Bukan Istri Yang DI Inginkan

Setelah diperkenalkan oleh seluruh keluarga Mbak murni kini Rania tengah mengambil makanan sambil menyaksikan berjalannya acara tersebut. namun saat rania dengan melihat ke arah depan tiba-tiba saja ada seorang pria tampan menghampiri Rania yang tengahduduk di salah satu kursi tamu undangan. ia adalah adik kandung dari mbak murni yang tadi sempat di kenalkan olehnya.

” Udah berapa lama kenal sama Mbak saya." banyak pria tersebut secara tiba-tiba membuat rania mengalihkan pandangannya kepada pria itu sesaat.

” Belum lama pak, baru 2 minggu ini." jawab Rania dengan pelan sambil melanjutkan makannya yang tinggal sedikit lagi.

”Boleh gak saya minta jangan panggil pak, apa saya kelihatan tua sampai di panggil pak." kata pria tampan tersebut sambil tersenyum ramah.

Namun Rania hanya membalas dengan senyum tipis Tampa melihat pria yang duduk di sampingnya tersebut.

” Hebat ya kamu Mbak Rania juga masih muda tapi sudah menjadi desainer." kata pria tersebut lagi yang sepertinya ini memulai obrolan dengan gadis cantik tersebut.

” Saya belum jadi apa-apa Mas Bimo, walaupun saya baru lulus tapi saya belum mempunyai pekerjaan tetap. namun alhamdulillahnya Mbak murni mempercayai saya untuk membuatkan gaun untuk pertama kalinya itu yang saya syukuri." balas Rania sambilmengecek ponselnya yang sudah menunjukkan hampir jam 9 malam. namun acara masih tampak berjalan dan belum ada yang pulang sama sekali.

Pria tersebut yang bernama Bimp pun tersenyum lebar saat gadis tersebut memanggilnya dengan sebutan Mas untuk dirinya, yang membuat hati Bimo terasa berbunga bunga karena dipanggil seperti itulah gadis cantik tersebut, yang menarik perhatiannya pertama kali ketika melihat kecantikan natural nya.

” Nggak apa-apa semuanya juga berawan dari bawah kalau memang kamu mau saya bantu untuk mencari klien saya siap kok." kata Bimo sambil menatap gadis tersebut dengan tatapan mata bahagia bisa mengobrol dengan gadis cantik tersebut.

” Makasih sebelumnya mas Bimo sebelumnya, tapi saya tidak ingin merepotkan." tolak Rania dengan tidak enak dan langsung berdiri dari kursi yang ia duduki karena ingin berkomitan dengan tuan rumah untuk pulang lebih awal dikarenakan aku juga sudah menunjukkan pukul 09.00 malam karena Rania takut kemalaman sampai di rumah.

Apalagi suami dinginnya tersebut sudah berada di rumah, jangan sampai pria itu marah karena dirinya pulang terlalu malam. karena walau bagaimanapun Rania masih mengingatkan dirinya saat ini masih sudah menjadi seorang istri, walaupun tidak dianggap sama sekali.

” Mau ke mana rania kok buru-buru amat." tanya bimo pada rania yang hendak pergi di mana sang kakak dan suaminya berada.

” Saya mau pulang mas udah terlalu malam takut kemalaman lagi sampai di rumah." tutur Rania meninggalkan pria tersebut menuju mbak murni untuk pamitan.

” Mbak murni Terima kasih sudah mengundang saya kalau gitu sayang kamu pulang dulu ya soalnya takut kemalaman sampai di rumah." kata Rania sampai di hadapan Mbak murni beserta suaminya yang tengah mau ngobrol dengan tamu undangan.

”Loh rania kenapa cepat-cepat pulangnya, padahal masih jam segini loh. kalau memang kamu pulang nanti biar adik saya anterin aja ya, pasti kamu ke sininya naik taksi online kan." ujar mbak murni yang terkejut kalau gadis tersebut tiba-tiba saja mau pulang padahal waktu masih dibilang belum terlalu malam.

