Ikhtisar :
Untuk menyelamatkan pesantren dari seorang mafia yang ingin menggusur pesantren yang bernama Jack Jatnika, Khalisa Amira rela menjadi istri Jack sekaligus menjadi budaknya. Tapi siapa sangka Khalisa bukan wanita biasa, yang menerima apa yang terjadi padanya. Jack terkejut saat mengetahui masa lalu Khalisa, bahkan dialah tunduk padanya. Taktik apa yang Khalisa gunakan untuk menaklukkan mafia kejam sepertinya itu ?
Baca selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Berbohong Karena Terpaksa
“Aku yang membawamu ke rumah sakit” Jawab Marwa
“Marwa yang membawaku ke rumah sakit ?, bukannya tadi ada bayangan hitam yang ingin membunuhku ?” Batin Daniel
“Memangnya dimana kamu menemukan aku tadi ?” Tanya Daniel
“Di UGD, tadi ada orang yang meninggalkanmu di rumah sakit. Aku tidak sengaja melihatmu, karena aku merasa mengenalmu jadi aku yang mengurus semua keperluanmu” Jawab Marwa
“Terima kasih Marwa” Sahut Daniel yang di jawab dengan anggukan
Daniel terdiam, bagaimana bisa dia berada di rumah sakit. Apa benar ada orang yang membawanya ke rumah sakit ? dan siapa orang itu ?.
“Mungkinkah bayangan hitam itu ?, tapi kenapa dia peduli denganku ?, sebenarnya dia itu siapa ?” Batin Daniel
Identitas bayangan hitam masih sangat rahasia, Daniel tidak tahu siapa dia dan tujuan bayangan hitam melakukan itu semua sebenarnya untuk apa.
“Kamu ingin minum ?” Tawar Marwa
“Boleh” Jawab Daniel
Marwa mengambilkan Daniel air putih yang berada di atas meja lalu memberikannya.
“Terima kasih” Ucap Daniel lalu duduk bersandar di headboard
“Sama-sama” Jawab Marwa mengangguk
Daniel meminum air yang di berikan oleh Marwa sampai habis dan memberikannya kembali pada Marwa.
“Maafkan aku merepotkan kamu Marwa” Ucap Daniel
Marwa mengangguk, dia kembali meletakkan gelas ke atas meja.
“Amir, apa yang sudah terjadi padamu ? luka-lukamu sangat serius” Tanya Marwa
Daniel terdiam, dia tidak mungkin memberitahu apa yang terjadi sebenarnya pada wanita yang di depannya itu betapa suram kehidupannya.
“Aku tertabrak mobil” Jawab Daniel
“Maafkan aku Marwa, aku terpaksa berbohong kepada kamu” Batin Daniel yang menatap send uke arah Marwa, andai Marwa tahu siapa dia sebenarnya pasti dia akan merasa syok dan menjauh dari dirinya
“Innalillahi wa’inna ilaihi rojiun, berarti orang yang nabrak kamu kabur ya ?” Tanya Marwa
“Aku tidak tahu, setelah aku tertabrak aku tidak sadarkan diri” Jawab Daniel
“Kalau begitu kita harus melaporkan ke polisi biar yang menabrak kamu tertangkap” Ucap Marwa
“Polisi ?” Tanya Daniel, dia kaget karena dia takut kalau nanti polisi melihat ada kejanggalan dalam kasus itu
“Iya, orang itu harus bertanggung jawab. Dia sudah menabrak kamu dan lari begitu saja” Jawab Marwa
“Eee… tidak perlu Marwa. Aku sudah mengikhlaskannya” Ujar Daniel
“Masyaallah, kamu sudah mengikhlaskannya ?” Tanya Marwa
“Iya” Jawab Daniel
“Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan yang lebih besar” Ucap Marwa, dia tak meyangka laki-laki yang berada di hadapannya itu ternyata orang legowo menerima semua keadaan yang menimpa dirinya tanpa menyalahkan orang lain
“Kalau kamu yang lapor polisi bisa\=bisa aku yang di tangkapnya” Batin Daniel
“Oya, kamu memiliki keluarga ?. bisa aku akan memberitahukan kalau kamu sedang di rawat di rumah sakit” Ucap Marwa
“Tidak ada, aku orang yatim piatu” Jawab Daniel
“Maafkan aku, aku tidak tahu kalau kamu yatim piatu” Sahut Marwa merasa tidak enak
“Tidak apa-apa, itu sudah biasa menurutku” Jawab Daniel yang di jawab dengan anggukan
“kamu tinggal dimana ?” Tanya Marwa
“Aku…” Jawab Daniel terpotong karena merasa bingung untuk menjawab apa, karena markasnya sudah terbakar. Mungkin dia akan tinggal di rumah besar Jack
“Tidak mungkin aku memberitahu rumah Jack pada wanita ini, bisa saja dia mata-mata polisi” Batin Daniel
Marwa terlihat menunggu jawaban Daniel
“Aku tidak punya tempat tinggal lagi, karena rumahku kebakaran kemarin. Mau tak mau aku harus menjadi gelandangan” Jawab Daniel
“Yang sabar ya Amir, insyaallah pasti ada jalan keluarnya. Insyaallah aku akan membantu kamu” Ucap Marwa karena dia tidak siapa sebenarnya Daniel jadi dia percaya apa yang di katakana oleh Daniel
“Iya terima kasih” Jawab Daniel
“Kalau begitu aku pulang dulu, besok insyallah saya ke sini lagi jenguk kamu” Ucap Marwa dan Daniel mengangguk
“Assalamu’alaikum” Ucap Marwa
“Wa’alaikumsalam” Jawab Daniel
Marwa meninggalkan ruangan itu, tinggallah Daniel seorang diri. Dia merenung memikirkan apa yang terjadi padanya.
