NovelToon NovelToon
PELET

PELET

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Deanpanca

Mirna gadis miskin yang dibesarkan oleh kakeknya. Dia mempunyai seorang sahabat bernama Sarah.

Kehidupan Sarah yang berbanding terbalik dengan Mirna, kadang membuat Mirna merasa iri.

Puncaknya saat anak kepala desa hendak melamar Sarah. Rasa cemburunya tidak bisa disembunyikan lagi.

Sang kakek yang mengetahui, memberi saran untuk merebut hati anak kepala desa dengan menggunakan ilmu warisan keluarganya.

Bagaimana kelanjutan ceritanya? Yuk baca kisahnya, wajib sampai end.

29/01'25

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deanpanca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 9 Setuju Menikah

Setelah meninggalnya kakek Sapto, Mirna juga tidak pernah terlihat lagi. Gosip banyak beredar dimasyarakat, kalau Mirna telah dijadikan tumbal oleh kakeknya. Ada juga yang mengatakan kalau makhluk gaib sedang menyembunyikannya, agar tidak diamuk warga.

Juragan Bandi dan Pak Tejo sedang duduk di ruang tamu milik Juragan Bandi. Mereka sedang membicarakan beberapa hal tentang acara pernikahan yang tinggal menghitung hari.

"Bagaimana keadaan Purnomo?" Tanya Juragan Bandi.

"Yah, seperti itu..., tiap hari ribut mau ketemu Mirna." Pak Tejo stres sendiri melihat anaknya.

"Apa belum ada perubahan? Ini sudah seminggu lebih, Mirna menghilang. Sudah banyak orang yang mencarinya, tapi tidak ada yang berhasil menemukannya." Kata Juragan Bandi.

"Tapi itulah yang terjadi pada anakku, Bandi. Dia memang tidak lagi mencoba untuk menyakiti dirinya, tapi penampilannya sudah seperti orang yang kehilangan harapan hidup." Ucap Pak Tejo.

"Setahuku pelet itu akan memudar ketika mereka terpisah. Atau dia tidak makan dan minum sesuatu yang disediakan Mirna." Kata Juragan Bandi.

"Mungkin butuh waktu. Selama tidak bertemu Mirna dia selalu mengurung diri di kamar, satu satunya orang yang mau dia ajak bicara adalah Salman. Hanya Salman yang mau mendengar cerita Purnomo tentang Mirna." Ucap Pak Tejo.

"Salman?"

"Kamu tenang saja, Tejo. Pengaruh pelet itu akan sirna seiring waktu. Bagaimanapun pernikahan Sarah dan Purnomo harus tetap dilaksanakan."

"Tapi Purnomo bersikeras menolak, Bandi." Pak Tejo hampir menyerah dengan penolakan anaknya. Setiap hari dia selalu membujuk anaknya, tapi tak ada hasil.

"Gunakan cara apapun, aku tidak mau anak kesayangan ku bersedih. Dia terlalu mencintai anakmu." Ujar Juragan Bandi.

Kalau saja anaknya tidak tergila gila pada Purnomo, sudah tentu dirinya tidak akan masuk dalam masalah yang dibuat kakeknya.

Sudah banyak orang yang melamar Sarah, mereka semua adalah orang terpandang. Tapi dia tidak mau memaksa anaknya, yang sudah memilih sendiri pendamping hidup nya.

"Aku akan bicara pada Purnomo, Bandi. Kalau begitu aku pulang dulu." Pamit Pak Tejo.

"Hmmm!" Juragan Bandi mengangguk.

Selang berapa lama setelah kepergian Pak Tejo, Sarah datang menemui Juragan Bandi.

"Pak! Bagaimana dengan acara pernikahan ku? Aku hanya mau menikah dengan kang Purnomo." Sarah duduk di kursi yang sebelumnya ditempati oleh Pak Tejo.

"Sabar atuh, neng. Bapak berjanji pernikahan mu pasti akan terlaksana, lelaki yang akan menemani mu di pelaminan pasti Purnomo." Ujar Juragan Bandi.

"Sini, liat Bapak! Kamu benar benar secinta itu padanya, tidak peduli dia punya rasa yang sama atau tidak. Apa kamu tidak menyesal, Neng geulis?" Ucap Juragan Bandi.

"Tidak, pak! Aku sudah lama menanti untuk bisa bersamanya, walau dia tidak mencintaiku. Aku akan memberikan seluruh cintaku padanya." Ucap Sarah dengan penuh keyakinan.

***

Sementara di rumah Pak Kades, Salman datang memenuhi panggilan orang tua sahabatnya. Tetapi saat hendak masuk, dia mendengar suara gedoran pintu yang sangat keras.

