Azril Fathurlutfi adalah seorang remaja yang merantau ke Jakarta untuk meraih prestasi nya demi mewujudkan impian kedua orang tua nya
Di tinggalkan banyak harapan dan impian oleh kedua orang tuanya membuat azril menjadi terobsesi akan keberhasilan
Apa jadinya jika di tengah obsesi itu ada kisah percintaan yang cukup rumit antara sahabat nya, dan kedua teman perempuan nya
Apakah Azril mash bisa fokus dengan obsesi itu atau malah goyah karena percintaan yang cukup rumit ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ezama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepergian Azril dan Dinda
..." Akankah kota dapat ku jadikan sebagai langkah pertama ku? "...
...-Azril Fathurlutfi-...
***
" Azril sudah siap semuanya? "
Dinda dan lilis masuk ke dalam kamar azril begitu saja tampaklah laki-laki itu tengah duduk di ranjang nya
Azril menoleh " ah, iya din, udah semua "
dinda tersenyum " Bagus lah, aku tunggu di luar ya " dinda menepuk pelan bahu lilis dan berlalu keluar
lilis mendekati azril yang tengah berdiri sambil menenteng tas kecil
" zril, apa keputusan kamu buat pindah ke kota sudah bulat? apa tidak bisa di tawar lagi? " ucap lilis yang memandang azril dengan sendu
azril menggandeng tangan lilis menuju luar kamar " maaf lis, keputusan aku sudah bulat, kota adalah langkah pertama ku untuk mewujudkan impian kedua orang tua ku, kesempatan juga tidak ada untuk yang kedua kalinya, jadi aku akan memanfaatkan kesempatan ku sebaik-baiknya "
Setelah mengatakan itu azril meninggalkan lilis di dekat kursi bambu nya
" tapi kenapa dinda harus ikutan pindah juga zril? " lirih nya
...***...
bu fatma berjalan ke arah azril yang tengah duduk di kursi bambu teras gubuk nya
" zril, semua sudah masuk ke mobil, beras, mie instant, dan beberapa bahan pokok semuanya sudah di masukan ke mobil oleh mang ujang "
" iya terimakasih banyak bu, azril nanti tinggal di kontrakan kan bu? "
" kenapa sih kamu mau di kontrakan? rumah ibu masih muat kok buat kamu tinggali bersama dinda "
" bukan begitu bu, azril dan dinda kan sudah mulai besar, jadi tidak enak kalo tinggal se atap, untuk menghindari kejadian yang tidak di inginkan azril akan tinggal di kontrakan aja "
Bu fatma terdiam setelah mendengar azril mengatakan hal itu,
Kalo di pikir-pikir apa yang di katakan azril ada benarnya juga
" ya sudah kamu akan tinggal di kontrakan dan dinda akan tinggal di rumah ibu "
Azril mengangguk " ayuk, kalo sudah semua lebih baik kita berangkat sekarang aja, takutnya macet "
bu fatma mendekati dinda yang tengah duduk tak jauh dari azril sedangkan lilis baru keluar dari gubuk
dinda dan bu fatma sudah masuk ke dalam mobil tinggal azril yang belum masuk
azril mendekati lilis yang menatap nya dengan mata yang berkaca-kaca inilah yang tidak di sukai azril
" lis, aku titip gubuk ya, karena cuma gubuk ini yang menjadi tempat semua kenangan aku bersama bapak dan ibu " air mata lilis sudah mengalir dan gadis itu pun mengangguk
" aku pasti akan rawat gubuk ini, dan kalo nanti kamu pulang, gubuk ini masih sama seperti saat kamu tinggal sekarang, semoga sukses di kota zril, jangan lupain aku "
Azril tersenyum dan mengangguk
" mana mungkin aku bisa lupain kamu lis, satu-satunya sahabat yang paling aku sayang, kamu juga jangan lupain aku ya, dan aku pasti pulang buat ketemu sama kamu " ucap azril sambil menoel hidung mancungnya lilis dan mereka terkekeh bersama
" janji? "
Lilis mengacungkan jari kelingking nya kepada azril tanpa banyak kata azril segera menautkan jari kelingking nya
" janji, tuan putri "
" ya sudah, sana masuk mobil, Hati-hati " ucap lilis sambil mendorong pelan dada azril
" aku pergi dulu, assalamu'alaikum "
" waalaikumsalam "