“Kenapa bayangan hitam itu tidak membunuhku ? sebenarnya apa yang dia inginkan ? padahal tadi dia memiliki kesempatan untuk membunuhku. Dan apa mungkin dia yang membawaku ke rumah sakit ?” Gumam Daniel
Banyak pertanyaan yang terus berputar di pikirannya, membuat Daniel pusing dan buntu saat mencari jawaban.
“Handphonku ?” Ucap Daniel dia melupakan handphonnya
“Sial, handphonku terlindas mobil tadi” Keluh Daniel . handphone miliknya sudah terlindas mobil saat dia menyebrang dalam pelariannya
“Bagaimana aku harus menghubungi kak jack ?, aku tidak ingat lagi nomornya” Lanjut Daniel
Kondisinya tidak memungkinkan untuk pergi sekarang, karena dia barusaja melakukan operasi.
*****
Di lantai bawah rumah sakit, Marwa berjalan menuju lobi dia terlihat buru-buru tiba-tiba seseorang memanggilnya Marwa langsung menoleh ke belakang.
“Maaf, ada apa ya pak ?” Tanya Marwa
Sekurity itu membawa goodi bag di tangannya, dia menghampiri Marwa.
“Ini punya nona Marwa Safira ?” Tanya Secuity itu
“Iya” Jawab Marwa
“Tadi goodie bagnya tertukar dengan orang lain. Apa punya nona Marwa isinya baju berwarna hitam ?” Tanya Security
Marwa terdiam, tampak memikirkan sesuatu.
“Non !” Panggil Security
“Iya pak” Jawab Marwa
“Berarti benar, ini milik nona Marwa” Ucap Security lalu menyerahkannya kepada Marwa
“Terima kasih pak” Kata Marwa
“Sama-sama nona” Jawab Security
Marwa berpamitan, kemudian meninggalkan rumah sakit.
*****
Malam itu Jack tidak kembali ke pesantren, diakembali ke rumah besarnya Jack benar-benar kehilangan semuanya. Markasnya sangat penting untuknya, barang-barang di sana bernilai triliunan rupiah. Mana semua barang sudah ada yang memesannya, Jack mengalami kerugian besar.
“Sial ! kalau begini bisnisku akan hancur. Semua klien akan meminta di kembalikan uangnya” Keluh Jack lalu dia masuk ke kamarnya dan membantingkan dirinya ke atas ranjang
“Apa semua ini ada hubungannya dengan bayangan hitam ?” Tanya Jack, tangannya mengepal dan dia merasa semua ini ada hubungannya dengan bayangan hitam karena dia selalu mengganggu rencana jack yang ingin mengambil dan memasok barang haram itu
“Besok aku harus memancingnya keluar” Tambah Jack
Di luar pintu kamar Jack, ada dua wanita yang tinggal di sana mengenakan pakaian seksi. Mereka sudah siap untuk membawa minuman beralkohol beserta gelasnya di atas nampan mereka ingin menyenangkan bosnya.
“Malam ini kita harus bisa merasakan kejantanan bos” Ucap Wanita seksi 1
“Iya, aku dengar bos masih perjaka. Pasti rasanya akan memuaskan” Jawab Wanita seksi 2
“Aku ingin menikmatinya semalam” Ucap Wanita seksi 1, wanita seksi 2 menganggukkan kepalanya
Mereka hendak membuka pintu kamar, namun ada sesuatu melesat ke arah pintu.
Sreeet …
Sebuah pisau yang runcing melayang mengenai pintu kamar Jack.
Cleeb …
Pisau itu menancap tepat di tengah-tengah antara kedua wanita seksi itu, seketika mereka tersentak mereka berbalik dan menatap ke depan. Khalisa berjalan selangkah demi selangkah menghampiri keduanya.
“Bukankah sudah ku beri peringatan jangan berani mengganggu suamiku” Ucap Khalisa dengan tatapan dingin dan tajamnya
Mereka berdua terlihat ketakuatan, apalagi saat seekor singa besar berjalan membuntuti Khalisa tepat di belakangnya.