Segera dia masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum!" Salam dari Salman.

"Wa'alaikumussalam!" Jawab Bu Ayu.

"Lagi perbaiki apa, Bu? Suaranya kedengaran sampai diluar." Kata Salman.

"Yang rusak otaknya Purnomo, Man! Dari tadi dipanggil, sampai pintu kamarnya digedor gedor orangnya tidak keluar-keluar." Ucap Bu Ayu. Dia terlihat kesal, tangannya juga memerah karena digunakan untuk memukul pintu.

"Ya sudah, Bu! Biar saya saja yang panggil." Tawar Salman.

"Minta tolong ya, Man. Nanti kalau anaknya mau buka pintu, ajak ke ruang tamu biar bisa enak ngomongnya." Kata Bu Ayu.

Tok

Tok

Tok

"Pur! Ini aku, Salman." Ucapnya.

Ceklek!

"Kok kamu yang datang sih, Man? Amir tidak ikut?" Kata Purnomo. Dia berbicara dibalik pintu yang hanya dibuka sebagian.

"Amir masih ada kerjaan, nanti kalau sudah selesai dia bakalan nyusul." Kata Salman.

"Ini aku harus berdiri disini terus, gak boleh masuk?" Tanya Salman.

Purnomo segera membuka pintunya lebar, membiarkan Salman masuk dan segera menutup kembali pintu kamarnya.

Purnomo kembali membaringkan dirinya di kasur, sembari menatap layar handphone yang dimana banyak foto-foto Mirna disana. Entah kapan dia mengambilnya?

"Apa Amir masih lama datangnya?" Tanya Purnomo.

"Kenapa Purnomo sering menanyakan Amir? Sahabatnya sejak kecil kan aku, Astagfirullah gak boleh iri." Gumam Salman dalam hati.

"Aku kurang tahu. Tadi dia bilang kalau sudah selesai, pasti langsung main kemari." Jawab Salman.

"Kamu belum mandi, Pur? Rambut awut awutan gitu, mana bau apek lagi. Mandi dulu sana! Ada yang mau ku bicarakan padamu, bapak dan ibu."

"Aku malas mandi, begini saja aku sudah terlihat ganteng. Makanya si Sarah tergila gila padaku." Dengan pedenya Purnomo mengatakan dirinya ganteng.

"Huh, Ganteng dari mana? Kamu bukan ganteng lagi, tapi Genteng warna coklat terbuat dari tanah liat terus lumutan." Sindir Salman.

"Buruan mandi, paling tidak cuci muka." Perintah Salman.

Dengan terpaksa Purnomo menuruti perintah sahabatnya itu, dia mencuci muka dan mengganti pakaiannya.

Setelah selesai dia segera menghampiri Salman yang duduk di meja belajarnya. "Mau bicara apa?" Tanya Purnomo.

"Ayo keluar, sekalian ngomong sama ibu-bapak." Purnomo pun mengikuti langkah Salman.

***

Di ruang tamu Orang tua Purnomo sudah menunggu sang anak. Betapa bahagianya mereka saat melihat Purnomo mau keluar kamar dan penampilannya kembali rapi.

"Duduk, Pur! Biar enak ngomongnya." Kata Salman.

"Mau ngomongin apa, sih?" Tanya Purnomo dengan ketus.

"Pur, pernikahan mu dengan Sarah tinggal 2 hari lagi. Jadi bapak harap kamu mau..." Ucapan Pak Tejo dipotong oleh Purnomo.

"Sarah lagi, pernikahan lagi! Sekarang aku hanya mau mencari Mirna, pak. Aku tidak tau harus mencarinya kemana?" Bentak Purnomo.

"Bapak tau kan, kalau Juragan Bandi yang sudah menyembunyikan Mirna? Jawab pak!" Ucapnya.

"Astaghfirullah, Jang! Bapak tidak tahu. Tapi kalau kamu nurut, bapak akan membantumu mencari dimana Mirna." Kata Pak Tejo.

"Jangan bohong, Pak!"

"Bapak janji, Pur! Asalkan kamu mau mendengar apa yang bapak katakan." Pak Tejo terlihat bersungguh-sungguh dalam meyakinkan Purnomo.

Sedangkan Bu Ayu dan Salman hanya jadi pendengar. Mereka tidak mau menyela dalam pembicaraan antara bapak dan anak itu.

"Dua hari lagi kamu harus menikah dengan Sarah." Kata Pak Tejo.

"Aku tidak mau, Pak!" Kembali Purnomo menolak.

