menceritakan sepasang sahabat yang saling jatuh cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 1
pagi hari seorang gadis bernama Gisella Elvara Adiyatma sedang bersiap akan pergi berangkat bekerja.
"bisa-bisa nya gue bangun kesiangan. "gumam gadis itu yang sedang memasang sepatu nya.
Gisel segera pergi dengan menggunakan motor matic yang dia beli dengan hasil kerja keras nya.
tak lama Gisel sampai di tempat kerja nya dan dia segera menuju tempat dimana dia biasa meletakan tas nya.
Gisel bekerja di salah satu cafe sebagai cheff di cafe itu,Gisel memang sangat suka memasak,karena itu saat mendapatkan pekerjaan di cafe ini dia sangat senang sekali,karena sangat sesuai dengan yang dia mau.
"hampir aja gue telat. "guman Gisel yang langsung menuju dapur.
Di cafe ini ada dua chef,yang satu shif pagi dan satu lagi shif malam,dan kebetulan sekali hari ini adalah jatah Gisel masuk pagi.
Skip
Jam empat sore Gisel pun selesai bekerja dan sudah waktu nya untuk shif malam yang masuk.
Gisel sudah bekerja di cafe itu selama satu tahun lama nya, dan selama itu juga Gisel sangat menyukai pekerjaan nya.
"aduhh capek banget. "Ucap Gisel saat sudah sampai di tempat kosan nya.
kedua orang tua Gisel berada di kota lain,dan Gisel memang sendiri saja di kota ini,tapi tak apa justru memang itu yang dia mau,lingkungan baru dan pengalaman baru.
malam hari nya Gisel mendapatkan pesan dari kedua orang tua nya untuk pindah ke kota tempat kedua orang tua nya,karena mama yang sering kali kesulitan jika papa sedang pergi bekerja ke luar kota.
Gisel menghela nafas kasar karena itu arti nya dia akan resign dari cafe tempat dia bekerja sat ini,tapi ingin menolak perintah papa nya pun Gisel tak mau.
esok hari nya Gisel pun bersiap untuk segera berangkat menuju kota tempat kedua orang tua nya,dan masalah surat resign sudah dia kirim kepada pemilik cafe itu.
"ini alamat nya ya pak."ucap Gisel kepada pemilik mobil pick up yang akan membawa barang-barang nya nya ke kota tempat orang tua nya.
Gisel sendiri akan menggunakan motor nya saja,karena dari kota ini ke kota tempat orang tua nya hanya memakan waktu dua stengah jam saja,jadi dia lebih memilih menaiki motor saja.
"baik dek,nanti akan saya kabari. "Ucap bapak itu yang segera pergi setelah menerima alamat dari Gisel.
Gisel sendiri juga segera berangkat dengan motor kesayangan nya,dan hampir tiga jam lama nya,Gisel pun sampai dan barang-barang nya juga sudah sampai.
"akhir nya kamu pulang juga Sel,padahal di sini pun kamu gaa akan kekurangan apa pun."ucap Papa Gisel yang bernama Hendra Riza Adiyatma.
"papa tau sendiri aku mau mandiri,bukan di gadang-gadang mendapatkan segala nya karena bantuan papa."jawab Gisel yang sudah duduk di dalam rumah kedua orang tua nya.
Papa Gisel adalah salah satu pengusaha di kota ini yang juga terbilang sukses dalam dunia bisnis, tapi tetap saja Gisel tak mau di sangka anak manja yang hanya mampu membawa nama papa nya saja.
"untuk apa mendengar kan ucapan orang lain Gisel,lihat adik mu yang mau menuruti ucapan papa dan mama."ucap Papa Hendra yang terus saja membandingkan Gisel dengan adik laki-laki nya yang memang patuh kepada mama dan papa,beda dengan Gisel yang susah di atur.
