Tepat pada saat acara pesta, Rachel Victoria tidak sengaja melakukan ONS bersama pria yang begitu ia hindari, Leonardo.
Karena satu malam itu, sekaligus menghindari perjodohan orang tuanya, Rachel dan Leon melakukan perjanjian pernikahan selama 80 hari.
Akankah perjanjian pernikahan bisa membawa cinta dalam hati masing-masing?
Note!!!
(Season dua dari cerita : Menikahi Ceo Dingin) Sebaiknya baca S1nya terlebih dahulu🥰🥰
Follow ig : @dsifaadian_
Tik-tok : @dsifaaadian_02
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20.
Melihat apa yang ia lakukan dicegah oleh Rachel, tentu saja Kiyara kesal. Gadis itu mengepalkan tangannya menahan marah.
Mommy Yuna langsung meraih satu tangannya untuk kembali duduk. Terpaksa Kiyara menuruti.
Belum sempat Kiyara duduk, Leon tiba-tiba saja tersedak dan batuk-batuk. Kiyara langsung sigap berdiri dan menuang air diteko, mengulurkannya pada Leon.
Namun lagi dan lagi, Rachel sudah menyerahkan gelas air lebih dulu bahkan membantu Leon minum. Leon hanya menurut dan menatap apa yang dilakukan Rachel dengan bingung dan polos.
Leon tidak mengerti ada apa dengan Rachel, kenapa sikapnya bisa tiba-tiba berubah aneh, bahkan seolah merasa bersaing dengan Kiyara.
Kiyara mendecakkan lidahnya dengan kesal. Semakin kesal dan panas hatinya.
Ia duduk dan meletakkan gelas dengan kerasa hingga menimbulkan bunyi. Ia ingin pergi, tapi Kiyara ditahan oleh Mommy Yuna.
"Sebaiknya segera kita makan!" Ucap Mommy Yuna dengan tegas.
Rachel diam-diam tersenyum licik karena berhasil membuat Kiyara panas dingin.
'Rasain! kau tidak tau siapa yang kau lawan, kiyara! Aku Rachel Victoria!'
.....
Seusai makan malam, Rachel langsung menuju kedalam kamar.
Rachel sebenarnya masih belum tau, siapa itu kiyara. Sepertinya gadis itu memang menyukai Leon, bahkan secara terang-terangan ingin menunjukkan perhatiannya.
Dan yang lebih membuat Rachel kesal, Leon sama sekali tidak merasa risih didekat Kiyara.
"Dasar ulat keket! Siapa sebenarnya gadis tengil itu?" Gerutunya.
Rachel tidak ingin banyak ambil pusing. Lebih baik ia tidur karena besok ia ingin bertemu Violet dan menceritakannya.
Sedangkan dibawah, Leon baru saja menyelesaikan teleponnya bersama Kiev sampai tengah malam membahas pekerjaan. begitu membalikkan badannya, Leon terkejut melihat Kiyara ada dipertengahan pintu kolam renang. Lampu didapur dan ruang tengah sudah mati, tidak ada yang akan mengira dikolam ada orang.
Leon tidak lagi terkejut melihat penampilan Kiyara, yang hanya mengenakan gaun tidur satin tipis tanpa lengan dan panjang sepaha atas.
Kiyara menutup pintu, lalu berjalan dengan genit mendekati Leon. Bibirnya melengkung dengan senyuman manis.
"Apa yang kau inginkan?" Tanya Leon dengan nada dingin.
Pria itu memalingkan wajahnya ketika Kiyara semakin mendekat. Berdiri dihadapannya dengan mata yang teduh.
"Aku merindukanmu, Leon!"
Kiyara mengangkat tangannya, menyentuh rahang pria itu dan membelainya, namun Leon langsung menepis tangan Kiyara.
"Jaga sikapmu, Kiyara! Aku ini sudah menikah!" Leon menakan kata-katanya, berharap membuat Kiyara sadar dengan tindakannya yang sudah tidak waras.
Kiyara menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku nggak perduli, Leon! Aku nggak perduli status kamu sekarang! Aku yakin, kamu nggak akan pernah bisa mencintai wanita itu!" Kiyara menyahut dengan tegas.
"Kalau aku tidak mencintainya, mana mungkin aku menikahi Rachel!" Sahut Leon.
Kiyara kembali menggeleng dan tertawa kecil. Ia tidak akan pernah percaya kalau Leon mencintai Rachel. Tidak akan pernah percaya, sampai mereka membuktikannya!
"Persetan dengan cinta! Aku tau, kau tidak akan pernah melupakan hubungan kita!"
Leon kembali menepis tangan Kiyara yang hendak menyentuh wajahnya. Leon menahan tangan Kiyara supaya tidak bisa menyentuhnya.
"Hubungan apa yang kau maksud, Kiyara? Kita tidak pernah memiliki hubungan!"
Kiyara tertawa kecil. "Kau memang sudah lupa. Tapi aku tidak akan pernah lupa, bagaimana setiap malam kita menghabiskan waktu bersama! Meskipun sudah sepuluh tahun berlalu, Leon! Aku masih mencintaimu! Dan aku tau, kau pasti juga masih mencintaiku!"