Roaaar … Roaaar …
Singa itu mengaung kencang, membuat kedua wanita itu semakin ketakutan.
“Ampun Khalisa, kami tidak akan menggoda bos lagi” Ucap Wanita 1
“Iya, kami janji” Tambah Wanita 2
“Tapi singaku sedang lapar, dia ingin memakan daging segar” Jawab Khalisa
“Iiiiiiiiihhhhhh !” Mereka berdua ketakutan
“Lion santap mereka hidup-hidup” Titah Khalisa
Sebelum Lion berjalan mereka berdua langsung lari terbirit-birit, Khalisa hanya tersenyum licik. Ternyata sangat mudah menyingkirkan 2 wanita itu.
“Lion, akum au beristirahat. Kamu bia main di sini, tapi ingat jangan nakal ya” Ucap Khalisa sambil mengelus kepala sing aitu, Lion langsung berbaring di karpet seolah menurut denga napa yang Khalisa katakan.
Khalisa sudah mengosongkan kamar itu dari siapa pun, aman untuk Lion berada di tempat itu. Khalisa masuk ke dalam, dia melihat Jack tertidur lalu dia menghampiri Jack dan berbaring di sampingnya mengambil tangan besar suaminya agar memeluknya.
“Kenapa kamu ada di sini ?” Tanya Jack, dia terbangun karena Khalisa mengambil tangannya
“Aku ingin tidur sambil memelukmu” Jawab Khalisa, Jack tersenyum tipis lalu dia menarik tubuh Khalisa agar mendekat dan memeluknya dengan erat
“Jangan salahkan aku jika kamu susah bernafas” Bisik Jack
“Jack, tapi aku besok akan kembali ke pesantren. Aku sudah berjanji akan dengan umi dan abi untuk sarapan bersama” Ucap Khalisa
“Aku tidak peduli” Jawab Jack
“Aku akan membuat kamu peduli” Ucap Khalisa, dia mempererat pelukannya kemudian matanya mulai terpejam.
*****
Pesantren Fisabilillah
Kyai Rozak duduk di ruang kerja, dia memeriksa semua pekerjaan yang sudah di kerjakan oleh para pengurus pesantren. Sebagai pemimpin dia tidak bisa menyerahkan semuanya pada pengurusnya, dia tetap harus memeriksanya sendiri.
Ceklek
“Assalamu’alaikum pak kyai” Sapa Iman
“Wa’alaikumsalam” Jawab Kyai Rozak
Iman masuk ke dalam, dia menghampiri peimpin pesantren itu.
“Ada apa Iman ?” Tanya Kyai Rozak
“Pak kyai sepertinya ada yang menarik saldo tabungan dalam jumlah yang besar” Jawab Iman
Kyai Rozak menutup berkas di tangannya, dia menoleh kea rah Iman.
“Apak amu tidak salah Iman ?” Tanya Kyai Rozak
“Tidak pak Kyai, tadi saya barusaja melakukan penarikan saldo sesuai yang pak kyai inginkan. Tapi sisa saldonya tidak sesuai dengan jumlah penarikan yang saya ambil” Jawab Iman
“Memangnya berapa jumlah saldonya yang hilang ?” Tanya Kyai Rozak
“Sekitar 25 juta pak kyai” Jawab Iman
“kamu sudah memeriksa ulang berapa kali penarikan sebelumnya dan jumlahnya ?” Tanya Kyai Rozak
“Sudah pak kyai, ada yang menarik saldo tabungan tanpa sepengetahuan kita” Jawab Iman
Kyai Rozak terdiam, dia memikirkan apa yang di katakana Iman.
“Apa kartu ATMnya di bajak orang ?” Tanya Kyai Rozak
“Bisa jadi, tapi penarikan itu di lakukan semalam. Terakhir kali menarik sebulan yang lalu, kalau di bajak seharusnya dari lalu-lalu dan menghabiskan saldo tabungan” Jawab Iman
“Benar yang kamu bilang, tidak mungkin pembajak diam saja selama kurun waktu satu bulan” Ucap Kyai Rozak
“Ap akita harus lapor polisi pak kyai ?, atau memblokir ATMnya ?” Tanya Iman
“Untuk sementara blokir dulu ATMnya, soal polisi kita urus nanti” Jawab Kyai Rozak yang diangguki Iman
“Kartu ATM dan tabungan kamu tarus di tempat biasakan ?” Tanya Kyai Rozak
“Iya pak kyai” Jawab Iman
Kyai Rozak terdiam, dia memikirkan segala kemungkinan tapi tidak ingin bersuudzon tanpa bukti.
“Iman, siapa yang tahu tempat penyimpanan kita ?” Tanya Kyai Rozak
“hanya saya, pak kyai sendiri, dan umi Habibah” Jawab Iman
“Tidak mungkin Iman dan umi melakukannya, tapi hanya kita bertiga yang tahu tempat penyimpanannya” Batin Kyai Rozak