A twins sebutan mereka di keluarga, kembar nakal salah satu gelar yang mereka dapat dari banyak nya tingkah laku kebersamaan mereka sedari kecil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmida Yuliyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17.
...Hallo Selamat datang di Queen house, aku mau ngucapin terima kasih karna kalian udah mampir dan menjadi pembaca setia aku. Aku gak tau harus say thank u kaya gimana lagi yang jelas berkat kalian aku ada di sini di novel terbaru aku dan semoga aku selalu mendapat ide-ide baru biar bisa selalu update....
...Oh ya, sebelum itu apakah kalian udah baca semua cerita aku?...
...1. Kesayangan Tuan Muda Mafia...
...2. Arcella Queenzie...
...3. The Little Devils...
...4. Geral Kane...
...5. Xaviora Kenanya...
...6. Askylla Rain...
...7. Aluna, Gadis Gila Yang Kejam...
...dan kalian di sini ⬇️...
...➡️8. The Evil Twins⬅️...
...Kalau belum kalian bisa baca juga sembari menunggu aku update, terutama cerita yang no.1 itu karna itu cerita pertama aku dan karna itu yang pertama banyak sekalii typo dan ya bisa di bilang baku banget bahasanya....
^^^Buat kalian jangan lupa Favorite kan, Like dan Komen jika ada kritik maupun saran atau ide-ide kalian buat cerita ini kedepannya bisa langsung komen atau mau chat pribadi bisa chat ke instagram nya ( @arcellaqueenzieg ) cari aja pasti ada dan aku bakal jawab hehe.^^^
...Terima kasih dan selamat membaca...
...****************...
...****************...
"btw gue model juga sih sebenarnya" ucapan Thea sedikit membuat mereka kaget.
"WHATT? DEMI APA?" tanya Zee sedikit berteriak
"godd, brand apa dan dimana? Omo gue excited bangettt" ucap Mici
"slowly pliss, salah satu brand gak besar sih. Lo pada gak pernah liat karna gue fotonya cum sampe leher doang kebanyakan atau gak kek ketutup buku sama aksesori lainnya kaya topi gitu-gitu"
"waittt, gue tauuuuuu!! Quilla??" tanya Mici
"kan? Kann kann?"
"seriously?? Ituu gak besar apanya njirr!!" ucap Zee
"itu susah loh orang kalo mau jadi model di situu" sahut Mici
"apalagi barangnya kebanyakan limited semua, mami gue aja kadang gak kebagian"
"oh ya? gue rasa gak besar-besar banget dah tu brand" Thea bukan tak mengakui tapi memang menurutnya biasa saja brand maminya mungkin karna ya dia anak pemilik dari Quilla.
"otak lu bermasalah kayaknya The" ucap Mici heran
"hehehe, udah ah gue kenyang nih" Thea mencoba mengalihkan pembahasan dirinya tak suka terlalu banyak berbicara masalah pekerjaan or keluarga takut keceplosan.
Mereka bermain di game area setelah makan, asik bermain sampai lupa waktu ternyata sudah pukul 8 malam. Awalnya ketiganya tidka sadar sampai salah satu orang bodyguard Thea mendekati dan mengatakan kalau nona Thea di minta pulang.
"Permisi nona" Thea menoleh di ikuti kedua temannya,
Thea mengenali orang ini, salah satu pengawal daddy nya yang di pekerjakan untuk mengawal dirinya. Thea baru sadar kalau dia di kawal juga, karna Thea tak merasa sedang di awasi.
"ya? Siapa ya?" tanya Zee
"oh dia pengawal gue, sebentar ya" Thea berjalan agak jauh dari kedua temannya namun tetap dalam area game dan pantauan kedua temannya.
"kenapa?"
"tuan menghubungi nona namun panggilan tak terhubung, tuan meminta saya menyampaikan kalau sudah waktunya nona pulang"
"Yauda, tolong tunggu di lobby depan gue turun bentar lagi" pengawal itu mengangguk.
