberikannya."
Cup...
"Hati-hati Daddy."
"Tentu sayang"
Max lalu langsung melajukan mobilnya.