Leon membuang nafasnya dengan gusar dan kasar. Ia sungguh muak dengan Kiyara.
"Dengan sikapmu yang sekarang, penampilanmu yang seperti seorang wanita murrahan. Semakin membuatku jijik dan tidak akan pernah mengingatmu sedikitpun, Kiyara!" Leon menepis tangan Kiyara dengan kasar hingga wanita itu meringis pelan.
"Aku nggak perduli! Aku nggak akan pernah menyerah mendapatkan hatimu kembali, Leon! Kamu hanya milikku!" Kiyara memeluk tubuh Leon dengan erat sampai pria itu tidak bisa bergerak.
Leon berlalu pergi, sedangkan Kiyara menangis karena ia kembali diacuhkan oleh Leon.
"Aku nggak akan menyerah, Leon!" Guman Kiyara dengan penuh tekad.
.....
Rachel masuk kedalam kamar sambil sedikit berlari, setelah ia melihat pemandangan dibalik pintu yang mengarah kekolam renang.
Rachel terbangun karena merasakan haus, namun ia juga tidak menemukan Leon ada didalam kamar. ia turun kebawah menuju dapur mengambil minum.
Namun ketika belum sempai didapur, ia melihat ada sosok wanita berpakaian minim membuka pintu yang terbuat dari kaca transparan.
Rachel terkejut karena ternyata gadis itu adalah Kiyara. Yang lebih membuatnya terkejut, disana ada Leon juga.
Leon tentu saja tidak bisa melihatnya karena cahaya gelap. Namun Rachel bisa melihat kearah mereka dengan jelas.
"Apa yang mereka lakukan tengah malam? Mereka janjian?" Gumam Rachel bertanya-tanya.
Rachel tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan. Tapi ia bisa melihat, bagaimana sikap Kiyara dan Leon yang sepertinya memiliki hubungan tidak biasa.
"Sebenarnya, mereka memiliki hubungan apa?"
Rachel semakin syok saat Kiyara tiba-tiba memeluk tubuh Leon. Kenapa Rachel merasa tidak suka? Ia merasa matanya panas dan hatinya bergejolak melihat apa yang Leon dan Kiyara lakukan.
Rachel mengurungkan niatnya mengambil air minum, lalu kembali kedalam kamar saja.
Ia merebahkan tubuhnya diatas ranjang, menghela nafasnya dan mencoba menepis fikirannya.
"Rachel, kamu nggak boleh mencampuri urusan Leon! Biarkan saja pria itu melakukan sesukanya!" ia memejamkan mata dan menggelengkan kepalanya. Mengusir fikirannya tentang Leon dan Kiyara.
Mendengar handle pintu ditekan, Rachel langsung menarik selimut dan memejamkan matanya.
Ternyata Leon yang masuk kedalam kamar. Kamar yang gelap hanya lampu tidur yang menyala, namun Leon tetap melangkah menuju kamar mandi setelah meletakkan ponselnya diatas meja nakas.
Pria itu mencuci tangan dan kaki sekaligus wajahnya. Tidak lama keluar lagi, melihat kearah ranjang dimana Rachel meringkuk dibalik selimut.
Leon berjalan menuju sisi ranjang lain dan merebahkan tubuhnya disebelah Rachel.
.....
Pagi menjelang, Rachel sudah selesai mandi dan bersiap diri dengan balutan jumpsuit wanita ala-ala korea.
Wajahnya yang baby face, terlihat muda cantik dan menarik. Dengan rambut yang digerai, ia memoles wajahnya dengan make up tipis seadanya yang ia pesan sekalian baju.
"Aku tidak bisa mengantarmu membeli pakaian! Kau beli sendiri nanti!" Ucap Leon dengan dingin tanpa menatapnya.
Pria itu sibuk memakai jam tangan dengan jas yang sudah lengkap, siap bekerja menjadi Ceo di perusahaan Mommy Yuna.
"Hmm!" Rachel menjawab dengan singkat. Ia enggan berbicara apalagi menatap Leon.
Pria dingin, sok menjadi tidak tersentuh, padahal kelakuannya menjijikan!
Leon mengeluarkan sesuatu didalam dompetnya. Kemudian meletakkan diatas meja rias, tepatnya dihadapan Rachel yang duduk sambil menatap kaca.
Rachel menaikkan sebelah alisnya, ketika melihat Black card disodorkan padanya. "Untuk apa?"
"Pegang itu untuk kebutuhanmu, Pin-nya tanggal pernikahan kita! Selama pernikahan berjalan, kau tanggung jawabku! Jangan banyak protes!"
udh up nya dkit² sikap nya Leon tetep aja gt....konflik nya org ketiga trus....kapan Rachel hamil nya kapan Leon sadar nya kalau bkn hnya karena tanggungjawab saja menikahi Rachel tetapi mmg udh ada rasa dari dulu.....jgn sampai jg ya Kiyara & Boy nanti bersatu memisahkan Leon & Rachel
memang dasarnya jalang toh si kiayara, berati Leon suka celup celup dong waktu dulu sama kyara 😝😝
ayo Rachel kamu juga butuh modal dan fikiran yg stabil untuk melawan jalang kek gitu 😁😁🤭
lanjut thor