Thea kembali ke temannya,
"gess sorry, gue udah di suruh balik"
"udah jam 8 ternyata, yauda balik bareng dehh" ucap Mici
"gue di jemput" sahut Zee
"ya maksut gue ke lobby bareng" Zee mengangguk.
mereka pun bersama turun sambil berbincang,
"The info-info kali kalo Quilla mo keluarin produk or barang limit" pinta Mici
"boleh tapi gak gratis ye"
"gampang itu mah"
"Zee juga mauuu" ucap Zee.
"ya ya ya nanti gue kabarin, tapi masih belum ada sih kayaknya"
"pokoknya kabarin aja"
Mereka berpisah di lobby karna Thea duluan di tunggu jadi Thea lebih duluan pergi meninggalkan lobby.
Sepanjang jalan karna jarak dari mall ke rumah Thea cukup memakan waktu, Thea memilih untuk memainkan ponsel nya sambil mengistirahatkan badannya.
Jalanan macet entah apa yang terjadi di depan sana, Thea memilih untuk tidur karna baru berasa cape dan dirinya benar-benar kehabisan energi.
pengawal dan sopir melirik Thea yang tertidur,
"tolong mas, ada selimut di dashboard" ucap supir
dengan segera mengambil dan menyelimuti Thea yang tertidur walau agak susah bergerak karna badan bodyguard itu cukup besar namun dia tetap menyelesaikan tugasnya.
Setiba di rumah, daddy sudah menunggu di depan pintu itu. Thea masih di biarkan tidur dengan hati2 menggendongnya seakan Thea ini bayi.
"eumm" sedikit meringis merasa badannya melayang.
"sttttt stttt" Thea kembali tenang,
Mami yang melihat itu tersenyum dan bergegas mengikuti dari belakang agar membukakan pintu kamar Thea.
"terima kasih honey" ucap mami seraya memberi kecupan di pipi suaminya.
"Seragamnya perlu di ganti, dia terlalu lama bermain sepertinya"
"aku ganti baju Thea dulu, kamu bisa keluar dulu sayang?" daddy mengangguk.
Daddy dan mami itu pasangan yang sangat romantis dan saling menghargai satu sama lain, makanya daddy gak bisa jauh-jauh dari mami begitupun sebaliknya mereka sangat-sangat lengket seperti lem.
"mami?" gumam Thea dengan setengah sadar karna ada mami nya.
"ya sayang" mami dengan cepat menggantikan pakaian Thea.
Tak ada jawaban dari Thea karna memang Thea cuman setengah sadar dan kembali melanjutkan tidurnya.
"good night sweetie" mami mengecup kening Thea lalu keluar dari kamar putrinya.
Menghampiri daddy yang tengah duduk di dalam sofa kamar mereka.
"welcome room, baby girl" gumamnya membuat mami geli sendiri mendengar, mami melewati daddy yang mungkin sedang menggodanya.
"stop! Aku mau skincare an" pinta mami agar daddy tak mendekatinya.
"what? Don't stop?" daddy terus menggoda mami.
"ughh" sedikit desahan mami semakin membuat daddy bergairah padahal dia cuman mengecup bagian leher istrinya yang begitu seksi.
"shit!! i want eat!!" daddy langsung menggendong mami dan membawa nya ke ranjang besar milik mereka berdua.
"oh nooo!!!" mami merasa geli,
entahlah, kalian bisa membayangkan apa yang terjadi selanjutnya author terlalu muda jika membayangkan nya dan mendetailkan kejadian takut di salah pahami huahahahahha.
malam yang begitu panjang bagi sepasang kekasih dan begitu nyaman untuk tidur bagi seorang tuan putri yang terlelap karna kelelahan.
Tapi tidak bagi pangeran yang sedang berada di negeri tetangga, saat ini dia tengah sibuk dengan beberapa berkas yang harus dirinya cek.
"harus banget gue baca?" tanya Alka
"ya iyalah, gue gak mau kalo ada hal yang gak lo suka di masa depan! Jadi lo harus cek sekarang semua berkas biar bisnis nya bisa kita jalankan"
"gamau! Gue setuju aja deh"
"gak bisa lah kocak"
"malas" Alka berdiri dari kursinya sudah hampir dua jam dia duduk karna mengecek dan membaca satu-satu semua berkas perjanjian, kontrak, dan berkas lainnya untuk bisnis mereka berdua yang investasi itu.