"Dengar dulu apa yang mau bapak katakan, Pur. Kalau kamu menikahi Sarah, kamu akan lebih mudah mencari Mirna. Bukankah kamu mencurigai Juragan Bandi yang menyembunyikan Mirna?" Ucap Pak Tejo.

"Kamu sendiri tau, kalau juragan Bandi itu pengaruhnya sangat besar. Jadi kita tidak boleh sembrono." Imbuh Pak Tejo.

Purnomo tampak sibuk dengan pikirannya sendiri, dia masih tidak bisa berhenti memikirkan Mirna. Walau Sarah jauh lebih cantik dari Mirna, tapi tidak membuat Purnomo ingin berpindah ke lain hati. Dia sangat ingin bertemu dengan pujaan hatinya.

Menurutnya rencana yang disarankan bapaknya cukup bagus, Purnomo akan mengikuti kemauan bapaknya.

"Jadi bagaimana, Jang?"

Purnomo mengangguk pelan. "Aku akan menikah dengan Sarah, tapi bapak harus menepati janji yang sudah kita sepakati." Pak Tejo mengangguk. Akhirnya dia bisa bernafas lega, anaknya setuju untuk menikah.

1
Elisabeth Ratna Susanti
wah mulai menikah
Elisabeth Ratna Susanti
banyak misteri nih
Aksara_Dee
eleuh ... eleuh ☺️
Aksara_Dee
emaknya Purnomo juga matre
Elisabeth Ratna Susanti
kupetik 🌹 maaf bacanya nyicil ya
DeanPanca: siap kk author
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
waduh jadi gila,hiks
Elisabeth Ratna Susanti
Purnomo dah kena pelet ya?
Elisabeth Ratna Susanti
aku tidak suka mencium yang lapuk2😅
DeanPanca: aitsss/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
waduh ngeri nih
DeanPanca: yah gitu kak, kalau iri dengki merasuki hati.
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
salam kenal 🙏 like plus subscribe 🥰
DeanPanca: Terimakasih kk. mari saling support
total 1 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
kuburan? buat apa? malah tambah penasaran sama ceritanya
Diana (ig Diana_didi1324): nggk taku apa kak🤣
DeanPanca: dulu aku gali kuburan buat nyari obat nyamuk kak. serius loh aku ini./Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
kok aku yg melow sih🥲🥲
DeanPanca: peluk jauh buat kk author, Mama-Papa ku juga udh gak ada.
Diana (ig Diana_didi1324): hmm apalh daya yg sdh tak punya ayah😪
total 3 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
mirna yg asli yg mana ya
Diana (ig Diana_didi1324)
ngeri sekali km mirna,
Diana (ig Diana_didi1324)
ooh ternyata amir suka sama sarah dan mirna sama Purnomo?? hmm baru paham sekarang
Diana (ig Diana_didi1324)
ntar kalau serumah bneran terus gimana ya??
Diana (ig Diana_didi1324)
gitu ya rasanya kalau kena pelet bawaannya pingin ktemu terus sama orangnya
Diana (ig Diana_didi1324): ooh jadi ini novel ter inspirasi dari situ. pingin nyoba juga bikin kisah misteri/horor tapi agak susah
DeanPanca: iya kk, temen aku korban jaran goyang. untung orangnya ketahuan, pas temen ku mau berangkat ke daerah Pinrang
total 2 replies
Aksara_Dee
wuiihh berani juga Sarah
Aksara_Dee: semenjak selesai pesta rakyat, dongeng bukan lagi di mulai dengan ; pada suatu hari
tapi dongeng dimulai dengan kalimat; jika saya terpilih nanti...
uppss ...
DeanPanca: kan anak penguasa, tak jauh berbeda dengan anak anak anggota dewan yg berani berbuat, UANG bapaknya yg bertanggungjawab./Smug/
total 2 replies
Author GG
kyknya Sarah bukan anak polos baik baik eh rupanya, sejahat apa dia, bawa apa pula itu ke rumah Mak Denok 😮 disini orang yang lurus Salman aja kayaknya 😀 nice, lanjut makin berlapis aja nih konfliknya ...
Diana (ig Diana_didi1324)
thor aku agak lupa.. bolh dijelasin gk, yg jahat itu sbnrnya sarah apa mima? apa bnar mima itu nge pelet purnomo
Diana (ig Diana_didi1324): ooh brarti bner ya kak klo mirna yg pelet, oke2 mkash pnjelasannya
DeanPanca: Mirna yg pelet Purnomo.
semua.y karena dendam dan iri ke Sarah.
penyebab.y Sarah berbuat hal yang gk baik ke Mirna. mslhnya apa? pantau terus ya kk author ku
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!