"Stop pa,kalau aku di sini cuma jadi bahan yang papa bandingkan dengan Ega,lebih baik aku pergi. "Ucap Gisel membuat mama Gisel menatap suami nya dan geleng kapala agar tidak lagi berbicara.
Nama mama Gisel Liyana Fatila dan nama adik nya Ega Valentino Adiyatma yang saat ini sedang menempuh jenjang kuliah.
Gisel pun memilih pergi menuju kamar nya dari pada mendengar kan ucapan papa nya yang hanya membuat nya sakit hati saja.
"kalau cuma mau di bandingkan,mending gue gaa di sini. "Batin Gisel memasuki kamar nya dan segera tidur karena tubuh nya sangat lelah karena perjalanan dengan motor.
sore hari nya Gisel pun pergi berjalan-jalan dengan motor nya,karena dia merasa bosan di rumah saja.
"Gini nih kalau gaa ada kegiatan."gumam Gisel menghela nafas kasar.
Saat ini Gisel sedang berada di taman dekat dengan tempat dia tinggal,dan di sini banyak pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam jajanan.
Gisel pun membeli beberapa jajanan dan duduk di kursi taman itu dengan memakan beberapa jajanan yang dia beli.
"Gisel. "Panggil suara pria yang seperti nya Gisel kenal.
"Bang Revano."ucap Gisel dengan wajah bahagia nya saat melihat bang Revano yang selama ini menjadi teman tempat dia bercerita segala hal saat berada di kota ini.
"kapan kamu sampai disini Sel,kenapa gaa bilang.?"tanya bang Revano kepada Gisel.
"Baru aja siang tadi bang,mama dan papa minta gue di sini,dan gaa bisa dibantah kata nya."ucap Gisel menghela nafas kasar.
"Udah terima aja,lagian di sini juga gaa terlalu buruk,nanti kalau ada kerjaan yang kamu mau abang kabari. "Ucap bang Revano yang memang sangat baii sekali kepada Gisel.
"Gimana kabar kamu Sel.?"tanya bang Revano setelah lama terdiam.
"Aku baik-baik saja bang,ya disana lebih baik karena lingkungan nya yang baru serta orang-orang baru. "jawab Gisel.
"bagus lah,apa ada yang mau kamu ceritakan.?"tanya Bang Revano yang memang selalu menjadi pendengar yang baik dalam semua cerita Gisel selama ini.
Gisel yang memang selalu tak bisa berbohong atau menutupi yang dia rasakan kepada bang Vano pun menceritakan tentang hubungan nya dengan pacar nya yang baru saja putus karena alasan Gisel sendiri yang merasa bosan,karena pacar nya itu terlalu penurut dan gampang sekali Gisel atur,dan itu malah membuat Gisel bosan seolah tak ada tantangan dalam hubungan nya.
"kamu gaa berubah Sel,selalu aja rasa bosan yang membuat hubungan mu kandas."kekeh bang Vano yang memang sangat hafal bagaimana Gisel dalam hubungan berpacaran.
"ya gimana, dia aja lembek banget masa iya mangut terus kalau aku bilang apa pun itu,jadi bosan aja bang, masa iya dia cowok yang bakalan jadi kepala keluarga malah ga bisa tegas sama cewek. "Ucap Gisel membuat bang Vano terkekeh.
"harus nya gaa gitu Sel,segala sesuatu pasti bisa di bicarakan, karena itu dalam sebuah hubungan sangat penting yang nama nya komunikasi."jelas bang Vano.
"huh tetap saja aku merasa bosan dengan pria itu bang,belum satu tahun sudah sangat bosan."keluh Gisel sambil meringis.
Gisel memang tipe gadis yang sangat gampang sekali bosan dalam sebuah hubungan dan itu hanya Vano lah yang tau bagaimana sikap atau pun sifat Gisel selama ini,bahkan melebihi orang tua Gisel sendiri.
sabar key.....liat kedepan jangan tengok ke belakang ...