” Nggak usah Mbak saya udah pesen taksi kok di depan udah menunggu di luar. lagian di jalan jam segini masih rame kok Mbak."tolak Rania saat Mbak Rania ingin dirinya diantar oleh adiknya tersebut yang membuat Rania menolak dengan tegas. karena tidak mungkin heran ya diantar pulang oleh adiknya tersebut. Sedangkan dirinya saat ini sudah memiliki suami yang tidak seharusnya diantar oleh pria lain, yang nantinya akan memunculkan masalah baru.

”Ya udah Mbak kalau gitu saya pamit dulu ya Sekali lagi selamat atas anniversary pernikahannya." lanjutannya sambil menyalami Mbak murni serta memeluknya cepat sedangkan dengan suaminya Rania hanya menagkupkan tangannya di dada.

” Ya udah nggak papa tapi kamu hati-hati ya Nanti kalau tidak apa-apa kamu Boleh telepon Mbak." pesan Mbak murni yang tempat begitu khawatir dengan Rania yang sudah ia anggap sebagai atas sendiri dan yang harus pulang malam sendirian.

”Nggak papa Mbak Rania sudah biasa kok Ya udah Mbak kalau gitu orangnya pergi ya asallamualaikum"

” Waalaikumsalam rania hati-hati di jalan." ucap Mbak murni sambil melihat kepergiannya Rania menuju pintu luar di mana supir taksi onlinenya sudah menunggu dirimu sejak beberapa menit yang.

Sedangkan Bimo yang melihat gadis tersebut sedang berpamitan dengan kakaknya pun tanpa kecewa saat gadis tersebut menolak dirinya untuk mengantar pulang, padahal tadi Bimo sangat senang kalah sang kakak menawarkan Untuk mengantarkan gadis itu pulang bersamanya. namun ternyata karena sudah ada masang taksi online terlebih dahulu.

*

Sedangkan di sisi lain, terlihat lintang tengah duduk di kursi sofa di ruang tamu sambil mengerjakan sesuatu di depan layar laptopnya soal pekerjaan kantor.

Sampai tidak lama kemudian pekerjaan kantor yang dikerjakan oleh lintang pun telah selesai dan Langsung ikan serta mematikan ini laptop dan menyimpannya dengan rapi.

Sampai tidak sengaja Lintang melihat ke arah jam tangan yang ada di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 09.30 malam namun wanita itu sama sekali Belum menunjukkan tanda-tanda pulang sama sekali

” Ke mana wanita itu kenapa sampai jam segini belum pulang juga. katanya mau menghadiri undangan tapi sampai jam segini juga belum pulang, Apa dia lupa kiprah dia sebagai seorang istri!." kesal lintang saat sudah malam namun wanita itu sama sekali belum pulang juga.

15 menit kemudian terdengar suara mobil yang berhenti di depan rumahnya, membuat lintang berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah jendela lalu membuka kain gorden tersebut untuk melihat siapa yang baru datang tersebut.

Dengan mata tajamnya lintang melihat yang pulang adalah wanita itu dengan diantar taksi online sampai di depan rumah.

Sebelum wanita itu masuk dalam Lintang pun kembali ke posisi yang tadi, sambil memainkan ponsel dengan wajah yang datar.

Ckrekk

Terdengar pintu terbuka dan terdengar juga suara wanita yang mengucapkan salam saat membuka pintu dengan kunci cadangan yang ia miliki.

” Assalamualaikum." ucap Rania dengan pelan yang belum menyadari kalau pria tersebut duduk di atas kursi sofa.

” Bagus jam segini baru pulang! nggak ingat karena bersenang senang dengan orang lain sampai jam segini baru pulang. nggak ingat kalau sekarang statusnya juga berubah!" lontar lintang dengan tiba-tiba membuat Rania menghentikan langkahnya dan terkejut saat melihat pria datar plus dinding tersebut ternyata ada di sana sambil bermain ponsel, dan kini tengah memandangnya dengan sangat tajam.

....