kiara tidak menyangka laki-laki yang tidur bersama seminggu lalu adalah bosnya yang baru di kantor.
" Tidak usah, berpura pura, kamu pasti mengingat saya kan " bisiknya saat bertemu dengan kiara.
namun, ketika sang bos akan mendekati kiara, ternyata mantan kiara dari masa lalu kembali lagi dan mendekati kiara kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon summermanggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekhawatiran Kiara
Kiara datang ke kantor dengan tak semangat, sudah seminggu sejak pesan itu masuk, Kiara masih tak tenang~ hidupnya seperti berada dalam ancaman, padahal pernikahannya sudah menghitung bulan semua progresnya sudah di persiapkan.
" Pagi-pagi udah cemberut aja lu kak. " ucap Bian yang baru saja datang.
Kiara menundukkan kepalanya pada meja dan mulai menangis.
" Kak lo kenapa kok nangis woy. " ucap Bian merasa panik, karna hanya~ baru mereka berdua di ruangan.
" Gue capek Bian. " isak Kiara.
" Capek mah istirahat kak gak usah maksain kerja. " ucapnya sambil menggeser kursinya kearah Kiara. " udah dong kak nangisnya, entar gue nih yang di tuduh macem-macem. "
Kiara bangun dan mengelap jejak tangisan di wajahnya. Dia kemudian menyalakan komputernya dan mulai bekerja.
Bian terperangah dengan perubahan Kiara yang begitu drastis, tadi menangis sesenggukan sekarang seperti tidak terjadi hal apa-apa.
" Stress. " gumam Bian yang masih terdengar Kiara di sampingnya.
" Gue denger Bian. "
Bian nyengir. " Hehehe. "
Mia datang ke arah mejanya dan memberikan ice matcha late favoritnya, ~Kiara menerimanya dan mulai meminumnya dengan rakus, seolah belum minum 1 minggu.
" Aaahhh, segarnya. " ucap Kiara~tidak mempedulikan Bian yang terus memperhatikannya.
Bian menggelengkan kepalnya, benar benar tak habis pikir.
" Temen lo stress tuh kak ajak ke klub sana. " ujar Bian pada Mia. ~ Mia langsung meneliti wajah Kiara.
" Lo kenapa ? " tanya Mia.
" Gpp, si Bian kagak usah di dengerin. "
" Kalo ada apa-apa cerita ya, gue balik dulu ke meja nih. "
Kiara memberikan jempol nya pada Mia, tanpa memandangnya.
" Kak kemarin gue ketemu Mas Abi, dia nanyain lo tahu. " ungkap Bian.
Kiara masih enggan menanggapi, dia masih terus menatap komputernya.
" Kak ih, di ajak ngobrol juga. " kesal Bian karna Kiara tak mendengarkannya.
" Ya terus gue harus apa? Kalo mas Abi nanyain gue Bian. " selorohnya pada Bian.
" Makanya ada orang yang pengen PDKT tuh respon. " ucapnya.
" Gue punya alasan kenapa gak respon dia. "
" Emang apa alasannya? "
Kiara melirik Bian sambil menyeruput ice matcha latte nya.
" Kepo. " ucap nya lalu kembali fokus pada layar komputernya, sebelum Bian bersuara kembali Kiara cepat-cepat mencegahnya. " Kerja gak ! " ucap Kiara galak pada Bian.
Bian kembali menggeser kursinya ke mejanya sambil misuh-. misuh.
Bayu, Mba Susan dan Chika datang bersamaan.
" Tumben kalian berdua datang duluan. " ujar mbak Susan sambil melirik kearah Kiara dan Bian.
" Biasa mbak, hari ini kan gajian, makanya si Bian rajin. " jawab Kiara.
" Kurang ajar lo kak, gue emang rajin kali. " ucapnya tak terima.
Kiara hanya cekikikan melihat Bian yang kesal.
***
*slurp *slurp
Kiara menyeruput kuah ramen nya sampai habis, membuat ketiga temannya keheranan.
" Lo belum makan berapa bulan sih Ki, ampe abis tub kuah. " ucap Bayu.
" Dih lo gak tau yah, justru chef nya seneng kalo kuah ramen nya abis, soalnya bikin kuah ramen tuh berjam-jam. " jawab Kiara,~dia mengelap bibirnya menggunakan tissue yang tersedia.
" Ya tahu, tapi lo dari tadi makan kaya orang kesetanan, kenapa lagi stress, mikirin apa? " tanya Bayu, ~ah Kiara lupa, Bayu itu orang yang peka terhadap situasi dia tahu temanya sedang stress banyak pikiran dan yang tidak.