Azril berjalan menuju mobil saat hendak memasuki mobil suara lilis menghentikan nya
" AZRIL, AKU PASTI KANGEN BANGET SAMA KAMU, JANGAN LUPAIN AKU YA, DAN CEPAT KEMBALI " teriak lilis
Azril tersenyum tipis mendengar itu dan laki-laki itupun masuk kedalam mobil
mobil sudah berjalan keluar dari kampung itu dinda menoleh ke belakang terlihat lilis yang masih melambaikan tangannya
Entah hanya persahabatan atau ada hubungan spesial antara kalian, yang ku tau sampai saat ini hanyalah sebuah rasa bahagia ketika dapat memisahkan kalian berdua batinnya
Dinda tersenyum tipis lalu melihat ke depan dinda menatap azril yang tengah membaca buku
senggolan bu fatma menyadarkannya dari lamunannya
" lagi liatin azril ya? " bisik bu fatma dan saat itu juga dinda merasa sangat malu
" enggak kok bu, dinda cuma penasaran aja azril baca buku apa sampai fokus banget " alasannya
" azril, kamu lagi baca buku apa emang? " tanya bu fatma dinda langsung memepetkan tubuh nya ke kaca jendela supaya azril tak melihat nya
Azril menoleh " ah, bukan buku bu, ini brosur sekolah untuk beasiswa azril di jakarta yang di berikan pak dadang "
Bu fatma mengangguk lalu kembali berbisik kepada dinda " bukan buku ternyata din, itu brosur "
dinda hanya mengangguk dan mengalihkan pandangannya ke luar jendela bu fatma yang melihat dinda malu hanya terkekeh pelan
ada-ada aja anak-anak jaman sekarang ahahaha lucu juga ya batin bu fatma
...***...
mobil sudah memasuki kawasan apartemen ternyata kontrakan yang di maksud oleh bu fatma adalah sebuah kamar apartement🙂
tak lama mobil berhenti tepat di pintu masuk " ayo zril turun, ini sudah sampai di apartement kamu "
Azril mengernyit heran "A-apartement? bukannya kata ibu azril akan tinggal di kontrakan ya? "
" udah turun aja zril, hari sudah mulai sore ni "
Bu fatma, dinda, dan azril turun dari mobil dan masuk ke dalam gedung apartemen yang akan di tinggali oleh azril sedangkan mang ujang memarkirkan mobil
mereka bertiga saat ini sudah masuk ke dalam lift yang akan membawa mereka ke lantai 20
" bu, ini kontrakan apa? pasti mahal, azril nggak akan sanggup bayar nya "
Dinda dan bu fatma terkekeh pelan mendengar azril mengatakan itu maklum ini baru pertama kalinya laki-laki itu ke kota
" azril ini tuh bukan kontrakan, ini namanya apartement "
azril tak lagi berbicara sampai lift terbuka bu fatma berjalan terlebih dahulu dan di ikuti oleh dinda dan azril
tak lama bu fatma berhenti di salah satu pintu dan mulai memasukkan code kunci kamar apartement nya
saat pintu sudah terbuka mereka segera masuk
azril tampak tak dapat berkata-kata lagi dia mengagumi apartement ini
" Nah, azril ini dia kontrakan yang akan kamu tempati " ucap bu fatma sambil terkekeh pelan merasa geli ketika mengatakan kontrakan
" b-beneran bu? nggak salah ni? "
ternyata remaja laki-laki ini masih tak percaya dengan apa yang dia dengar
" iya azril " ucap dinda yang tengah duduk di sofa putih itu
" azril, di sana dapurnya, di kulkas belum ada apa-apa, besok ada orang yang akan mengisi nya, kamu bisa masak? "
" bisa bu "
Bu fatma tersenyum " ya sudah, untuk makan malam ini nanti ada yang akan mengantarkan ke sini, jadi kamu mandi dulu dan makan, di lemari kamar kamu sudah ada pakaian santai kamu ya "
" Maaf merepotkan bu "
" tidak sama sekali kok zril, ya sudah sana kamu mandi dulu ibu sama dinda mau nunggu mang ujang dulu "
" kamar mandinya dimana bu? "
bu fatma terkekeh pelan " kamar mandi nya ada di dalam kamar " ucap dinda
sepertinya dinda sudah pernah tinggal di apartement...
" kamar nya dimana bu? "
" ujung tangga belok kiri, kamar pertama dari sana, pintu warna putih"
...-dari sini kisah akan di mulai-...
^^^Kuala kapuas, 25 Februari 2025^^^