Icha yang sebenarnya dia Putri Ke 3 dari keluarga Kaya Raya, namun ndari Kecil dia Hilang selama 20 tahun dan hanya di besarkan oleh pasangan suami istri yang tidak mampu,, meskipun di besarkan oleh orang tua Asuh , Icha di anggap seperti anak kandungnya sendiri oleh mereka.
Namun semenjak kedua orang tua Asuhnya meninggal icha menjadi sebatang kara menjalani hidupnya di tambah lagi beban Hutang orang tua Asuhnya semasa hidup yang harus Icha lunasi seorang diri.
namun setelah dia bertemu dengan Keluarga Aslinya, hidup Icha berubah drastis, bahkan dia memiliki 2 orang kakak yang sangat menyayangi dia , bahkan menuruti semua keinginan Icha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukman Bagtig49, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab_20
Rasa iri di dalam hati Friska jelas ada ,kala melatih keluarga nya sedang berkumpul dan terlihat sangat begitu bahagia di kala icha sudah sadarkan diri dari komanya.
Namun saat itu Friska tidak bisa berbuat apapun tak kala di situ ada adiknya Rian , yang sangat menyalahkan dirinya dan tidak ingin bertemu bahkan melihat dirinya. Dan itu menjadi pukulan yang Amat keras untuk Friska.
* *
Kemudian setelah beberapa jam Friska hanya bisa melihat Icha dari luar di karenakan masih ada Rian, dan di saat Rian pergi sesaat Friska sebenarnya ingin masuk ke dalam kamar, Namun dia masih takut jika Rian tiba tiba kembali.
Namun pada saat itu tiba tiba ibunya membuka pintu dan mempersilahkan Friska masuk ke dalam kamar, dan ternyata ibunya dari tadi tau jika ada Friska.
"Masuk aja pasti kamu kangen kan dengan adik kamu .?"ucap ibu dengan raut wajah yang bahagia.
"Tapi Bu "
"Rian sedang kembali ke Hotel, mungkin agak lama dia kembali lagi ke sini "ucap ibu
Dan saat mereka sedang mengobrol di depan pintu, Icha melihat mereka berdua, dan Friska langsung berjalan menghampiri Icha dan langsung memeluk Icha sambil menangis, tak kala bisa melihat adiknya yang sudah siuman setelah sekian lama berbaring di tempat tidur.
Namun pada saat itu , Friska terdiam dan kaget.
"Bu, ini siapa.?" Tanya Icha .
"Ini Kaka kamu sayang, Kaka pertama kamu , dia kakak Friska."ucap ibu
Friska terdiam, karena dia juga sudah tau ,jika nanti adiknya sadarkan diri dari koma , efek sampingnya Icha akan kehilangan ingatan sama sekali dan tidak mengenali dirinya.
"Em, jadi aku memiliki 2 Kaka ya Bu .?"
"Iya sayang, ini Kaka Kaka kamu , mereka berdua sangat sayang sama kamu "
Kemudian tanpa di duga, ternyata Rian kembali ke rumah sakit begitu cepat, Friska yang melihat Rian jelas sedikit panik takut Rian kembali marah marah kepada dirinya,dan memutuskan pergi dari tempat tersebut.
Namun tak kala Friska hendak pergi, tangannya di pegang oleh Icha atau di tahan.
"Kaka mau kemana, di sini aja , makanan aku belum habis loh kak"ucap Icha yang saat itu sedang di suapin oleh Friska.
"Emm.. Kaka mau ke toilet dulu "ucap Friska.
"Kenapa mesti ke luar, bukannya itu kamar ada toilet juga "ucap Icha.
Friska terdiam dan suasana menjadi kaku, namun Rian berbisik pelan kepada Friska.
"Lanjutkan aja ,aku gak ingin di nilai Icha sosok Kaka yang tidak baik "ucap Rian yang berbisik kepada Friska.
Friska terdiam mendengar apa yang di katakan Rian,dan dia kembali menyuapi Icha , dan kini suasana kembali cerita seperti tidak terjadi apa apa di keluarga mereka, bahkan ibu'nya sangat bahagia melihat situasi keluarga nya kembali seperti dahulu kala.
Meskipun masih ada perang dingin di antar kedua anak mereka, tapi mereka berdua bisa bersikap dewasa di depan Icha .
"Oh iya kak, setelah aku koma sekian lama , bagaimana dengan Kuliah aku ,.?"ucap Icha.
Friska terdiam dan tidak bisa menjawab pertanyaan Icha, karena takut salah menjawab.