" Kenapa ? " tanya Mia, dan melihat kerahnya. " Tadi juga Bian bilang suruh ajak dia ke klub, fiks lo lagi banyak pikiran. " ucap Kiara.
" Lagi pusing persiapan pernikahan ya? " Tanya Orion.
Kiara menggelengkan kepalanya, lalu menatap mereka bertiga~haruskah Kiara cerita pada mereka tentang pesan-pesan yang masuk padanya akhir-akhir ini. Berhubung Mike sedang sibuk jadi dia tidak ikut makan siang bersama mereka.
" Enggak, kalo soal persiapan nikah sih aman, cuman nih-" Kiara mendekatkan wajahnya pada mereka bertiga. " Gue dapet pesan misterius terus dari no gak di kenal. Berisi ancaman. " bisik Kiara pada mereka bertiga.
" Ko lo baru cerita. " ujar Orion.
" Gue pikir itu cuman pesan iseng aja, yang buat kepikiran nya adalah, ancaman itu beneran kejadian, inget gak pas gue di tusuk nah hari itu dia ngasih gue 2 kali pesan. " ucap Kiara pada mereka bertiga.
Wajah mereka bertiga berubah menjadi tegang dan sedikit khawatir pada Kiara.
" Terus pesan itu datang lagi? Makanya dari tadi uring-uringan. " tebak Bayu.
Kiara menumpukan tangannya dimeja dan memijit kepalanya yang sedikit pusing, karna akhir-akhir dirinya kurang tidur.
" Udah bilang ke dia? " tanya Mia.
Kiara menggelengkan kepalanya, ~sebuah sendok mengenai dirinya akibat ulah Bayu.
" Gimana sih Ki, ceritain dong apa yang lagi lo alamin, biar di usut sama dia. " greget Bayu.
" Tapi dia lagi sibuk Bay, gue gak mau bikin dia kepikiran aja."
" Ya terus bikin lo was was setiap hari apalagi lo sampe di tusuk kan kejadian. " ucap Bayu.
Kiara menyandarkan tubuh nya pada kursi dan menghela nafas.
" Gue gak abis pikir aja, siapa yang meneror nya sampai sebegininya, atau kah ada yang tidak suka Leon punya pasangan. "
Orion dan Mia menggebrak meja barengan, membuat Kiara dan Bayu terlonjak kaget.
" Gue rasa nih yang neror lo emang orang suka sama Leon. " prediksi Mia.
Orion dan Mia saling berpandangan. " Pasti lo mikir yang sama kan Mi. " ucap Orion pada Mia.
" Ah tapi ini prasangka kita aja, kita cari tahu dulu aja takutnya prasangka gue sama Orion salah, lebih baik lo bicarakan sama dia deh. Biar ada solusinya. " ucap Mia tanpa memberi tahu orang yang mereka tuduh.
" Iya deh nanti gue diskusiin sama dia. " ucap Kiara.
Kiara melihat kearah sekita restoran yang lumayan ramai dan mempertimbangkan apakah dirinya harus bicara masalh ini oada Leon.
**
Leon datang dengan membawa sekantong makanan, Kiara langsung menyuruhnya duduk di ruang tengah.
" Ada apa ? Kok tumben minta aku kesini. " Ucap Leon pada Kiara sambil membuka kantong kresek makanan yang ia bawa. ~ Kiara datang membawa air minum untuk mereka berdua.
" Ada yang mau aku sampaikan ke kamu. " ucap Kiara sambil memperhatikan Leon yang baru saja menyuapkan makanan.
Kiara lalu memberikan ponselnya pada Leon.
" Kok baru bilang ? " ucapnya dan meneliti pesan tersebut.
" Kamu kan lagi sibuk akhir-akhir ini aku gak mau membebani kamu aja. "
" Terus bikin kamu khawatir sendiri gini? Ini tuh bukan hal sepele Tita, kalo kamu kenapa-napa lagi gimana. " ucap Leon dengan nada khawatirnya .
Kiara mendekatkan tubuhnya pada Leon dan memeluknya, " Maaf " ucap Kiara.
" Its okay, lain kali bilang ya, biar di usut sekalian, meskipun pelaku penusukan kamu belum tertangkap, hal-hal semacam ini kamu harus bilang biar langsung di serahkan ke polisi. "
" Iya Leon, aku janji gak akan kaya gini lagi. " ucap Kiara di pelukan Leon. " Kira-kira menurut kamu siapa pelakunya apakah ornag di sekitar kita yang tudak menyukai hubungan kita? "
" Entahlah, kita harus waspada dan pesan ini akan aku langsung serahkan ke polisi. " ucap Leon.
Malam itu, Leon tidur di apartemen nya dia khawatir orang tersebut mengetahui keberadaan Kiara.