"Aku pasti masih kuliah dong kak, di lihat dari umur aku yang masih 20 tahun kan "ucap Icha sambil menunjuk ke data papan pasien yang tertulis di ruangan.
Karena tidak ada menjawab,si Ayah pun menjawab.
"Karena anak ayah bobo begitu lama , pastinya anak ayah ketinggalan pelajaran, dan mau tidak mau setelah kamu sehat kita akan Carikan kampus baru "ucap ayah.
"Hemm..jadi begitu."
"Kenapa kamu terlihat tidak begitu senang dek.?"ucap Friska.
"Bukannya tidak senang kak, toh kalo aku di kampus lama sama aja kan gak ada orang yang aku ingat,yaa mending ke kampus baru "ucap Icha.
Mendengar jawaban Icha mereka semua tersenyum, karena tidak susah payah menjelaskan apa yang terjadi, bahkan ini menjadi keuntungan bagi mereka Icha tidak ingin masa lalunya,jadi dia bisa memfokuskan Icha untuk bersekolah terlebih dahulu, dan bisa di bilang sesuai keinginan Rian , yang lebih memilih Icha melanjutkan pendidikan nya di banding Harus bekerja.
Namun di saat itu Icha sedikit bingung melihat kedua kakaknya, yang terlihat cuek satu sama lain.
"Kak Rian sama kak Friska kalo aku perhatikan kalian berdua dari tadi gak ngomong satu sama lain ,emm apa kalian lagi marahan.?"ucap Icha.
Ayah dan ibu yang mendengar ucapan tersebut langsung tertawa.
"Haha, sepertinya lagi marahan tuh Cha , kelihatan banget haha"ucap ayah yang meledek.
"Dih , udah pada dewasa masih aja berantem."ucap Icha.
"Siapa yang berantem si dek, Kaka gak berantem kok sama kak Rian."ucap Friska.
"Kamu mikir apa si .?"ucap Rian.
"Ya mikirnya, Kalian berdua seperti orang yang lagi berantem aja kalo aku lihat"ucap Icha.
"Akh, itu hanya pikiran kamu aja , Jagan banyak mikir dulu "ucap Rian.
"Hemm, kalo memang Kalian berdua gak bertengkar,coba pelukan.?"
"Haha"Friska tertawa kecil dan begitu juga kedua orang tuanya.
"Apa si , di lihat nya gak enak banget tau "udah Rian.
"Kan di di dalam kamar, toh kalian berdua itu adik Kaka kenapa malu coba .?"ucap Icha.
"Berarti dugaan aku benar , Jangan jangan kalian berdua sedang berantem ya, dan awas saja kalo bener, Icha gak mau ngobrol sama kak Rian dan kak Friska kalo kalian berdua berantem "ucap Icha .
"Hah iya iya , lihat nih kalo kita gak berantem "ucap Rian yang langsung memeluk kakaknya.
"Udh kan ."ucap Friska.
"Nah gitu dong,kan aku seneng lihatnya punya keluarga yang saling menjaga "ucap Icha.
* *
Lalu sekembalinya Icha ke rumah setelah kondisinya mulai membaik, orang pertama yang Icha cari adalah kak Friska, karena hanya sekali saja mereka bertemu, dan selebihnya mereka hanya bisa Video call selama Icha masih dalam pemulihan di rumah sakit .
"Di mana Kaka Friska Bu.?" Tanya Icha .
"Kaka kamu masih di kantor sayang "
"Ikh, parah banget, padahal katanya mau jemput aku di bandara tapi Masih sibuk aja di Kantor, apa dia gak sayang aku dan lebih memilih pekerjaan nya "ucap Icha.
"Gak begitu sayang, dia sayang kok sama kamu ,cuman mungkin ada urusan kantor yang tidak bisa di wakilkan."
* *
Lalu di sisi lain Friska yang sudah mendapatkan kabar jika adiknya baru sampai rumah terlihat bahagia, dan sebenarnya dia ingin menjemput Icha di bandara, namun kala dia ingin berangkat ke bandara, sekretaris nya menitipkan pesan dari Rian. Jika Friska Harus menggantikan dirinya di pertemuan dengan relasi bisnisnya.
Dan bisa di bilang Rian tidak mengijinkan Friska untuk menjemput Icha.
Sedangkan di sisi lain kedua orang tua mereka seperti sedang membahas sesuatu yang penting tentang anak mereka Friska.
Dan saat itu Rian yang tidak sengaja mendengar menjadi kaget bahkan tidak menyangka dengan apa yang barusan kedua orang tuanya ucapkan.
~ BERSAMBUNG ~